asheep
14th November 2010, 10:30 PM
Seorang gadis berusia 16 tahun yang mengalami depresi berat menemui dr. Eko, seorang dokter pakar jiwa....
Gadis: "Dokter, saya merasa amat marah pada pacar saya sehingga saya memanggilnya lelaki bangsat. Ada kalanya saya merasa keterlaluan dan ada kalanya pula saya rasa memang patut saya panggil dia seperti itu..."
Dokter: "Hmmm... panggilan itu memang hinaan yang agak melampaui batas untuk seseorang. Tapi, mungkin kamu punya sebab tersendiri sehingga kamu memanggilnya demikian. Ceritakanlah kepada saya agar saya dapat membantu..."
Gadis: "Ya memang ada...
"Pada suatu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai, dia pegang tangan saya."
Dokter: "Dia pegang tangan kamu seperti ini?"
(Sambil memberi contoh)
Gadis: "iya, seperti yang dokter lakukan"
Dokter:"Kalau hanya ini, tidak sepatutnya dipanggil bangsat donk, itu tandanya dia tidak mau berpisah dengan kamu"
Gadis: "Kemudian dia merapatkan badannya dan memeluk bahu saya"
Dokter: "dia lakukan seperti inikah?"
gadis: "Iya, seperti inilah dia memeluk saya, Dok"
Dokter:"itu bukan bangsat, itu tandanya dia senantiasa berdampingan dengan kamu"
gadis:"kemudian dia cium bibir saya"
dokter: "Dia cium kamu seperti ini?"
gadis:"ya, ciumannya seperti yang dokter lakukan"
dokter:"kalau itu, tandanya dia sayang kamu toh..."
gadis:"kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam baju saya dan meraba buah dada saya"
dokter: "Dia lakukan seperti inikah?"
gadis:"ya, seperti yang dokter lakukan inilah cara dia melakukannya"
dokter: "itu bukan bangsat namanya, itu tandanya dia mau membelai diri kamu"
gadis: "kemudian dia menanggalkan semua pakaian saya satu per satu"
dokter: "adakah kamu membantah tindakannya?"
gadis:"tidak. Saya merelakannya karena saya sangat mencintainya"
dokter:"dia lepaskan pakaianmu seperti ini?"
gadis:"ya, sampai saya telanjang bulat seperti ini, Dok"
dokter: "itu masih belum pantas dipanggil bangsat, karena dia sebenarnya ingin mengenali diri kamu seutuhnya"
gadis: "kemudian, dia mencumbui saya dan melakukan hubungan seksual dengan saya dok"
dokter: "Seperti inikah dia mencumbui mu?"
gadis:"ahh... iya dok. ahh... rasanya sama seperti yang sokter lakukan, ahh..."
dokter:"Hmm... itu juga masih belum boleh dipanggil bangsat. Itu tandanya dia memerlukan kamu"
gadis: "kemudian dia mencoba berbagai posisi saat kami melakukan hubungan seksual, dok"
dokter:"apakah dia melakukan melakukan seperti ini?"
gadis: "iya, posisi-posisinya sama seperti yang dokter contohkan"
dokter: "itu juga belum bisa dikatakan bangsat, itu tandanya dia ingin hubungan yang tidak membosankan."
gadis: "terakhir, dia teriak dan orgasme, lalu mengeluarkan spermanya di vag*** saya dok"
dokter: "apakah dia dia mengeluarkannya seperti ini? AHHHH....."
gadis: "iya dok, erangannya sama seperti yang dokter lakukan"
dokter: "itu tandanya hanya kamu yang dapat membuatnya puas. Lalu, apa yang membuat kamu memanggilnya bangsat?
gadis: " setelah berpakaian lengkap, dia menciumku dan mengungkapkan sesuatu."
dokter: "apa gerangan yang dikatakan?"
gadis: dia berkata "sayang terima kasih karena malam ini kamu telah memuaskanku, aku sayang banget sama kamu"
dokter: "tak ada yang salah dengan kata-kata itu, itu bukan alasan yang pantas untuk memanggilnya bangsat, dia hanya mengungkapkan isi hatinya."
gadis: "tapi, kemudian dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS"
dokter: "HAH??? BRENGSEK!!! DIA MEMANG PANTAS DIPANGGIL BANGSAT!!!
