Pendeta
18th November 2010, 09:22 AM
Arti Menantikan Tuhan
2 Petrus 3:10-14
Kami mempunyai kebiasaan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik jika ada seseorang yang akan bertamu ke rumah kami. Yang pertama adalah memperhatikan kebersihan rumah. Meskipun kebiasaan membersihkan rumah pasti dilakukan setiap hari, tetapi kedatangan seorang tamu membuat kami memeriksa kembali apakah ada yang kurang bersih atau kurang rapi. Jika tamunya bermaksud menginap, maka kami akan mempersiapkan kamar yang akan ditempatinya, mengganti seprai dan sarung bantal, meyediakan selimut dan sebagai sentuhan akhirnya, kami akan menyemprotkan pewangi ruangan itu agar kamar itu wangi. Setelah itu, kami akan menyiapkan makanan yang akan di suguhkan kepadanya. Jika kami mengetahui makanan kesukaan tamu tersebut, maka kami akan meyediakan makanan kesukaannya. Kami ingin agar setiap orang yang datang kerumah dapat menikmati suasana yang nyaman, sehingga ia akan merasa senang karena telah disambut baik.
Setelah segala sesuatunya siap, maka kami semua akan duduk dan menunggu kedatangan tamu tersebut. Sambil mengingat-ingat lagi apa yang kurang, sesekali kami akan melihat jam, kapan gerangan tamu itu akan tiba di rumah. Handphone diletakkan tidak jauh dari kami, agar bisa mengetahui jika tamu tersebut menelepon. Kami selalu berharap bahwa pertemuan dengan tamu tersebut akan menjadi saat yang indah dan menyenangkan.
Saya kemudian berpikir mengenai arti dari peanntian kita terhadap kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Didalam pengakuan iman rasuli, orang kristen umumnya mengatakan bahwa mereka sedang menantikan kedatangan Yesus. Tetapi acapkali penantian itu tidak menunjukkan bahwa kita benar-benar menantikan kedatangan-Nya. Menanti-nantikan Tuhan Yesus harus diisi dengan Kehidupan yang jauh dari dosa serta mempersiapkan diri agar benar-benar menjadi mempelai yang layak di hadapan Tuhan. Seseorang tidak dapat mengatakan bahwa ia sedang menantikan kedatangan Tuhan, tetapi ia hidup dalam kebencian dan perseteruan yang berkepanjangan. Jika kita sengaja hidup di dalam Dosa tanpa ada usaha pemberesan, janganlah berharap bahwa pertemuan dengan Tuhan Yesus akan menjadi saat yang menyenangkan.
Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Itu sebabnya, marilah kita siap sedia setiap waktu denagn menjaga kekudusan hidup kita. Kalau kita masih menyimpan dosa, selesaikanlah di hadapan Tuhan dan jangan menundanya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, itu adalah rahasia ilahi. Jika kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk tamu-tamu kita di dunia ini, betapa lebih istimewanya Tamu Agung yang akan datang menjemput kita untuk masuk dalam kemuliaan-Nya. Biarlah kita menantikan Dia mempersiapkan diri dengan baik.
DOA
Tuhan Yesus yang baik, selama kami menantikan kedatanganMu, kuatkanlah hati kami agar hidup kami terpelihara dalam kekudusan. Dalam nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.
2 Petrus 3:10-14
Kami mempunyai kebiasaan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik jika ada seseorang yang akan bertamu ke rumah kami. Yang pertama adalah memperhatikan kebersihan rumah. Meskipun kebiasaan membersihkan rumah pasti dilakukan setiap hari, tetapi kedatangan seorang tamu membuat kami memeriksa kembali apakah ada yang kurang bersih atau kurang rapi. Jika tamunya bermaksud menginap, maka kami akan mempersiapkan kamar yang akan ditempatinya, mengganti seprai dan sarung bantal, meyediakan selimut dan sebagai sentuhan akhirnya, kami akan menyemprotkan pewangi ruangan itu agar kamar itu wangi. Setelah itu, kami akan menyiapkan makanan yang akan di suguhkan kepadanya. Jika kami mengetahui makanan kesukaan tamu tersebut, maka kami akan meyediakan makanan kesukaannya. Kami ingin agar setiap orang yang datang kerumah dapat menikmati suasana yang nyaman, sehingga ia akan merasa senang karena telah disambut baik.
Setelah segala sesuatunya siap, maka kami semua akan duduk dan menunggu kedatangan tamu tersebut. Sambil mengingat-ingat lagi apa yang kurang, sesekali kami akan melihat jam, kapan gerangan tamu itu akan tiba di rumah. Handphone diletakkan tidak jauh dari kami, agar bisa mengetahui jika tamu tersebut menelepon. Kami selalu berharap bahwa pertemuan dengan tamu tersebut akan menjadi saat yang indah dan menyenangkan.
Saya kemudian berpikir mengenai arti dari peanntian kita terhadap kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Didalam pengakuan iman rasuli, orang kristen umumnya mengatakan bahwa mereka sedang menantikan kedatangan Yesus. Tetapi acapkali penantian itu tidak menunjukkan bahwa kita benar-benar menantikan kedatangan-Nya. Menanti-nantikan Tuhan Yesus harus diisi dengan Kehidupan yang jauh dari dosa serta mempersiapkan diri agar benar-benar menjadi mempelai yang layak di hadapan Tuhan. Seseorang tidak dapat mengatakan bahwa ia sedang menantikan kedatangan Tuhan, tetapi ia hidup dalam kebencian dan perseteruan yang berkepanjangan. Jika kita sengaja hidup di dalam Dosa tanpa ada usaha pemberesan, janganlah berharap bahwa pertemuan dengan Tuhan Yesus akan menjadi saat yang menyenangkan.
Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Itu sebabnya, marilah kita siap sedia setiap waktu denagn menjaga kekudusan hidup kita. Kalau kita masih menyimpan dosa, selesaikanlah di hadapan Tuhan dan jangan menundanya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, itu adalah rahasia ilahi. Jika kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk tamu-tamu kita di dunia ini, betapa lebih istimewanya Tamu Agung yang akan datang menjemput kita untuk masuk dalam kemuliaan-Nya. Biarlah kita menantikan Dia mempersiapkan diri dengan baik.
DOA
Tuhan Yesus yang baik, selama kami menantikan kedatanganMu, kuatkanlah hati kami agar hidup kami terpelihara dalam kekudusan. Dalam nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.