dionless
23rd February 2012, 05:30 PM
http://abisyakir.files.wordpress.com/2010/09/mencari-belerang.jpg
Ketika mendengar nama Brunei Derusalam, tentu yang terbayang di benak kita "negara kaya nan makmur dari rezeki minyak". Saat saya mengikuti program pertukaran pelajar ke kerajaan tersebut, Kemiskinan memang sedikit. Tapi tidak ada pengemis. Penduduk miskin mendapat tunjangan dari Sultan, bahkan mereka masih dapat membeli mobil.
Meski demikian, hampir semua barang impor, termasuk pengajar dan tenaga pekerja. Ada dosen Indonesia yang mengajar di sana (dengan gaji yang lebih tinggi)
Jadi, kita masih bisa berbangga dengan SDM andal tersedia. Indonesia dapat memproduksi banyak produk dan mampu mengekspornya. Di Brunei, warga miskin terlalu menghandalkan Kerajaan. Kurang berusaha keras. Alangkah kreatif dan gigihnya warga kita yang tidak bergantung pada pemerintah
Jawa Pos
http://www.ceriwis.us/images/mobile.png
Ketika mendengar nama Brunei Derusalam, tentu yang terbayang di benak kita "negara kaya nan makmur dari rezeki minyak". Saat saya mengikuti program pertukaran pelajar ke kerajaan tersebut, Kemiskinan memang sedikit. Tapi tidak ada pengemis. Penduduk miskin mendapat tunjangan dari Sultan, bahkan mereka masih dapat membeli mobil.
Meski demikian, hampir semua barang impor, termasuk pengajar dan tenaga pekerja. Ada dosen Indonesia yang mengajar di sana (dengan gaji yang lebih tinggi)
Jadi, kita masih bisa berbangga dengan SDM andal tersedia. Indonesia dapat memproduksi banyak produk dan mampu mengekspornya. Di Brunei, warga miskin terlalu menghandalkan Kerajaan. Kurang berusaha keras. Alangkah kreatif dan gigihnya warga kita yang tidak bergantung pada pemerintah
Jawa Pos
http://www.ceriwis.us/images/mobile.png