Log in

View Full Version : [SHARE] Tips & Trik Trading Online


Hepcat
5th January 2012, 10:36 AM
disini ane ngebahas tips & trik trading online baik itu forex, gold, oil, index
kalo komendan mau share tips & trik disini juga boleh kok

Tingkatan Seorang Trader

Trader Level 1

Unconscious Incompetence

Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi kamu telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?.

Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. kamu pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indicator saja, atau bahkan hanya dengan insting ( baca artikel tentang insting di psikologi trading), toh kamu bisa profit.

Namun sayangnya, market akan mengalahkan kamu. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor LUCK. loss demi loss menghampiri kamu, kamu mencoba bertahan namun kalau sampai margin habis, siapa yang bisa tahan?.

Kamu sama sekali tidak menyadari bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tetap mengira kamu bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya ( apakah bulan ini profit?, bulan kemarin profit?, tahun ini profit? ).

Kamu tetap mengira bahwa kamu adalah orang yang spesial, orang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan kamu tidak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu.

Kamu tidak mempunyai sistem yang kumplit, kamu dikuasai oleh emosi kamu, kamu selalu averaging posisi jika loss karena kamu ANGER pada market, kamu selalu take profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi loss karena kamu dikuasai oleh GREED, kamu tidak pernah trading karena kamu takut / FEAR. Kamu membiarkan diri kamu dikuasai oleh emosi sehingga margin equity kamu menderita.

90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka.sebagian lagi moralnya anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti orang gila. dalam sebulan atau dua bulan margin habis lalu mereka mencari mangsa lagi.

Mereka masih mengaku sebagai trader namun sebenarnya mereka executor. dan biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menjabat sebagai managemen di brokernya. lalu sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku trader tetapi tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri.

Hanya masalah waktu, sampai kapan mereka dapat bertahan di level ini dan waktu selalu menang.

90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% sadar dan pindah ke level 2.

Trader Level 2

Conscious Incompetence

Di level ini kamu sadar bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tidak memiliki kemampuan untuk trading yang menghasilkan profit secara konsisten. Dan kamu tahu solusinya, kamu sadar bahwa selama di level 1 pikiran kamu dikaburkan oleh emosi kamu sehingga kamu tidak bisa berpikir secara jernih.

Di level ini kamu akan mencari holy grail ( system yang sempurna, system yang 100% profit, system yang tidak pernah loss), kamu mulai membeli system yang ada di internet, kamu membaca semua website yang ada tentang trading mulai dari UK, USA, Australia, Europa sampai Russia, kamu baca semua ebook yang ada, kamu praktekan semua system yang kamu peroleh, kamu haus akan ilmu seperti seorang pengembara di padang pasir yang haus akan air minum.

Pada level ini kamu akan membaca semua detail tentang indikator, kamu akan test semua indicator yang ada di metatrader, bahkan kamu mungkin akan membuat indikator sendiri ( biasanya gabungan 2 atau 3 indicator), kamu akan bermain-main dengan moving average, fibonnacci lines, pivot point, camarilla pivot, deMark, Fractals, Divergence, DMI. ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya.

Kamu tahu bahwa market terlalu rumit untuk di predict hanya dengan 1 indicator saja, kamu tahu kombinasi ideal dari masing-masing indicator. kamu tahu percis keunggulan indicator tersebut dan juga kelemahannya.

Kamu akan mencoba menerka TOP dan BOTTOM dari market dengan indicator tersebut. kamu akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh pada trader senior. karena kamu tahu kalau kamu tidak bertanya sekarang maka selamanya kamu tidak akan tahu.

Pada akhirnya di level ini kamu akan mendapatkan 5 sampai 10 system yang lengkap dan mencoba mencari tahu system mana yang paling cocok dengan kepribadian kamu.

Dari 10% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 7% yang berhasil pindah ke level 3.

Trader Level 3

The EUREKA Moment

Pada akhir level 2, kamu akhirnya menyadari pokok permasalahan bukan terletak di system. Kamu menyadari bahwa kamu bisa mendapat profit bahkan jika hanya menggunakan system yang simpel seperti moving average saja tanpa ada indicator lain, jika kamu bisa menggunakan kepala kamu dan money management yang benar.

Kamu mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Akhirnya datanglah Level Pencerahan.

Level pencerahan ini membuat otak kamu menyadari satu hal yang penting, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada market 30 detik kemudian.

Kamu mulai menguasai satu system trading dan memodifikasinya sehingga sesuai dengan karakter kamu, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan system yang asli.

Kamu mulai trading jika kamu tahu probabilitas untuk profit lebih besar daripada untuk loss, kamu hanya trading jika ada signal dari system kamu, kamu selalu menggunakan stoploss, karena kamu tahu stoploss adalah resiko bisnis yang ada dalam dunia trading.

Ketika stoploss kamu kena, kamu tidak emosi karena kamu tahu tak seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan kamu. Trading berikutnya akan meningkat probabilitas profitnya karena kamu tahu system kamu itu system yang profit.

Kamu secara seketika menyadari bahwa dalam dunia trading hanya ada satu hal yang penting yaitu konsistensi pada system, psikologi trading dan money management kamu. Dan kedisiplinan kamu untuk melakukan trading apapun yang terjadi.

Kamu mempelajari tentang money management, 2% risk, dan hal lainnya. dan hal ini mengingatkan kamu 1 tahun yang lalu ketika ada yang memberi nasehat yang sama padamu dan kamu memilih untuk mengacuhkannya. ketika itu kamu memang belum siap namun sekarang kamu siap.

Di level pencerahan, otak kamu akan menerima bahwa kamu tidak bisa meramalkan pergerakan market, karena memang tak seorang pun bisa.

Dari 7% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 5% yang berhasil maju ke level berikutnya.

Trader Level 4

Conscious Competence

Oke, Sekarang kamu hanya trading jika dan hanya jika system kamu memberi signal. Kamu cut loss sama gampangnya dengan take profit. karena kamu tahu system kamu akan lebih banyak memberikan profit daripada loss, dan cut loss yang kamu lakukan adalah resiko bisnis yaitu max 2% dari account kamu.

Di level ini kamu memulai target dengan profit 20 point per hari, dan setelah kamu mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, kamu meningkatkan target dengan 40 point per hari. Dan hal itu pada akhirnya mampu kamu lakukan.

Kamu memang masih harus kerja keras untuk mendapatkannya, memperbaiki system kamu, menguasai emosi kamu, dan melaksanakan money managemen yang kamu pegang.

level ini biasanya berjalan sekitar 6 bulan.

Dari 5% trader hanya sekitar 3% yang sanggup maju ke level berikutnya.

Trader Level 5

Unconscious Competence

Nah sekarang kamu sampai di level 5, ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader di dunia ini, di level ini kamu bisa trading secara alami, kamu telah menguasai semuanya, kamu bisa Dancing with the Market, kemanapun arah market berjalan, kamu telah open di posisi yang benar, jadi kamu tinggal melihat profit kamu bergerak dari 2 digit ke 3 digit.

Inilah level puncak dari seorang trader, inilah level utopia, kamu telah menguasai emosi kamu dan kini kamu trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kamu peroleh.

Kamu akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan mendengarkan apa yang kamu katakan, kamu kenal dengan pertanyaan mereka, karena kamu ada diposisi mereka 2 tahun yang lalu.

Kamu akan memberikan saran bagi mereka, namun kamu tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih trader level 1.

Kamu tidak akan mempunyai masalah financial lagi, kamu mampu membeli semua benda yang tersedia untuk dijual, kamu bisa membeli pulau dan trading disana asalkan ada jaringan internet, kamu bisa pindah ke hotel bintang 5, dan menjadi penghuni tetap disana.

Kamu mempunyai penghasilan seperti seorang superstar, kamu bisa membuat buku sendiri, kamu bisa trading dengan margin yang tanpa batas, dan account kamu akan berlipat-lipat dari account awal.

Hanya 3% trader yang bisa mencapai level ini.

komendan udah berada di level berapa ?

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Sumber (http://wafiqfx.wordpress.com/kamus-fundamental/)

Masih akan berlanjut lagi ke tips & trik yang lainnya

Semoga Bermanfaat

Dasar-dasar forex ada disini : http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=1847750#post1847750

Hepcat
5th January 2012, 12:13 PM
Index Tips & Trik


Pattern :

Tweezer & Wedges : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1832085&postcount=3
Flag & Symmetrical Triangle : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1832591&postcount=4
Three Candle, Double Top & Double Bottom : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1832753&postcount=5
Head and Shoulder, Triple Top & Triple Bottom : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1834829&postcount=6
Strategi Pullback & Candle Pattern : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1835472&postcount=7


3 Tips Stop Loss � Money Management : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1835887&postcount=8


5 Tips mengembangkan Trading System :
Part I http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1836993&postcount=9
Part II http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1837525&postcount=10
Part III http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1838951&postcount=11
Part VI http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1839467&postcount=12
Part V http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1839477&postcount=13


Beberapa penyakit yang mungkin akan dialami oleh para trader : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1844864&postcount=14


Common Mistakes ( Kesalahan Yang Umum Terjadi di Pedagangan Derivatif) : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1845236&postcount=15


Kekuatan Fundamental dan Tehnikal : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1859676&postcount=17


Analisa Fundamental vs Analisa Teknikal : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1859912&postcount=18


Hipotesis & Perenungan Analisa Teknikal : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1860724&postcount=19


Pola Candlestick dengan Bollinger Bands : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1868786&postcount=20


Pola Candlestick dengn Bollinger Bands dan Stochastic Oscillator : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1870586&postcount=21


Analisa Teknikal Pola Chart Head and Shoulder : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1877741&postcount=22


Teknik Moving Average Crossover : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1887158&postcount=23


Teknikal Indikator Support dan Resistance : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1894136&postcount=24


Teknikal Indikator Bollinger Bands : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1895900&postcount=25
Bollinger Bands Tingkat Lanjut : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1895903&postcount=26


Teknikal Indikator Stochastic Oscillator : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1899440&postcount=27


Tips Trading : Strategy Trading Double Zero : http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1903722&postcount=28

Hepcat
5th January 2012, 08:38 PM
Pattern

Tweezer

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/10/tweezers-top1.jpg http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/10/upsidegap2crows.gif
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/10/tweezer-bottom1.jpg http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/10/tweezerbottomxom.gif

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Wedges

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/10/2wedges.gif

Hepcat
6th January 2012, 10:47 AM
Pattern

Flag

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/09/1.gif
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/09/2.gif
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/09/3.gif http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/09/4.gif

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Symmetrical Triangle

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/07/triangles1.jpg
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/07/03_2sym1.jpg

Hepcat
6th January 2012, 02:26 PM
Three Candle

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/06/three-white-soldiers-three-black-crows.png
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/06/256.gif
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/06/6a0105370026df970c012876b9ca81970c-800wi.png http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/10/three-crows.gif

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Double Top

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/doubletop-11.gifhttp://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/double-top-41.gif

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Double Bottom

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/double-bottom-2.gifhttp://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/double-bottom-1.gif

Hepcat
9th January 2012, 06:22 AM
Head and Shoulder

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/hns-9.jpg

contoh pada chart :
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/09/eu-hns.jpg

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Triple Top
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/tripletop-2.gif http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/tripletop-4.gif

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Triple Bottom
http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/triple-bottom-2.gif http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/02/triplebottom-4.gif

Hepcat
9th January 2012, 01:46 PM
Strategi Pullback

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/01/pullback-3.jpg http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/01/pullback-1.jpg

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/01/pullback-4.gif http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/01/pullback-2.jpg

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2011/10/pullback-illust-e1309918012204.jpg

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Candle Pattern

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2010/10/bullish-trend.gif

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

http://wafiqfx.files.wordpress.com/2010/10/bearish-candle.gif

Hepcat
9th January 2012, 08:50 PM
3 Tips Stop Loss – Money Management

“Money management itu penting”

Agan mungkin sudah ribuan kali mendengar kalimat ini. Kita banyak menjumpainya di perbincangan antar trader ataupun di forum dan diskusi mengenai trading. Meskipun money management adalah topik yang simple dan sering kita dengar, tetapi pada kenyataannya terlalu sering kita mendapati trader yang mengeluh karena loss besar-besaran. Bahkan, kita sering masuk ke pasar dengan strategi yang benar dan profit, tapi keluar dengan posisi loss.

Dengan tidak mengesampingkan bahwa begitu pintarnya seorang trader dalam memahami pergerakan pasar, ternyata sisi psikologi merekalah yang sebenarnya menyebabkan mereka kehilangan uang (loss).

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?
Apakah pasar itu sangat sulit untuk dimengerti?
Ataukah sebenarnya ada kesalahan-kesalahan simple yang sering kita buat sehingga kita loss?

Risk and Reward

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/03/moneymanagement21.jpg

Kebanyakan trader mengalami loss yang besar karena tidak mengerti apa itu yang dinamakan risk and reward. Artinya, agan harus mengerti dulu berapa jumlah kerugian yang akan agan hadapi untuk mendapatkan suatu keuntungan.

Tanpa pengetahuan mengenai management resiko, kita seringkali menjumpai trader yang terlalu lama menahan posisi floating loss, tapi disaat posisi floating profit, mereka buru-buru untuk close posisi. Hasilnya, posisi awal yang seharusnya profit berakhir tragis dalam keadaan loss.

Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk mengatasi kondisi seperti ini? Sebelum kita melakukan open posisi, kita harus memperhitungkan dengan cermat berapa jumlah kerugian yang kita tentukan, dan berapa keuntungan yang akan kita dapatkan. Untuk itu kita perlu menentukan berapa rasio Stop Loss dan Take Profit yang akan kita dapatkan pada setiap open posisi kita. Secara general, rasio dari risk and reward adalah 1:2.

Contoh:

Trader A melakukan analisa dengan memperhitungkan faktor yang didapat dari indicator, support dan resistance pada suatu pair currency. Selanjutnya trader A melakukan posisi BUY pada currency USD/JPY pada running price 90.00, maka sesuai perhitungan risk and reward, agan harus memasang Stop Loss pada point 89.80 dan Take Profit pada point 90.40. Dengan perhitungan risk and reward yang cermat dan kokoh, maka trader akan terjaga dari open posisi yang tidak sebanding dengan profit yang akan didapat.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/03/moneymanagement.jpg

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Stop Loss Technique

Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan atau loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.

Salah satu teknik yang banyak digunakan oleh beberapa trader yang sukses adalah dengan memindahkan Stop Loss ke tingkat break event point / impas setelah harga bergerak sesuai dengan open posisi. Trailing stop merupakan cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengunci profit yang sudah agan dapatkan.

Berikut adalah 3 trading tips yang dapat digunakan dalam menentukan Stop Loss:


Two-Day Hi/Lo Method


Teknik ini banyak digunakan oleh para fund manager. Penerapan dari teknik ini adalah dengan menempatkan Stop Loss kira-kira 10 pips di atas 2-day-high ataupun 2-day-low pada dua hari sebelumnya. Teknik ini lebih cocok digunakan oleh para long term trader yang mempunyai jumlah capital yang besar.


Parabolic Stop and Reversal (SAR)


Parabolic SAR pada dasarnya adalah indikator volatility yang menampilkan sejumlah titik-titik kecil yang berada diatas / dibawah chart, namun kita juga bisa menggunakan titik ini sebagai acuan Stop Loss. Teknik ini bisa digunakan untuk para intraday trader.


Support & Resistance


Jika suatu harga menembus support / resistance level, maka support ini berubah menjadi resistance dan ini berlaku sebaliknya. Agan dapat menempatkan Stop Loss 20 pips dibawah support level, atau 20 pips di atas resistance level. Teknik ini biasa digunakan juga oleh para intraday trader.

Mengingat pentingnya Stop Loss untuk kesuksesan trading kita, maka kita sebagai trader harus mempertimbangkan faktor Stop Loss disetiap open posisi yang dilakukan. Jika agan tidak menggunakan Stop Loss, maka agan agan akan berada di posisi “belas kasihan” market. Seharusnya agan lah yang menentukan nasib capital agan.

Sumber (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/03/18/stop-loss-money-management/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Jadi, pikirkanlah masak-masak risk and reward yang akan agan dapatkan sebelum agan open posisi. Stop Loss ini adalah wajib bagi siapapun yang ingin menjadi seorang trader yang sukses. Lalu bagaimana dengan agan ? sudahkah agan disiplin untuk menerapkan prinsip risk and reward ini? ataukah money management ini masih menjadi sekedar lip service bagi agan ?

