Pendeta
18th November 2010, 09:32 AM
Jonathan Edwards ( 1703-1758 ) merupakan seorang pendeta dan salah satu teolog juga pemikir terbesar sepanjang sejarah Amerika sampai hari ini. Jonathan Edwards bukanlah seorang pengkhotbah yang retoris atau oratoris tapi dari catatan sejarah cara khotbahnya cenderung membaca teks dan sedikit sekali melakukan gerakan tubuh.
Tanggal 8 Juli 1741 di kota Enfield Jonthan Edwards diundang untuk berkhotbah di gereja sana. Penduduk kota Enfield cenderung mengeraskan hati terhadap berita Injil, atau boleh dikata mereka sangat apatis. Jonathan Edwards berkhotbah dengan tema " sinners in the hands of an angry God ". Respon jemaat terhadap khotbah itu sungguh di luar perkiraan, karena sepanjang khotbah terdengar tangisan, ratapan dan teriakan :" apa yang harus saya perbuat supaya selamat?" Khotbah itu begitu mengubahkan banyak orang sampai sampai mereka berlutut akibat kesadaran akan dosa dosa dan ancaman akibat dosa mereka. Khotbah Edwards itu hingga kini dianggap sebagai khotbah terbesar dan terbaik di Amerika yang telah menginspirasi banyak orang tentang isi khotbahnya. Khotbah yang luar biasa ini jelas bukan dikarenakan kefasihan lidah Jonthan Edwards tetapi kuasa Roh Kuduslah yang melembutkan hati para pendengarnya.:>:)
Tanggal 8 Juli 1741 di kota Enfield Jonthan Edwards diundang untuk berkhotbah di gereja sana. Penduduk kota Enfield cenderung mengeraskan hati terhadap berita Injil, atau boleh dikata mereka sangat apatis. Jonathan Edwards berkhotbah dengan tema " sinners in the hands of an angry God ". Respon jemaat terhadap khotbah itu sungguh di luar perkiraan, karena sepanjang khotbah terdengar tangisan, ratapan dan teriakan :" apa yang harus saya perbuat supaya selamat?" Khotbah itu begitu mengubahkan banyak orang sampai sampai mereka berlutut akibat kesadaran akan dosa dosa dan ancaman akibat dosa mereka. Khotbah Edwards itu hingga kini dianggap sebagai khotbah terbesar dan terbaik di Amerika yang telah menginspirasi banyak orang tentang isi khotbahnya. Khotbah yang luar biasa ini jelas bukan dikarenakan kefasihan lidah Jonthan Edwards tetapi kuasa Roh Kuduslah yang melembutkan hati para pendengarnya.:>:)