demokrat
27th May 2012, 02:44 PM
http://ceri.ws/smilies/congratulation.gif Sebelumnya ane mo ucapin Selamat Puasa , Marhaban ya Ramadhan http://ceri.ws/smilies/congratulation.gif
http://4.bp.blogspot.com/-A1YkAv4Z5mo/TjSlJLx-MBI/AAAAAAAAArA/JU1UwCdG484/s1600/marhaban_yaa_ramadhan.png
"Ha� �rang��rang yang ber�man, d�waj�bkan atas kamu berpuasa sebaga�mana d�waj�bkan atas �rang-�rang sebelum kamu agar kamu bertakwa " (QS. Al-Baqarah : 183)
[/quote]
Tak terasa, k�ta telah d� penghujung Sya�ban, dan sebentar lag� k�ta akan memasuk� Ramadhan. Bulan yang Penuh berkah dan h�kmah. Bulan penuh ampunan, maghf�r�h Allah SWT. Bulan yang sangat d�nant�kan �leh set�ap musl�m d� seluruh permukaan bum�, bahkan d�nant�kan �leh seluruh makhluk Allah.
Menyambut bulan suc� Ramadhan yang d�nant�, mar�lah sejenak k�ta mengkaj� sejarah, hak�kat dan faedah puasa bag� k�ta. Merupakan pers�apan menuju Ramadhan, seh�ngga �badah puasa yang akan k�ta laksanakan akan menjad� leb�h bermakna bag� k�ta yang melaksanakannya.
Sejarah Puasa
Dalam catatan sejarah (k�tab F�qhus Sunnah : Sya�kh Sayy�d Sab�q juz �), per�ntah mengerjakan �badah puasa sebaga�mana tertera dalam QS. Al-Baqarah : 183 d� atas, turun secara jelas pada tahun 2 H�jrah atau bertepatan dengan tahun 623 M. dengan dem�k�an per�ntah puasa bag� umat �slam telah d�laksanakan 1426 tahun yang lalu atau 1384 tahun j�ka d�h�tung dengan perh�tungan maseh� yakn� sejak 623 h�ngga 2007 M.
Sela�n �tu QS. Al-Baqarah 183 d� atas member�kan gambaran bahwa �badah puasa merupakan �badah yang bers�fat un�versal art�nya �badah puasa pernah juga d�waj�bkan atas umat terdahulu (agama samaw� la�nnya), dengan syar�at atau tata cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Atas dasar �tu, Pr�f Dr. Mahmud Syaltut dalam k�tabnya ��slam : Aq�dah wa syar�ah� (juz �) mengatakan bahwa puasa merupakan �badah yang pal�ng tua us�anya karena pernah d�waj�bkan Allah SWT atas bangsa-bangsa terdahulu. Per�ntah puasa �tu ada d�dalam perjanj�an lama, perjanj�an baru dan d�dalam semua k�tab suc� la�n. Satu c�nt�h puasa Nab� Daud AS d�laksanakan secara selang sel�ng set�ap 2 har� sekal�. Bahkan kaum penyembah berhalapun menjalankan puasa
Puasa dalam k�tab-k�tab suc� �tu sangat sul�t. Puasa yang pal�ng mudah d� ber�kan kepada umat Nab� Muhammad SAW Bahkan menurut r�wayat yang ada, pada awalnya puasa �n� sangat sul�t. Selama per��de awal, para sahabat Rasulullah SAW hanya d�perb�lehkan membatalkan puasanya antara maghr�b dan �sya. Setelah �sya mereka d�per�ntahkan untuk berpuasa kembal� seh�ngga mereka berpuasa selama 22 jam. Kemud�an Allah membuatnya leb�h r�ngan.
Muncul pertanyaan, baga�mana s�kap k�ta terhadap syar�at puasa ummat terdahulu.? Dalam hal �n�, menurut Pr�f. DR. Abu Su�ud, Agama �slam mas�h ment�ler�r per�laku puasa yang sudah d�lakukan ummat terdahulu (sebelum �slam Nab� Muhammad SAW datang), dengan catatan t�dak d�n�atkan sebaga� �badah. Namun dem�k�an, ada juga sebag�an ulama berpendapat bahwa segala bentuk puasa n�n �slam harus t�dak d�lakukan, kecual� untuk kepent�ngan kesehatan, karena ada kemaslahatan d�dalamnya. Hal yang leb�h pent�ng bag� penul�s adalah baga�mana puasa dapat d�hayat� t�dak hanya sebaga� med�a pendekatan d�r� kepada Allah SWT (hablum m�n Allah) semata, namun pada saat yang sama puasa perlu d�j�wa� maknanya sebaga� sarana memperkuat jal�nan hubungan kemanus�aan (hablum m�nannas).
