StressedOut
10th November 2010, 05:04 PM
http://yfrog.com/4zcode1sjhttp://http://img179.imageshack.us/img179/7850/code1s.jpghttp://%3Ca%20href=http://img179.imageshack.us/i/code1s.jpg/%20target=_blank%3E[IMG]http://img179.imageshack.us/img179/7850/code1s.jpghttp://img179.imageshack.us/img179/7850/code1s.jpg (http://img179.imageshack.us/i/code1s.jpg/)
Uploaded with ImageShack.us (http://imageshack.us)
Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan langkah-langkah
untuk mengantisipasi dampak lanjutan letusan Gunung Merapi berupa banjir lahar dingin. Salah satunya adalah dengan pengerukan Kali Code.
Selain awan panas, Gunung Merapi juga menyimpan potensi bencana berupa lahar
dingin yang saat ini mengendap di aliran sungai yang berhulu di Merapi. Endapan ini sewaktu-waktu bisa meluncur ke hilir jika lereng Merapi diguyur hujan.
“Dalam dua hari terakhir ini, ada potensi secondary impact berupa batu-batu
besar dan pasir yang ada di kali-kali yang berhulu di Merapi. Batuan besar
muntahan Gunung Merapi tampaknya sebagian berhasil tertahan di dam sabo yang
terdapat di hulu Sungai Gendol, Sungai Kuning, Sungai Boyong, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng,” terang juru bicara BNPB, Andi Syamsul Rizal.
Hal itu dikatakan dalam jumpa pers di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi di Jalan Kenari No.14A, Yogyakarta, Rabu (10/11/2010).
Di sejumlah sungai di kawasan lereng Merapi ada sekitar 200 dam sabo yang
berfungsi sebagai penahan luncuran material vulkanik dalam bentuk lahar dingin.
Untuk menghindari terjadinya lahar dingin, maka BNPB mulai mengeruk Kali Code, yang merupakan salah satu kali yang berpotensi menerima aliran lahar dingin. Pengerukan ini untuk memperlancar aliran sungai dan mengangkat pasir-pasir yang berasal dari muntahan Merapi
“Tadi pagi mulai dilakukan pengerukan di daerah Bintaran. Untuk selanjutnya,
kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mencari
titik-titik lain yang dianggap dapat menyumbat lahar dingin,” tambah juru bicara BNPB lainnya, Ahmed Kurnia.
Sebagai antisipasi dampak luapan lahar dingin tersebut, warga yang berada di
tepi Kali Code diminta untuk tetap waspada. Mereka diimbau untuk menjaga jarak minimal 500 meter dari pinggiran sungai.
sumber :tersipu:
detik.com
Uploaded with ImageShack.us (http://imageshack.us)
Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan langkah-langkah
untuk mengantisipasi dampak lanjutan letusan Gunung Merapi berupa banjir lahar dingin. Salah satunya adalah dengan pengerukan Kali Code.
Selain awan panas, Gunung Merapi juga menyimpan potensi bencana berupa lahar
dingin yang saat ini mengendap di aliran sungai yang berhulu di Merapi. Endapan ini sewaktu-waktu bisa meluncur ke hilir jika lereng Merapi diguyur hujan.
“Dalam dua hari terakhir ini, ada potensi secondary impact berupa batu-batu
besar dan pasir yang ada di kali-kali yang berhulu di Merapi. Batuan besar
muntahan Gunung Merapi tampaknya sebagian berhasil tertahan di dam sabo yang
terdapat di hulu Sungai Gendol, Sungai Kuning, Sungai Boyong, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng,” terang juru bicara BNPB, Andi Syamsul Rizal.
Hal itu dikatakan dalam jumpa pers di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi di Jalan Kenari No.14A, Yogyakarta, Rabu (10/11/2010).
Di sejumlah sungai di kawasan lereng Merapi ada sekitar 200 dam sabo yang
berfungsi sebagai penahan luncuran material vulkanik dalam bentuk lahar dingin.
Untuk menghindari terjadinya lahar dingin, maka BNPB mulai mengeruk Kali Code, yang merupakan salah satu kali yang berpotensi menerima aliran lahar dingin. Pengerukan ini untuk memperlancar aliran sungai dan mengangkat pasir-pasir yang berasal dari muntahan Merapi
“Tadi pagi mulai dilakukan pengerukan di daerah Bintaran. Untuk selanjutnya,
kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mencari
titik-titik lain yang dianggap dapat menyumbat lahar dingin,” tambah juru bicara BNPB lainnya, Ahmed Kurnia.
Sebagai antisipasi dampak luapan lahar dingin tersebut, warga yang berada di
tepi Kali Code diminta untuk tetap waspada. Mereka diimbau untuk menjaga jarak minimal 500 meter dari pinggiran sungai.
sumber :tersipu:
detik.com