Log in

View Full Version : Gegebengan siti jenar-


peramal123
22nd April 2012, 08:36 PM
ini adalah sambungan dari thread Isi surat yg dikirimkan sultan bintara kpd siti jenar (http://ceriwis.us/showthread.php?t=6347761)





perlu agan semua ketahui, ilmu yang saya tulis di bawah ini tidak akan terdapat di buku manapun, kitab ini hadir secara turun temurun, yg jelas kitab ini masih ada, saya di perkenankan membaca kitab ini oleh mursyid si pemilik kitab, kitab ini di pegang oleh tarekat tertentu. dan terpaksa ada kalimat yang ane putus, krena ini ilmu rahasia tidak baik bila kalimat yang ane putus dibca oleh orang yang tidak mampu menerima ilmu ini.



Langsung saja gan







Sunan kudus berkata kpd siti jenar

�Adanya saya datang bersama para Wali ke mari ialah untuk menunaikan tugas sebagai aulia, memberantas tekadmu yang demikian itu, agar tidak berkepanjangan. Sekarang kamu di panggil oleh sultan Bintara untuk datang ke Demak. Inilah suratnya. Surat panggilan ini di sebut surat kuasa, artinya jika kamu menolak untuk datang, saya sudah diberi kuasa untuk menyelesaikan masalahnya sampai tuntas, yaitu, memcabut lehermu dengan memenggal kepalamu.

Kekuasaan Raja itu atas nama Hyang Widhi, karena sudah diputuskan dalam musyawarah para bijaksana, sudah sesuai dengan syara�, sudah sesuai pula dengan undang-undang kerajaan serta sudah di pertimbangkan dalam musyawarah�.

Sunan Kalijaga berkata dengan tenang : �Wahai adimas siti jenar, saya ringkas saja pembicaraan kita sebab kalau kita berlarut-larut bertengkar, tiada membuahkan apa-apa. Menurut pendapat saya, hanya ada dua pilihan. Pilihlah salah satu saja, Hidup atau Mati. Janganlah hendaknya kamu bermuka dua.�



Mendengar sunan Kalijaga pilih hidup atau mati Sitijenar menjawab �jika saya di suruh memilih hidup atau mati saya tidak sudi karena saya tidak kenal ajal, saya hidup langgeng selamanya. Sekalipun saya di suruh untuk hidup biar saya sendiri yang menentukan.! Tak perlu Wali Songo memulangkan hidup saya, saya bukan seperti orang bodoh mau hidup saja minta tolong pada sesama, nah saksikan saya akan pulang sendiri



Sebelum sitijenar meneruskan niatnya mati menggunakan ilmunya Menggulung napas sunan bonang menyambung perkataannya, �Siti jenar, bagaimana caranya dan apa yang kamu pakai untuk pulang kea lam baka? Dan jalan mana yang akan kamu tempuh?�



Pangeran Sitijenar tersenyum lalu menjawab, �Kamu sekalian Wali goblok..! kamu masih senang akan keduniawian yang menyesatkan itu, lain dengan saya yang sudah bosan dialam kematian, dan saya sudah paham menempuh jalan yang abadi�



Selanjutnya Siti jenar menjelaskan ilmu hakekat � ma�rifatnya kepada wali songo

�Jika saya menutup jalan hidup/air hidup, tirta nirmaya dalam bahasa Budhanya, maulhayat bahasa arabnya, sajaratu�ilma�rifatu, maka yang tiga cacahnya dikalikan sembilan jumlah nirmaya, yang terdapat merta pada tubuh saya. Tiga diantaranya mempunyai kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang diperlukan secara teliti, yang tiga lainnya merupakan permulaan kodrat.

Sedang yang dua sisinya merupakan kodrat yang merupakan daya untuk hidup, yang jika di tutup akan musnah budi dan daya kehidupan. Yang tiga cacahnya ialah penglihatan, pendengaran, serba bau, tiga daya kekuatan tirta nirmaya yang menguasai panca indra seluruhnya. Jika dikumpulkan tiga cacah ini dan di tutup, menjadi uning unong uning unang. Jika letiga pintunya di gulung menjadi satu terjadilah suksmantaya.

Yang berwarna hijau, biru, kuning, indah sekali bagaikan embun yang ditembus sinar matahari. Itulah asal mula manusia. Penjahat, perampok, bajingan, pengemis yang berjongkok di tepi jalan, sama saja dengan raja, waliullah, serta orang-orang tersohor. Tiada berbeda satu sama lain..



����������������������������������.�



Itulah yang di sebut buah khuldi, yang dimakan nabi Adam, yang lancang sehingga ia di marahi. Demikian pula semua orang pernah mencicipi buah kuldi itu, di dunia ini mereka menemukan surga dan neraka dalam alam kematian. Nah rasakanlah para wali sekalian jangan BINGUNG!

Sebab yang kamu ketahui hanya satu, tetapi saya mengetahui ketiga-tiganya."





Sunan Bonang menyambung tutur, �Wahai siti jenar, uraikanlah satu-persatu sembilan cacah itu untuk kami ketahui.�



Pangeran siti jenar tersenyum kemudian menjawab, �Pantas saja kalau kamu tidak tau, karena kamu terselubung oleh budimu sebagai santri yang nista, jasad tanpa guna. Meskipun kamu tau dan dapat melakukan, tentu kamu akan salah melaksanakan, sebab kamu masih hanyut dalam kesesatan, pada dasarnya kamu adalah santri gundul yang memburu hasil akan yang busuk, senang kalau ada sedekah.

Hai para Wali yang ada di sini, perhatikanlah bagaimana cara melepaskan napas, serta irodat, jangan sampai tumpang tindih, sungguh memalukan untuk akulmukmin kalau sampai ia salah melepaskannya akhirnya menjadi buah percakapan. Itulah sebabnya banyak orang pada sakaratul maut, kodrat belum musnah, angan-angan masih ada, dan asal mula napas bergerak tiada karuan.�





Dan dicaritakan tentang siti jenar yang sedang berlayar menempuh kehidupan yang sejati. Ia memusatkan pikiran, menutup rapat pintu napas, menggulung habis rahasia hidupnya, kemudian dilepas bersamaan tali pengikat hidup bagaikan kilat, dan seketika itu siti jenar telah menemui ajalnya. Peristiwa itu tidak dapat diperkirakan atau di bayangkan.

Lima orang aulia yang hadir dan menyaksikan bagaimana siti jenar menempuh ajalnya, memberi salam tetapi tidak di jawab. Jelas ia telah menjadi jenazah.













Kalau mungkin agan mengerti ilmu di atas, jangan pernah mempraktekkannya tanpa di dampingi guru yang sudah mempunyai ilmu gegebengan, sekian dulu gan, ampe keriting tangan ane ngetik segitu banyaknya, kalau ada pertanyaan PM ane.





yang mau copas sertakan link kaskus ye gan





:melon:


























[/quote]






Originally Posted by MasUcox
http://static.kaskus.us/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=338525681#post338525681)


cacahnya ada 9..... weee.. ada yg tau ginian jg to?? keren..

tapi kalo bisa tau 9 nya kerennnnnnnn.....



pokoknya keren..... oke deh.. nice TS ane rate 5 yaaach....



______________________________________



ceritakan apa yg seharusnya diceritakan, dan simpan apa yg seharusnya disimpan.




















[quote]






Originally Posted by Choa
http://static.kaskus.us/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=338764016#post338764016)


begitulah kejadian aslinya

dan cara siti jenar menyapa para wali, ini murni karena politik ngak ada hubungan

dengan agama














</div>