Log in

View Full Version : Teknik Dasar Aplikasi 3 Mustika


Buddha
18th November 2010, 10:54 AM
TEKNIK DASAR MENGAPLIKASI 3 MUSTIKA MENUJU PENCERAHAN TINGKAT LANJUT.

Teknik ini seharusnya baru di latih setelah ada kemajuan dalam membina diri, telah ada kemajuan dalam behaviour caltivating. Ada menggunakan hati, mengembangkan Hati Nurani serta ada mencapai kondisi batin yg jujur, welas asih dan polos apa adanya.
Teknik ini bukan tujuan, teknik ini hanya sebagai aplikasi kesadaran dan mengembangkan pengalaman rohani dari dalam diri.

1. Teknik pembersihan diri
2. Teknik relaxsasi
3. Teknik pemusatan perhatian
4. Teknik terhubung/ conecting
5. Teknik membuka hati
6. Teknik menuju kedalaman Hati Nurani
7. Teknik lompatan kesadaran mengakses multi dimensi , multi waktu,
8. Teknik kepasrahan Total menuju pelepasan identitas menyatu pada sang sumber.

Teknik2 ini tidak diajarkan untuk umum, memohon pun tidak diajarkan. Hanya orang2 yg terpilih yg dianggap telah berkultivasi dengan baik, bisa mengakses latihan ini.

Pembersihan .......

Kenapa harus ada pembersihan ? Karena tubuh eterik kita penuh mahluk hidup astral. Mahluk2 itu jumlahnya bisa miliar , ratusan miliar....mahluk ini datang bersarang beranak pinak, bercucu cicit , dengan berbagai jenis mahluk, kita biasanya sebut itu hama tubuh eterik.
Kenapa hama itu datang bersarang. Karena sumber makanan mereka ada pada tubuh kita. Hama itu memakan sampah2 eterik. Tubuh setiap hari mengeluarkan sampah2 eterik dari hasil emosi kita. Saat kita marah, benci, bernafsu birahi, depresi dan lain2 emosi negatip, tubuh mengeluarkan sampah2 itu. Sampah2 ini merupahkan makanan mahluk2 tersebut.
Bagaimana jk mahluk2 tersebut bertambah ? Mahluk2 itu akan merangsang tubuh mengeluarkan makanan bagi mereka jika makanan berkurang. Mahluk2 itu membuat kita doyang sex melulu, membuat kita semakin gampang marah, makin benci sama siapa yang kita tak sukai, makin rakus, makin tak jujur...jadi hari demi hari kita makin jadi buruk bahkan kita tidak tahu kenapa menjadi semakin buruk.

Aktifitas dari mental kita memiliki 2 konsekwensi..pertama menghasilkan cahaya putih pelangi , kedua menghasilkan sampah eterik/ sprt kabut abu2 sampai warna hitam...

Orang2 yg suka berjudi, mahluk2 yang datang spesialis makan sampah eterik hasil dari mental judi.....mahluk itu datang makin banyak dari hari ke hari....sehingga karena terlalu banyak mahluk itu tidak mau kita berhenti judi. Mereka akan merangsang kita ketagiahan berjudi, makanya orang2 yg berjudi susah tobat, ataupun tobat entar kambuh lagi....
Demikian juga sex...onani....sex anal.....gaya2 sex...semakin bergaya sampah eterik semakin banyak, mahluk2 akan membuat kita selalu bergaya2 dalam melakukan hubungan sex.
Itulah sebabnya orang yang berjudi ,atau orang yg setelah melakukan sex tidak gampang masuk state meditation, dan orang2 yg memiliki tabiat jelek tidak akan berhasil dalam meditasi. Mereka yg jelek tabiat mungkin bisa pakai mantra bantuan malaikat tp begitu malaikat pergi mereka kembali seperti semula tidak meditatip. Tidak ada guna nya meminta bantuan roh2 suci. Toh kesadaran adalah milik kita sendiri, orang lain tidak bisa membantu, hny diri sendiri yg bisa menyeberangkan diri kita. Malaikat2, roh2 suci, dewa dewi membantu terlihat sangat baik dan mengembirakan, tp jk sendiri tidak kultivasi karakter, meningkatkan kebajikan maka diri kita masih tetap seperti dulu yg tersesat, begitu malaikat2 pergi, roh2 suci pergi, kita tetap kita apa adanya yg tersesat dengan batin yg gelap.

