Log in

View Full Version : Warga Mentawai Tabu Sebut Nama Korban


zedleppelin
12th November 2010, 09:33 AM
Rate 5 Stars is Nice
Melon Would be Great
Say "Thanks" Would be An Appreciation

http://ceriwis.us/images/smilies/asia/2good.gif


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/11/01/1253513620X310.jpg
Germanikus (42) memberi kecupan untuk menenagkan adiknya, Pornita (37) yang meraung kesakitan di rumah sakit darurat Kostrad, di Kecamtan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Pornita mengalami luka di kaki akibat benturan dengan benda tumpul saat tsunami terjadi.


SIKAKAP - Masyarakat di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mempunyai budaya lokal yang menabukan menyebut nama keluarga yang telah meninggal, dan kebiasaan tersebut menjadi kendala bagi pemerintah daerah dalam mengumpulkan data korban tsunami.

"Sulit bagi kami (Pemkab Mentawai, red) mendata nama-nama korban tsunami, karena keluarga korban akan tutup mulut atau mengelak jika ditanya nama keluarga mereka yang meninggal," kata Pejabat Pemkab Mentawai di Posko Penanggulangan Bencana Tsunami Mentawai, Desti Seminora Sababalat di Sikakap, Jumat (12/11/2010).

Menurut Desti yang menjabat Kepala Dinas Pariwisata Mentawai itu, menyebut nama korban adalah sesuatu yang tabu bagi keluarganya. Karena itu tidak mudah mendapatkan data-data lengkap korban tsunami.

Perlu pendekatan psikologis kepada keluarga korban, jika mereka langsung ditanya nama keluarganya yang meninggal berarti itu menambah duka bagi mereka dan dipastikan mereka akan mengelak jika mendapat pertanyaan seperti itu, tambahnya.

"Jadi jangan langsung ditanya nama korban, biarkan mereka bercerita dahulu dan menyampaikan keluhannya, baru setelah itu keluarga korban bisa terbuka menyebut nama keluarganya yang menjadi korban," tambahnya.

Ia mengatakan, kebiasaan masyarakat Mentawai itu membuat pendataan korban dengan lengkap agak terlambat dan data-data yang ada terkait jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami hingga kini masih bersifat sementara.

Desti mengatakan, pendataan lengkap korban dibutuhkan mengingat pemerintah kabupaten Mentawai diharuskan untuk membuat data selengkapnya termasuk nama, umur dan alamat korban terkait dampak bencana gempa 7,2 SR diikuti tsunami yang terjadi Senin (25/10).

Gempa diikuti tsunami itu menyebabkan 447 korban tewas dan 57 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Selain itu, 173 orang luka berat dan 352 orang luka ringan serta 15.355 orang masih mengungsi.



SUMBER : SINI (http://regional.kompas.com/read/2010/11/12/09044772/Warga.Mentawai.Tabu.Sebut.Nama.Korban-5)

zedleppelin
12th November 2010, 09:34 AM
..........
Berikan Komentar Berkualitas
No Junk Allowed
Klik "Thanks"
GRP adalah Penghargaan

http://ceriwis.us/picture.php?groupid=96&pictureid=902 (http://ceriwis.us/showthread.php?t=31626)


http://ceriwis.us/images/smilies/asia/courage.gif

Jasjusers
12th November 2010, 03:51 PM
tabu kenapa emangnya yah? padahal kan buat ngedata pemerintah

konde2
12th November 2010, 09:09 PM
:hope::hope::hope:

stupid
12th November 2010, 09:13 PM
tabu kenapa emangnya yah? padahal kan buat ngedata pemerintah
aih..khan di artikel dah ada ndan...

Masyarakat di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mempunyai budaya lokal yang menabukan menyebut nama keluarga yang telah meninggal, dan kebiasaan tersebut menjadi kendala bagi pemerintah daerah dalam mengumpulkan data korban tsunami.

arejoe
12th November 2010, 09:27 PM
tapi kan untuk kebaikan ndan...buat data biar bisa d kasi bantuan

BudakBandel
13th November 2010, 01:47 PM
ikut gak sebut ah :ide: