demokrat
27th May 2012, 02:42 PM
Assalamu'alaikum..
This is my first thread, ane harep tulisan yang ane dapet ini bisa bermanfaat bagi semua yang baca..:ceriwislove:
Sebelumnya, ane mauu bartanya, pernah agan berpositif thinking terhadap semua hal yang agan dapet didunia ini? kalau belu silahkan siapkan hati dan baca tulisan dibawah ini...
[/spoiler] for 1.Bahaya Angkuh.:
Suatu hari seorang lelaki kaya sedang duduk menghadapi hidangan ayam goreng. Tiba-tiba datang seorang pengemis meminta sedekah. Namun si pengemis itu ditolaknya, dan tidak diberinya apa-apa.
Pada suatu ketika si laki-laki kaya tersebut bercerai dengan istrinya. Kemudian mantan istrinya tersebut menikah lagi dengan lelaki lain. Ketika si istri sedang duduk menghadapi hidangan ayam goreng bersama suami keduanya, tiba-tiba muncul seorang pengemis yang meminta-minta. Sang suami lantas meminta istrinya untuk memberikan sepotong ayam goreng kepada pengemis tersebut. Namun ketika si istri akan memberikan potongan ayamnya, ia menjadi terperanjat. Ternyata si pengemis itu adalah suaminya terdahulu. Segera si istri memberitahukan hal tersebut kepada suami keduanya.
Sang suami berkata, "Demi Allah, sebenarnya aku ini adalah orang miskin yang dahulu pernah mengemis padanya itu, kemudian Allah menganugerahkan kekayaan dan istri orang itu kepadaku, karena ia kurang bersyukur kepada Allah SWT."***
for 2.Tukang Parkir.:
Siapakah orang yang paling senang dalam hidupnya? Jawabnya, dialah tukang parkir. Lho kok? Ya, betapa tidak?! Tiap hari berganti-ganti mobil, mulai dari kelas BMW, New Eyes, Pajero, Kijang, sampai kelas VW Kodok ada. Anehnya lagi, tukang parkir tidak pernah sombong. Ia sangat tawadhu, bahkan terkesan lugu.
Jarang ada tukang parkir yang petantang petenteng memamerkan mobil-mobil yang ada di lahan parkirnya, misalnya, "Ini mobil keluaran terbaru lho", "Nih, mobil bekas kendaraan Presiden India waktu KAA", "Nah, yang ini Lamborghini selundupan, maklum masih enggak boleh". Pasti, tidak ada tukang parkir yang petantang petenteng seperti ini.
Lebih aneh lagi ketika suatu waktu mobil-mobil itu satu per satu meninggalkan lahan parkirnya, bahkan sampai kosong ludes saama sekali, apakah tukang parkir jadi stress? Ternyata tidak. Ia begitu tenang, 'setenang lautan teduh' kata sebuah lagu. Mengapa? Karena ia tidak merasa memiliki, melainkan hanya merasa dititipi. Ini kuncinya.
Seharuslah begitulah sikap kita akan dunia ini. Punya harta melimpah, deposito jutaan rupiah, mobil keluaran terbaru paling mewah, tidak menjadi sombong sikap kita karenanya. Begitu juga sebaliknya, ketika harta diambil, jabatan dicopot, mobil dicuri, tidak menjadi stress dan putus asa. Semuanya biasa-biasa saja. Bukankah semuanya hanya titipan saja?! Suka-suka yang menitipkan, mau diambil sampai habis tandas sekalipun, silahkan saja, wong kita cuma dititipi, kok repot!***
for 3.Nikmatnya Musibah.:
Dikisahkan, di salah satu desa yang terkenal sebagai penghasil peuyeum (tape) di kota Bandung, ada sebuah keluarga kakak beradik yang memilih pekerjaan seperti kebanyakan keluarga di desa tersebut, yaitu menggeluti pekerjaan sebagai tukang peuyeum. Seperti biasanya, pada suatu pagi seusai shalat shubuh sekitar pukul lima, beserta tukang peuyeum yang lain di kampung tersebut, kedua kakak beradik ini berangkat berombongan menuju sebuah pasar di kota kecamatan untuk memasarkan peuyeumnya. Untuk mencapai jalan raya, dimana ada angkutan umum yang biasa mengangkut rombongannya, kedua orang ini harus berjalan dulu melewati suatu areal pesawahan yang cukup luas.
