kikigrim
20th April 2012, 11:12 AM
DKI Siap Uji Kelayakan Proyek MRT
Fokus yang akan dibahas yakni mengevaluasi keberadaan stasiun di atas jalan.
http://media.vivanews.com/thumbs2/2008/10/28/57119_subway__salah_satu_moda_angkutan_mrt_300_225 .jpg MRT bawah tanah (subway.com)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersedia melakukan uji kelayakan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di depan masyarakat Jakarta, termasuk warga di kawasan Jalan Fatmawati Raya, Jakarta Selatan, yang memprotes desain jalan layang.
"Kalau pembangunan yang di bawah sudah tidak masalah, sekarang kami coba cari kata sepakat untuk yang di atas. Kami bersedia dilakukan uji kelayakan di depan warga," kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, Wiriyatmoko.
Dia mengatakan, aspirasi warga harus tetap didengar, apalagi proyek ini untuk kepentingan umum. Namun dia meminta masyarakat dapat mempertimbangkan waktu yang harus ditepati dalam rencana pembangunan.
"Memang masih ada waktu karena akhir bulan ini pembangunan depo yang di Lebakbulus dimulai. Tapi jangan sampai berlarut, karena kami harus sesuai rencana pembangunan," ucap dia.
Fokus yang akan dibahas yakni mengevaluasi keberadaan stasiun di atas jalan. Karena menurut warga, keberadaanya bisa mengganggu usaha dan menurunkan pendapatan mereka. "Kalau mereka nanti mengundang ahli-ahli dan ada second opinion yang masuk akal mungkin itu akan baik sekali, terlebih ini untuk program sistem angkutan umum massal (SAUM)," katanya.
Dalam dialog antara warga dan Pemprov DKI kemarin, sejumlah warga mengeluh proyek MRT minim sosialisasi. Menurut salah seorang warga, sebelumnya belum pernah ada sosialisasi dua arah.
Rencananya pembangunan MRT akan dimulai akhir 2012. Pada Mei mendatang akan dilakukan pekerjaan tahap awal yakni pemindahan Stadion Lebak Bulus, pelebaran jalan Fatmawati-Panglima Polim, dan pemindahan utilitas.
Nantinya MRT di Jakarta akan dibagi menjadi dua koridor yaitu koridor Selatan-Utara yang terdiri dari dua tahap yakni Lebak Bulus-Bundaran HI untuk tahap pertama dan Bundaran HI-Kampung Bandan untuk tahap kedua.
Sementara untuk koridor Timur-Barat akan membentang dari Cikarang-Balaraja. Untuk koridor Timur-Barat, hingga saat ini masih dalam studi kelayakan di Kementerian Perhubungan.
Fokus yang akan dibahas yakni mengevaluasi keberadaan stasiun di atas jalan.
http://media.vivanews.com/thumbs2/2008/10/28/57119_subway__salah_satu_moda_angkutan_mrt_300_225 .jpg MRT bawah tanah (subway.com)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersedia melakukan uji kelayakan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di depan masyarakat Jakarta, termasuk warga di kawasan Jalan Fatmawati Raya, Jakarta Selatan, yang memprotes desain jalan layang.
"Kalau pembangunan yang di bawah sudah tidak masalah, sekarang kami coba cari kata sepakat untuk yang di atas. Kami bersedia dilakukan uji kelayakan di depan warga," kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, Wiriyatmoko.
Dia mengatakan, aspirasi warga harus tetap didengar, apalagi proyek ini untuk kepentingan umum. Namun dia meminta masyarakat dapat mempertimbangkan waktu yang harus ditepati dalam rencana pembangunan.
"Memang masih ada waktu karena akhir bulan ini pembangunan depo yang di Lebakbulus dimulai. Tapi jangan sampai berlarut, karena kami harus sesuai rencana pembangunan," ucap dia.
Fokus yang akan dibahas yakni mengevaluasi keberadaan stasiun di atas jalan. Karena menurut warga, keberadaanya bisa mengganggu usaha dan menurunkan pendapatan mereka. "Kalau mereka nanti mengundang ahli-ahli dan ada second opinion yang masuk akal mungkin itu akan baik sekali, terlebih ini untuk program sistem angkutan umum massal (SAUM)," katanya.
Dalam dialog antara warga dan Pemprov DKI kemarin, sejumlah warga mengeluh proyek MRT minim sosialisasi. Menurut salah seorang warga, sebelumnya belum pernah ada sosialisasi dua arah.
Rencananya pembangunan MRT akan dimulai akhir 2012. Pada Mei mendatang akan dilakukan pekerjaan tahap awal yakni pemindahan Stadion Lebak Bulus, pelebaran jalan Fatmawati-Panglima Polim, dan pemindahan utilitas.
Nantinya MRT di Jakarta akan dibagi menjadi dua koridor yaitu koridor Selatan-Utara yang terdiri dari dua tahap yakni Lebak Bulus-Bundaran HI untuk tahap pertama dan Bundaran HI-Kampung Bandan untuk tahap kedua.
Sementara untuk koridor Timur-Barat akan membentang dari Cikarang-Balaraja. Untuk koridor Timur-Barat, hingga saat ini masih dalam studi kelayakan di Kementerian Perhubungan.