Kebajikan adalah multlak, tidak peduli sekuat apapun daya konsentrasi seseorang jk tanpa kebajikan maka dia tidak bisa mengakses the original mind. Karena the original mind adalah sumber dari kebajikan itu sendiri. Jika anda melihat seseorang tidak ada kebajikan lalu mereka mengklaim diri mereka adalah budha atau arahat itu omong kosong. Mereka mungkin sakti, boleh sangat sakti...tapi kesaktian itu datang dari luar, dari bantuan dewa, dewi, para suci malaikat. Sesungguhnya mereka ini tidak sakti. Dia hanya jadi perantara. Kasarnya jadi korban tempat roh2 suci bermain2 di dunia dengan segala alasan untuk kebaikan. Mereka ini korban kebodohan yg berpikir diri sudah sakti mandra guna, sakti multi dimensional.

Kebajikan akan menghasilkan cahaya putih pelangi. Ada cahaya maka tidak ada kegelapan. Dikatakan gelap karena tidak ada cahaya. Tidak ada seorang arahat yg tidak bercahaya, dengan wajah kusam, melihat wajahnya seperti bandit. Tidak pernah ada itu. Arahat itu memancarkan potensi energi the original mind. Ia hanya tidak berinteraksi, ia membiarkan itu ada seperti tidak ada. Dalam diri nya arahat adalah sumber kebajikan. Kebajikan yg maha besar hny saja kita tidak mengetahuinya saja. Karena arahat tidak berinteraksi. Jika anda ada jodoh khusus dgn arahat tersebut, ia akan melintasi anda, anda akan melihat betapa bercahayanya kebajikan beliau itu. Itu arahat. Kita hrs pny persepsi yg benar ttg arahat. Kebajikannya sama seperti bodhisatva pada umumnya. Itulah sebabnya kita harus merubah sifat2 buruk dan merubah kebiasaan buruk, mengembangkan kasih tidak bersyarat dgn berbuat amal kebajikan . Orang berpikir menjadi bajik tidak begitu penting, yg penting konsentrasi tinggi dulu. Kalo udah hebat baru berbuat kebajikan baru merubah sifat2 buruk. Itu pikiran yg keliru. Kebajikan yg pertama dilakukan atau berjalan seiring dgn konsentrasi tinggi, sisanya akan berjalan mulus.

Untuk menjadi bajik, batin harus penuh perhatian, penuh kewaspadaan. Batin harus membiarkan perasaan2 mengalir sebagaimana mestinya. Perasaan itu membuat hubungan antar manusia , antar mahluk , antar kesadaran menjadi lebih baik. Perasaan itu penting, sama pentingnya dengan akal sehat. Perasaan sama sekali berbeda dengan emosi seperti sedih, gembira, terharu, marah, senang, benci dan sejenisnya. Perasaan itu adalah rasa....merasakan sesuatu, merasakan perasaan orang lain, merasakan kebenaran, merasakan kebahagiaan...perasaan adalah reflexi dari Hati Nurani.

Mengembangkan Hati Nurani , ya kembangkan perasaan itu, pakailah perasaan untuk merasa penderitaan orang lain, untuk merasa kejujuran diri sendiri, merasa ketulusan diri sendiri, merasa perasaan mahluk2 lain dan sebagainya. Itulah dikatakan menggunakan dan mengembangkan Hati Nurani. Jadi bukan pakai otak ...oh saya harus jujur, oh..saya harus mengasihi dia, oh..saya harus tulus....otak menimbang, otak memberi perintah...tapi hati tidak berjalan...hati tidak merasakan itu. Seperti sebuah robot...begitu gersang..begitu palsu adanya tanpa perasaan dan hny pakai otak semata..

Sambung.......