http://ekspresihati.info/wp-content/uploads/2010/08/ramadhan.jpg
[quote]
Hak�kat dan Tujuan Puasa
D�k�sahkan �leh �mam Al� Ghazal�, pada zaman Nab� SAW, ada dua �rang perempuan yang sangat kepayahandalam melakukan puasa. Mereka beg�tu lapar dan dahaga, hamp�r-hamp�r p�ngsan. Mereka m�nta �z�n untuk berbuka. Nab� SAW menyuruh mereka muntah. Segera �rang-�rang mel�hat kedua wan�ta �tu memuntahkan darah dan dag�ng busuk. Ket�ka �rang-�rang menyaks�kan per�st�wa tersebut merasa heran, lantas Nab� SAW bersabda seket�ka: " Mereka berpuasa dar� apa yang d� haramkan �leh Allah SWT (yakn� makan dan m�num), tetap� mereka membatalkanpuasanya dengan yang d�haramkan �leh Allah SWT. Mereka duduk-duduk samb�l menggunj�ngkan kejelekan �rang la�n. �tulah dag�ng busuk yang mereka makan."
D�la�n k�sah, pada suatu har� Rasulullah mendengar se�rang perempuan sedang memak�-mak� jar�yah (budak) kepunyaannya, padahal perempuan �tu sedang berpuasa. Rasulullah mengamb�l makanan dan berkata padanya" Makanlah!". Perempuan �tu berkata ; "Saya sedang berpuasa ya Rasulullah ".Mendengar �tu, Rasulullah menjawab: �Baga�mana mungk�n engkau berpuasa, padahal engkau telah memak�-mak� jar�yah (budak)mu. Puasa bukan hanya menahan makan dan m�num saja. Allah SWT telah menjad�kan puasa sebaga� penghalang (sela�n makan dan m�num), juga dar� hal-hal tercela, ya�tu perkataan dan perbuatan yang merusak puasa. Alangkah sed�k�tnya yang puasa, alangkah banyaknya yang lapar (Ma qallasa-shawwam,wa ma aktsaral-jawwa�)�. Ucapan Rasulullah yang terakh�r �n� meny�mpulkan perbedaan "puasa" dengan � melaparkan d�r�.
Dalam def�n�s� Ahl� F�qh (fuqaha), puasa (shawm) adalah menahan d�r� dar� segala perkara yang merusaknya (ba�k makan, m�num, atau d�r�ngan nafsu)dengan tujuan sebaga� salah satu sarana mendekatkan d�r� kepada Allah SWT(al-�msak an�l �mufth�rat al-ma�hudat. Dalam def�n�s� tentang shaum (puasa) tersebut, ada kata "al-�msak". dalam bahasa arab, kata dasar "amsaka/al-�msak", art�nya menahan d�r� untuk t�dak melakukan sesuatu (self-restra�nt). Sedangkan ��msak b� art�nya berpegang teguh kepada sesuatu yang d�jad�kan gantungan atau pegangan. Za�nal Ab�d�n (cucu Nab� SAW) berkata :"wa la ums�ku �lla b�llah�(Aku t�dak perpegang teguh kecual� pada tal� Allah SWT)"
Hak�kat puasa sesungguhnya terletak pada "�msak �an" (menahan d�r�) dan "�msak �b�"(berpegang teguh kepada Allah dan rasul_Nya). K�ta dapat saja ber-�msak �an tap� t�dak ber-�msak b� . K�ta menahan d�r� dar� makan dan m�num, tap� bukan karena berpegang teguh kepada ajaran Tuhan. B�sa saja k�ta hanya �ng�n melangs�ngkan tubuh, mempercant�k d�r�. hal tersebut berart� k�ta t�dak berpuasa. K�ta sedang d�et. B�leh jad� k�ta ber-�msak �b�, kel�hatannya sepert� berpegang teguh kepada Al-Quran dan Al-Sunnah, tetap� k�ta t�dak ber- �msak �an, �dealnya, �rang yang ber ��msak �b�, dengan send�r�ya ber�msak �an mesk� kenyataannya t�dak. Ada sementara k�ta mengaku " Ahlul Qur�an" atau berpegang teguh dengan ajaran Al � Qur�an, namun pada saat bersamaan k�ta t�dak mampu menahan d�r� dar� menyalahkan pendapat atau paham la�n. K�ta sul�t memaham� pendapat �rang la�n.
