Buddha
18th November 2010, 10:52 AM
Mengembangkan kepedulian, mencegah pembiaraan.< kata dasar biara >...kutip di kompas.
Kepedulian, kenapa musti peduli ?
Contoh : Dalam hal vegetarian versus meat lover.
Para meat lover berkata tidak ada makanan yg bebas pembunuhan.....hama, cacing ....de el el...yg penting pikiran ...bla bla.....panjang lebar .... Karena terlalu panjang susah tangkap inti maksudnya.
Memang kita akui bahwa tidak ada makanan yg bebas pembunuhan. Tapi coba kita pikirkan kenapa kita musti peduli ?
Karena kita tidak peduli pada kehidupan mahluk hewan. Kita berargumen, bahwa adanya kebebasan makan memakan bahkan sampai berargumen hewan jg berhak makan manusia.
Masalah utama bukan bersilat lidah. Bukan terletak pada hak siapa yg lebih berkuasa. Tapi pada kepedulian kita sebagai seorang yg membina diri, seorang yg berpricinta kasih.
Karena kita tidak peduli dan karena kita menginginkan gizi dari makanan hewan kita membuat banyak pembenaran dgn argumen2 untuk membenarkan tindakan kita.
Jika kita peduli pada hidup hewan, apakah kita bisa tidak memakan mereka ?
Kita memiliki banyak pilihan, kita bisa makan sayur2an, makan padi2an. Kita punya pilihan, kalo kita ada rasa kepedulian.
Justru karena tidak adanya rasa peduli maka kita mencari alasan pembenaran bahwa tidak ada makanan bebas pembunuhan. Tak ada rasa peduli membuat kita mencari alasan2 dan tidak memilih tidak makan makanan hewani.
Kalo kita peduli...tapi sebagian orang justru bernada negatip bahwa kita tidak boleh melekat pada kepedulian.
Ini juga masuk diakal...dan bisa dipertimbangkan ...karena kemelekatan juga bukan hal yg baik.
Masalah nya apakah ada kemelekatan pada kepedulian. Melekat pada rasa peduli.....contohnya : kita mo meditasi...tapi ada orang di luar yg butuh pertolongan kita. Kalo kita membantu mereka , kita tidak bisa meditasi.
Kepedulian, kenapa musti peduli ?
Contoh : Dalam hal vegetarian versus meat lover.
Para meat lover berkata tidak ada makanan yg bebas pembunuhan.....hama, cacing ....de el el...yg penting pikiran ...bla bla.....panjang lebar .... Karena terlalu panjang susah tangkap inti maksudnya.
Memang kita akui bahwa tidak ada makanan yg bebas pembunuhan. Tapi coba kita pikirkan kenapa kita musti peduli ?
Karena kita tidak peduli pada kehidupan mahluk hewan. Kita berargumen, bahwa adanya kebebasan makan memakan bahkan sampai berargumen hewan jg berhak makan manusia.
Masalah utama bukan bersilat lidah. Bukan terletak pada hak siapa yg lebih berkuasa. Tapi pada kepedulian kita sebagai seorang yg membina diri, seorang yg berpricinta kasih.
Karena kita tidak peduli dan karena kita menginginkan gizi dari makanan hewan kita membuat banyak pembenaran dgn argumen2 untuk membenarkan tindakan kita.
Jika kita peduli pada hidup hewan, apakah kita bisa tidak memakan mereka ?
Kita memiliki banyak pilihan, kita bisa makan sayur2an, makan padi2an. Kita punya pilihan, kalo kita ada rasa kepedulian.
Justru karena tidak adanya rasa peduli maka kita mencari alasan pembenaran bahwa tidak ada makanan bebas pembunuhan. Tak ada rasa peduli membuat kita mencari alasan2 dan tidak memilih tidak makan makanan hewani.
Kalo kita peduli...tapi sebagian orang justru bernada negatip bahwa kita tidak boleh melekat pada kepedulian.
Ini juga masuk diakal...dan bisa dipertimbangkan ...karena kemelekatan juga bukan hal yg baik.
Masalah nya apakah ada kemelekatan pada kepedulian. Melekat pada rasa peduli.....contohnya : kita mo meditasi...tapi ada orang di luar yg butuh pertolongan kita. Kalo kita membantu mereka , kita tidak bisa meditasi.