CTsubasa
19th February 2010, 01:08 PM
Magetan: Data Dinas Kesehatan Magetan, Jawa Timur, yang satu ini mungkin cukup mencengangkan. Bayangkan, hampir 50 persen lebih penderita gizi buruk yang ada ternyata dari keluarga mampu. Terlebih, dalam dua bulan terakhir, kasus penderita gizi buruk di Magetan, meningkat tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Danang Adi Setiawan, misalnya. Berdasarkan pantauan SCTV, Selasa (16/2), bocah berumur satu tahun sembilan bulan ini hanya memiliki berat badan kurang dari 6,5 kilogram. Seharusnya, berat normal bocah seumur Danang sekurangnya sembilan kilogram.
Padahal, orangtua Danang yang tinggal di Kelurahan Maospati, termasuk keluarga mampu. Karena dua kakak Danang saat ini kuliah di salah satu universitas swasta di Madiun. Sementara, dua lainnya masih duduk di bangku di sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama.
Hal ini menunjukkan jika anak usia bawah lima tahun (balita) kurang gizi di Kabupaten Magetan, tidak hanya terjadi pada bocah dari keluarga tidak mampu. Sedangkan yang dari keluarga miskin hanya 49 persen.
Hari Susanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, berharap agar semua balita datang ke pos pelayanan terpadu atau posyandu.
Di Magetan sendiri, jumlah balita kurang gizi meningkat tajam pada 2007. Ada sekitar 243 balita yang kekurangan gizi, Sementara pada 2008, ada 262 balita. Sedangkan tahun silam meningkat menjadi 265. Dan tahun ini, sudah ada 272 balita yang dinyatakan kurang gizi.(IDS/ANS)
Danang Adi Setiawan, misalnya. Berdasarkan pantauan SCTV, Selasa (16/2), bocah berumur satu tahun sembilan bulan ini hanya memiliki berat badan kurang dari 6,5 kilogram. Seharusnya, berat normal bocah seumur Danang sekurangnya sembilan kilogram.
Padahal, orangtua Danang yang tinggal di Kelurahan Maospati, termasuk keluarga mampu. Karena dua kakak Danang saat ini kuliah di salah satu universitas swasta di Madiun. Sementara, dua lainnya masih duduk di bangku di sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama.
Hal ini menunjukkan jika anak usia bawah lima tahun (balita) kurang gizi di Kabupaten Magetan, tidak hanya terjadi pada bocah dari keluarga tidak mampu. Sedangkan yang dari keluarga miskin hanya 49 persen.
Hari Susanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, berharap agar semua balita datang ke pos pelayanan terpadu atau posyandu.
Di Magetan sendiri, jumlah balita kurang gizi meningkat tajam pada 2007. Ada sekitar 243 balita yang kekurangan gizi, Sementara pada 2008, ada 262 balita. Sedangkan tahun silam meningkat menjadi 265. Dan tahun ini, sudah ada 272 balita yang dinyatakan kurang gizi.(IDS/ANS)