Provocation
5th February 2012, 09:16 AM
Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menangkap tangan seorang Pilot Lion Air yang menggunakan sabu di sebuah kamar hotel di Surabaya. Apa bahayanya bila sang pilot memegang kendali pesawat dalam kondisi fly zat amphetamine?
"Efek pemakaian adalah disorientasi perilaku. Dia merasa landasan sudah dekat padahal masih jauh," kata Kepala Humas BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto, mencontohkan, kepada detikcom, Sabtu (4/2/2012) malam.
Selain itu dampak lainnya dalam penggunaan kristal haram tersebut adalah mispersepsi. Dalam kondisi ini, Sumirat mencontohkan, si pengguna sabu seperti mencium sesuatu di sekitarnya atau panca inderanya merasakan sesuatu yang tidak dirasakan orang lain di sekitarnya.
"Padahal itu hanya halusinasi saja, dan mudah membuat pengguna emosi, sehingga mudah marah," papar Sumirat.
Sumirat menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap para pekerja di lingkungan Kementerian Perhubungan khususnya yang memegang kendali operasi moda transportasi darat, laut, dan udara.
Kerjasama yang dibentuk dengan Kementerian Perhubungan adalah melakukan pemeriksaan narkotika secara acak dan mendadak sebelum melaksanakan tugas membawa kendali moda transportasi.
"Bila biasanya pemeriksaan kesehatan dan narkotika 6 bulan sekali, sekarang untuk pemeriksaan narkotika 1 bulan sekali," ujar Sumirat.
Tujuan kerjasama selain membangun sinergitas pemberantasan narkotika juga untuk memberikan rasa aman dan menjaga keselamatan para pangguna transportasi.
SS pilot Lion Air asal BSD, Serpong, Tangerang, dibekuk di Kamar 2109 Hotel Garden Palace, Jalan Yos Sudarso Surabaya, pada Sabtu 4 Februari 2012 pukul 03.30 WIB.
SS rencananya akan menerbangkan pesawat pada pukul 06.00 WIB dengan tujuan Surabaya-Makassar-Balikpapan-Surabaya.
Belum genap sebulan pilot A ditangkap di Makassar pada Awal Januari lalu di sebuah hotel di Makassar awal Januari 2012.
SUMBER (http://www.detiknews.com/read/2012/02/05/085948/1834371/10/pilot-pakai-sabu-ini-dia-dampaknya)
"Efek pemakaian adalah disorientasi perilaku. Dia merasa landasan sudah dekat padahal masih jauh," kata Kepala Humas BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto, mencontohkan, kepada detikcom, Sabtu (4/2/2012) malam.
Selain itu dampak lainnya dalam penggunaan kristal haram tersebut adalah mispersepsi. Dalam kondisi ini, Sumirat mencontohkan, si pengguna sabu seperti mencium sesuatu di sekitarnya atau panca inderanya merasakan sesuatu yang tidak dirasakan orang lain di sekitarnya.
"Padahal itu hanya halusinasi saja, dan mudah membuat pengguna emosi, sehingga mudah marah," papar Sumirat.
Sumirat menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap para pekerja di lingkungan Kementerian Perhubungan khususnya yang memegang kendali operasi moda transportasi darat, laut, dan udara.
Kerjasama yang dibentuk dengan Kementerian Perhubungan adalah melakukan pemeriksaan narkotika secara acak dan mendadak sebelum melaksanakan tugas membawa kendali moda transportasi.
"Bila biasanya pemeriksaan kesehatan dan narkotika 6 bulan sekali, sekarang untuk pemeriksaan narkotika 1 bulan sekali," ujar Sumirat.
Tujuan kerjasama selain membangun sinergitas pemberantasan narkotika juga untuk memberikan rasa aman dan menjaga keselamatan para pangguna transportasi.
SS pilot Lion Air asal BSD, Serpong, Tangerang, dibekuk di Kamar 2109 Hotel Garden Palace, Jalan Yos Sudarso Surabaya, pada Sabtu 4 Februari 2012 pukul 03.30 WIB.
SS rencananya akan menerbangkan pesawat pada pukul 06.00 WIB dengan tujuan Surabaya-Makassar-Balikpapan-Surabaya.
Belum genap sebulan pilot A ditangkap di Makassar pada Awal Januari lalu di sebuah hotel di Makassar awal Januari 2012.
SUMBER (http://www.detiknews.com/read/2012/02/05/085948/1834371/10/pilot-pakai-sabu-ini-dia-dampaknya)