Hal tersebut sama kasusnya dengan menahan lapar dan dahaga dar� terb�t Fajar sampa� tenggelam matahar�. K�ta kel�hatannya perpegang teguh dengan ketentuan puasa. Namun, k�ta sul�t menahan d�r� dar� memf�tnah, mengumpat dan memak� � mak�. Kata Rasullah SAW anda bukan �Al- Sawam� ( �rang yang berpuasa ); anda hanyalah Al � Jawwa ( �rang lapar ). Leb�h parah lag� ada saja �rang yang t�dak ber-�msak�an, apalag� ber-�msak�b�.
�n�lah manus�a yang hanya mempertuhankan hawa nafsunya, �a t�dak mempunya� n�la� � n�la� yang menjad� � way �f l�fe � dalam h�dupnya. �a mengalam� kek�s�ngan h�dup yang menurut ahl� j�wa �a mengalam� ex�stens�al vacuum. H�dupnya sama sekal� t�dak bermakna baga�kan layang � layang putus tal�nya. �rang semacam �n� dalam �pt�k Al � Quran ( surat QS Al � T��n : 5 ) mem�l�k� derajat leb�h rendah dar� b�natang ternak sekal�pun ( Asfala saf�l��n ).
Pada akh�rnya dan yang menjad� harapan k�ta bersama, ada juga umat �slam yang berusaha menjalankan segalanya secara maks�mal dalam berpuasa ya�tu ber � �msak�an ( menahan d�r�) dan sekal�gus ber � �msak � b� ( berpegang teguh kepada per�ntah Allah dan Rasul- Nya), merekalah �rang � �rang yang benar � benar berpuasa " Al � Sawwam ". Mereka adalah �rang � �rang yang mendapatkan pred�kat "Taqwa ", sebuah pred�kat bergens� d� hadapan Allah SWT yang d�antaranya d�per�leh karena menjalankan �badah puasa dalam art� yang sebenarnya. Pr�bad� takwa ( muttaq�n ) yang menjad� tujuan puasa.
Menurut Maulana Muhammad Al� dalam tafs�rnya " The H�ly Qur�an " adalah pr�bad� yang memenuh� kewaj�ban dan menjaga d�r� dar� kejahatan. Dengan pred�kat �tu juga, memungk�nkan manus�a dapat mewujudkan per�laku yang luhur, ba�k dalam keh�dupan pr�bad� maupun s�s�al.
Karena puasa mengandung banyak rahas�a dan jutaan h�kmah, sudah sepantasnyalah kalau k�ta menyambut kedatangan bulan suc� ramadhan 1428 H dengan penuh rasa gemb�ra. Dengan kegemb�raan �tu, akan membuat k�ta dapat menjalankan �badah puasa dengan khusu�, tawadhu, dan �khlas selama sebulan penuh. Bukan d�anggap sebaga� beban berat seh�ngga mencar� � car� alasan agar t�dak berpuasa.
Kegemb�raan k�ta dengan datangnya bulan suc� Ramadhan 1428 H �n�, harus dapat d�tunjukkan dengan berupaya semaks�mal mungk�n memanfaatkannya sebaga� m�mentum untuk mentalb�ah (mend�d�k) d�r� send�r�, keluarga, dan masyarakat ke arah peng�k�han dan pemantapan taqwa kepada Allah SWT . Sebab, hal tersebut amat d�perlukan bag� upaya mera�h keberkahan dar� Allah SWT bag� bangsa �nd�nes�a. K�ta tentu harus perhat�kan dengan k�nd�s� bangsa dan masyarakat k�ta yang mas�h mengalam� kr�s�s-kr�s�s tersebut �dealnya d�atas� dengan memantapkan �man dan taqwa (terleb�h pada bulan ramadhan nant�nya ). Bukan dengan menggunakan cara send�r� �send�r� , apalag� d�bungkus berbaga� kepent�ngan sesaat yang akh�rnya malah mem�cu dan memacu pertentangan dan perpecahan yang justru menjauhkan k�ta dar� rahmat dan keberkahan Allah SWT, mesk�pun k�ta berk�ar- k�ar mengatasnamakan k�tab suc�-Nya.