Hepcat
10th January 2012, 02:44 PM
5 Tips mengembangkan Trading System

Part I

Ada satu pertanyaan yang sering dilontarkan ketika melihat seorang hedge fund manager yang sukses adalah apa yang membuat mereka spesial dan unik sehingga mereka mempunyai kualifikasi untuk mengalahkan market? Jika seorang hedge fund manager seperti George Soros mampu mengalahkan market, seharusnya trader seperti kita juga bisa melakukannya. Semua hedge-fund manager mempunyai trading system yang berbeda, namun ternyata cara mereka mengembangkan trading system-nya adalah sama.

Perbedaan dari seorang professional trader dan unprofessional trader adalah mereka yang professional tidak trading secara “blindly“. Seorang hedge-fund manager dituntut tidak hanya mempunyai strategi trading yang tajam, namun mereka harus tahu kapan mereka sukses, kapan akan stop loss dan bagaimana kemungkinan terburuk akan terjadi. Pada dasarnya, semua hedge fund manager mengikuti 5 langkah untuk mengembangkan trading system mereka.

1. Properly defining the trading system
2. The art of entry and exit strategy
3. Test drive
4. Getting intimate
5. Self reflection

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/04/defining_the_trading_system.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/04/14/5-tips-mengembangkan-trading-system-part-1/)

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Line.jpg

Tips ke-1 : “Properly defining the trading system”

Properly defining the trading system artinya kita harus benar-benar menentukan dasar-dasar yang diperlukan untuk mengembangkan trading system kita kedepannya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan trading system yang baik. 3 Hal tersebut adalah parameter trading (Trade Parameters), pemilihan pair mata uang (Currency Pair) yang cocok dan pemilihan Time Frame.

Trade Parameters
Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan apakah kita ingin trading dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental atau kombinasi dari analisa fundamental dan teknikal. Penentuan ini hanyalah sebagai inisial untuk menentukan trading system kita. Ketika kita telah menemukan yang cocok, maka kita harus menentukan trade parameters dari metode trading yang dipilih.

Trade parameters ini adalah merupakan aturan baku yang kita buat dan tidak boleh dilanggar ketika akan melakukan open position. Salah satu hal fatal yang sering terjadi adalah ketika seorang trader menjadi terlalu emosional ketika trading. Trade parameters yang dibuat akan membuat kita disiplin untuk mencegah faktor emosi kita mempengaruhi keputusan trading.

Contoh dari trade parameters :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/04/14/5-tips-mengembangkan-trading-system-part-1/)

Currency pair
Hal kedua yang dilakukan adalah memilih mata uang untuk trading. Banyak trader yang trading di beberapa pair mata uang, tetapi mereka pasti mempunyai mata uang favorit. Begitu juga dengan para hedge-fund manager, untuk memaksimalkan probabilitas profit dari setiap open posisi, maka para hedge-fund manager ini juga mempunyai pair mata uang favorit/andalan untuk kesuksesan mereka.



[+] Bagi para trader yang berani menanggung faktor resiko yang besar, maka pair GBP/JPY bisa menjadi pilihan.


[+] Untuk para range trader yang tidak begitu menyukai mata uang yang volatile, maka mereka bisa memilih pair CHF/JPY.


[+] Dan trader yang trading berdasarkan news data ekonomi dari US, mereka biasanya lebih suka dengan currency EUR/USD dan USD/JPY.



Time frame
Hal ketiga yang dilakukan adalah menentukan time frame yang akan agan pilih untuk trading. Suatu strategi yang bekerja pada daily time frame chart biasanya tidaklah cukup akurat untuk digunakan dalam time frame 5-minutes chart. Seorang news-trader, short-term trader ataupun long-term trader mempunyai dasar time frame yang berbeda-beda. Sebagai contoh, berdasarkan riset, rata-rata news-trader melakukan open position 20 menit sebelum news keluar dan menunggunya sampai dengan 4 jam setelah munculnya news, selanjutnya dia akan mengkalkulasikan apakah news data yang keluar cukup kuat untuk merubah arah trend atau tidak.

Setiap hedge-fund manager adalah sama seperti kita, beberapa dari mereka hanya menggunakan analisa fundamental dan sisanya lagi hanya menggunakan analisa teknikal. Bagian yang terpenting adalah mengetahui mengenai apa tipe trading yang cocok dan style trading yang sesuai dengan kita. Selanjutnya baru kita menentukan parameter trading untuk menjaga kita agar tetap disiplin terhadap trading system kita.

Part II, III, IV, dan V bersambung di bawah.....

Hepcat
11th January 2012, 06:42 AM
Tips ke-2 : the art of entry and exit strategy

Mayoritas trader menghabiskan banyak waktu dalam mencari entry position yang tepat dengan memperhitungkan kombinasi yang sempurna dari beberapa indikator yang mereka gunakan, sedangkan penentuan exit position mereka hanya ditentukan tidak lebih dalam suatu faktor perkiraan. Namun justru faktor “perkiraan” inilah yang membedakan antara seorang trader yang konsisten profit dengan yang tidak. Para hedge-fund manager terkenal seperti George Soros misalnya, mereka memberikan bobot yang sama besar untuk mengkalkulasikan perhitungan entry position dan exit position dalam trading system mereka. Pada dasarnya ada 4 cara untuk melakukan entry dan exit position.

[+] Single entry, single exit
[+] Single entry, multiple exits
[+] Multiple entries, single exits
[+] Multiple entries, multiple exits

Single entry, single exit
Dengan menggunakan single entry dan single exit, pada dasarnya trader menempatkan semua posisi nya pada suatu harga tertentu dan melakukan exit pada suatu harga tertentu pula.

Single entry, multiple exits
Penggunaan single entry dan multiple exits ini artinya trader menempatkan posisinya pada suatu harga tertentu, namun mereka membuat suatu skala exit position pada beberapa harga yang berbeda-beda. Taktik ini biasanya digunakan pada suatu keadaan market yang trending namun sedang mengalami koreksi (breakout), sehingga kita tetap dapat menyelamatkan sebagian dari profit yang sudah kita dapatkan.

Multiple entries, single exits
Dalam metode multiple entries dan single exit, trader melakukan beberapa entry position pada harga yang berbeda-beda, namun melakukan exit position pada harga yang sama. Metode ini biasanya digunakan oleh trader yang melakukan averaging down ataupun averaging up. Averaging down artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika market bergerak berlawanan arah dengan keinginan kita dengan harapan untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik. Averaging up artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika harga bergerak sesuai dengan keinginan kita.

Multiple entries, multiple exits
Taktik ini biasanya digunakan oleh para trend-traders. Pada taktik multiple entries dan multiple exits ini, trader melakukan entry position dan exit position pada harga yang berbeda-beda. Mereka melakukan average up dengan menambahkan open position yang baru ke dalam posisi floating profit mereka, dan melakukan exit position sedikit demi sedikit pada harga yang berbeda untuk mengamankan profit yang telah didapatkan.

Hal yang perlu diperhatikan

Penentuan entry dan exit position ini harus kita berikan porsi yang sama besar sebelum kita melakukan open position. Anda bisa memilih dari 4 macam metode open position di atas mana yang akan anda pakai. Untuk seorang trader yang suka melakukan averaging up atau averaging down, satu pertanyaan penting yang harus anda jawab adalah : serendah atau setinggi apa harga yang akan tetap anda beli pada mata uang tersebut.

Jika kita tetap melakukan penambahan open position pada suatu keadaan trading yang tidak menguntungkan, maka pada titik tertentu kita akan tersadar, bahwa lebih baik untuk “menelan” kerugian kita, serta mengakui bahwa pergerakan pair currency yang kita cari tidak akan pernah terjadi.
Untuk itu, averaging down disarankan tidak boleh dilakukan lebih dari 3 kali. Hal terakhir yang paling penting, jangan lupa untuk selalu menentukan stop-loss dan tetap berpegang teguh pada stop-loss yang telah anda buat

Part III, IV, dan V bersambung di bawah.....

Hepcat
12th January 2012, 09:02 AM
Tips ke-3 : Test Drive – BackTesting

Banyak trader mempelajari strategi yang mereka dapatkan melalui teman-teman mereka sesama trader, pelatihan trading, atau dari suatu buku trading, tapi seharusnya kita tidak mengikuti trading system tersebut secara “buta”. Pastikan kita melakukan backtesting terhadap suatu trading system yang kita dapatkan.

Untuk trader yang tidak mengerti bagaimana melakukan coding pemrograman dapat melakukan visual backtesting dengan membuka chart, apply indicator dan melakukan test dengan minimum 20 open position dan memastikan trading system yang agan coba adalah profitable. Lakukan test pada time-frame yang lebih kecil pula, sebagai contoh jika agan trading pada chart satu jam, lakukan pula test pada 5-minutes chart dan pastikan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap menurunnya jumlah profit.

Untuk seorang trader yang memahami bahasa pemrograman, kita bisa melakukan coding untuk membuat expert advisor / custom indicator dengan memasukkanya melalui Metatrader, TradeStation ataupun eSignal, lalu melakukan proses testing, dan memastikan bahwa trading system yang kita buat profitable.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/04/backtesting-300x271.jpg

Ketika kita telah menemukan suatu trading system yang cocok dan profitable, maka tiba saatnya untuk memulai trading real account. Salah satu keunggulan dari currency trading adalah tersedianya pilihan demo account, micro account atau mini account. Untuk itu sangat disarankan agan untuk mencoba demo account terlebih dahulu atau mencoba micro atau mini account. Sangatlah penting untuk untuk memulai trading dengan menggunakan dana yang sedikit terlebih dahulu, karena begitu kita menggunakan dana yang besar, terdapat banyak unsur emosi kita yang bakal terlibat.

Mengontrol faktor emosi adalah merupakan tantangan terbesar untuk semua trader dalam membentuk kedisiplinan dalam trading, padahal kedisiplinan ini sangat dibutuhkan apabila kita sudah trading dengan menggunakan dana yang besar. Fokuslah terhadap jumlah pips yang kita dapatkan daripada berfokus kepada jumlah dollar yang kita dapatkan. Konsistensi jumlah pips yang berhasil kita dapatkan akan lebih mencerminkan suatu trading system yang profitable, sekaligus melatih kedisiplinan kita apabila kita memutuskan untuk trading dengan dana yang jauh lebih besar.

Untuk membentuk suatu trading system yang profitable, kita harus benar-benar memahami terlebih dahulu mengenai trading system yang kita pakai. Sangatlah banyak sumber yang bisa kita dapatkan untuk membentuk suatu trading system, namun apabila kita tidak mengerti dan dan paham akan trading system tersebut, maka hasilnya akan sia-sia. Trading system yang orang lain pakai belum tentu cocok untuk kita pakai. Tentukanlah trading system yang sesuai dengan style trading kita.

Part IV dan V bersambung di bawah.....

Hepcat
12th January 2012, 02:25 PM
Tips ke-4 : Getting Intimate

Ketika kita berbicara mengenai performance dari suatu trading system, mungkin agan pernah menemui suatu trading system yang mempunyai prosentase profitable trades yang tinggi, dan suatu trading system yang memberikan profit (jumlah pips) yang besar. Oleh karena itu sebagai trader kita harus memahami faktor-faktor dan kondisi dari trading system kita, karena pada intinya tidak semua trading system adalah sama.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/05/Hug_by_Evil_System.jpg

Understanding Performance
Dalam suatu trading system yang mempunyai probabilitas profit yang tinggi, biasanya kita mendapatkan jumlah pips yang relatif sama antara trade yang menguntungkan (profitable trade) dan trade yang mengalami loss (losing trade). Sebagai contoh, suatu trading system membukukan 8 kali profitable trades dari 10 kali trade, dengan hasil dari profitable trades adalah profit sebesar 20 pips, dan losing trades adalah loss sebesar 20 pips. Meskipun hal ini tidak sesuai dengan aturan risk and reward yang baik, namun jika hasil dari profitable trades nya adalah lebih tinggi, maka trading system ini adalah termasuk yang bagus.

Untuk suatu trading system yang memberikan jumlah profit yang besar tapi mempunyai probabilitas jumlah loss trade yang banyak, faktor kunci yang berperan disini adalah bagaimana kita mengetahui dengan tepat kondisi market dimana trading system ini bekerja secara sempurna dan menghasilkan profitable trade. Sebagai contoh mungkin kita bisa melihat suatu trading system yang biasanya dipakai pada kondisi market yang mengalami breakout. Para breakout traders mungkin akan mengalami beberapa kali loss position dengan skala stop loss yang kecil sekitar 30 – 40 pips, namun ketika kondisi big breakout terjadi, maka keuntungan mereka bisa mencapai 400 – 500 pips.

Dengan adanya 2 contoh tipe trading system diatas, maka hal penting yang harus kita lakukan adalah menentukan tingkat drawdown yang dapat diterima sehingga trading system yang kita pakai tidak akan menghancurkan trading account kita.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/05/Going_down_by_watermelonkisses.jpg

Understanding Drawdown
Pemahaman terhadap drawdown dari suatu trading system kita akan membantu kita untuk me-manage resiko dengan memberikan suatu gambaran yang memberikan acuan kapan untuk masuk ke pasar dan kapan harus tetap “duduk manis”. Drawdown adalah proses berkurangnya equity dari trading account kita sebagai akibat dari akumulasi jumlah trade yang telah kita lakukan.

Semua yang ingin menjadi seorang professional trader harus mengukur berapa maksimum drawdown dari suatu trading system mereka. Sebagai contoh, seorang trader menetapkan tingkat maksimum drawdown sebesar 15%. Ketika melakukan backtesting, ternyata drawdown yang tercatat adalah sebesar 15%. Pada tingkat 15% ini seharusnya kita sudah harus khawatir, dan apabila tingkat drawdown ini mencapai 20%, maka kita harus mengakui bahwa kita salah dan harus menarik diri dalam menggunakan trading system yang telah kita buat / pakai.

Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan mengenai trading system yang kita pakai.


Rata-rata drawdown yang terjadi dalam setiap trade yang kita lakukan. Ini sangatlah penting mengingat rata-rata drawdown ini akan memberikan kita tanda apakah open trade yang kita lakukan sudah sesuai dengan strategy trading kita.
Derajat terbesar dari drawdown yang terjadi. Ini akan memberikan kita gambaran sebesar / sejauh mana “hal buruk” akan menimpa trading account kita.
Kita perlu mengetahui apakah drawdown ini terjadi pada waktu close position atau floating position. Terkadang drawdown atau jumlah loss yang besar pada close position bisa berbeda dengan drawdown yang terjadi pada floating position dari trade yang masih berjalan.


Dalam dunia trading, pemahaman terhadap strategy trading yang kita pakai menjadi sangat penting. Pemahaman terhadap kekuatan dan kelemahan dari suatu strategy trading yang kita pakai adalah suatu hal yang wajib untuk menjadikan kita sebagai trader yang sukses.

Part V bersambung di bawah.....

Hepcat
12th January 2012, 02:30 PM
Para hedge-fund manager besar seperti George Soros yang mengendalikan dana dari beberapa investor dan institusi keuangan dituntut untuk mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang beliau tradingkan. Alasannya adalah simpel, investor dan institusi keuangan menyediakan dana yang tidak main-main untuk trading, konsekuensinya dia harus mempunyai tanggung jawab terhadap apa yang dia tradingkan, terutama apabila transaksi ini melibatkan jutaan dollar. Dari setiap trading yang telah dilakukan, para hedge-fund manager ini harus mempunyai pertimbangan rasional yang solid terhadap pilihan masuk ke market ataupun keluar market. Secara simpelnya, mereka harus mengerti dimana menaruh �jalan keluar� sebelum keadaan menjadi bertambah buruk.

Dengan adanya pertanggung jawaban seperti gambaran diatas, maka dunia trading secara tidak langsung menghasilkan beberapa trader yang sukses dan profesional. Untuk individual trader seperti kita, hal semacam ini menjadi sangat penting dalam mengembangkan trading system yang kita jalani.

Lalu apa yang perlu kita lakukan agar kita bisa dipertanggung jawabkan untuk setiap trading yang kita lakukan ?

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/05/mirror.jpg

Tips ke-5 : Self Reflection

Berdasarkan pengalaman dari beberapa trader yang sukses, mereka mengembangkan kedisiplinan trading mereka dengan membuat suatu trading journal untuk setiap trading yang pernah mereka lakukan. Karena pada dasarnya tidak ada suatu trading system apapun yang benar-benar cocok untuk segala kondisi market dan mempunyai tingkat akurasi 100%. Inilah mengapa kita harus meluangkan waktu dalam seminggu atau sebulan untuk melakukan review ulang (self-reflection) terhadap akumulasi trading yang sebelumnya.