Tak dinyana ketika keduannya melewati arela sawah itu, sembari memikul pikulan peuyeumnya, pikulan si kakak tiba-tiba patah. Braaak! Keranjang peuyeum pun segera tumpah meluncur masuk ke sawah. Pikulan patah, peuyeumnya tumpah, dan semuanya masuk sawah yang berlumpur pekat itu. Otomatis tak ada sepotong peuyeum pun yang tersisa yang kemungkinan bisa dijual, semuanya amblas masuk sawah. Hati si kakak pun sedih dan pilu, ia merasa dirinyalah orang paling sial dan paling rugi saat itu. "Dasar nasib, kok gini-gini amat. Dik, adik saja yang pergi ke pasar, kakak lagi apes nih!" Maka adiknya pun dengan merasa iba dan berat hati pergi ke pasar beserta rombongan tukang peuyeum yang lain.
Sedangkan si kakak kembali ke rumah sambil pikirannya menerawang merenungi nasibnya yang dianggap sial itu. Tak lama kemudian, ketika waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, ada berita dari orang yang baru pulang dari pasar bahwa angkutan umum yang biasa digunakan para tukang peuyeum - karena memang mereka menumpang kendaraan yang sama - terguling dan masuk jurang. Tidak ada yang meninggal dalam kejadian itu, tapi para tukang peuyeum rata-rata menderita luka cukup berat, ada yang patah tulang, ada yang terkilir, dan ada pula yang luka robek di daging.
Satu-satunya tukang peuyeum yang selamat dari musibah itu adalah si kakak yang tidak jadi pergi pada pukul 05.00 pagi karena patah pikulannya tadi. Jam lima pagi patah pikulan dianggap musibah, tapi ketika waktu menunjukkan jam tujuh pagi, atau dua jam kemudian, patah pikulan dianggap sebagai perlindungan dan nikmat dari Allah SWT.
[spoiler=open this] for .Sumber.:
My Blog,hehehe! (http://fantasiseorangpangeran.blogspot.com/)
Merasa lebih baik? (alhamdulilah)
ndak perlu dirate, ane cuma pengen berbagi aj..
namun kasi comment ya, biar thread ane selanjutnya menjadi lebih baik..
:ceriwislove::loveindonesia:ceriwislove:
</div>
This is my first thread, ane harep tulisan yang ane dapet ini bisa bermanfaat bagi semua yang baca..:ceriwislove:
Sebelumnya, ane mauu bartanya, pernah agan berpositif thinking terhadap semua hal yang agan dapet didunia ini? kalau belu silahkan siapkan hati dan baca tulisan dibawah ini...
[/spoiler] for 1.Bahaya Angkuh.:
Suatu hari seorang lelaki kaya sedang duduk menghadapi hidangan ayam goreng. Tiba-tiba datang seorang pengemis meminta sedekah. Namun si pengemis itu ditolaknya, dan tidak diberinya apa-apa.
Pada suatu ketika si laki-laki kaya tersebut bercerai dengan istrinya. Kemudian mantan istrinya tersebut menikah lagi dengan lelaki lain. Ketika si istri sedang duduk menghadapi hidangan ayam goreng bersama suami keduanya, tiba-tiba muncul seorang pengemis yang meminta-minta. Sang suami lantas meminta istrinya untuk memberikan sepotong ayam goreng kepada pengemis tersebut. Namun ketika si istri akan memberikan potongan ayamnya, ia menjadi terperanjat. Ternyata si pengemis itu adalah suaminya terdahulu. Segera si istri memberitahukan hal tersebut kepada suami keduanya.
Sang suami berkata, "Demi Allah, sebenarnya aku ini adalah orang miskin yang dahulu pernah mengemis padanya itu, kemudian Allah menganugerahkan kekayaan dan istri orang itu kepadaku, karena ia kurang bersyukur kepada Allah SWT."***
for 2.Tukang Parkir.:
Siapakah orang yang paling senang dalam hidupnya? Jawabnya, dialah tukang parkir. Lho kok? Ya, betapa tidak?! Tiap hari berganti-ganti mobil, mulai dari kelas BMW, New Eyes, Pajero, Kijang, sampai kelas VW Kodok ada. Anehnya lagi, tukang parkir tidak pernah sombong. Ia sangat tawadhu, bahkan terkesan lugu.
