Pendeta
18th November 2010, 09:12 AM
Setiap manusia di dunia pasti pernah mengalami masa � masa sulit dalam hidupnya baik dalam hal ekonomi, keluarga dan rumah tangga, atau mungkin dalam hal yang sering timbul dalam masa muda yaitu cinta. Mungkin ketika kesulitan yang dating itu dalam �batas kewajaran� maka tidaklah menjadi masalah bagi kita namun, ketika kesulitan itu datang dalam tingkat yang benar � benar menguji iman kita tidak sedikit dari kita yang akhirnya benar � benar putus asa dan merasa tidak sanggup lagi. Dan pada saat seperti itu seringkali kita bertanya :
1. Mengapa hidupku selalu ditimpa kesulitan ?
2. Bagaimana aku bisa mengangkat aku dan keluargaku dari kesulitan ekonomi ini?
3. Bagaimana aku bisa tahan hidup dalam keluarga yang seperti ini?
4. Mengapa setelah sekian lama aku berdoa memohon kepada Allah, Ia tak juga kunjung menjawab doaku dan memberi apa yang aku minta?
5. Bukankah Allah itu baik dan adil tapi mengapa Ia terus menerus memberikan cobaan padaku?
Nah, tanpa disadari atau tidak pertanyaan � pertanyaan ini banyak sekali muncul dalam pikiran orang Kristiani yang sedang ditimpa kesulitan yang benar � benar sulit bagi mereka. Namun, mereka tidak menyadari bahwa ternyata iman mereka sedang goyah saat itu dan seringkali timbul pemikiran dalam diri mereka tentang keraguan akan kuasa Tuhan. Dan akibatnya pun tidak sedikit dari mereka yang kiranya akhirnya menjadi �malas� untuk berdoa kepada Allah. Terkadang mereka yang dilanda masalah dalam keluarga akhirnya merasa muak berada dalam rumah yang bagi mereka tak ubahnya seperti �neraka�, akhirnya mereka berusaha mencari hal � hal lain yang bisa membuat mereka melupakan masalah di keluarganya. Justru di saat paling krusial inilah yang disukai Iblis agar manusia tersebut jatuh dalam hasutannya.
Namun dalam saat seperti itu perlu kita pahami dengan baik tentang keadaan yang sedang kita hadapi saat itu. Setiap umat Allah pasti pernah mengalami pencobaan dan itu tidak bisa disangkal lagi, pada kenyataan yang saya lihat orang yang baru bertobat dan kembali kepada Bapa seringkali mendapat cobaan dan semakin lama semakin berat pula cobaan itu dan hal ini sudah pernah saya rasakan ketika saya menerima Yesus sebagai juru selamat pribadi saya dan saya kembali ke jalan Allah. Nah, orang yang baru bertobat saja diberi cobaan mereka sanggup menjalaninya kenapa kita yang sudah dari dulu percaya akan Yesus sebagai juru selamat kita malah tidak bisa? Hal ini harus menjadi pertimbangan kita. Sesungguhnya bukankah Allah itu selalu menjawab doa kita? Yesaya 59:1 berkata �Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.� , sesunggunya Allah mendengar apa yang kita doakan dan kita serukan kepadanya, bukankah Bapa-mu di surga tahu apa yang kamu butuhkah bahkan sebelum kamu minta kepada-Nya? Ia hanya meminta kita untuk percaya kepada-Nya dan bersabar karena Ia telah mempersiapkan rancangan yang terbaik bagi kita. Bukankah rencana � rencana-Nya selalu luar biasa dan tidak terpikirkan oleh kita? Yang harus kamu tahu adalah bahwa Bapamu di surga tidak pernah meninggakan kamu dan Ia merasakan pergumulanmu dalam kesulitan itu.
Dan untuk apa pula kita khawatir akan kesulitan yang kita hadapi sehingga kita takut untuk membayangkan apa yang akan kita hadapi dimasa depan? Bukankah Yesus berkata dalam Matius 6:25-26, � Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau kamu minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting dari pakaian? Pandanglah burung � burung dilangit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal di dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"
Matius 6:34 �Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok memiliki kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.�
Oleh karena itu pula seharusnya kita berpikir bahwa bukankah kita memiliki Allah yang jauh lebih besar dari pada apapun di dunia ini? Jadi janganlah kita takut sebab kita bersama Dia.
Dan juga ketika masalah dalam keluarga maupun dalam hal apapun seringkali kita merasa berat tidakkah seharusnya kita berdoa dan bercerita semuanya pada Bapa di sorga? Berdoalah dan bukalah hati kita supaya Yesus dapat masuk ke dalam hati kita dan berkarya melalui kita. Mungkin semua masalah terasa berat namun ketika kita berjalan bersama Yesus menghadapi segala masalah, tidak akan ada yang terasa berat sebab Dia membimbing kita dan Dia sanggup membawa kita terbang di atas segala kesulitan hidup kita.
Mengapa kita berpikir Allah tidak mengabulkan doa kita? Tidakkah Yesus berkata dalam Matius 7:9-11, � Adakah seorang dari padamu yang member batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau member ular, kita ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu member pemberian yang baik kepada anak � anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.�
Di saat tanda � tanda akhir zaman yang sudah mulai terlihat seperti sekarang ini bukankah Iblis dan malaikat � malaikatnya akan semakin gencar menyesatkan manusia? Kita seharusnya semakin memperkokoh iman kita agar tidak goyah saat dihantam badai.