Tentunya kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, kenapa beberapa trading yang kita pilih menjadi suatu transaksi yang sukses dan kenapa ada yang tidak sukses. Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan keberhasilan trading tersebut? Kita akan mencari �ruang� dimana kita bisa melakukan improvement terhadap setiap trading yang pernah kita lakukan secara satu-persatu. Lebih dalamnya, kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita telah trading sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan sesuai dengan trade parameter dari trading system yang telah kita tentukan? Jika tidak, maka kita harus me-review ulang kesalahan kita agar kita tidak mengulangi kesalahan ini di masa yang akan datang. Faktanya, yang sering berperan untuk mengacaukan rencana trading yang kita adalah faktor psikologis seperti emosi yang lagi-lagi mengalahkan rasionalitas analisa kita.

Pada akhirnya dari self reflection yang kita lakukan, kita akan mendapatkan manfaat yang besar seperti misalnya bahwa kita mungkin terlalu cepat untuk keluar dari pasar, melakukan trading pada saat keluarnya news yang seharusnya tidak kita lakukan (kecuali kalau agan memang seorang news-trader) ataupun faktor � faktor emosi yang membuat kita loss. Hal � hal kecil dan simpel seperti melakukan review ulang ini bagi sebagian orang mungkin dianggap tidak penting, namun hal-hal simpel ini terkadang bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi perkembangan ilmu trading kita di masa depan.

Sumber :

Part I (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/04/14/5-tips-mengembangkan-trading-system-part-1/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Part II (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/04/21/5-tips-mengembangkan-trading-system-part-2/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Part III (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/04/28/5-tips-mengembangkan-trading-system-part-3/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Part IV (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/05/12/5-tips-mengembangkan-trading-system-part-4/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Part V (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/05/20/5-tips-mengembangkan-trading-system-part-5/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Hepcat
16th January 2012, 02:27 PM
Beberapa penyakit yang mungkin akan dialami oleh para trader

1. Menyalahkan situasi

Nama lainnya adalah penyakit Kekanak-kanakan. Menyalahkan situasi adalah pola pikir orang yang masih anak-anak.

Kekanak-kanakan kenapa ? anak-anak selalu tidak mau disalahkan,misalkan "Adik yang salah" atau "abis nda ada waktu sie". Sikap seorang dewasa adalah berani terima kekalahan (namun tidak menyalahkan diri) dan mencari sebab terjadinya sesuatu.

Pasar memang susah di tebak ke arah mana dan bukan salah pasar jika pergerakan harga tidak sesuai dengan analisa kita. Yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi segala sesuatu agar ketika analisa kita salah tidak kehilangan semuanya.

2. Menyalahkan diri sendiri

Kebalikan dari penyakit 1, kita merasa semua kesalahan ini karena kesalahan saya, Saya kurang pandai, Saya yang kurang kerja keras, saya yang kurang cermat dalam analisa.

Tidak semua kesalahan harus kita tanggung, ada banyak yang memang diluar kemampuan kita. Dan kebaradaan kita tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan kita disatu bidang (misal : bisnis forex/index)
Terima kekalahan sebagai bagian dari tangga menuju keberhasilan....

so,never give up..

3. Bayang-bayang masa lalu

Biarlah kemenangan kemaren dan kekalahan kemaren menjadi kenangan dan yang membuat saat ini menjadi berharga....
hidup kita tidak ditentukan oleh masa lalu kita......
tetapi bagaimana kita menghadapi hari ini dan esok nanti.......

4. Mengabaikan hal-hal yang kecil

Jangan hanya melihat hal-hal yang global.......
perhatikan hal-hal kecil.....
sama seperti struktur bangunan.....
sekalipun ada rangka utama tapi ingat rangka utama itu bosa berdiri kokoh karena ada paku, mur dan baut atau komponen kecil lainnya yang mendukung......

5. Mempunyai goal tapi tidak ada perencanaan pencapaian

Target tanpa detail pelaksanaannya akan hanya menjadi mimpi disiang bolong...
Sama seperti seorang yang punya keinginan naik gunung.....
tapi berolah raga saja tidak pernah......
Trading membutuhkan banyak perencanaan dan pembelajaran.....
Alangkah baiknya apabila target kita pecah-pecah dalam milestone pencapaian....
Kita beri jangka waktu yang realistis,dan kita beri sarana pendukung....

6. Menghipnotis diri dengn kesuksesan semu

Istilah kerennya Pseudo Success syndrome. kita di hipnotis dengan itu....
kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, truz berhenti ,nggak kemana-mana lagi.

Sudah puas dengan sukes kecil tersebut....
itu saat yang paling berbahaya karena orang akan lengah dengan kesuksesan tersebut (mabuk akan kemenangan tersebut) dan akan memperlemah tingkat kewaspadaan kita.

7. Mengambil jalan pintas

keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang kesuksesan yang sebenarnya,real sukses. Karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses,hasilnya adalah karbitan.

Hepcat
16th January 2012, 05:55 PM
Common Mistakes ( Kesalahan Yang Umum Terjadi di Pedagangan Derivatif)

Overtrading In Number Of Traders (terlalu mengambil posisi dalam satu waktu)

Kecenderungan trader untuk mengmbil banyak posisi pada kondisi yang dianggap menguntungkan dapat menjadi boomerang. Mengambila banyak posisi akan menguras margin account yang agan miliki. Margin account yang sedikit dapat mendekatkan agan dengan Margin Call apabila posisi tiba-tiba berbalik arah melawan perkiraan analisa agan.


Trading With Too Many Time Frame (terlalu banyak time frame yang diperhatikan)

Melihat banyak time frame akan membuat kita bingung dan membuat ragu untuk mengambil kuputusan satu posisi dalam market

Solusi:Untuk strategi scalping menggunakan time frame yang lebih kecil, namun apabila menggunakan strategi following trend yang dipilih adalah time frame h1 ,sampai daily. Bukan masalah banyak sedikitnya tetapi seberapa gunanya time frame tersebut.

DOUBTING A TRADE BEFORE EVEN GETTING INTO IT ( Ragu-ragu bahkan sebelum mengambil posisi)

Seringkali terjadi pada orang yang punya karakter fear. Apabila agan sering merasa rgu-ragu pada saat agan mau mengambil posisi tersebut segera cek dulu dari mana ketakutan berasal. Kalau agan sudah memiliki trading strategy yang bagus,sudah ditest beberapa waktu dan hasilnya baik. Maka tidak ada alasan lagi untuk takut.

Agan harus mengerti bahwa profit atau loss merupakan bagian dari usaha ini,jika agan tidak bisa menerima kerugian (loss) maka agan jangan berusaha di bidang ini.

REVENGE TRADING ( Ambil posisi dengan tujuan untuk membalas kerugian posisi yang lalu)

Revenge Trading dapat berakibat buruk bagi agan dari semua sisi.
Balas dendam dimanapun itu dan apapun itu bentuknya, sifatnya selalu merugikan

YOU DO NOT HAVE TO TRADE EVERY DAY (Agan tidak harus bertransaksi setiap hari)

Pilihan tetap ditangan agan, karena ada kalanya kita berperan sebagai pelaku / melakukan transaksi dan ada kalanya kita berperan sebagai pengamat market dengan melihat sudut pandang yang berbeda.

Trading Without A Stoploss (Bertransaksi Tanpa Pengaman / Stop Loss )

Pernah kah agan melakukannya ??? satu, dua kali mungkin terasa tidak apa-apa namun kebiasaan ini bisa membawa agan kejurang kebangkrutan

IMPLUSE TRADING / UNPLANNED TRADING(Ambil posisi tanpa perencanaan atau hanya karena melihat gelagat pergrekan yang sepintas saja)

Mengambil posisi tanpa perencanaan seringkali mengengacaukan trading strategi yang agan tetapkan.

Trade In Hurry ( melakukan transksi dengan tergesa-gesa karena takut ketinggalan pergerakan harga )

Segala yang dilakukan secara terburu-buru tanpa adanya persiapan yang matang hasilnya tidak akan matang. Jadi persiapkan segala sesuatu terlebih dahulu.

contoh gampangnya kalo lagi terburu-buru dan gak liat jalan bisa-bisa kepleset kulit pisang :)

GET RICH QUICK MENTALY (Mental Ingin Cepat Kaya)

Apabila Agan pengertian yang benar akan bisnis ini maka agan akan mudah mencetak uang dalam bisnis ini namun sebagai mana umumnya. Bisnis juga harus dipelajari dan ditumbuh kembangkan karena bisnis dengan resiko tinggi (High Risk) pasti juga berpeluang untuk keuntungan yang tinggi (High Gain)

PRIDE (Kesombongan)

Apakah agan tahu bahwa dosa pertama kali terjadi adalah kesombongan.
Kisahnya dimulai dari seorang malaikat yang merasa dirinya lebih baik dari yang lain
Dan ingin menyamai Tuhan-Nya.....
Lalu malaikat tersebut dikutuk dan dikirim kedunia
Menjadi iblis atau malaikat berdosa
Kesombongan membawa kepada kecerobohan yang akhirnya membawa kepada kejatuhan

(Maaf gak ada maksud untuk "SARA")

NEVER TRADE WHILE DRUNK (Jangan Bertransaksi ketika agan sedang mabuk)

Terdengar konyol memang, namun pernah terjadi karena sudah loss banyak dan putus harapan
lha wong mabok kalo jalan aja bisa miring, apalagi trading

Hepcat
18th January 2012, 11:48 AM
Mumpung belum terlalu panjang, ane mau jelasin dasar forex itu sendiri

1. Forex Trading bergerak terus selama 24 jam setiap hari kerja (Senin sampai Jumat) berputar mulai dari pasar New Zealand & Australia yang berlangsung pukul 04.00 – 14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang & Singapura yang berlangsung pukul 07.00 – 16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman & Inggris yang berlangsung pukul 14.00 – 22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika yang berlangsung pukul 19.30 – 04.00 WIB

2. Perdagangan di sesi Asia biasanya harga tidak terlalu memperlihatkan pergerakan (flat). Harga biasanya mulai bergerak saat memasuki sessi Eropa (14.00 WIB) dan puncak pergerakan biasanya terjadi pada saat sessi Amerika dibuka jam 19.30.

3. Berita ekonomi saat sesi Amerika dibuka (US open) biasanya sangat ditunggu pelaku pasar / trader. Karena pergerakan harga bisa sampai 100 – 200 point. Selalu mengikuti berita ekonomi dan analisanya terhadap pasar uang dunia di web site seperti http://www.bloomberg.com

4. Berita ekonomi (economic indicator) yang penting dan banyak mempengaruhi pergerakan harga, seperti berita tentang Non Farm Payroll (NFP), Gross Domestic Product (GDP), Trade Balance, CPI, kenaikan suku bunga dll

Untuk indikator ekonomi ada disini : http://forexfactory.com

5. Mata uang yang paling sering diperdagangkan adalah pasangan mata uang seperti GBP/USD, EUR/USD, USD/CHF, USD/JPY. Mata uang ini dipilih karena pergerakannya sangat fluktuatif.

6. Bila GBP/USD dan EUR/USD sedang dalam kondisi “Down Trend” maka biasanya USD/CHF dan USD/JPY dalam kondisi “Up Trend”. Tapi bila suatu saat harga ini bergerak tidak berlawan seperti yang disebutkan di atas, Agan wajib hati-hati untuk memasang posisi (entry) pada hari itu.

7. Mata Uang
GBP (Great Britain Poundsterling) mata uang negara Inggris , EUR (Euro) mata uang negara-negara Eropa, USD (United States Dollar) mata uang Negara Amerika Serikat, CHF(Swiss Franc) mata uang negara Swiss, JPY (Japanese Yen) mata uang negara Jepang.

Bila GBP/USD =- 1.8541 berarti 1 GBP = 1.8541 USD
Bila EUR/USD = 1.2778 berarti 1 EUR = 1.2778 USD
Bila USD/CHF = 1.2250 berarti 1 USD = 1.2250 CHF
Bila USD/JPY = 114.50 berarti 1 USD = 114.50 JPY
Atau contoh mudah :
Bila USD/IDR = 9800 berarti 1 USD (Dollar) sama dengan 9800 IDR (Rupiah)

Penguatan dan Pelemahan mata uang
Kadang masih banyak orang yang terbalik membacanya, mana mata uang yang menguat dan mana mata uang yan melemah. Bila GBP/USD bergerak dari harga 1.8540 ke 1.8590 (naik). Maka ini berarti GBPUSD mengalami kenaikan 50 poin. Terhadap masing2 mata uang; GBP mengalami “penguatan” nilai mata uang sedang USD mengalami “pelemahan” nilai mata uang. Karena nilai Dollar (USD) yang dibutuhkan untuk membeli GBP semakin besar yaitu dari 1.8540 menjadi 1.8590 per 1 Poundsterling (GBP). Pendek kata nilai, nilai Pound makin mahal terhadap Dollar.

Contoh mudah lagi mis; Dollar terhadap Rupiah USD/IDR
Bila USD/IDR bergerak dari harga 9500 ke 9900 (naik)
Artinya harga bergerak 400 point. Terhadap masing2 mata uang; USD mengalami “penguatan” nilai mata uang sedang IDR mengalami “pelemahan” nilai mata uang. Karena nilai Rupiah (IDR) yang dibutuhkan untuk membeli Dollar (USD) semakin besar yaitu dari 9500 menjadi 9900 per 1 Dollar (USD). Pendek kata nilai, nilai Dollar makin mahal terhadap Rupiah.

8. Seperti yang Agan sudah ketahui bahwa dalam perdagangan Forex dikenal istilah "Two Ways Opportunities ?" Yaitu transaksi di FOREX dapat dilakukan dengan cara 2 arah dalam mengambil keuntungannya. Bila trend harga sedang naik maka transaksi dilakukan dengan mengambil posisi BUY (offer). Sedang bila trend harga sedang turun maka transaksi dilakukan dengan mengambil posisi SELL (bid). Contohnya :

Posisi BUY (offer)
Kita melihat harga GBP/USD sedang mengalami trend naik (up trend)
Setelah kita menganalisa kita memutuskan untuk melakukan transaksi (open position) yaitu “BUY’ dengan quantity 1000 ($10) ketika harga GBP/USD telah mencapai 1.8550 (misalnya). Ternyata analisa kita benar beberapa saat kemudian harga bergerak naik terus sampai 1.8640. kita lihat harga mulai bergerak lambat. Dan telah menyentuh garis resistan yang kuat. Kita memutuskan untuk melikuidasi (menutup) posisi kita di 1.8640. Maka dari transaksi ini kita mendapat keuntungan 90 poin ( 1.8640 – 1.8550 = 90 point )

Posisi SELL (bid)
Kita melihat harga GBP/USD sedang mengalami trend turun (down trend)
Setelah kita menganalisa kita memutuskan untuk melakukan transaksi (open position) yaitu “SELL’ dengan quantity 10000 ($100) ketika harga GBP/USD telah mencapai 1.8860 (misalnya). Ternyata analisa kita benar beberapa saat kemudian harga bergerak turun terus sampai 1.8780. kita lihat harga mulai bergerak lambat. Dan telah menyentuh garis suppot yang kuat. Kita memutuskan untuk melikuidasi (menutup) posisi kita di 1.8780. Maka dari transaksi ini kita mendapat keuntungan 80 poin ( 1.8860 – 1.8780 = 80 point )

9. Analisa teknikal dan analisa fundamental sangat penting untuk dipelajari guna menganalisa pergerakan harga. Analisa Teknikal adalah analisa pergerakan harga dengan melihat grafik pergerakan harga sebelumnya ( 5 menit, 30 menit , 1 jam, atau 1 hari yang lalu) biasanya dilengkapi dengan indicator-indikator untuk melihat tren harga dan untuk memutuskan kapan harus masuk pasar (Entry) dan kapan harus keluar dari pasar (Exit). Sedangkan Analisa Fundamental adalah analisa yang didasarkan melihat perkembangan ekonomi suatu Negara. Misalnya kenaikan suku bunga bank, inflasi, NFP dll

10. Jangan menggunakan time frame yang kecil untuk menentukan trend harga seperti 1 minute (1M), 5 minute (5M). Karena terlalu banyak “gelombang” yang bisa menelan

Gunakan time frame 1 jam (1H) untuk menentukan trend dan time frame 5 minute (5M) untuk melihat pergerakn harga. Atau gunakan time frame 1hari (1D) untuk melihat trend dan gunakan 1 jam(1H) untuk melihat pergerakan harga.

