ChandraDewi
9th January 2012, 10:38 AM
http://us.images.detik.com/content/2012/01/09/1148/top-secret-dalam.jpg
Teheran - Otoritas Iran mengakui pihaknya menangkap mata-mata yang disebut-sebut bekerja bagi Amerika Serikat (AS). Mata-mata ini ditugaskan untuk mengganggu proses pemilu parlemen di Iran.
"Mereka yang ditangkap diketahui membawa misi AS dan berencana mengganggu proses pemilu parlemen melalui jejaring sosial dan dunia maya," ujar Menteri Urusan Intelijen, Heydar Moslehi, kepada wartawan dan dilansir oleh AFP, Senin (9/1/2012).
Namun sayangnya Moslehi enggan menyebutkan dengan detail berapa orang yang ditangkap dan kapan penangkapan tersebut dilakukan. Dia juga tidak menjelaskan kewarganegaraan sang mata-mata tersebut. Menurut Moslehi, mata-mata tersebut juga melakukan kontak dengan sejumlah pihak yang ada di luar negeri, melalui internet.
Iran akan menggelar pemilu legislatif pada 2 Maret mendatang. Pemilu ini merupakan yang pertama kalinya digelar pasca kerusuhan pemilu presiden pada 2009 silam.
Pengumuman penangkapan mata-mata yang diduga bekerja untuk AS ini berdekatan dengan persidangan yang akan digelar bagi mantan anggota Angkatan Laut AS, Amir Mirzai Hekmati, yang merupakan kelahiran Iran. Dalam persidangan tersebut, Hekmati yang berkerja bagi agen interlijen AS, CIA, ini dituduh menyusup ke Kementerian Intelijen Iran.
Selama ini diketahui bahwa Iran seringkali menuduh AS berusaha melemahkan rezim pemerintahan mereka melalui serangkaian operasi rahasia. Melalui operasi rahasia tersebut, AS berupaya mengumpulkan informasi mulai dari soal infrastruktur, fasilitas pertahanan hingga dugaan nuklir yang ada di Iran.
Bukti lain dari keberadaan operasi rahasia AS di Iran terungkap pekan lalu saat Iran memamerkan pesawat pengintai AS yang diklaim berhasil ditembak jatuh militer Iran. Atas hal ini, Presiden AS Barack Obama telah meminta pemerintah Iran untuk mengembalikan pesawat tanpa awak tersebut. Namun, Iran menolak dengan tegas.
Saat ini, AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979 yang berhasil menggulingkan pemerintahan Shah yang pro Barat.
Sumber: Detik.com
Teheran - Otoritas Iran mengakui pihaknya menangkap mata-mata yang disebut-sebut bekerja bagi Amerika Serikat (AS). Mata-mata ini ditugaskan untuk mengganggu proses pemilu parlemen di Iran.
"Mereka yang ditangkap diketahui membawa misi AS dan berencana mengganggu proses pemilu parlemen melalui jejaring sosial dan dunia maya," ujar Menteri Urusan Intelijen, Heydar Moslehi, kepada wartawan dan dilansir oleh AFP, Senin (9/1/2012).
Namun sayangnya Moslehi enggan menyebutkan dengan detail berapa orang yang ditangkap dan kapan penangkapan tersebut dilakukan. Dia juga tidak menjelaskan kewarganegaraan sang mata-mata tersebut. Menurut Moslehi, mata-mata tersebut juga melakukan kontak dengan sejumlah pihak yang ada di luar negeri, melalui internet.
Iran akan menggelar pemilu legislatif pada 2 Maret mendatang. Pemilu ini merupakan yang pertama kalinya digelar pasca kerusuhan pemilu presiden pada 2009 silam.
Pengumuman penangkapan mata-mata yang diduga bekerja untuk AS ini berdekatan dengan persidangan yang akan digelar bagi mantan anggota Angkatan Laut AS, Amir Mirzai Hekmati, yang merupakan kelahiran Iran. Dalam persidangan tersebut, Hekmati yang berkerja bagi agen interlijen AS, CIA, ini dituduh menyusup ke Kementerian Intelijen Iran.
Selama ini diketahui bahwa Iran seringkali menuduh AS berusaha melemahkan rezim pemerintahan mereka melalui serangkaian operasi rahasia. Melalui operasi rahasia tersebut, AS berupaya mengumpulkan informasi mulai dari soal infrastruktur, fasilitas pertahanan hingga dugaan nuklir yang ada di Iran.
Bukti lain dari keberadaan operasi rahasia AS di Iran terungkap pekan lalu saat Iran memamerkan pesawat pengintai AS yang diklaim berhasil ditembak jatuh militer Iran. Atas hal ini, Presiden AS Barack Obama telah meminta pemerintah Iran untuk mengembalikan pesawat tanpa awak tersebut. Namun, Iran menolak dengan tegas.
Saat ini, AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979 yang berhasil menggulingkan pemerintahan Shah yang pro Barat.
Sumber: Detik.com