blueparadise
5th October 2010, 10:49 AM
http://d.yimg.com/hb/ng/co/kmps/20101005/09/2344976427-bom-tewaskan-10-orang-termasuk-wartawan.jpg?x=213&y=160&sig=mA1f2MV0XXJsSK14Y1LfiA--
BAGHDAD, KOMPAS.com - Sepuluh orang tewas dalam kekerasan di Baghdad dan Irak utara, Senin (4/10/2010), termasuk seorang wartawan untuk stasiun televisi yang didanai AS.
Tahrir Kadhim Jawad, juru kamera untuk saluran televisi satelit al-Hurra, tewas ketika bom magnetis yang dipasang di mobilnya meledak di kota Garma, 50 kilometer sebelah barat Baghdad, kata polisi di daerah berdekatan Fallujah.
Organisasi pengawas pers internasional Reporters Without Borders (RSF) mengutuk pembunuhan Jawad dan mendesak "perlindungan darurat diberikan pada wartawan di negara itu dan... pemerintah melakukan penyelidikan segera".
RSF menyatakan bulan lalu, konflik Irak merupakan yang paling mematikan bagi wartawan sejak Perang Dunia II, dan pada Oktober 2009 menempatkan Irak pada posisi rendah ke-145 bagi kebebasan media dari 175 negara.
Juga Senin, konvoi yang mengangkut Fuad al-Mussawi, deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, diserang bom di sebuah jalan di daerah Jadriyah, di pusat kota Baghdad.
Wakil menteri itu selamat namun pengawalnya tewas dan empat orang lain terluka, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri.
Di Baghdad pusat, seorang pegawai sentral telefon tewas dan seorang lagi cedera dalam ledakan bom dekat pusat komunikasi Al-Alwiyah di Karrada.
Di jalan Palestina, dua orang tewas dalam usaha perampokan di sebuah toko permata. Di daerah sebelah baratdaya Baghdad di kota Jurf al-Sakhr, seorang militan penentang Al-Qaeda tewas diserang orang bersenjata.
Di provinsi Diyala, sebelah utara Baghdad, tiga orang tewas dalam ledakan bom di kota berpenduduk campuran Jalawlah.
Dua polisi dan dua warga sipil juga tewas dalam ledakan bom di tempat lain. Serangan-serangan itu merupakan yang terakhir dari gelombang kekerasan yang meningkat lagi di Irak dan terjadi hanya beberapa pekan setelah berakhirnya operasi tempur AS di Irak pada 31 Agustus.
BAGHDAD, KOMPAS.com - Sepuluh orang tewas dalam kekerasan di Baghdad dan Irak utara, Senin (4/10/2010), termasuk seorang wartawan untuk stasiun televisi yang didanai AS.
Tahrir Kadhim Jawad, juru kamera untuk saluran televisi satelit al-Hurra, tewas ketika bom magnetis yang dipasang di mobilnya meledak di kota Garma, 50 kilometer sebelah barat Baghdad, kata polisi di daerah berdekatan Fallujah.
Organisasi pengawas pers internasional Reporters Without Borders (RSF) mengutuk pembunuhan Jawad dan mendesak "perlindungan darurat diberikan pada wartawan di negara itu dan... pemerintah melakukan penyelidikan segera".
RSF menyatakan bulan lalu, konflik Irak merupakan yang paling mematikan bagi wartawan sejak Perang Dunia II, dan pada Oktober 2009 menempatkan Irak pada posisi rendah ke-145 bagi kebebasan media dari 175 negara.
Juga Senin, konvoi yang mengangkut Fuad al-Mussawi, deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, diserang bom di sebuah jalan di daerah Jadriyah, di pusat kota Baghdad.
Wakil menteri itu selamat namun pengawalnya tewas dan empat orang lain terluka, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri.
Di Baghdad pusat, seorang pegawai sentral telefon tewas dan seorang lagi cedera dalam ledakan bom dekat pusat komunikasi Al-Alwiyah di Karrada.
Di jalan Palestina, dua orang tewas dalam usaha perampokan di sebuah toko permata. Di daerah sebelah baratdaya Baghdad di kota Jurf al-Sakhr, seorang militan penentang Al-Qaeda tewas diserang orang bersenjata.
Di provinsi Diyala, sebelah utara Baghdad, tiga orang tewas dalam ledakan bom di kota berpenduduk campuran Jalawlah.
Dua polisi dan dua warga sipil juga tewas dalam ledakan bom di tempat lain. Serangan-serangan itu merupakan yang terakhir dari gelombang kekerasan yang meningkat lagi di Irak dan terjadi hanya beberapa pekan setelah berakhirnya operasi tempur AS di Irak pada 31 Agustus.