Contoh : Trend daily (harian) sedang naik, usahakan pada hari itu jangan memasang posisi yang berlawan dengan trend harian. Lihatlah pergerakan harga pada time frame 1H (1jam), bila harga sedang turun tunggulah harga sampai dasar dan memantul kembali naik (bounce). Intinya “buy at bottom and sell at top” beli saat harga berada di dasar dan jual pada saat harga berada di puncak.

11. Pilih strategi yang sesuai dengan Agan. Uji dahulu (back test) dengan demo account selama sebulan. Lihat hasilnya apakah memberikan probability keuntungan yang tinggi atau malah probability kerugiannya sangat besar. Kunci keberhasilan dalam trading adalah sabar dan disiplin dengan strategi yang sudah Agan yakini, hindari nafsu serakah dan rasa takut serta hindari rasa terburu nafsu untuk segera membalas kekalahan.

12. Dalam trading gunakan paling banyak 10% saja dari equity yang Agan miliki.Misal uang di account marketiva Agan 100 USD. Gunakan paling banyak 10 USD untuk trading. Selalu pasang sotp loss 5% dari equity untuk membatasi kerugian. Dan ketahui kapan harus masuk pasar dan kapan harus keluar dari pasar.

13. Terus belajar dan tambahlah pengetahuan agan dalam forex trading Pelajari strategi dari forum2 dan trader lain pelajari money management, pelajari trading psikologi dsb dll meski Agan selalu berhasil dalam trading

Hepcat
30th January 2012, 10:27 AM
Kekuatan Fundamental dan Tehnikal

Fundamental Analysis, merupakan metode yang paling populer dalam dunia investasi jauh sebelum Analisa Teknikal mulai disosialiasikan oleh Eyang Soeratman Doerachman melalui komunitas J-club di Indonesia pada pertengahan tahun 2000-an.

Fundamental Analysis sering sekali digunakan oleh para investor-investor sebagai bahan dasar pengambilan keputusan para investor untuk transaksi investasinya.

Fundamental Analysis selalu menggunakan ruang berpikir yang sangat lebar untuk mengamati potensi-potensi pergerakan investasi akibat dari pengaruh-pengaruh situasi ekonomi, politik, dan merupakan buah pikiran yang berasal dari keputusan, kebijakan akibat suatu kejadian yang sedang atau akan berlangsung.

Misalnya terjadi suatu kejadian bencana atau terorisme yang mengancam kestabilan ekonomi suatu negara, secara langsung akan menelorkan kebijakan-kebijakan pemerintah setempat untuk mengambil langkah-langkah preventif, dan pemulihan untuk mengatasi kejadian tersebut. Akibatnya berlaku hukum permintaan dan penawaran yang mendadak menciptakan arus perputaran produk ataupun jasa yang berhubungan dengan kejadian tersebut.

Contoh pengamatan saya pribadi selama ini adalah, jika terjadi bencana alam di suatu bagian dunia, biasanya perusahaan sejenis Catepillar dan United Tractor akan menggeliat untuk bergerak naik. Juga misalkan terjadi banjir besar di Jakarta dan sekitarnya, maka biasanya perusahaan consumer goods sejenis Indofood dan Unilever yang mendominasi pergerakan harga di market.

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi sejenis arus aliran harga dalam bentuk produk ataupun jasa yang berkaitan erat dengan kejadian-kejadian yang berlangsung, dan disadari ataupun tidak... pergerakan harga tersebut akan tercermin dalam bentuk chart harga yang membentuk sebuah trend kenaikan pada pendekatan teknikal.

Mari kita ambil contoh lainnya ;

Para fundamentalis akan sangat menunggu dan mengantisipasi keluarnya laporan keuangan perusahaan-perusahaan secara triwulan, dan berdasarkan data laporan keuangan tersebut maka mereka akan menentukan nilai-nilai pengembalian, prediksi, keuntungan, nilai wajar, dan lain-lain sebagai acuan dasar untuk memutuskan menanamkan investasinya dalam emiten-emiten yang menguntungkan.

Mari kita coba amati tindakan para manager investasi diatas, biasanya dengan memprediksi dan mengantisipasi lap keu dari perusahaan-perusahaan yang dianggap menguntungkan, maka biasanya para manager investasi akan melakukan pembelian secara bertahap dari saham-saham yang di'prediksi'kan akan mengeluarkan laporan keuangan yang kinclong bukan ?

Nah dalam proses pembelian bertahap tersebut, disadari ataupun tidak juga akan tercermin di chart harga yang mungkin sedang berkonsolidasi namun terjadi kenaikan harga maupun volume secara bertahap pula.

Hal ini pelan tapi pasti menjadi faktor utama pembentuk harga dalam suatu chart yang bergerak dalam suatu trend pula yang akhirnya bergerak aggresif setelah terjadi akumulasi maupun distribusi dalam konsolidasinya.

Aktifitas-aktifitas diatas juga tercermin dan ditangkap nyata oleh para teknikalis sehingga dapat dijadikan sebuah dasar pengambilan keputusan akan area-area support dan resisten, ataupun area untuk break out serta penentuan arah dan target.

Karena jika diperhatikan, pengaruh dari faktor-faktor yang diperhatikan para fundamentalis akan menciptakan sebuah volatilitas harga yang bersifat menyesuaikan diri pada situasi dan

kondisi dan akhirnya terbaca oleh para teknikalis, artinya apa ??Artinya terdapat satu dan lain hal yang menghubungkan analisa fundamental dan analisa teknikal, sehingga pengaruh dari Analisa Fundamental yang bersifat skeptis dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Analisa Teknikal yang cukup akurat.

Keduanya merupakan 2 metoda berbeda namun secara langsung ataupun tidak, sama-sama bermuara pada satu kesimpulan serta 1 tujuan.

Mungkin komendan sekalian punya komentar yang berbeda dengan komentar saya, bisa di share disini

Hepcat
30th January 2012, 01:26 PM
Analisa Fundamental vs Analisa Teknikal

Kamu mungkin akan bangun pagi untuk melihat berita � berita ekonomi melalui CNN ataupun membaca berita harian ekonomi dari Reuter melalui internet. News atau berita � berita di dalamnnya pastinya akan membuat otakmu berpikir secara logika untuk menganalisa kemungkinan arah pergerakan harga /trend kedepan. Dalam hal ini kamu mungkin secara tidak sadar telah melakukan apa yang dinamakan analisa fundamental. Selanjutnya kamu akan memutuskan apakah kamu akan terjun untuk melakukan buy atau sell, ataupun untuk keluar dari pasar dengan melakukan close position.

Di saat yang bersamaan di salah satu window browser kamu, kamu mengamati indikator � indikator dalam software trading kamu. Indikator-indikator didalamnya saat itu menunjukkan tanda � tanda akan crossing, telah melakukan crossing ataupun telah menyentuh batas � batas support dan resistance. Kamu pastinya akan berucap dalam hati,

�Nah.. ini nih saatnya untuk beraksi ��

Saat itu juga kamu memformulasikan rumus-rumus dalam indikator-indikator yang kamu pakai untuk menentukan keputusan masuk ke pasar atau keluar dari pasar. Dalam hal ini kamu juga telah melakukan apa yang dinamakan analisa teknikal.

Ketika kita menganalisa berita berita ekonomi dunia baik micro ataupun macro, kita telah melakukan analisa fundamental. Ketika kita melakukan charting melalui serangkain indikator untuk menentukan arah pergerakan harga, kita telah melakukan teknikal analisis. Banyak trader menggunakan teknikal analisis untuk membuat suatu analisa dalam jangka pendek (short term) karena analisa ini dikenal cukup akurat untuk membuat prediksi dalam jangka pendek, seperti contoh untuk memprediksi pergerakan harga harian.

Saya yakin kamu pernah mendengar ungkapan unik seperti �the charts don�t lie� atau chart tidak pernah bohong dalam konteks analisa teknikal yang berdasarkan sample data kurun waktu tertentu. Namun bagi para long term trader atau para trader yang berinvestasi untuk jangka panjang, mereka biasanya menggunakan analisa fundamental untuk memprediksi trend / arah pergerakan harga. Kedua analisa ini adalah suatu bentuk dari pengamatan pergerakan harga, dan sebenarnya kembali lagi kepada cara mereka untuk mengintepretasikan variabel-variabel di dalamnya untuk mendapatkan profit sebagai seorang trader yang sukses.

Saat kita berhasil mengikuti arah pergerakan / trend yang terjadi di pasar, kita akan memahami bahwa sebenarnya baik analisa fundamental maupun analisa teknikal berada di derajat yang sama pentingnya. Kedua analisa ini seharusnya bisa menjadi partner dalam usaha kita meraih profit. Analogi yang menarik sebagai gambaran, kamu bayangkan bagi kedua analisa ini adalah mereka seperti dua orang jago pedang dengan posisi saling memunggungi dalam bekerjasama menghadapi musuh yang besar dan banyak. Para trader biasanya bisa terjebak dengan adanya jebakan � jebakan (trap) di pasar yang bullish atau bearish dalam jangka pendek, namun jika kita mengerti fundamentalnya maka kita tidak akan termakan jebakan tersebut.

Baik analisa fundamental ataupun analisa teknikal sebenarnya akan membantu kita untuk melihat suatu gambaran besar yang lebih komplit mengenai market tertentu. Keduanya seharusnya dapat digunakan untuk saling memperkuat satu sama lain daripada saling diadu satu sama lain.

Kalo kamu sendiri lebih condong ke mana ? teknikal atau fundamental atau pake 2-2nya ?

http://babypips.cachefly.net/school/images/grade14/technical-vs-fundamental-analysis.png (http://www.futuresgalleriablog.com/2009/11/16/analisa-fundamental-vs-analisa-teknikal/)

Sumber (http://www.futuresgalleriablog.com/2009/11/16/analisa-fundamental-vs-analisa-teknikal/?utm_source=Detik&utm_medium=TH-Investasi&utm_campaign=Source)

Hepcat
31st January 2012, 10:57 AM
Hipotesis & Perenungan Analisa Teknikal

Sejak tahun 70 an sampai sekarang,
banyak para �insinyur� yang menciptakan penemuan mengenai indikator teknikal di dunia trading. Beberapa diantara mereka dikenal sebagai guru besar dan menjual hasil penemuannya kepada publik. Sebut saja maha guru Charles Dow dan teorinya mengenai Dow Jones Indexes, Leonardo Da Vinci yang menemukan prinsip Fibonacci, RN Elliot dengan Elliot Wave studinya, W Wilders yang memperkenalkan perhitungan matematis overbought dan oversold melalui indikator ADX dan Relative Strength Index (RSI), serta masih banyak insinyur yang lainnya.

Jika salah satu dari semua studi diatas di implementasikan ke suatu chart, maka apa yang kita lihat adalah suatu seni, chart yang dihiasi oleh suatu �ornamen� yang bisa membuatmu terkagum atau malah semakin membingungkan.

Lalu kita semakin banyak menemui lagi insinyur-insinyur specialist chart yang menemukan Linear Charts, High-Low-Close Bar Charts, Japanese candles, Reversal Patterns, Pivots, Fractals, dan sebut saja apa namanya.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/Graph.jpg

Apa yang kita yakini belum tentu benar

Hari ini, kita menemukan banyak sekali teknik dan metodologi orisinil yang bermutasi menjadi bermacam-macam tipe yang tersedia untuk seorang chartist atau technician (orang yang menggunakan indikator teknikal).

Apa yang membuat banyak orang gagal untuk memahami adalah, bahwa semua studi, metodologi dan indikator diatas berdasarkan kepada suatu tabel statistik data masa lalu yang diubah menjadi suatu grafik untuk memberikan �gambar� kepada trader dalam proses menentukan keputusan trading kedepan.

Jika di garis bawahi, studi-studi diatas bisa digunakan dalam suatu kondisi market tertentu, semua market dalam waktu tertentu, tapi tidak bagi semua market dalam semua waktu dan kondisi.

Mengutip kata-kata dari Sir Winston Churchill,
�That you can lie to some people all the time, all people some of the time, but not to all people, all the time.�

Beberapa dari para teknikalis menggunakan studi teknikal ini sebagai suatu rumus trading yang mutlak (dikenal sebagai Holy Grail). Para pengikut mereka menggunakan studi teknikal ini adalah sebagai �obat kuat mental� , dimana mereka tidak akan berani memencet tombol open posisi tanpa adanya suatu signal dari para teknikalis.

Ada suatu ungkapan,

�It is not theirs (the charts) to reason why,
But to signal Sell or Buy,
For the traders to do or die,
Hoping that the signal does not lie � �

Apakah benar begitu kenyataannya?
Kamu bisa menilainya sendiri.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/10/question.jpg

Apa yang lebih penting adalah bahwa itu semua hanyalah suatu alat. Dimana alat tersebut dibangun dari database masa lalu. Lebih jauh lagi, �kekakuan� dari parameter database yang digunakan dalam studi tersebut tidaklah responsif dengan perubahan kondisi market yang terjadi. Apakah kita lupa bahwa market adalah suatu kumpulan dari tingkah laku pelakunya yang sering berubah-ubah?

Lalu bagaimana mungkin bahwa studi-studi ini bisa menjadi suatu rumus / holy grail?
Mungkin saja ini disebabkan oleh ketidak-tahuan, kemalasan, keras kepala, atau karena naluri sebagai gambler (tidak ubahnya seperti martinangel gambler strategi). Jika digunakan seperti itu, maka yang dihasilkan adalah suatu kekeliruan yang dapat membawa trader kedalam jurang yang dalam.

Apa yang banyak trader tidak ketahui atau gagal memahami adalah, kesuksesan dalam mengarungi market terdiri dari beberapa hal, dan bukan seperti membaca resep membuat roti.

Dari beberapa hal tersebut, ada tiga hal yang dianggap penting. Pertama adalah �struktur market�, yang kedua adalah �Kamu� sendiri, dan yang satunya adalah �Kaum Kapitalis�.

http://www.tradingsynergy.com/whats_included/KS95855.jpg

Sumber (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/10/19/analisa-teknikal-suatu-hipotesis-perenungan/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Hepcat
6th February 2012, 10:31 AM
Pola Candlestick dengan Bollinger Bands

Suatu pola candlestick selesai terbentuk apabila candlestick terakhir pembentuk pola tersebut sudah close, baru kemudian open-posisi bisa dilakukan. Jika pola candlestick tersebut valid berarti harga (price action) sudah dapat di pastikan akan bergerak ke satu arah tertentu, pola candlestick ini akan digunakan mengambil keputusan untuk open-posisi jual maupun beli dengan bantuan dari indikator Bollinger Bands (period 20, standard deviasi 2).

http://www.berdagangvalasonline.com/images/pola_candlestick4.gif
Pola Candlestick pada titik Resistance dan titik Support

Bollinger Bands terdiri dari tiga alur garis (bands), garis di bagian atas identik dengan RESISTANCE garis di bagian bawah identik dengan SUPPORT. Jika harga (price action) berada disekitar gari-garis tersebut cenderung untuk berbalik arah; kalau harga (price action) berada disekitar garis Bollinger Bands atas cenderung akan berbalik turun demikian sebaliknya bila harga (price action) berada disekitar garis Bollinger Bands bawah cenderung akan berbalik naik.

Menentukan Signal JUAL dan Signal BELI

Pada saat trend naik (bullish trend) signal JUAL diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di atas garis Bollinger Bands atas terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini:

Evening Star (Evening Doji Star)
Dark Cloud Cover
Bearish Engulfing
Bearish Harami (Bearish Harami Cross)
Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji
Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star

Pada saat trend turun (bearish trend) signal BELI diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di bawah garis Bollinger Bands bawah terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini:

Morning Star (Morning Doji Star)
Piercing Line
Bullish Engulfing
Bullish Harami (Bullish Harami Cross)
Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji
Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star


Dengan hanya memilih pola candlestick yang terbentuk di sekitar garis Bollinger Bands atas atau bawah, dua sumber signal yang sangat kuat telah berhasil disatukan, sekarang abaikan semua pola candlestick yang muncul di luar ketentuan, pilih hanya yang memenuhi syarat.

mengenai pola-polanya bisa cek di postingan ini http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1835472&postcount=7

Hepcat
8th February 2012, 07:55 AM
Pola Candlestick dengn Bollinger Bands dan Stochastic Oscillator

Ketika harga (price action) mendekati dan melewati garis Bollinger Bands atas (identik dengan RESISTANCE) atau garis Bollinger Bands bawah (identik dengan SUPPORT) cenderung akan berbalik arah dan jika kemudian terbentuk pola candlestick reversal, harga (price action) mulai berbalik arah (ada pola Dark Cloud Cover di dalam lingkaran merah pada gambar di bawah).