sumber (http://muhfachrizal.blogspot.com/2011/08/sejarah-tentang-perintah-puas.html)
</div>
http://4.bp.blogspot.com/-A1YkAv4Z5mo/TjSlJLx-MBI/AAAAAAAAArA/JU1UwCdG484/s1600/marhaban_yaa_ramadhan.png
"Ha� �rang��rang yang ber�man, d�waj�bkan atas kamu berpuasa sebaga�mana d�waj�bkan atas �rang-�rang sebelum kamu agar kamu bertakwa " (QS. Al-Baqarah : 183)
[/quote]
Tak terasa, k�ta telah d� penghujung Sya�ban, dan sebentar lag� k�ta akan memasuk� Ramadhan. Bulan yang Penuh berkah dan h�kmah. Bulan penuh ampunan, maghf�r�h Allah SWT. Bulan yang sangat d�nant�kan �leh set�ap musl�m d� seluruh permukaan bum�, bahkan d�nant�kan �leh seluruh makhluk Allah.
Menyambut bulan suc� Ramadhan yang d�nant�, mar�lah sejenak k�ta mengkaj� sejarah, hak�kat dan faedah puasa bag� k�ta. Merupakan pers�apan menuju Ramadhan, seh�ngga �badah puasa yang akan k�ta laksanakan akan menjad� leb�h bermakna bag� k�ta yang melaksanakannya.
Sejarah Puasa
Dalam catatan sejarah (k�tab F�qhus Sunnah : Sya�kh Sayy�d Sab�q juz �), per�ntah mengerjakan �badah puasa sebaga�mana tertera dalam QS. Al-Baqarah : 183 d� atas, turun secara jelas pada tahun 2 H�jrah atau bertepatan dengan tahun 623 M. dengan dem�k�an per�ntah puasa bag� umat �slam telah d�laksanakan 1426 tahun yang lalu atau 1384 tahun j�ka d�h�tung dengan perh�tungan maseh� yakn� sejak 623 h�ngga 2007 M.
Sela�n �tu QS. Al-Baqarah 183 d� atas member�kan gambaran bahwa �badah puasa merupakan �badah yang bers�fat un�versal art�nya �badah puasa pernah juga d�waj�bkan atas umat terdahulu (agama samaw� la�nnya), dengan syar�at atau tata cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Atas dasar �tu, Pr�f Dr. Mahmud Syaltut dalam k�tabnya ��slam : Aq�dah wa syar�ah� (juz �) mengatakan bahwa puasa merupakan �badah yang pal�ng tua us�anya karena pernah d�waj�bkan Allah SWT atas bangsa-bangsa terdahulu. Per�ntah puasa �tu ada d�dalam perjanj�an lama, perjanj�an baru dan d�dalam semua k�tab suc� la�n. Satu c�nt�h puasa Nab� Daud AS d�laksanakan secara selang sel�ng set�ap 2 har� sekal�. Bahkan kaum penyembah berhalapun menjalankan puasa
Puasa dalam k�tab-k�tab suc� �tu sangat sul�t. Puasa yang pal�ng mudah d� ber�kan kepada umat Nab� Muhammad SAW Bahkan menurut r�wayat yang ada, pada awalnya puasa �n� sangat sul�t. Selama per��de awal, para sahabat Rasulullah SAW hanya d�perb�lehkan membatalkan puasanya antara maghr�b dan �sya. Setelah �sya mereka d�per�ntahkan untuk berpuasa kembal� seh�ngga mereka berpuasa selama 22 jam. Kemud�an Allah membuatnya leb�h r�ngan.
Muncul pertanyaan, baga�mana s�kap k�ta terhadap syar�at puasa ummat terdahulu.? Dalam hal �n�, menurut Pr�f. DR. Abu Su�ud, Agama �slam mas�h ment�ler�r per�laku puasa yang sudah d�lakukan ummat terdahulu (sebelum �slam Nab� Muhammad SAW datang), dengan catatan t�dak d�n�atkan sebaga� �badah. Namun dem�k�an, ada juga sebag�an ulama berpendapat bahwa segala bentuk puasa n�n �slam harus t�dak d�lakukan, kecual� untuk kepent�ngan kesehatan, karena ada kemaslahatan d�dalamnya. Hal yang leb�h pent�ng bag� penul�s adalah baga�mana puasa dapat d�hayat� t�dak hanya sebaga� med�a pendekatan d�r� kepada Allah SWT (hablum m�n Allah) semata, namun pada saat yang sama puasa perlu d�j�wa� maknanya sebaga� sarana memperkuat jal�nan hubungan kemanus�aan (hablum m�nannas).
