wiyan
11th May 2012, 02:43 PM
Tuntas sudah penantian fans indie pop setelah melihat penyanyi asal Inggris Steven Patrick Morrissey di konsernya yang bertajuk Morrissey Live In Jakarta. Tennis Indoor Senayan (http://www.infokost.net/search?type=kost&city=senayan&min_price=0&max_price=1000000000&price_type=monthly) (http://www.infokost.net/search?type=kost&city=senayan&min_price=0&max_price=1000000000&price_type=monthly)semalam (10/5/12) bagaikan tempat suci bagi fans britpop yang hadir disana. Dibuka dengan sapaan "Selamat Malam, Jakarta" sontak membuat fans Moz menjadi riuh. Sebuah tembang lawas dari The Smiths "How Soon is Now" membuka ritual konser tersebut dan membuat seisi gedung pertunjukan bernyanyi bersama. Moz, begitu biasa dipanggil tadi malam membawakan serangkaian set list seperti "You're the one for me, Fatty", "Alma Matters", 'Everydayis like Sunday", "First of the Gang to Die", "Meat is Murder", "Let me Kiss you", "Shoplifters of the wolrd unite" dan ditutup dengan encore"Speedway".
Konser Moz di Indonesia terasa lebih spesial dibandingkan dengan konser sebelumnya di Fort Canning Park, Singapura. Bahkan salah satu fan dari Singapura sampai rela mengejar konser Moz yang di Jakarta ini. Mujur fan tersebut bisa naik ke atas panggung dan memeluk Morrissey walaupun harus menerjang barikade sekuriti. Setelah memeluk Moz, fan tersebut menangis hingga konser berakhir karena mengalami histeria. Ya, malam itu memang wajar bila terjadi histeria masal karena terhipnotis oleh kharisma Morrissey yang masih utuh lebih dari puluhan tahun sejak masih bersama The Smiths.
Sumber (http://www.infokost.net/review/kharisma-morrissey-hipnotis-jakarta)
Konser Moz di Indonesia terasa lebih spesial dibandingkan dengan konser sebelumnya di Fort Canning Park, Singapura. Bahkan salah satu fan dari Singapura sampai rela mengejar konser Moz yang di Jakarta ini. Mujur fan tersebut bisa naik ke atas panggung dan memeluk Morrissey walaupun harus menerjang barikade sekuriti. Setelah memeluk Moz, fan tersebut menangis hingga konser berakhir karena mengalami histeria. Ya, malam itu memang wajar bila terjadi histeria masal karena terhipnotis oleh kharisma Morrissey yang masih utuh lebih dari puluhan tahun sejak masih bersama The Smiths.
Sumber (http://www.infokost.net/review/kharisma-morrissey-hipnotis-jakarta)