Untuk lebih memperjelas apakah harga (price action) benar-benar akan berbalik arah, gunakan beberapa Stochastic Oscillator dengan periode yang berbeda (STO-5.3.3 dan STO-14.3.3). Lebih banyak indikator meng-indikasi-kan bahwa harga akan berbalik arah semakin baik, karena menaikkan optimisme dan rasa yakin sebelum melakukan open-posisi.

http://www.berdagangvalasonline.com/images/pola_candlestick5.gif
Pola Dark Cloud Cover pada titik Resistance

Di time-frame Daily atau H4, temukan salah satu pola candlestick reversal yang terbentuk di atas garis Bollinger Bands atas (telah melewati garis Bollinger Bands atas), pada saat yang sama STO-5.3.3 sedang berada di daerah overbought, ketika candlestick bergerak turun melewati garis Bollinger Bands atas, STO-5.3.3 juga turun melewati garis 80 ke bawah. Jika tanda-tandanya memang demikian berarti harga (price action) benar-benar akan berbalik arah.

Pada saat STO-5.3.3 di time-frame Daily atau H4 akan memotong garis signal line ke bawah, pindah ke time-frame yang lebih kecil misalnya H1, M30, M15 atau M5. Di time-frame yang dipilih tunggu STO-5.3.3 telah memotong garis signal line dari atas ke bawah kemudian lakukan open-posisi JUAL. Untuk open-posisi BELI, lakukan langkah sebaliknya.

Hepcat
13th February 2012, 11:30 AM
Analisa Teknikal Pola Chart Head and Shoulder

Pola Head and Shoulder

Pola head and shoulder merupakan salah satu pola yang paling popular di dalam metode ilmu analisa teknikal. Pola head and shoulder terdiri dari 4 bagian, head (kepala), dua shoulder (bahu), dan neckline (pangkal leher).

Head and shoulder adalah suatu pola reversal (pembalikan arah trend), dimana saat pola tersebut terjadi, maka trend akan bergerak berlawanan dengan trend yang sebelumnya. Pola head and shoulder bisa berupa upward trend (naik) ataupun downward trend (turun).
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2012/01/hns1.jpg

Volume

Dalam chart head and shoulder, volume digunakan sebagai indikator kedua untuk menentukan konfirmasi pola head and shoulder. Volume dalam chart melambangkan aktivitas dan pergerakan arus uang. Ketika volume tinggi, maka disana terdapat banyak aktivitas dan pertukaran uang.

Dalam pola head and shoulder, ketika harga bergerak menembus neckline (pangkal leher) dalam pembalikan arah trend yang berbalik turun dan apabila terdapat volume yang besar disana, maka hal ini akan mengindikasikan terjadinya aksi jual secara besar-besaran.

Lebih jauhnya, shoulder sebelah kiri seharusnya menunjukkan volume yang tinggi searah mencapai titik puncak shoulder dan melemah ketika turun mencapai neckline di sebelah kiri. Ketika chart bergerak keatas membentuk head, volume juga seharusnya lebih lemah dibandingkan volume pada shoulder sebelah kiri. Volume pada shoulder sebelah kanan juga seharusnya lebih rendah dibandingkan shoulder dan head sebelumnya.
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2012/01/hns3.jpg

Ketika harga bergerak turun dari shoulder kanan dan menembus neckline, volume yang terjadi seharusnya sangat tinggi. Hal ini menunjukkan warning bahwa terjadi market sell-off yang cukup kuat dan mengkonfirmasi pola head and shoulder. Jika volume yang terjadi tidak terlalu besar, maka besar kemungkinan harga akan bergerak lagi mendekati neckline.
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2012/01/hns2.jpg

Hubungan antara volume dan pergerakan harga yang dijelaskan berdasarkan kecenderungan yang sering terjadi, tentu saja hubungan tersebut tidaklah mutlak.

Bagi kamu yang baru terjun di dunia trading atau masih dalam tahap belajar, pastinya kamu akan mendapati pola head and shoulder ketika membaca suatu daily analisis di suatu situs atau forum. Semoga dengan penjelasan ini, kamu menjadi lebih paham dan lebih yakin dalam mengambil keputusan trading baik buy ataupun sell.

Sumber (http://www.futuresgalleriablog.com/2012/01/18/analisa-teknikal-pola-chart-head-and-shoulder/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Source)

Hepcat
16th February 2012, 05:48 PM
Teknik Moving Average Crossover

Simple Moving Average (SMA) Crossover adalah cara mendapatkan signal untuk open posisi jual maupun beli dari perpotongan dua buah Moving Average Indikator yang dibedakan periodenya, pertama SMA periode 20 (SMA-20) dan kedua SMA periode 50 (SMA-50).

Ketentuan untuk melakukan open posisi:


Ketika SMA-20 (magenta) memotong SMA-50 (biru) dari atas ke bawah, diperoleh signal untuk melakukan open posisi JUAL (titik A pada gambar di bawah).
Ketika SMA-20 (magenta) memotong SMA-50 (biru) dari bawah ke atas, diperoleh signal untuk melakukan open posisi BELI (titik B pada gambar di bawah).


http://www.berdagangvalasonline.com/images/smacross1.gif
Simple Moving Average (SMA) Crossover

Selama SMA-20 dan SMA-50 bergerak searah, trend akan berlanjut. Semakin curam gerak SMA-20 berarti trend semakin kuat demikian sebaliknya. Semakin lebar sudut antara SMA-20 dengan SMA-50 semakin baik. Bila SMA-20 mulai bergerak kearah SMA-50 hati-hati kemungkinan harga akan berbalik arah.

Cara atau teknik mendapatkan signal jual dan signal beli seperti ini adalah cara yang paling sederhana dan paling bebas stress, jika dilakukan dengan disiplin yang tinggi akan memberikan hasil yang sangat bagus.

Lakukan praktek di account demo untuk tiga sampai enam bulan atau lebih sebelum menanam uang di account real, karena semua tanggung-jawab dan resiko tidak ditanggung oleh orang lain tetapi ditanggung sendiri.

Hepcat
21st February 2012, 10:17 AM
Teknikal Indikator Support dan Resistance

http://wapannuri.com/_image/support-dan-resistance.jpg

Perlu diketahui support & resistance adalah suatu lokasi imaginer (tidak nyata) pada grafik harga (price action) dan lokasi support & resistance bukanlah sebuah titik atau garis tetapi suatu area artinya letak support & resistance ada di suatu titik di antara dua tempat.

Support: dukungan dari pembeli karena terjadi penawaran/penjualan terus-menerus sehingga harga merosot rendah, pembeli dengan permintaan/demand datang mendukung (support) sehingga penurunan harga terkendali, keadaan mereda dan harga mulai naik, tetapi kalau ternyata dukungan (support) dari para pembeli tidak cukup kuat harga akan kembali turun (support tidak valid).

Resistance: hambatan dari penjual karena terjadi permintaan/pembelian terus-menerus sehingga harga melambung tinggi, penjual dengan penawaran/supply datang menghambat (resistance) sehingga kenaikan harga terkendali, keadaan mereda dan harga mulai turun, tetapi kalau ternyata hambatan (resistance) dari para penjual tidak cukup kuat harga akan kembali naik (resistance tidak valid).

Titik support & resistance merupakan titik pertemuan dari dua kekuatan yaitu kekuatan penjual dan kekuatan pembeli (ada yang bilang medan perang), titik-titik ini tidak digunakan untuk memprediksi bahwa harga (price action) akan berbalik arah, tetapi hanya sebagai indikasi awal dari kemungkinan harga (price action) akan berbalik arah; kalau penjual menang harga (price action) akan turun, kalau pembeli menang harga (price action) akan naik.

Letak support & resistance dapat diketahui dengan salah satu cara berikut: amati dan tandai, garis Bollinger Bands atas dan bawah, garis trend line, SMA-50, SMA-200, Pivot Point, Fibonacci atau manfaatkan pola-pola yang sudah umum digunakan dalam perdagangan forex.

Setelah titik-titik support & resistance ditentukan keputusan untuk melakukan open posisi jual atau beli diambil dengan cara:


Open posisi JUAL diambil sedikit di bawah titik resistance, kalau titik resistance tersebut benar-benar valid harga akan berhenti bergerak naik, tetapi jika titik resistance tersebut tidak valid harga akan terus terbang naik.
Open posisi BELI diambil sedikit di atas titik support, kalau titik support tersebut benar-benar valid harga akan berhenti bergerak turun, tetapi jika titik support tersebut tidak valid harga akan terus menyelam turun.


Sebenarnya titik-titik support & resistance dapat diketahui dengan lebih pasti melalui pengamatan harga (price actions) termasuk mengidentifikasi pola-pola yang umum terjadi pada grafik candlestick (seperti: dark cloud cover & piercing line, evening star & morning doji star, bullish engulfing & bearish engulfing, bullish harami & bearish harami cross); grafik bar (misalnya: pin bar, inside bar & outside bar) maupun chart pattern (seperti: double top & double bottom, head and soulder). Pola-pola tersebut dapat menunjukkan tanda-tanda reversal atau pembalikan arah karena terbentuk support & resistance yang kuat dan valid.

Hepcat
22nd February 2012, 12:01 PM
Teknikal Indikator Bollinger Bands

Bollinger Bands pertama kali diperkenalkan oleh John Bollinger pada tahun 1980, merupakan indikator yang meng-kombinasi-kan moving average dengan standar deviasi untuk mengukur volatilitas dan tinggi harga secara relatip.

Bollinger Bands terdiri dari tiga buah garis atau band yaitu: band-tengah adalah sebuah simple moving average periode 20 (default), band-atas dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di atas band-tengah dan band-bawah dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di bawah band-tengah.

Hasilnya sebuah indikator sangat responsip terhadap perubahan (volatile, volatility atau tingkat kecepatan berubah) yang terjadi pada harga (price action) dan hampir sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam saluran (channel) yang dibentuk oleh band-atas dan band-bawah. Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar band-atas atau band-bawah dan itu merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan keberuntungan.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/1.gif
Bollinger Bands: garis merah band-atas, garis hijau band-tengah dan garis biru band-bawah.

Walau tampilan Bollinger Bands sangat sederhana terbukti dapat memberikan beberapa keadaan yang menjadi dasar untuk mendapatkan signal-jual maupun signal-beli sangat akurat:


Mengukur Volatilitas Pasar. Bollinger bands utamanya digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas: ketika "volatilitas tinggi" saat-saat pasar sedang ramai pasar sedang "tranding", Bollinger Bands mengembang sedemikian rupa dan harga (price action) bisa meniti sepanjang band-atas atau sepanjang band-bawah. Ketika "volatilitas rendah" saat-saat pasar sedang sepi pasar sedang "ranging", Bollinger Bands menyempit sedemikian rupa dan harga (price action) bergerak naik-turun dalam batasan (range) yang dibuat oleh band-atas dan band-bawah.

Sebagai Indikator Trend. Jika harga (price action) memotong simple moving average (band-tengah) dari "atas ke bawah" berarti trend sedang turun cocok untuk open posisi jual, jika harga (price action) memotong simple moving average (band-tengah) dari "bawah ke atas" berarti trend sedang naik cocok untuk open posisi beli.

Menunjukkan Letak Support dan Resistance. Harga (price action) cenderung berbalik arah ketika mendekati, menjentuh atau melewati band-atas yang dapat bertindak sebagai "resistance" dan band-bawah yang dapat bertindak sebagai "support".

Menunjukkan Keadaan Overbought dan Oversold. Jika harga (price action) sampai mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, pertanda telah terjadi keadaan jenuh-beli atau overbought dan bila harga sampai mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah pertanda telah terjadi keadaan jenuh-jual atau oversold. Keadaan jenuh ini belum tentu menyebabkan arah gerak harga atau trend akan berbalik karena harga (price action) dapat bergerak di daerah overbought maupun oversold dalam waktu cukup lama.


Bollinger bands dapat memberikan signal jual maupun beli dari:


Bollinger Bounce.
Bollinger Breakout.
Bollinger Reversal.


1. Bollinger Bounce

Pada saat volatilitas pasar rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), harga (price action) bergerak dalam range yang tidak terlalu besar karena dibatasi oleh band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/2.gif
Harga (price action) memantul antara band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT.

Signal untuk open-posisi JUAL diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-atas kemudian berbalik TURUN (titik A, C dan E pada Gambar 2) dan signal untuk open-posisi BELI diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah kemudian berbalik NAIK (titik B dan D pada Gambar 2).

2. Bollinger Bands Breakout

Volatilitas pasar selalu berubah-ubah dari rendah menjadi tinggi selanjutnya rendah lagi kemudian tinggi lagi begitu seterusnya.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/3.gif
Bollinger Bands saat-saat menyempit kemudian terjadi Breakout.

Ketika volatilitas rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), keadaan ini menandakan akan terjadi Breakout dalam waktu dekat, semakin lama keadaan menyempit, semakin besar range Breakout yang akan terjadi. Saat terjadi Breakout volatilitas atau kecepatan berubah dari harga (price action) menjadi sangat tinggi, band-atas dan band-bawah mengembang sedemikian rupa menyerupai terompet. Saat-saat Bollinger Bands berubah dari sempit kemudian mengembang inilah saat-saat yang terbaik untuk melakukan open-posisi BELI atau JUAL (perhatikan tanda X dan Y pada Gambar 3 di atas).

3. Bollinger Bands Reversal

Bollinger Bands dibuat sedemikian rupa sehingga sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam batasan-batasan dari band-atas dan band-bawah.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/4.gif
Harga (price action) menembus band-atas dengan formasi tertentu pertanda akan berbalik arah.

Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar dari batasan tersebut dan ini merupakan tanda-tanda akan terjadi gerakan berbalik (reversal). Ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-atas kemudian berbalik turun dan close di dalam band-atas adalah signal untuk melakukan open-posisi JUAL (perhatikan panah merah ke kanan pada Gambar 4 di atas) dan ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-bawah kemudian berbalik naik dan close di dalam band-bawah adalah signal untuk melakukan open-posisi BELI.

Dalam mengambil keputusan untuk open-posisi JUAL maupun BELI jangan hanya mengandalkan signal tunggal dari Bollinger Bands gunakan beberapa indikator lain seperti Stochastic Oscillator atau lainnya, perhatikan Gambar 5 di bawah ini.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/5.gif
Bollinger Bands dengan Stochastic Oscillator.

Lanjutannya ada di bawah

Hepcat
22nd February 2012, 12:03 PM
Bollinger Bands Tingkat Lanjut

Yang membuat Bollinger Bands menjadi sangat istimewa adalah konsep tingkat lanjutnya melengkapi teknik-teknik open posisi yang telah dijelaskan di atas.

Pada waktu melakukan pengamatan sebelum open-posisi perhatikan dengan seksama bagaimana respon dari "band-atas dan band-bawah" ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewatinya. Mengetahui respon yang berbeda-beda tersebut adalah hal yang sangat penting.

Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi masing-masing untuk trend yang sedang turun dan untuk trend yang sedang naik:

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/6.gif
Band-bawah dan Band-atas mengembang dan sebaliknya.

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi band-bawah dan band-atas mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 6 di atas.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/7.gif
Band-bawah mengembang Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya.

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah mengembang tetapi band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-batas mengembang tetapi band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 7 di atas.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/8.gif
Band-bawah dan Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya.

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 8 di atas.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/9.gif
Band-bawah dan Band-atas menguncup dan sebaliknya.

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 9 di atas.

Berikut adalah cara penerapannya dala praktek untuk mengidentifikasi saat-saat trend mulai terbentuk dan saat-saat trend mulai berakhir pada satu time-frame tertentu.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/Bollinger/10.gif
Menunjukkan saat mulai dan berakhirmya sebuah trend.

Gambar 10 sebelah kiri. Ketika harga (price action) menyentuh band-atas, band-atas mengembang (titik a) pada saat yang sama band-bawah juga mengembang (titik b) kejadian tersebut adalah saat-saat terbentuknya sebuah trend naik, harga (price action) meniti naik sepenjang band-atas. Sekarang perhatikan ketika band-bawah mulai menguncup tanda trand naik sudah berakhir (titik c). Hal yang persis sama juga terjadi ketika trend turun, Gambar 10 sebelah kanan.

Aturan Dasar Bollinger Bands

Sementara ada banyak cara untuk menggunakan Bollinger Bands, berikut ini aturan dasar dalam menggunakan Bollinger Bands yang perlu diketahui:


Bollinger Bands menyediakan definisi relative dari high dan low.

Definisi relative digunakan membandingkan gerakan harga dengan gerakan indikator, akan menghasil kan keputusan trading.

Indikator yang sesuai adalah dari jenis momentum, volume, sentiment, open-interest, inter-market data, dan lain-lain.

