Ulama
18th November 2010, 08:36 AM
Pernyataan Maksimus I Membuat Koptik �Meradang�
Senin, 22 Oktober 2007
Gara-gara seorang pemimpin gereja Koptik mengaku mencintai Rasulullah, membuat pihak Koptik Ortodok meradang
Hidayatullah.com�Sebagaimana telah diberitakan, Sabtu, (20/10) bahwa seorang pemimpin Koptik Mesir, Maksimus I menyatakan terang-terangan bahwa dirinya mencintai Rasulullah, dan merubah doa dengan menyebut umat Islam dalam kebaktian. Ia pun terang-terangan mengakui eksistensi Islam dan Muslim. Ini menyebabkan beberapa penganut Kristen Koptik meradang, bahkan ada yang mengatakan bahwa Maksimus telah menyalakan api fitnah.
Pendeta Salib Mata Sawirs yang merupakan wakil Majelis Mili Koptik Ortodok mengatakan bahwa doa �wahyu ilahi� tidak bisa diubah-ubah, dan keuskupan pun tidak memeliki wewenang untuk mengubah, tradisi ini sudah berjalan lebih dari 200 tahun. Dan tidak boleh seorangpun merubahnya, baik menambah atau pun menguranginya.
Ia menambahkan, �Maksimus melakukan hal itu dikarenakan ia mencari sensasi dan ingin memantik api fitnah antara penganut Koptik dan Muslim,� sebagaimana dikutip Al-arabiyah.
Ia juga menilai bahwa dalam doa tidak perlu disebut Muslim, cukup doa untuk semua, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal, ia juga meminta agar Maksimus diadili.
George Ajaibi, salah satu pengamat Koptik juga mengatakan bahwa umat Islam tidak membutuhkan pengakuan dari Maksimus dan apa yang dilakukannya sudah melewati batas.
Sedangkan Kamal Zakhir, aktivis politik yang sekaligus pengamat gereja Arab menyatakan bahwa pernyataan Maksimus tidak lebih dari sekedar retorika saja, karena ia tidak mengakui eksistensi Islam secara aqidah akan tetapi hanya sebatas eksistensi faktual saja. [alrby/thoriq/www.hidayatullah.com (http://www.hidayatullah.com/)]
Senin, 22 Oktober 2007
Gara-gara seorang pemimpin gereja Koptik mengaku mencintai Rasulullah, membuat pihak Koptik Ortodok meradang
Hidayatullah.com�Sebagaimana telah diberitakan, Sabtu, (20/10) bahwa seorang pemimpin Koptik Mesir, Maksimus I menyatakan terang-terangan bahwa dirinya mencintai Rasulullah, dan merubah doa dengan menyebut umat Islam dalam kebaktian. Ia pun terang-terangan mengakui eksistensi Islam dan Muslim. Ini menyebabkan beberapa penganut Kristen Koptik meradang, bahkan ada yang mengatakan bahwa Maksimus telah menyalakan api fitnah.
Pendeta Salib Mata Sawirs yang merupakan wakil Majelis Mili Koptik Ortodok mengatakan bahwa doa �wahyu ilahi� tidak bisa diubah-ubah, dan keuskupan pun tidak memeliki wewenang untuk mengubah, tradisi ini sudah berjalan lebih dari 200 tahun. Dan tidak boleh seorangpun merubahnya, baik menambah atau pun menguranginya.
Ia menambahkan, �Maksimus melakukan hal itu dikarenakan ia mencari sensasi dan ingin memantik api fitnah antara penganut Koptik dan Muslim,� sebagaimana dikutip Al-arabiyah.
Ia juga menilai bahwa dalam doa tidak perlu disebut Muslim, cukup doa untuk semua, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal, ia juga meminta agar Maksimus diadili.
George Ajaibi, salah satu pengamat Koptik juga mengatakan bahwa umat Islam tidak membutuhkan pengakuan dari Maksimus dan apa yang dilakukannya sudah melewati batas.
Sedangkan Kamal Zakhir, aktivis politik yang sekaligus pengamat gereja Arab menyatakan bahwa pernyataan Maksimus tidak lebih dari sekedar retorika saja, karena ia tidak mengakui eksistensi Islam secara aqidah akan tetapi hanya sebatas eksistensi faktual saja. [alrby/thoriq/www.hidayatullah.com (http://www.hidayatullah.com/)]