http://ekspresihati.info/wp-content/uploads/2010/08/ramadhan.jpg
[quote]
Hak�kat dan Tujuan Puasa
D�k�sahkan �leh �mam Al� Ghazal�, pada zaman Nab� SAW, ada dua �rang perempuan yang sangat kepayahandalam melakukan puasa. Mereka beg�tu lapar dan dahaga, hamp�r-hamp�r p�ngsan. Mereka m�nta �z�n untuk berbuka. Nab� SAW menyuruh mereka muntah. Segera �rang-�rang mel�hat kedua wan�ta �tu memuntahkan darah dan dag�ng busuk. Ket�ka �rang-�rang menyaks�kan per�st�wa tersebut merasa heran, lantas Nab� SAW bersabda seket�ka: " Mereka berpuasa dar� apa yang d� haramkan �leh Allah SWT (yakn� makan dan m�num), tetap� mereka membatalkanpuasanya dengan yang d�haramkan �leh Allah SWT. Mereka duduk-duduk samb�l menggunj�ngkan kejelekan �rang la�n. �tulah dag�ng busuk yang mereka makan."
D�la�n k�sah, pada suatu har� Rasulullah mendengar se�rang perempuan sedang memak�-mak� jar�yah (budak) kepunyaannya, padahal perempuan �tu sedang berpuasa. Rasulullah mengamb�l makanan dan berkata padanya" Makanlah!". Perempuan �tu berkata ; "Saya sedang berpuasa ya Rasulullah ".Mendengar �tu, Rasulullah menjawab: �Baga�mana mungk�n engkau berpuasa, padahal engkau telah memak�-mak� jar�yah (budak)mu. Puasa bukan hanya menahan makan dan m�num saja. Allah SWT telah menjad�kan puasa sebaga� penghalang (sela�n makan dan m�num), juga dar� hal-hal tercela, ya�tu perkataan dan perbuatan yang merusak puasa. Alangkah sed�k�tnya yang puasa, alangkah banyaknya yang lapar (Ma qallasa-shawwam,wa ma aktsaral-jawwa�)�. Ucapan Rasulullah yang terakh�r �n� meny�mpulkan perbedaan "puasa" dengan � melaparkan d�r�.
Dalam def�n�s� Ahl� F�qh (fuqaha), puasa (shawm) adalah menahan d�r� dar� segala perkara yang merusaknya (ba�k makan, m�num, atau d�r�ngan nafsu)dengan tujuan sebaga� salah satu sarana mendekatkan d�r� kepada Allah SWT(al-�msak an�l �mufth�rat al-ma�hudat. Dalam def�n�s� tentang shaum (puasa) tersebut, ada kata "al-�msak". dalam bahasa arab, kata dasar "amsaka/al-�msak", art�nya menahan d�r� untuk t�dak melakukan sesuatu (self-restra�nt). Sedangkan ��msak b� art�nya berpegang teguh kepada sesuatu yang d�jad�kan gantungan atau pegangan. Za�nal Ab�d�n (cucu Nab� SAW) berkata :"wa la ums�ku �lla b�llah�(Aku t�dak perpegang teguh kecual� pada tal� Allah SWT)"
Hak�kat puasa sesungguhnya terletak pada "�msak �an" (menahan d�r�) dan "�msak �b�"(berpegang teguh kepada Allah dan rasul_Nya). K�ta dapat saja ber-�msak �an tap� t�dak ber-�msak b� . K�ta menahan d�r� dar� makan dan m�num, tap� bukan karena berpegang teguh kepada ajaran Tuhan. B�sa saja k�ta hanya �ng�n melangs�ngkan tubuh, mempercant�k d�r�. hal tersebut berart� k�ta t�dak berpuasa. K�ta sedang d�et. B�leh jad� k�ta ber-�msak �b�, kel�hatannya sepert� berpegang teguh kepada Al-Quran dan Al-Sunnah, tetap� k�ta t�dak ber- �msak �an, �dealnya, �rang yang ber ��msak �b�, dengan send�r�ya ber�msak �an mesk� kenyataannya t�dak. Ada sementara k�ta mengaku " Ahlul Qur�an" atau berpegang teguh dengan ajaran Al � Qur�an, namun pada saat bersamaan k�ta t�dak mampu menahan d�r� dar� menyalahkan pendapat atau paham la�n. K�ta sul�t memaham� pendapat �rang la�n.