Volatilitas dan trend telah diperhitungkan dalam pembentukan Bollinger Bands, penggunaannya dalam konfirmasi pergerakan harga tidak di-rekomendasi- kan.

Indikator yang digunakan untuk konfirmasi usahakan tidak saling berhubungan, dua indikator dari kategori yang sama tidak meningkatkan konfirmasi, hindari kolinearitas.

Bollinger Bands juga dapat digunakan untuk melihat pola seperti double top, double bottom, dan pergantian momentum.

Harga dapat bergerak di luar garis Bollinger Bands atas maupun bawah.

Harga penutupan yang terjadi di luar Bollinger Bands merupakan signal lanjutan bukan signal untuk berbalik arah (This has been the basis for many successful volatility breakout systems).

The default parameters of 20 periods for the moving average and standard deviation calculations, and two standard deviations for the bandwidth are just that, defaults. The actual parameters needed for any given market/task may be different.

The average deployed should not be the best one for crossovers. Rather, it should be descriptive of the intermediate-term trend.

If the average is lengthened the number of standard deviations needs to be increased simultaneously; from 2 at 20 periods, to 2.5 at 50 periods. Likewise, if the average is shortened the number of standard deviations should be reduced; from 2 at 20 periods, to 1.5 at 10 periods.

Bollinger Bands are based upon a simple moving average. This is because a simple moving average is used in the standard deviation calculation and we wish to be logically consistent.

Make no statistical assumptions based on the use of the standard deviation calculation in the construction of the bands. The sample size in most deployments of Bollinger Bands is simply too small for statistical significance.

Indicators can be normalized with %b, eliminating fixed thresholds in the process.

Finally, tags of the bands are just that, tags not signals. A tag of the upper Bollinger Band is NOT in-and-of-itself a sell signal. A tag of the lower Bollinger Band is NOT in-and-of- itself a buy signal.

Hepcat
24th February 2012, 01:29 PM
Teknikal Indikator Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator pertama kali diperkenalkan oleh Goerge C. Lane pada tahun 1970, adalah indikator dari jenis oscilator, ditampilkan dalam dua garis yang umum dikenal dengan %K (biasanya dalam bentuk garis solid - garis stochastic) dan %D (biasanya dalam bentuk garis titik-titik - garis signal line). Garis-garis tersebut berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100.

Stochastic Oscillator terdiri dari tiga jenis yaitu: Fast, Slow dan Full. Yang paling umum dipergunakan adalah jenis Full, memiliki satu parameter tambahan sehingga menjadi tiga yaitu: %K, %D dan Slowing.

Stochastic Oscillator sangat baik dipergunakan pada saat harga (price action) dalam keadaan sideways (datar, range-bound), indikator ini akan bergerak maksimal naik-turun dalam range harga yang tidak begitu besar, naik melewati garis 80 berbalik arah kemudian turun melewati garis 20 dan kembali berbalik arah.

Ketika harga (price action) berada dalam keadaan trending (naik atau turun dalam range yang cukup besar) biasanya Stochastic Oscillator berada pada daerah extrem yaitu di daerah Overbought atau di daerah Oversold dan bisa berada di daerah ini dalam waktu yang lama.

Ada tiga cara untuk mendapatkan signal jual maupun signal beli dari indikator ini yaitu:


Overbought & Oversold
Crossover
Divergence


Overbought & Oversold

Seperti telah dijelaskan di atas garis stochastic dan garis signal line berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100:


Mulai 0 - 20 adalah daerah Oversold, daerah jenuh jual (di bagian bawah)
Mulai 80 - 100 adalah daerah Overbought, daerah jenuh beli (di bagian atas)
Antara 20 sampai 80 adalah daerah Netral


http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/stochastic/1.gif
Overbought & Oversold

Signal untuk melakukan open posisi jual maupun beli diperoleh:


Ketika "garis stochastic dan garis signal line" berada di atas garis 80 keadaan adalah Overbought (jenuh beli) jika garis stochastic dan garis signal line sudah turun dan melewati garis 80 berarti keadaan jenuh beli sudah mereda, mereka yang ingin menjual sudah berani open posisi.
Ketika "garis stochastic dan garis signal line" berada di bawah garis 20 keadaan adalah Oversold (jenuh jual) jika garis stochastic dan garis signal line sudah naik dan melewati garis 20 berarti keadaan jenuh jual sudah mereda, mereka yang ingin membeli sudah berani open posisi.


Daerah Overbought & Oversold adalah daerah dengan skala tidak linear sehingga sedikit gerakan di daerah tersebut mempunyai nilai jauh lebih besar dibandingkan daerah diantara 20-80, diharapkan berhati-hati jika garis stochastic dan garis signal line sudah berada di daerah Overbought & Oversold.

Bagi pedagang pemula disarankan melakukan perdagangan hanya di daerah netral saja yaitu antara 20-80, hindari melakukan perdagangan diluar daerah tersebut sebelum mengerti dengan baik perilaku dari Stochastic Oscillator ini.

Crossover

Pada teori Moving Average Crossover ketika moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari dari atas ke bawah akan diperoleh signal JUAL demikian sebaliknya untuk memperoleh signal BELI bila moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari bawah ke atas. Teori tersebut juga berlaku untuk Stochastic Oscillator Crossover, bedanya yang menyilang dan disilang adalah:


Bila garis stochastic memotong garis signal line "dari atas ke bawah" akan diperoleh signal untuk melakukan open posisi JUAL (tanda y pada gambar di bawah).
Bila garis stochastic memotong garis signal line "dari bawah ke atas" akan diperoleh signal untuk melakukan open posisi BELI (tanda x pada gambar di bawah).


Semakin kecil periode yang dipakai misalnya: 5.3.3 (default) semakin banyak persilangan yang muncul, karena periode kecil mewakili jangka waktu yang pendek (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah).

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/stochastic/2.gif
Stochastic Oscillator periode pendek

Jika perioda yang dipakai diubah misalnya menjadi: 20.10.20 maka persilangan yang terjadi semakin jarang karena perioda yang besar mewakili jangka waktu yang lebih panjang (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah).

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/stochastic/3.gif
Stochastic Oscillator periode panjang

Divergence

Divergence artinya perbedaan, ada perbedaan antara pembacaan harga (price action) dengan pembacaan indikator yang dipakai. Divergence terjadi di daerah-daerah extrem ketika keadaan telah sangat jenuh.

Dua jenis Divergence yaitu Classic (Regular) Divergence dan Hidden Divergence. Classic (Regular) Divergence dibedakan menjadi:


Divergence Positif (Bullish Regular Divergence) terjadi ketika harga (price action) bergerak turun (bearish) sedangkan pembacaan pada indikator justru naik (a-b dan c-d pada gambar di bawah).
Divergence Negatif (Bearish Regular Divergence) terjadi ketika harga (price action) bergerak naik (bullish) sedangkan pembacaan pada indikator justru turun (e-f dan g-h pada gambar di bawah)


http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/stochastic/4.gif
Divergence Positif (kiri) dan Divergence Negatif (kanan)

Sebagian besar indikator memberi indikasi berdasar harga (price action) sehingga selalu tertinggal (lagging), tetapi Divergence termasuk leading indikator seperti halnya harga (price action) karena terjadi langsung pada harga (price action) itu sendiri.

Hati-hati trading Divergence pada saat trend sedang kuat-kuatnya karena belum tentu trend akan berbalik, mungkin hanya retracement biasa.

Cara aman untuk trading Divergence adalah dengan mengindentifikasi terjadinya Divergence pada time-frame yang lebih tinggi (misalnya D1 atau H4) kenudian cari timing yang tepat untuk melakukan open posisi pada time-frame yang lebih rendah seperti H1, M30, M15 atau M5 sesuai dengan arah Divergence yang terjadi.

Dengan demikian trading Divergence dapat dilakukan dengan santai karena sebagian masalah telah teratasi yaitu arah gerak mata uang (trend) sudah pasti untuk beberapa saat (ingat untuk beberapa saat sesuai time-frame saat melakukan identifikasi).

Hepcat
1st March 2012, 04:47 PM
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part I]

Pembahasan kita kali ini akan saya awali dengan sebuah pertanyaan. �Berapakah kemungkinan besok akan turun hujan?� Jawabanmu tentunya bisa ya bisa tidak. Artinya kemungkinan besok akan turun hujan adalah sebesar 50%. Tapi hal ini berbeda apabila kamu tahu bahwa bulan ini adalah bulan Januari, yang adalah termasuk dalam kategori bulan musim hujan. Maka kemungkinan besok turun hujan tentunya menjadi bertambah, katakanlah menjadi 75%.

Analogi diatas tentunya cocok dengan keseharian para trader dalam menganalisa. Trader berusaha untuk menganalisa kemana arah market bergerak dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental, ataupun mengkombinasikan keduanya.
Namun yang menarik dari analogi diatas, ternyata di dunia trading ada juga faktor �musim�.

Yuk mariii lanjut lagi....

Konsep musim ini dikenal sebagai �seasonality� yang artinya adalah faktor musiman. Pertama dikenalkan pada tahun 1942 oleh Robert A Haugen dan Josef Lakonishok melalui bukunya yang berjudul �The Incredible January Effect: The Stock Market�s Unsolved Mysteries�. Keduanya tertarik dengan suatu fenomena yang bernama �January Effect�. Fenomena �January Effect� ini adalah, performa saham biasanya akan membaik pada hari terakhir bulan December sampai dengan hari trading ke 15 pada bulan January. Nah, ternyata penyebabnya adalah, perusahaan-perusahaan akan melakukan �window-dressing� agar sahamnya terlihat bagus menjelang penutupan pembukuan mereka di akhir tahun.

Seasonality atau faktor musiman adalah suatu pola kecenderungan harga yang bergerak ke suatu arah tertentu dan hanya terjadi pada suatu saat tertentu di dalam suatu kalender satu tahun. Hal ini tidak hanya terjadi di dalam pasar saham, namun forex market pun juga mengalaminya. Ada beberapa faktor musiman sepanjang tahun yang terjadi di dalam forex market.
Ok, mari kita bahas satu persatu detailnya mulai dari bulan Januari

Faktor Musiman di Bulan January

Berdasarkan data pergerakan mata uang dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2007, dilakukan studi riset untuk mengamati pergerakan harga mata uang dari awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Januari. Hasilnya, ditemukan kecenderungan kuat untuk pair mata uang EUR/USD dan USD/CHF.

Performa EUR/USD di bulan Januari 1997 � 2007
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/01/January.png

Seperti yang terlihat di gambar diatas, US dollar cenderung naik terhadap Euro 9 kali dari total data 11 tahun terakhir pada bulan Januari. Meskipun tidak selalu naik 100%, namun dari data diatas, 81,8 % hal ini terjadi setiap tahunnya pada pair mata uang EUR/USD. Tentu saja dari hasil statistik data ini akan membantu para trader untuk lebih fokus dalam menentukan strategi trading mereka.

Kita juga akan melihat bahwa kasus yang hampir sama terjadi juga pada pair mata uang USD/CHF. Pada gambar di bawah ini, kamu bisa lihat bahwa US dollar juga mengalami kenaikan pada bukan January terhadap mata uang Swiss Franc selama 9 kali dari total data 11 tahun terakhir.

Performa USD/CHF pada bulan Januari 1997 � 2007
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/01/jan1.png

Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/JPY pada bulan Januari, namun prosentasenya lebih kecil sedikit daripada yang terjadi di EUR/USD dan USD/CHF.

Performa USD/JPY di bulan January 1997 � 2007
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/01/jan2.png

Seperti yang kamu lihat dari gambar diatas, US dollar mengalami kenaikan 8 kali pada rentang waktu 11 tahun. Alasan kenapa USD/JPY lebih sedikit dipengaruhi oleh faktor musiman di bulan Januari ini adalah karena Jepang mempunyai kebijakan fiskal yang berbeda dari Amerika Serikat. Penutupan tahun fiskal di Jepang adalah di bulan Maret, yang artinya window dressing lebih sedikit terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang di bulan Januari.

Disamping pair mata uang EUR/USD, USD/CHF, dan USD/JPY, sepertinya tidak ada lagi pengaruh faktor musiman yang secara dominan terjadi di bulan January pada major currency lain. Sebagai contoh, dalam rentang waktu 11 tahun terserbut, US dollar memang mengalami kenaikan terhadap Poundsterling, Australian dollar, dan Canadian dollar, namun hanya terjadi selama 6 kali, yang artinya probabilitasnya hanya sebesar 54%. Dengan prosentasi ini, maka hal ini tidaklah cukup signifikan untuk dijadikan contoh yang valid dalam menganalisa pengaruh faktor musiman ini.

Coretan ini adalah sebagai bahan referensi, dan tidak dianjurkan menggunakannya sebagai acuan untuk melakukan open posisi trading.


Sumber :

Part I (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/01/19/faktor-musim-dan-pengaruhnya-ke-forex-market-part-1/?utm_source=Ceriwis666&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=article)

Hepcat
2nd March 2012, 02:38 PM
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part II]

Sebelum kita lanjutkan, saya punya cerita menarik untuk kamu. Saya bertemu seorang teman yang berprofesi sebagai dokter. Dia bercerita bahwa tentang seorang Ibu yang putranya menderita penyakit diabetes. Setiap harinya si Ibu ini selalu mengingatkan putranya agar tidak lupa melakukan injeksi insulin sehari 2 kali, namun putra nya selalu lupa.

Ibu ini meminta saran dari teman saya yang dokter agar putranya tidak lupa untuk melakukan injeksi insulin setiap harinya. Bagaimana solusinya?

Memang susah untuk segera melakukan pengobatan terhadap penyakit yang tidak terasa sakitnya secara langsung. Tapi hal ini akan berbeda ketika misalnya tangan kita terkena pisau, dengan cepat kita akan mencari obat merah ataupun perban. Untuk itu si anak tersebut perlu diingatkan setiap harinya.

Cara mengingatkan tidaklah harus secara lisan, bisa juga dengan menggunakan benda-benda yang kita pakai setiap harinya secara rutin. Teman saya menyarankan Ibu tersebut menaruh obat bagi anaknya di samping sikat gigi. Diharapkan si anak tersebut tidak lupa lagi karena setiap harinya si anak tersebut pasti mempunyai kebiasaan untuk menggosok gigi. Genius....!


Liburan musim panas dan pengaruhnya ke forex market

Ngomong-ngomong soal “kebiasaan”, ternyata di forex market hal ini juga terjadi. Dan seperti yang kita bahas pada bagian pertama, kali ini kita akan membahas pengaruh faktor liburan musim panas yang menimbulkan “kebiasaan” bagi pergerakan harga di forex market.

July dan Agustus merupakan puncak musim panas di benua Amerika. Di bulan tersebut biasanya volatilitas di pasar valas tidaklah begitu besar karena kebanyakan trader memfokuskan diri pada liburan musim panas mereka.

Namun di dua bulan itu pulalah ada fakta menarik yang terjadi pada pair mata uang USD/JPY dan USD/CAD. Di kedua pair mata uang tersebut USD cenderung naik pada bulan July dan turun kembali di bulan Agustus

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/01/usdjpyagustus.png

Pada gambar diatas, dalam kurun waktu 1997 – 2007, USD/JPY mengalami kenaikan di bulan July selama 9 kali dari 11 tahun. Sedangkan di bulan Agustus, USD turun selama 9 kali dari 11 tahun yang dihitung, dan penurunan ini lebih besar daripada kenaikan yang terjadi di bulan July.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/01/usdcadjuly1.png

Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/CAD. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, antara tahun 1997 sampai dengan 2007, USD/CAD mengalami kenaikan selama 8 kali dari total 11 tahun yang diriset. Dan kembali pada bulan Agustus, US dollar mengalami penurunan terhadap Canadian dollar sebanyak 8 kali dalam kurun waktu 11 tahun.

Apabila dirata-rata dalam 2 bulan tersebut, US dollar masih melemah sebesar -0,7 persen terhadap Canadian dollar.


“Lalu apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?”

Mungkin ada beberapa faktor yang yang mempengaruhi hal ini terjadi, namun dari hasil penelitian, faktor musiman ini paling kuat disebabkan oleh faktor turis dan pariwisata. Menurut data dari Governmental Office of Travel and Tourism Industries, Canada adalah negara tujuan nomor satu bagi para turis asal Amerika Serikat, disusul oleh Mexico, Inggris dan Jepang.

Mengingat pada musim panas adalah waktunya masyarakat untuk berlibur, maka performa US dollar merefleksikan penurunan sebagai akibat dari para turis Amerika menukarkan dollarnya ke Canadian dollar dalam liburan musim panas.