Demikian saudaraku�
Apakah masih pantas kita meratapi kesulitan hidup kita? /heh
Thanks Before /thx and Jesus Bless You All /ok
1. Mengapa hidupku selalu ditimpa kesulitan ?
2. Bagaimana aku bisa mengangkat aku dan keluargaku dari kesulitan ekonomi ini?
3. Bagaimana aku bisa tahan hidup dalam keluarga yang seperti ini?
4. Mengapa setelah sekian lama aku berdoa memohon kepada Allah, Ia tak juga kunjung menjawab doaku dan memberi apa yang aku minta?
5. Bukankah Allah itu baik dan adil tapi mengapa Ia terus menerus memberikan cobaan padaku?
Nah, tanpa disadari atau tidak pertanyaan � pertanyaan ini banyak sekali muncul dalam pikiran orang Kristiani yang sedang ditimpa kesulitan yang benar � benar sulit bagi mereka. Namun, mereka tidak menyadari bahwa ternyata iman mereka sedang goyah saat itu dan seringkali timbul pemikiran dalam diri mereka tentang keraguan akan kuasa Tuhan. Dan akibatnya pun tidak sedikit dari mereka yang kiranya akhirnya menjadi �malas� untuk berdoa kepada Allah. Terkadang mereka yang dilanda masalah dalam keluarga akhirnya merasa muak berada dalam rumah yang bagi mereka tak ubahnya seperti �neraka�, akhirnya mereka berusaha mencari hal � hal lain yang bisa membuat mereka melupakan masalah di keluarganya. Justru di saat paling krusial inilah yang disukai Iblis agar manusia tersebut jatuh dalam hasutannya.
Namun dalam saat seperti itu perlu kita pahami dengan baik tentang keadaan yang sedang kita hadapi saat itu. Setiap umat Allah pasti pernah mengalami pencobaan dan itu tidak bisa disangkal lagi, pada kenyataan yang saya lihat orang yang baru bertobat dan kembali kepada Bapa seringkali mendapat cobaan dan semakin lama semakin berat pula cobaan itu dan hal ini sudah pernah saya rasakan ketika saya menerima Yesus sebagai juru selamat pribadi saya dan saya kembali ke jalan Allah. Nah, orang yang baru bertobat saja diberi cobaan mereka sanggup menjalaninya kenapa kita yang sudah dari dulu percaya akan Yesus sebagai juru selamat kita malah tidak bisa? Hal ini harus menjadi pertimbangan kita. Sesungguhnya bukankah Allah itu selalu menjawab doa kita? Yesaya 59:1 berkata �Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.� , sesunggunya Allah mendengar apa yang kita doakan dan kita serukan kepadanya, bukankah Bapa-mu di surga tahu apa yang kamu butuhkah bahkan sebelum kamu minta kepada-Nya? Ia hanya meminta kita untuk percaya kepada-Nya dan bersabar karena Ia telah mempersiapkan rancangan yang terbaik bagi kita. Bukankah rencana � rencana-Nya selalu luar biasa dan tidak terpikirkan oleh kita? Yang harus kamu tahu adalah bahwa Bapamu di surga tidak pernah meninggakan kamu dan Ia merasakan pergumulanmu dalam kesulitan itu.
Dan untuk apa pula kita khawatir akan kesulitan yang kita hadapi sehingga kita takut untuk membayangkan apa yang akan kita hadapi dimasa depan? Bukankah Yesus berkata dalam Matius 6:25-26, � Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau kamu minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting dari pakaian? Pandanglah burung � burung dilangit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal di dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"
Matius 6:34 �Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok memiliki kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.�
Oleh karena itu pula seharusnya kita berpikir bahwa bukankah kita memiliki Allah yang jauh lebih besar dari pada apapun di dunia ini? Jadi janganlah kita takut sebab kita bersama Dia.
Dan juga ketika masalah dalam keluarga maupun dalam hal apapun seringkali kita merasa berat tidakkah seharusnya kita berdoa dan bercerita semuanya pada Bapa di sorga? Berdoalah dan bukalah hati kita supaya Yesus dapat masuk ke dalam hati kita dan berkarya melalui kita. Mungkin semua masalah terasa berat namun ketika kita berjalan bersama Yesus menghadapi segala masalah, tidak akan ada yang terasa berat sebab Dia membimbing kita dan Dia sanggup membawa kita terbang di atas segala kesulitan hidup kita.
Mengapa kita berpikir Allah tidak mengabulkan doa kita? Tidakkah Yesus berkata dalam Matius 7:9-11, � Adakah seorang dari padamu yang member batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau member ular, kita ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu member pemberian yang baik kepada anak � anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.�
Di saat tanda � tanda akhir zaman yang sudah mulai terlihat seperti sekarang ini bukankah Iblis dan malaikat � malaikatnya akan semakin gencar menyesatkan manusia? Kita seharusnya semakin memperkokoh iman kita agar tidak goyah saat dihantam badai.
Demikian saudaraku�
Apakah masih pantas kita meratapi kesulitan hidup kita? /heh
Thanks Before /thx and Jesus Bless You All /ok