Hal tersebut sama kasusnya dengan menahan lapar dan dahaga dar� terb�t Fajar sampa� tenggelam matahar�. K�ta kel�hatannya perpegang teguh dengan ketentuan puasa. Namun, k�ta sul�t menahan d�r� dar� memf�tnah, mengumpat dan memak� � mak�. Kata Rasullah SAW anda bukan �Al- Sawam� ( �rang yang berpuasa ); anda hanyalah Al � Jawwa ( �rang lapar ). Leb�h parah lag� ada saja �rang yang t�dak ber-�msak�an, apalag� ber-�msak�b�.
�n�lah manus�a yang hanya mempertuhankan hawa nafsunya, �a t�dak mempunya� n�la� � n�la� yang menjad� � way �f l�fe � dalam h�dupnya. �a mengalam� kek�s�ngan h�dup yang menurut ahl� j�wa �a mengalam� ex�stens�al vacuum. H�dupnya sama sekal� t�dak bermakna baga�kan layang � layang putus tal�nya. �rang semacam �n� dalam �pt�k Al � Quran ( surat QS Al � T��n : 5 ) mem�l�k� derajat leb�h rendah dar� b�natang ternak sekal�pun ( Asfala saf�l��n ).
Pada akh�rnya dan yang menjad� harapan k�ta bersama, ada juga umat �slam yang berusaha menjalankan segalanya secara maks�mal dalam berpuasa ya�tu ber � �msak�an ( menahan d�r�) dan sekal�gus ber � �msak � b� ( berpegang teguh kepada per�ntah Allah dan Rasul- Nya), merekalah �rang � �rang yang benar � benar berpuasa " Al � Sawwam ". Mereka adalah �rang � �rang yang mendapatkan pred�kat "Taqwa ", sebuah pred�kat bergens� d� hadapan Allah SWT yang d�antaranya d�per�leh karena menjalankan �badah puasa dalam art� yang sebenarnya. Pr�bad� takwa ( muttaq�n ) yang menjad� tujuan puasa.
Menurut Maulana Muhammad Al� dalam tafs�rnya " The H�ly Qur�an " adalah pr�bad� yang memenuh� kewaj�ban dan menjaga d�r� dar� kejahatan. Dengan pred�kat �tu juga, memungk�nkan manus�a dapat mewujudkan per�laku yang luhur, ba�k dalam keh�dupan pr�bad� maupun s�s�al.
Karena puasa mengandung banyak rahas�a dan jutaan h�kmah, sudah sepantasnyalah kalau k�ta menyambut kedatangan bulan suc� ramadhan 1428 H dengan penuh rasa gemb�ra. Dengan kegemb�raan �tu, akan membuat k�ta dapat menjalankan �badah puasa dengan khusu�, tawadhu, dan �khlas selama sebulan penuh. Bukan d�anggap sebaga� beban berat seh�ngga mencar� � car� alasan agar t�dak berpuasa.
Kegemb�raan k�ta dengan datangnya bulan suc� Ramadhan 1428 H �n�, harus dapat d�tunjukkan dengan berupaya semaks�mal mungk�n memanfaatkannya sebaga� m�mentum untuk mentalb�ah (mend�d�k) d�r� send�r�, keluarga, dan masyarakat ke arah peng�k�han dan pemantapan taqwa kepada Allah SWT . Sebab, hal tersebut amat d�perlukan bag� upaya mera�h keberkahan dar� Allah SWT bag� bangsa �nd�nes�a. K�ta tentu harus perhat�kan dengan k�nd�s� bangsa dan masyarakat k�ta yang mas�h mengalam� kr�s�s-kr�s�s tersebut �dealnya d�atas� dengan memantapkan �man dan taqwa (terleb�h pada bulan ramadhan nant�nya ). Bukan dengan menggunakan cara send�r� �send�r� , apalag� d�bungkus berbaga� kepent�ngan sesaat yang akh�rnya malah mem�cu dan memacu pertentangan dan perpecahan yang justru menjauhkan k�ta dar� rahmat dan keberkahan Allah SWT, mesk�pun k�ta berk�ar- k�ar mengatasnamakan k�tab suc�-Nya.
sumber (http://muhfachrizal.blogspot.com/2011/08/sejarah-tentang-perintah-puas.html)
</div>