Dengan mengamati “kebiasaan – kebiasaan” dari mata uang tersebut, tentunya akan lebih membantu kita dalam menentukan strategy dan taktik trading kita di bulan – bulan tersebut.


Sumber :

Part II (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/01/27/faktor-musim-dan-pengaruhnya-ke-forex-market-part-2/?utm_source=Ceriwis666&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=article)

Hepcat
5th March 2012, 10:39 AM
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part III]

Intermezzo bentar :D. Coba deh pikirin cara kerja para hacker, mereka memulainya dengan mencermati arus informasi dari suatu sistem lalu mencoba untuk mengidentifikasi kelemahan dari jalur arus tersebut.

Ketika mereka telah menemukan kelemahannya, mereka mencoba segala cara untuk menyerangnya agar berguna sesuai keinginan mereka.

Saya pikir trader juga bekerja sesuai analogi diatas. Trader memulainya dengan mengamati “kebiasaan-kebiasaan” dari mata uang tertentu dengan menggunakan “tools” yang tersedia untuk mencari tau kenapa harga bergerak, sejauh mana harga akan naik atau turun dan menentukan entry position untuk trading.

Dari bermacam-macam “tools” tersebut, kita dapat menggunakan data historis pergerakan tahunan mata uang dalam forex market sebagai alat untuk mempertajam analisa kita.

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya di bagian pertama dan kedua, mari lanjut membahas mengenai “Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market”.

Mei

Di bulan Mei, terdapat kecenderungan bagi mata uang US dollar untuk menguat terhadat Australian dollar (AUD) dan New Zealand dollar (NZD). Untuk pair mata uang USD/AUD, pair ini menguat positif sebanyak 9 kali dalam kurun waktu 11 tahun yang kita analisa. Sedangkan NZD/USD menguat positif sebanyak 8 kali dalam kurun waktu tersebut.

Performa AUD/USD di bulan Mei 1997 – 2007
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/02/AUDUSDMei.png

Performa NZD/USD di bulan Mei 1997 – 2007
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/02/NZDUSDMei.png


September

Kasus kuat adanya kecenderungan dari pergerakan mata uang ini juga kita temukan di bulan September pada pair mata uang USD/CHF dan GBP/USD. Di bulan ini kita temukan trend US dollar yang cenderung melemah, dan untuk kedua pair tersebut, US dollar melemah sebanyak 9 kali dalam kurun waktu data 11 tahun yang kita ambil.

Sebenarnya kita temukan juga kecenderungan ini di dalam pair mata uang EUR/USD, dimana USD melemah sebanyak 8 kali, namun ini saya rasa tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai acuan.

Performa USD/CHF dan GBP/USD di bulan September 1997 – 2007
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/02/USDCHFGUSeptember.png


Dengan menggunakan data-data historis tersebut, kita mungkin dapat menggunakannya sebagai alat yang simple dalam menganalisa pair mata uang tertentu. Tentunya kita tidak dapat menggunakannya sebagai “rumus pasti” dalam melakukan open posisi, tapi setidaknya hal ini dapat memberikan sedikit kepastian bagi keputusan trading yang kita buat.


Sumber :

Part III (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/02/09/faktor-musim-dan-pengaruhnya-ke-forex-market-part-3/?utm_source=Ceriwis666&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=article)

Hepcat
6th March 2012, 11:42 AM
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part IV]

Intermezzo lagi :D. Sebelum global krisis di tahun 2008, mungkin kita akan kesulitan untuk meyakinkan seseorang apabila kita semua cenderung untuk bertindak tidak rasional. Mereka bilang,


Ketika dihadapkan pada suatu keputusan yang penting, semua orang pasti bertindak rasional, apalagi untuk forex market seperti ini, disini semua keputusan sangatlah kritikal, pastinya kita akan memutuskan dengan rasional


Namun pada kenyataannya, ketika krisis global terjadi di tahun 2008, kerasionalan kita dipertanyakan. Dunia finansial hancur lebur seperti di dalam film fiksi, dan ribuan orang kehilangan pekerjaannya.

Alan Greenspan (bos dari Federal Reserve of America saat itu) terkejut ketika market dan dunia finansial ternyata tidak mampu untuk mengantisipasi krisis ini seperti yang dia harapkan.

Kerusakan yang terjadi di dunia finansial saat itu adalah harga mahal yang harus dibayar saat itu dan sampai detik ini. Pada faktanya, kita mungkin juga tidak rasional seperti yang Alan Greenspan lakukan. Ketidak rasionalan bisa setiap saat timbul ketika kita dihadapkan pada pengambilan keputusan trading. Faktor emosi dan keserakahan seringkali secara tidak sadar mengambil alih sisi rasional kita.

Uraian diatas mungkin perlu kita ingat berkaitan dengan bagian terakhir dari “Faktor Musim dan pengaruhnya di dalam Forex Market”. Ikan kue ikan cucut.... lanjutttttt..........


November

Kasus terakhir yang kita dapati ada di bulan ini. Meskipun tidak sekuat dibandingkan yang terjadi di bulan Mei dan September, dollar New Zealand berhasil naik terhadap US dollar sebanyak 8 kali dari 11 tahun yang kita analisa. Rata-rata kenaikan ini adalah sebesar 1,9 persen dan kita anggap cukup signifikan.

Performa NZD/USD di bulan November 1997 – 2007
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/02/NovemberNZDUSD.png


Mengaplikasikan faktor musiman ke dalam trading kita

Cara terbaik untuk mengaplikasikan faktor musim dalam trading kita adalah dengan memahami esensi dari tujuan riset ini. Sebagai contoh, mungkin lebih baik apabila trader mencari kesempatan untuk membeli NZD/USD di bulan November daripada menjualnya. Namun bukan berarti kita trading secara “buta” dengan membeli di awal bulan November dan menjualnya di akhir bulan.

Yang perlu kita garis bawahi disini adalah , faktor musiman ini tidak 100% berulang setiap tahunnya. Apa yang kita dapatkan dari riset faktor musiman adalah dimana kita mendapatkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membantu keputusan trading yang kita buat.


Sumber :

Part IV (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/02/16/faktor-musim-dan-pengaruhnya-ke-forex-market-part-4/?utm_source=Ceriwis666&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=article)

Hepcat
9th March 2012, 01:37 PM
Intermezzo dulu :D, pecah ntar kepalanya kalo terlalu fokus berlajar terus
TGbwL8kSpEk

Membuat Trading System

Create a Trading System [PartI]

Kali ini kita akan membicarakan bagaimana caranya untuk bertrading berulang kali dan berjalan dalam profit yang konsisten dari hari ke hari. Dalam trading, mereka yang mengalami profit sudah pasti akan kembali untuk membuka trading lainnya guna memperoleh profit yang lebih besar lagi. Ada orang-orang yang saya temui yang mengatakan bahwa kalau sudah profit sekian persen dalam forex maka dia akan segera mengakhiri tradingnya dan merasa puas cukup dengan profit itu saja. Saya pribadi tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan seperti itu. Pasalnya jika kita mengalami profit pastilah kita akan kembali untuk mengulangi profit yang sama bukan?

Persoalannya jika dalam trading pertama kita profit, belum tentu kita mampu melakukannya untuk yang kedua kalinya. Bukankah tujuan kita bermain forex adalah profit, dan tetap menjaga konsistensi profit kita? Nah untuk itu kamu membutuhkan sebuah sistem trading yang mampu setidaknya membantu trading kamu memperoleh profit secara konsisten. Itu sebabnya adalah perlu untuk membuat sebuah trading system.

Sebuah trading system adalah sekumpulan metode trading baik teknikal maupun fundamental yang mampu menuntun kita melakukan trading dalam berbagai kondisi market dan tentu saja menghasilkan profit.

http://www.winnersedgetrading.com/wp-content/uploads/2010/04/070410_holy_grail_1.png

Kalau kamu melakukan searching di Google dengan keyword �forex trading system� maka kamu akan menemukan banyak sekali hasil pencarian. Banyak diantaranya menawarkan sebuah trading system yang sempurna dan mampu memberikan kamu profit ratusan points perbulannya! Dalam dunia forex sistem seperti ini dinamakan �holy grail.� Sebuah istilah yang mengacu pada metode trading yang bila dilaksanakan sesuai aturannya akan memberikan kita profit dalam setiap keadaan.

Bukankah itu terlihat menarik? Sebuah trading system yang mampu memberikan profit ratusan points per bulan dan akan menjadi tambang emasmu selamanya! Beberapa menawarkan harga ribuan dollar untuk trading system model begini. Apa layak untuk dibeli? Bukankah kalau sudah saya beli maka Saya dapat bertrading dengan sistem tersebut dan impas setelah beberapa bulan trading?

Satu hal yang saya pelajari ketika berselancar di internet dan membaca begitu banyak pengetahuan adalah bagaimana membedakan sebuah bahasa marketing dengan bahasa informasi. Kebanyakan bahasa marketing terlihat too good to be true. Dan iklan trading system seperti itu rasanya too good to be true. Bukankah kalau memang sebuah trading system menghasilkan, bahkan tanpa harus menjualnya sekalipun si pencipta mampu menghasilkan ribuan dollar tiap bulannya? Mengapa harus repot melayani pembeli jikalau hanya dengan mengikuti sistem ciptaannya dia sudah mampu menjadi kaya?

http://cloud.frontpagemag.com/wp-content/uploads/2011/04/16-Signs-That-The-Rich-Are-Getting-Richer-And-The-Poor-Are-Getting-Poorer-300x300.gif

Anggaplah sistem tersebut benar, hal tersulit perihal sebuah trading system adalah bukan bagaimana membuatnya tetapi bagaimana dengan disiplin kita mengikutinya. Ini bukan perkara yang mudah apa lagi jika ternyata trading system yang kamu beli mengharuskan kamu bertrading antara pukul 00.00-03.00 setiap hari misalnya. Apa kamu sanggup? Bangun tengah malah setiap hari dan mencari peluang demi trading system yang telah kamu beli seharga beberapa ribu dollar. Itu baru masalah waktu, belum masalah tetek bengek lainnya seperti innitial margin (modal awal), model trading (swing, day atau scalp) dan lain sebagainya.

Kabar baiknya adalah kita pun bisa membuat trading system kita sendiri! Dan karena trading system tersebut kita buat sendiri pastilah sesuai dengan pola dan karakteristik trading kita. Lebih baik bukan?

segini dulu, nanti lanjut lagi :D

Hepcat
12th March 2012, 12:27 PM
Create a Trading System [Part II]

Membuat trading system terus terang memang gampang-gampang mudah eh maksudnya gampang-gampang susah :D. Terutama masalah back test dan forward testnya. Maksudnya back test itu adalah mengtes trading kita apakah profit terhadap pergerakan harga yang selama ini terjadi. Sedangkan forward test adalah mengetesnya dalam demo accountmu.

Ok kalau begitu mari kita jabarkan satu per satu bagaimana caranya membuat sebuah trading system.

Step 0. Menentukan Tujuan Tradingmu (Trading Objectives)

http://img.ehowcdn.com/article-new/ehow/images/a05/t6/h0/plan-trading-objectives-futures-trading-800x800.jpg

Keluar rumah harus ada tujuan. Investasi pun harus punya tujuan. Tapi jangan katakan tujuanmu dalam bermain forex adalah profit yang sebesar-besarnya. Tujuan harus realistis dan mempunyai ukuran yang jelas. Realistis artinya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki saat ini. Jelas artinya harus tertuang dalam angka atau persentase dan dalam waktu yang tertentu juga. Akan lebih baik lagi bila berupa target pribadi misalnya mampu membelikan sebuah motor bebek seharga 12 Juta dalam jangka waktu 8 bulan. Nah itu baru namanya tujuan yang jelas.

Menentukan tujuan dalam bertrading forex membantu kita untuk menentukan cara-cara bertrading dan modal yang kita tanamkan. Nah lalu bagaimana caranya kita menentukan tujuan kita?

Yang pertama perlu kamu ketahui adalah tidak perlu terlalu muluk-muluk dalam menentukan targetmu. Katakanlah hanya sebesar 10% setiap bulannya misalnya. Itu sudah cukup baik. Apabila kamu secara konsisten mencapai 10% tiap bulan selama setahun maka kamu mampu memperoleh sebanyak 120% yang 12 kali lebih besar dari bunga deposito tahunan kita! Bila kamu tidak mau menggunakan persentase tetapi sebuah angka eksak, itu sah-sah saja. Berapa? Misalnya 12 juta selama 8 bulan seperti contoh motor bebek diatas. Bagi saja 12 juta dengan 8 bulan sehingga profit bulananmu menjadi 1.5 Juta setiap bulannya. Bagi lagi dengan 20 hari karena pasar forex buka 5 hari dalam seminggu dan sebulan ada 4 minggu jadi profit harian yang harus kamu capai adalah 75 ribu Rupiah. Itu artinya dengan pembukaan posisi GBPUSD sebanyak 1 lot, kamu harus mendapatkan profit sebanyak hanya sebesar 9 points setiap harinya. Angka ini diperoleh dari harga 1 points pergerakan adalah 1$ dan kurs Rupiah pada saat tulisan ini dibuat adalah Rp 8.600 per Dollarnya. Tidak terlalu sulit bukan? Nah dengan konsistensi sebanyak 9 points setiap hari, kamu mampu membelikan sebuah motor bebek bagi istri tercinta setelah bertrading selama 8 bulan. Bukankah itu cukup menyenangkan?

Namun ingat akan pelajaran risk to reward ratio dalam money management class kita beberapa waktu sebelumnya. Setiap pembukaan posisi berarti juga adalah adanya kemungkinan rasio rugi yang dapat terjadi. Nah itu pun harus dipertimbangkan dalam trading kita. Toh dalam kenyataan setiap kali trading tidak selalu kita memperoleh profit bukan? Dalam 20 hari setiap bulannya bisa saja kita mengalami 5 hari atau bahkan 10 hari dimana Stop Loss kita tersentuh sehingga bukan saja profit tidak tercapai tetapi juga modal kita berkurang.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/3-6.jpg
Kok jadi terasa rumit ya :D

Ekekekeke, jangan khawatir, bukan tujuan Saya untuk makin mempersulitmu. Membuat tujuan trading (trading objectives) memang bisa sangat rumit jika kamu menghendaki profil target yang sangat detail namun juga bisa semenyenangkan membangun impian kamu apabila dikerjakan dengan tepat dan sederhana saja.

Nah kita kembali ke risk to reward ratio. Dalam menentukan trading objectives, kamu juga harus menentukan resiko yang bersedia kamu tanggung per trade nya. Dalam setiap transaksi, berapa besar loss yang kamu mau tanggung? Nah katakanlah tadi target profitmu adalah 9 points setiap hari. Apabila kamu menghendaki rasio resiko adalah sama maka itu artinya kamu harus memasang Stop Lossmu sebesar 9 points juga. Dan kabar buruknya karena targetmu harus mendapatkan motor bebek seharga 12 Juta Rupiah dalam jangka waktu 8 bulan maka kamu tidak boleh loss sekalipun dalam tiap transaksimu sekali pun kamu memasang Stop Loss atau target tidak akan tercapai.

Tidak mungkin kita tidak pernah loss bukan? Nah untuk memberikan space ekstra demi terbelinya motor bebek dan adanya kemungkinan loss dalam beberapa trade maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan.

Pertama adalah menaikan risk to reward ratiomu dengan perbandingan reward harus lebih besar dari pada risk nya. Naikkan jadi 2 kali lipat sehingga target profitmu (TP) menjadi 18 points dan Stop Loss (SL) nilainya tetap yaitu 9 points. Dengan demikian Sekalipun kamu loss sebanyak 10 kali dalam setiap bulannya dari 20 kali trade maka motor bebek tetap dapat diperoleh. Berikut perhitungan detail per harinya.

Tabel Tujuan Trading, Risk to reward ratio = 1:2 & profit to loss percentage per trade per month = 1:1

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/1-32.jpg

Angka 1440 points tersebut jika di Rupiahkan besarnya adalah Rp 14.400.000,- dengan kurs 1$ = Rp 10.000,- (biar gak cape ngitung :D)

Nah setidaknya target tersebut masih lebih ok untuk tercapai. Jika kamu merasa SL sebesar 9 points terlalu kecil bagimu, silakan memperbesar SL-mu namun untuk mengimbanginya, perbesar juga TP-mu sehingga lebih imbang. Rasio 30 points SL dan 60 points TP rasanya juga baik dan terus terang saya pun merasa lebih cocok dengan SL:TP = 30:60 points. Dengan per risk to reward ratio 1:2 dan SL:TP 30:60 serta persentase profit : loss dalam sebulan tetap 50:50 maka hasil tradingmu pada bulan ke 8 kayak gini :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/2-8.jpg

Nah dalam Rupiah 2400 points besarnya adalah Rp24.000.000,- Lumayan besar bukan? Setidaknya bukan lagi motor bebek yang bisa kamu beli, tapi sebuah Honda Tiger keluaran terbaru untuk sang istri tercinta. Ok juga kok rasanya. Suami naik bebek istri naik tiger.

