Farel
1st October 2010, 03:06 PM
Orang Indonesia Beringas karena Frustasi Terlalu Lama
Jum'at, 1 Oktober 2010 - 14:07 wib
TB Ardi Januar - Okezone
http://i.okezone.com/content/2010/10/01/340/378100/KmpZBHvIOe.jpg ilustrasi
JAKARTA � Peristiwa kekerasan belakangan ini kerap terjadi di Tanah Air. Aksi kebrutalan, pembunuhan, dan konflik horizontal seakan hampir terjadi setiap hari.
Sebagaimana pemberitaan media massa Indonesia, hampir seluruhnya menyajikan berita utama seperti konflik warga di Tarakan, bentrokan pemuda di Jalan Ampera, hingga serangan teroris yang kian gencar. Ada apa dengan warga Indonesia?
Psikiater Teddy Hidayat berpendapat, maraknya kekerasan dikarenakan masyarakat Indonesia mengalami frustasi yang sudah terlalu lama. Karena tak sanggup lagi membendung, amarah pun menjadi pelampiasan masyarakat.
�Penyebab frustasinya macam-macam. Bisa karena kemiskinan atau susahnya mencari pekerjaan. Bahkan, macet di jalan pun menjadi pemicu frustasi,� ujar Teddy saat berbincang dengan okezone, Jumat (1/10/2010).
Dia menambahkan, setiap individu memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan rasa frustasi. Karena itu, dia menganjurkan agar setiap pribadi agar mampu memenej emosi, sehingga tidak melakukan hal-hal yang agresif seperti yang terjadi belakangan ini.
�Itu memang tidak mudah, tapi harus dilatih. Kita harus memiliki life skill (keterampilan hidup) yang baik agar tidak mengalami depresi agresif,� tandasnya.
Bahkan di salah satu media massa, pakar kejiwaan Much Syamsulhadi mengatakan, jika saat ini masyarakat Indonesia mengalami sakit jiwa. Hal ini karena desakan kebutuhan hidup serta tidak pastinya lembaga hukum di Indonesia.
�Tidak aneh jika ada konflik antarsuku dan antarkelompok. Karena mereka sudah tidak mempercayai kinerja aparat,� pungkasnya.
Sumber (http://news.okezone.com/read/2010/10/01/340/378100/orang-indonesia-beringas-karena-frustasi-terlalu-lama)
Jum'at, 1 Oktober 2010 - 14:07 wib
TB Ardi Januar - Okezone
http://i.okezone.com/content/2010/10/01/340/378100/KmpZBHvIOe.jpg ilustrasi
JAKARTA � Peristiwa kekerasan belakangan ini kerap terjadi di Tanah Air. Aksi kebrutalan, pembunuhan, dan konflik horizontal seakan hampir terjadi setiap hari.
Sebagaimana pemberitaan media massa Indonesia, hampir seluruhnya menyajikan berita utama seperti konflik warga di Tarakan, bentrokan pemuda di Jalan Ampera, hingga serangan teroris yang kian gencar. Ada apa dengan warga Indonesia?
Psikiater Teddy Hidayat berpendapat, maraknya kekerasan dikarenakan masyarakat Indonesia mengalami frustasi yang sudah terlalu lama. Karena tak sanggup lagi membendung, amarah pun menjadi pelampiasan masyarakat.
�Penyebab frustasinya macam-macam. Bisa karena kemiskinan atau susahnya mencari pekerjaan. Bahkan, macet di jalan pun menjadi pemicu frustasi,� ujar Teddy saat berbincang dengan okezone, Jumat (1/10/2010).
Dia menambahkan, setiap individu memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan rasa frustasi. Karena itu, dia menganjurkan agar setiap pribadi agar mampu memenej emosi, sehingga tidak melakukan hal-hal yang agresif seperti yang terjadi belakangan ini.
�Itu memang tidak mudah, tapi harus dilatih. Kita harus memiliki life skill (keterampilan hidup) yang baik agar tidak mengalami depresi agresif,� tandasnya.
Bahkan di salah satu media massa, pakar kejiwaan Much Syamsulhadi mengatakan, jika saat ini masyarakat Indonesia mengalami sakit jiwa. Hal ini karena desakan kebutuhan hidup serta tidak pastinya lembaga hukum di Indonesia.
�Tidak aneh jika ada konflik antarsuku dan antarkelompok. Karena mereka sudah tidak mempercayai kinerja aparat,� pungkasnya.
Sumber (http://news.okezone.com/read/2010/10/01/340/378100/orang-indonesia-beringas-karena-frustasi-terlalu-lama)