Log in

View Full Version : [cerita motivasi]4 skenario


golputaja
27th May 2012, 02:43 PM
[/spoiler][spoiler=open this] for sebelumnya:




mudah mudahan gak :repost:







Selamat Menikmati cerita 4 skenario ini!



Skenario 1



Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi.

Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong

tersebut.

Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk

menggoyang-goyangkan kaki.

Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.



Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya

kepada kita.

�Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,�

kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.



Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2





Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.

Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.

Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung

memberikannya kepada kita.

Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari

handphone kita hilang.



Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone

kita sambil berkata,

�Pak, handphone bapak barusan jatuh nih.�

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?



Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.

Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa

terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang

yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).

Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.



Skenario 3

Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.



Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita

menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun

dari kereta.

Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap

ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia

mengembalikannya kepada kita.



Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak

memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.

�Halo, selamat siang, Pak.

Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang,� kita mencoba

bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan

handphone itu kembali kepada kita.

Orang yang menemukan handphone kita berkata,

�Oh, ini handphone bapak ya.

Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.

Biar bapak ambil di sana nanti ya.�



Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun

berikut dan menemui �orang baik� tersebut.

Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.

Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?



Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya

akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua

bukan?

Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada

orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4

Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.



Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun

dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita

mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.

Sampai akhirnya kita tiba di rumah.



Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :

�Bapak / Ibu yang budiman.

Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.

Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat

mengembalikan handphone itu kepada saya.

Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. �

SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.

Kita sudah putus asa.



Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam

handphone kita.

Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.

Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone

kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan

handphone tersebut.



Bagaimana kira-kira perasaan kita?

Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang

diberikan oleh orang itu.

Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.

Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?



Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan

mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih

berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario

ketiga).

Moral of the story

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?



Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan

ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.

Kita berikan dia ucapan terima kasih.



Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita

turun dari kereta.

Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.



Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun

dari kereta.

Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.



Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah

itu baru mengembalikannya kepada kita.

Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.



Ada sebuah hal yang aneh di sini.

Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling

baik?

Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,

bukan?

Dia adalah orang pada skenario pertama.



Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara

empat orang di atas.



Manakah orang yang paling tidak baik?

Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita

menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita

tersebut selama itu.



Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling

besar.



Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus,

tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan

banyak, kita berikan lebih sedikit.



OK, kenapa bisa begitu?



Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap

skenario.



Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum

sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.



Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat

itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang

mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari

kereta.



Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama

kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone

kita kembali.



Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.



Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang

yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada

kita.



Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai

handphone yang kita miliki.



Kesimpulan

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?



Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah,

kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.



Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman

kita.

Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.



Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah

hilang tersebut.



Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat

bersyukur?



Sebaiknya tidak.



Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu

masih ada.

Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah

lenyap dari diri kita.



Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.

Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.



Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.

Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.



kalo gak keberatan ane minta:melonndan:





bagi yg belum iso ane cuma minta :rate5

</div>