:shine:
Sekian
:shake:
Gadis: "Dokter, saya merasa amat marah pada pacar saya sehingga saya memanggilnya lelaki bangsat. Ada kalanya saya merasa keterlaluan dan ada kalanya pula saya rasa memang patut saya panggil dia seperti itu..."
Dokter: "Hmmm... panggilan itu memang hinaan yang agak melampaui batas untuk seseorang. Tapi, mungkin kamu punya sebab tersendiri sehingga kamu memanggilnya demikian. Ceritakanlah kepada saya agar saya dapat membantu..."
Gadis: "Ya memang ada...
"Pada suatu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai, dia pegang tangan saya."
Dokter: "Dia pegang tangan kamu seperti ini?"
(Sambil memberi contoh)
Gadis: "iya, seperti yang dokter lakukan"
Dokter:"Kalau hanya ini, tidak sepatutnya dipanggil bangsat donk, itu tandanya dia tidak mau berpisah dengan kamu"
Gadis: "Kemudian dia merapatkan badannya dan memeluk bahu saya"
Dokter: "dia lakukan seperti inikah?"
gadis: "Iya, seperti inilah dia memeluk saya, Dok"
Dokter:"itu bukan bangsat, itu tandanya dia senantiasa berdampingan dengan kamu"
gadis:"kemudian dia cium bibir saya"
dokter: "Dia cium kamu seperti ini?"
gadis:"ya, ciumannya seperti yang dokter lakukan"
dokter:"kalau itu, tandanya dia sayang kamu toh..."
gadis:"kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam baju saya dan meraba buah dada saya"
dokter: "Dia lakukan seperti inikah?"
gadis:"ya, seperti yang dokter lakukan inilah cara dia melakukannya"
dokter: "itu bukan bangsat namanya, itu tandanya dia mau membelai diri kamu"
gadis: "kemudian dia menanggalkan semua pakaian saya satu per satu"
dokter: "adakah kamu membantah tindakannya?"
gadis:"tidak. Saya merelakannya karena saya sangat mencintainya"
dokter:"dia lepaskan pakaianmu seperti ini?"
gadis:"ya, sampai saya telanjang bulat seperti ini, Dok"
dokter: "itu masih belum pantas dipanggil bangsat, karena dia sebenarnya ingin mengenali diri kamu seutuhnya"
gadis: "kemudian, dia mencumbui saya dan melakukan hubungan seksual dengan saya dok"
dokter: "Seperti inikah dia mencumbui mu?"
gadis:"ahh... iya dok. ahh... rasanya sama seperti yang sokter lakukan, ahh..."
dokter:"Hmm... itu juga masih belum boleh dipanggil bangsat. Itu tandanya dia memerlukan kamu"
gadis: "kemudian dia mencoba berbagai posisi saat kami melakukan hubungan seksual, dok"
dokter:"apakah dia melakukan melakukan seperti ini?"
gadis: "iya, posisi-posisinya sama seperti yang dokter contohkan"
dokter: "itu juga belum bisa dikatakan bangsat, itu tandanya dia ingin hubungan yang tidak membosankan."
gadis: "terakhir, dia teriak dan orgasme, lalu mengeluarkan spermanya di vag*** saya dok"
dokter: "apakah dia dia mengeluarkannya seperti ini? AHHHH....."
gadis: "iya dok, erangannya sama seperti yang dokter lakukan"
dokter: "itu tandanya hanya kamu yang dapat membuatnya puas. Lalu, apa yang membuat kamu memanggilnya bangsat?
gadis: " setelah berpakaian lengkap, dia menciumku dan mengungkapkan sesuatu."
dokter: "apa gerangan yang dikatakan?"
gadis: dia berkata "sayang terima kasih karena malam ini kamu telah memuaskanku, aku sayang banget sama kamu"
dokter: "tak ada yang salah dengan kata-kata itu, itu bukan alasan yang pantas untuk memanggilnya bangsat, dia hanya mengungkapkan isi hatinya."
gadis: "tapi, kemudian dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS"
dokter: "HAH??? BRENGSEK!!! DIA MEMANG PANTAS DIPANGGIL BANGSAT!!!
:shine:
Sekian
:shake: