kikigrim
12th May 2012, 11:30 AM
Hannah Fraser Sang Putri Duyung Sejati
Hannah Fraser dijuluki sang putri duyung sejati karena selalu menggunakan ekor berbentuk ikan ketika dia berenang. Wanita berusia 36 tahun itu pertama kali terinspirasi menggunakan ekor ikan setelah melihat Daryl Hannah sebagai ikan duyung dalam film Splash dan pertama kali pula membuat ekor itu pada usia sembilan tahun
Sebagai perenang bawah laut, dia mulai terpesona dengan ikan duyung sejak umur tiga tahun. Aslinya dia adalah orang Australia, tapi sekarang tinggal di LA, Amerika. Saat ini dia bekerja sebagai model, aktris dan artis panggung pertunjukan, berenang dengan paus, lumba-lumba, ikan pari bahkan hiu.
Wanita ini sanggup untuk menahan napasnya hingga dua menit dan menyelam hingga kedalaman hingga sekitar 15 meter tanpa bantuan alat pernapasan untuk menyelam, sehingga memungkinkan dia untuk bergerak seperti duyung sungguhan.
http://www.wartana.com/wp-content/uploads/2012/05/Hannah-Fraser-Sang-Putri-Duyung-Sejati.jpg
Gambar yang diambil adalah koleksi yang diambil sejak tahun 2007 di Pulau Vava, Tonga. untuk mempromosikan gerakan anti perburuan ikan paus. Saat itu Hannah dan suaminya, seorang peselancar bernama Dave Rastovich merasa frustasi ketika Komisi Paus Internasional dalam pertemuannya menyatakan bahwa paus diijinkan untuk dibunuh selama untuk kepentingan �riset ilmiah�.
http://www.wartana.com/wp-content/uploads/2012/05/Hannah-Fraser-Sang-Putri-Duyung-Sejati-1.jpg
Hal itu membuatnya putus asa dan berniat untuk berbuat sesuatu untuk meningkatkan kesadaran akan kehidupan paus. Menurutnya paus bernyanyi dengan suara sangat keras dan bayinya sangat melengking, bahkan akan terdengar lebih keras jika di dalam air. Itu adalah pengalaman yang sangat berkesan baginya.
Hannah Fraser dijuluki sang putri duyung sejati karena selalu menggunakan ekor berbentuk ikan ketika dia berenang. Wanita berusia 36 tahun itu pertama kali terinspirasi menggunakan ekor ikan setelah melihat Daryl Hannah sebagai ikan duyung dalam film Splash dan pertama kali pula membuat ekor itu pada usia sembilan tahun
Sebagai perenang bawah laut, dia mulai terpesona dengan ikan duyung sejak umur tiga tahun. Aslinya dia adalah orang Australia, tapi sekarang tinggal di LA, Amerika. Saat ini dia bekerja sebagai model, aktris dan artis panggung pertunjukan, berenang dengan paus, lumba-lumba, ikan pari bahkan hiu.
Wanita ini sanggup untuk menahan napasnya hingga dua menit dan menyelam hingga kedalaman hingga sekitar 15 meter tanpa bantuan alat pernapasan untuk menyelam, sehingga memungkinkan dia untuk bergerak seperti duyung sungguhan.
http://www.wartana.com/wp-content/uploads/2012/05/Hannah-Fraser-Sang-Putri-Duyung-Sejati.jpg
Gambar yang diambil adalah koleksi yang diambil sejak tahun 2007 di Pulau Vava, Tonga. untuk mempromosikan gerakan anti perburuan ikan paus. Saat itu Hannah dan suaminya, seorang peselancar bernama Dave Rastovich merasa frustasi ketika Komisi Paus Internasional dalam pertemuannya menyatakan bahwa paus diijinkan untuk dibunuh selama untuk kepentingan �riset ilmiah�.
http://www.wartana.com/wp-content/uploads/2012/05/Hannah-Fraser-Sang-Putri-Duyung-Sejati-1.jpg
Hal itu membuatnya putus asa dan berniat untuk berbuat sesuatu untuk meningkatkan kesadaran akan kehidupan paus. Menurutnya paus bernyanyi dengan suara sangat keras dan bayinya sangat melengking, bahkan akan terdengar lebih keras jika di dalam air. Itu adalah pengalaman yang sangat berkesan baginya.