Jarang ada tukang parkir yang petantang petenteng memamerkan mobil-mobil yang ada di lahan parkirnya, misalnya, "Ini mobil keluaran terbaru lho", "Nih, mobil bekas kendaraan Presiden India waktu KAA", "Nah, yang ini Lamborghini selundupan, maklum masih enggak boleh". Pasti, tidak ada tukang parkir yang petantang petenteng seperti ini.
Lebih aneh lagi ketika suatu waktu mobil-mobil itu satu per satu meninggalkan lahan parkirnya, bahkan sampai kosong ludes saama sekali, apakah tukang parkir jadi stress? Ternyata tidak. Ia begitu tenang, 'setenang lautan teduh' kata sebuah lagu. Mengapa? Karena ia tidak merasa memiliki, melainkan hanya merasa dititipi. Ini kuncinya.
Seharuslah begitulah sikap kita akan dunia ini. Punya harta melimpah, deposito jutaan rupiah, mobil keluaran terbaru paling mewah, tidak menjadi sombong sikap kita karenanya. Begitu juga sebaliknya, ketika harta diambil, jabatan dicopot, mobil dicuri, tidak menjadi stress dan putus asa. Semuanya biasa-biasa saja. Bukankah semuanya hanya titipan saja?! Suka-suka yang menitipkan, mau diambil sampai habis tandas sekalipun, silahkan saja, wong kita cuma dititipi, kok repot!***
for 3.Nikmatnya Musibah.:
Dikisahkan, di salah satu desa yang terkenal sebagai penghasil peuyeum (tape) di kota Bandung, ada sebuah keluarga kakak beradik yang memilih pekerjaan seperti kebanyakan keluarga di desa tersebut, yaitu menggeluti pekerjaan sebagai tukang peuyeum. Seperti biasanya, pada suatu pagi seusai shalat shubuh sekitar pukul lima, beserta tukang peuyeum yang lain di kampung tersebut, kedua kakak beradik ini berangkat berombongan menuju sebuah pasar di kota kecamatan untuk memasarkan peuyeumnya. Untuk mencapai jalan raya, dimana ada angkutan umum yang biasa mengangkut rombongannya, kedua orang ini harus berjalan dulu melewati suatu areal pesawahan yang cukup luas.
Tak dinyana ketika keduannya melewati arela sawah itu, sembari memikul pikulan peuyeumnya, pikulan si kakak tiba-tiba patah. Braaak! Keranjang peuyeum pun segera tumpah meluncur masuk ke sawah. Pikulan patah, peuyeumnya tumpah, dan semuanya masuk sawah yang berlumpur pekat itu. Otomatis tak ada sepotong peuyeum pun yang tersisa yang kemungkinan bisa dijual, semuanya amblas masuk sawah. Hati si kakak pun sedih dan pilu, ia merasa dirinyalah orang paling sial dan paling rugi saat itu. "Dasar nasib, kok gini-gini amat. Dik, adik saja yang pergi ke pasar, kakak lagi apes nih!" Maka adiknya pun dengan merasa iba dan berat hati pergi ke pasar beserta rombongan tukang peuyeum yang lain.
Sedangkan si kakak kembali ke rumah sambil pikirannya menerawang merenungi nasibnya yang dianggap sial itu. Tak lama kemudian, ketika waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, ada berita dari orang yang baru pulang dari pasar bahwa angkutan umum yang biasa digunakan para tukang peuyeum - karena memang mereka menumpang kendaraan yang sama - terguling dan masuk jurang. Tidak ada yang meninggal dalam kejadian itu, tapi para tukang peuyeum rata-rata menderita luka cukup berat, ada yang patah tulang, ada yang terkilir, dan ada pula yang luka robek di daging.
Satu-satunya tukang peuyeum yang selamat dari musibah itu adalah si kakak yang tidak jadi pergi pada pukul 05.00 pagi karena patah pikulannya tadi. Jam lima pagi patah pikulan dianggap musibah, tapi ketika waktu menunjukkan jam tujuh pagi, atau dua jam kemudian, patah pikulan dianggap sebagai perlindungan dan nikmat dari Allah SWT.
[spoiler=open this] for .Sumber.:
My Blog,hehehe! (http://fantasiseorangpangeran.blogspot.com/)
Merasa lebih baik? (alhamdulilah)
ndak perlu dirate, ane cuma pengen berbagi aj..
namun kasi comment ya, biar thread ane selanjutnya menjadi lebih baik..
:ceriwislove::loveindonesia:ceriwislove:
</div>