Kalau begitu bukankah lebih baik rasio itu kita perbesar terus karena dengan demikian jarak SL semakin besar sehingga setidaknya analisa akan semakin mudah dan tentu saja profit juga semakin besar? Tunggu dulu kawan. Ingat kita sudah pernah membahas perkara maximum drawdown dalam kelas Money Management? Nah andaikata 10 kali loss berturut-turut sebesar 300 points tersebut terjadi dalam tradingmu dan barulah pada trading ke 11 profitmu tercapai apakah modal kita mencukupi? Nah disinilah titik temu diantara keduanya. Semakin besar modalmu tentu saja titik SL dan TP juga dapat di perbesar. Namun untuk rasio SL:TP = 30 : 60 dan persentase profit:loss tiap bulan tetap sama 50% : 50 % rasanya modal $1000 sudah mencukupi.

lanjut lagi di bawah nanti :D

Hepcat
13th March 2012, 01:46 PM
Create a Trading System [Part III]

Step 1. Tentukan Tipe Tradingmu

Bahasan kali ini adalah untuk menentukan bagaimana tipemu (style) bertrading. Apakah seorang scalper atau seorang day trader atau seorang swing trader? Ini akan berkaitan erat dengan grafik forex yang kamu gunakan terutama perihal time frame.

Katakanlah kamu telah menentukan tujuan tradingmu sebesar 180 points sebulannya (kembali pada target motor bebek diatas, yang Honda Tiger silakan cari sendiri bagaimana caranya) maka kamu harus menentukan bagaimana pola tradingmu nanti.

Jika kamu seorang Swing yang belum tentu satu hari membuka posisi maka tentu saja target yang dibuat tidak bisa di break per hari. Adalah lebih bijak untuk mem-breaknya per minggu atau bahkan per bulan. Dengan perbulan maka target profit bersihmu menjadi 180 points. Untuk day trader apa lagi scalper rasanya dapat kamu mem-break-nya (susah ya bahasanya :D) menjadi perhari seperti tabel sebelumnya diatas.

Nah apa yang diingin dibahas dalam tipe trading dan hubungannya dengan trading systemmu adalah perkara grafik yang akan kamu gunakan dalam analisa teknikal kelak.

Biasanya seorang trader menggunakan 2 buah time frame dalam grafik forexnya. Grafik pertama adalah untuk menentukan trend yang sedang terjadi (trend confirmator) dan biasanya grafik ini menggunakan time frame yang lumayan besar. Sedangkan grafik kedua adalah grafik untuk melakukan entry (entry confirmator) pada market sehingga digunakan time frame yang lebih kecil. Tentu saja definisi besar kecil dalam time frame disini berbeda-beda bergantung dengan tipe tradingmu.

Jika kamu seorang Swing Trader, maka kamu tidak dapat menggunakan grafik time frame per 15 menit atau 30 menit. Untuk menganalisa trend biasanya seorang swing trader menggunaka time frame 1D alias harian. Ini artinya satu candlestick mewakili pergerakan harga selama 1 hari. Kita sudah membahas apa itu time frame pada saat kita mempelajari candlestick jauh sebelumnya.

Untuk melakukan entry pada market biasanya seorang Swinger menggunakan time frame 1 jam dalam grafik forexnya. Pergerakan dibawah 1 jam digolongkan bagi � whipsaw� bagi mereka. Whipsaw sendiri merupakan istilah di para trader forex yang kurang lebih merupakan pergerakan mata uang yang hanya menipu atau bukan menunjukkan trend sebenarnya.

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/create_a_trading_system1.jpg

Sekarang cek diatas gambar diatas. Bagian yang diberi lingkaran berwarna merah merupakan area yang dikatakan whipsaw (bergerigi seperti mata gergaji). Jika satu layar komputer kita hanya melihat area whipsaw tersebut maka seringkali hal ini mengecoh kita untuk melihat trend secara global. Mungkin saja whipsaw pada grafik menunjukkan arah turun sementara major graph menunjukkan arah naik. Nah bisa jadi ini menipu kita.

Perlu diketahui berapa pun time frame yang kamu gunakan, whipsaw selalu ada. Besarnya saja yang bisa berbeda-beda dari tiap-tiap time frame. Namun demikian semakin kecil time frame yang kamu gunakan, semakin banyak whipsaw yang muncul dalam grafik forexmu. So, watch out!

Bagi seorang scalper bisa jadi whipsaw pada day trader adalah major trend bagi mereka. Profit sebesar 30 points sangat berarti bagi mereka sedangkan bagi seorang swing trader 30 points hanyalah sebuah whipsaw dan tidak berarti.

Lalu bagaimana dengan day trader? Nah day trader biasanya menggunakan time frame 4h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi mereka terbiasa menggunakan grafik 15M atau 30M ( M = minutes ). Dengan demikian mereka akan mengambil profit tidak sebanyak seorang swinger namun karena menggunakan time frame yang lebih kecil maka kesempatan untuk membuka posisi jauh lebih banyak dan profit pun jadi lebih sering.

Selanjutnya, terakhir seorang scalper. Pada umumnya seorang scalper menggunakan time frame 4h atau 1h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi atau penentu entry, mereka biasa menggunakan time frame 10 atau 5 menit.

Nah, sesuaikan dengan pola tradingmu. Yang jelas besaran diatas bukanlah sesuatu yang mutlak untuk kamu ikuti. Jika kamu merasa menjadi seorang day trader juga bisa menggunakan time frame 1D untuk menentukan trend yang sedang terjadi ya sah-sah saja. Asal tentunya jangan menggunakan time frame 1W alias satu minggu.

Ok, coba kita cek dalam bentuk tabel :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/1-33.jpg

Untuk mempermudah bahasannya, coba kita mengandaikan kita adalah seorang day trader yang mengincar motor bebek seharga 12 Juta dalam jangka waktu 8 bulan kedepan seperti telah dijelaskan diatas. Nah untuk itu kita akan menggunakan grafik 4h dan 15M untuk trading kita sehari-hari. Selanjutnya adalah kita harus menentukan indikator teknikal dan fundamental kita guna membuat mesin uang kita sendiri!

Masih belum selesai, berlanjut di bawah lagi :D

Hepcat
19th March 2012, 01:28 PM
Create a Trading System [Part IV]

Step 2. Menentukan Tools Indikator Teknikal dan Fundamental

Ok, bicara kembali pada trading system, tentunya kamu harus mengetahui bagaimana melakukan analisa dan memperoleh profit dari sana. Setidaknya Kamu memerlukan indikator teknikal dan fundamental untuk memprediksi 2 hal berikut:

Mengetahui trend yang sedang terjadi dengan cepat dan akurat

Saat yang tepat untuk melakukan entry

Untuk dapat mengetahui 2 hal diatas, tentu saja analisa teknikal dan fundamental berperan disini. Yang pertama kali perlu kamu tentukan adalah indikator teknikalmu. Sementara untuk fundamental pilihannya tidak banyak dan cukup ditambahkan belakangan pada sistem trading kita.

Ok mari kita mulai. Dapat dikatakan ini adalah engine dari trading systemmu kelak. Pertama untuk dapat mengetahui trend yang terjadi, kita harus menggunakan time frame yang lebih besar dan indikator tertentu untuk dapat mengukurnya. Mengapa tidak menggunakan time frame yang lebih kecil? Time frame yang lebih kecil akan lebih efektif apabila kita menggunakannya sebagai penentu untuk entry. Bahkan bila kita menggunakan time frame yang lebih kecil, kita dapat terjebak oleh whipsaw dari pergerakan harga dikemudian hari.

Seperti kesepakatan semula bahwa diandaikan kita ini adalah seorang day trader maka kalau begitu time frame untuk menentukan trend yang terjadi adalah grafik 4H.

Untuk dapat menentukan trend yang terjadi pada sebuah grafik kita akan menggunakan 2 buah indikator. Satu untuk indikator trend follower dan satu lagi adalah indikator untuk menentukan titik Overbought dan Oversold. Kamu tidak mau mengalami bahwa trend yang sedang terjadi ternyata sebentar lagi akan segera berakhir bukan? Nah untuk itulah kita perlu menambahkan Oscillator.

Untuk trend indicator, kita akan menggunakan Exponential Moving Average sebagai indikator trend follower. Dan untuk menentukan area-area OB dan OS kita akan menggunakan Stochastic Oscillator. Untuk periode yang digunakan, Exponential MA akan kita gunakan dengan periode 5 dan 10. Sementara itu Stochastic akan menggunakan periode (10,5,5).

Keduanya akan kita plot pada grafik 4H. Hasilnya akan menjadi seperti ini :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/MT4-1-1.jpg

Begini cara menggunakannya. Sebuah trend dapat digolongkan naik hanya bila XMA 5 berada diatas XMA 10 dan Stochastic tidak berada pada area OB (overbought) dan juga menunjukkan arah naik.

Sebaliknya donw trend hanya berlaku bila XMA 5 berada dibawah XMA 10 dan Stochastic tidak berada pada area OS (oversold) dan juga menunjukkan arah turun.

Rasanya hal tersebut tidak terlalu sulit bukan? Nah sekarang kita akan menentukan indikator untuk melakukan entry pembukaan posisi. Isi indikatornya kurang lebih sama yang berbeda hanyalah aturannya saja. Kalau timeframe dan seperangkat indikator diatas untuk menetukan trend kali ini adalah untuk menentukan kapan waktunya kita membuka sebuah posisi.

Time Frame yang digunakan adalah 15 menit atau dapat juga 30 menit. Indikatornya juga sama namun kali ini kita akan menambahkan satu lagi indikator Oscillator tambahan. Kita akan menambahkan sebuah indikator bernama William’s %R dengan periode 14 disini. William’s %R berguna untuk konfirmator lain bersama dengan Stochastic Oscillator. Namun kali ini kita tidak akan menggunakan batasan 20-80 dalam penggunaan William’s %R tetapi batasan 50-50. Jadi jika William’s %R menunjukkan arah naik dan tidak berada dibawah batasan -50 maka itu menunjukkan harga sedang bergerak naik menurut Williams.

Dengan demikian gambar yang akan terjadi adalah sebagai berikut :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/MT4-2.jpg

Lalu bagaimana aturan untuk entry pada 30M time frame ini? Sederhana. Pertama yang perlu kamu ketahui adalah sebuah posisi Buy atau Sell tidak akan dilakukan tanpa mengikuti arah dari trend confirmator pada grafik 4H sebelumnya. Maksudnya begini: bila grafik 4H menunjukkan kondisi saat ini adalah uptrend maka pembukaan posisi hanya akan mencari posisi Buy dan posisi Open Sell tidak akan pernah diambil. Sebaliknya bila grafik 4H menunjukkan arah downtrend maka kita hanya akan mencari posisi Open Sell saja dan tidak akan pernah membuka posisi Open Buy seberapa pun bagusnya grafik 1H terlihat naik.

Open Buy akan kita lakukan hanya bila grafik 4H menunjukkan trend naik dan pada grafik 15M, XMA serta Stochastic menunjukkan arah naik dan William’s %R tidak berada di area -50 hingga -100. O ya sekedar informasi, rentang pergerakan Wiliam’s %R adalah di 0 hingga -100. Sedikit berbeda dengan RSI atau Stochastic yang berada pada rentang gerak 0-100.

Open Sell hanya akan kita lakukan bila 4H menunjukkan trend turun dan XMA serta Stochastic kita menunjukkan arah turun dan tentunya William’s %R berada pada area -50 hingga -100.

Ok sekarang masalah berita fundamental. Ada beberapa pilihan ketika kamu menghadapi berita fundamental.


Membuka posisi sebelum berita fundamental terjadi .
Membuka posisi ketika berita fundamental terjadi.
Membuka posisi setelah berita fundamental terjadi untuk mengambil harga koreksi.
Tidak membuka posisi sama sekali ketika mendekati berita fundamental atau beberapa saat setelah berita fundamental terjadi.


Untuk saat ini baiklah kita mengambil pilihan no 4 saja. Artinya sebisa mungkin kita akan menghindari berita fundamental dan tidak membuka posisi beberapa saat sebelum dan setelah berita fundamental terjadi. Ini untuk memudahkan kita dikarenakan ketika berita fundamental muncul biasanya harga digerakkan oleh emosi pasar sementara dan cenderung tidak dapat diprediksi secara teknikal.

ntar lanjut di bawah lagi :D

Hepcat
20th March 2012, 11:56 AM
Create a Trading System [Part V]

Step 3. Menentukan Besaran Limit dan Stop Loss

Ok, ini tidak sulit. Hanya ada beberapa trik sederhana yang akan kita gunakan disini. Yang pertama adalah masalah Limit. Dikarenakan kita mengincar sebanyak 180 points sebulannya maka setidaknya target profit per trade haruslah sebesar 9 points (asumsi satu hari satu kali trading). Namun rasanya 9 points tidak terlalu terasa dan belum lagi kita harus mempertimbangkan kondisi sepinya market, hari libur, atau risk to reward ratio.

Namun Saya memiliki ide yang lebih baik untuk menentukan kapan kita harus melakukan profit taking. Profit taking pada Open Buy hanya akan kita lakukan bila XMA pada 1H menunjukkan trend turun atau William’s %R pada 1H berada di area -100 hingga -50.

Untuk Stop Loss rasanya 30 points cukuplah. Kita tidak bisa menggunakan Stop Loss yang terlalu kecil dikarenakan bagaimana pun harga membutuhkan rentang yang cukup untuk melakukan pergerakan. Tidak boleh terlalu kecil sehingga menghalangi rentang gerak harga namun juga tidak boleh terlalu besar sehngga membuat rugi kita terasa lumayan “menyakitkan.”

Jika kamu tidak menyenangi skema profit taking yang variabel demikian, kamu dapat menggantinya dengan 60 points sehingga dengan demikian risk to reward ratio-mu menjadi 1:2. Oh ya, kamu dapat saja menggeser Stop Loss-mu ketika profit sudah diperoleh. Misalnya andaikata dengan menggunakan sistem diatas kita sudah memperoleh profit sebesar 30 points karena open Buy GBPUSD di 1.9850. Kini harga telah di 1.9880. Kamu dapat menggeser Stop Loss-mu di titik 1.9850 dari awalnya di 1.9820 guna menjaga kemungkinan harga berbalik arah. Dengan demikian kalo SL mu tersentuh sekalipun tidak ada loss yang terjadi.


Step 4. Lakukan Back test.


Ok mari kita lihat sistem yang telah kita buat ini pada beberapa grafik candlestick yang ada. Kamu juga dapat melakukan back test lainnya untuk memastikan bahwa sistem yang baru saja kita buat bersama ini berjalan dengan baik dalam berbagai kondisi harga. Back test (dan juga forward test) memerlukan waktu dan tidak mudah. Dibutuhkan kesetiaan dalam melakukannya. Kami harapkan ini menjadi PR yang kamu lakukan untuk menguji sistem trading yang baru saja kita lahirkan bersama.

Adalah baik untuk melakukan back test dan forward test pada sistem trading-mu dalam jangka waktu yang cukup. Kamu dipersilakan mencoba forward test pada platform Gain Capital selama 2 bulan untuk mengetahui bahwa sistem yang kamu bangun cukup akurat dan konsisten.

Berikut adalah beberapa gambar contoh entry dan exit dengan trading system baru kita. Untuk memudahkan loading dan pengambilan gambar, time frame 4H tidak dimasukkan disini. It looks good. Believe me, I don’t do some nonsense here.

SELL
http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/MT4-3-1.jpg

BUY
http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/MT4-4.jpg


SStep 5. Lakukan dan Taati Trading System-mu

Ok kita sudah membuat sebuah trading system. Tidak jelek untuk seorang pemula forex. Dan kamu mungkin sudah mencobanya beberapa kali dalam demo account-mu.

Langkah terakhir ketika kamu mengetahui bahwa trading system yang telah menguntungkan adalah menjalankannya dengan disiplin. Memang rasanya terdengar bodoh jika kita tidak menjalankan dengan baik sebuah sistem yang mampu memberikan kita profit secara konsisten setiap bulannya. Namun kenyataannya adalah demikian. Ada lebih banyak kesulitan untuk menjalankan sebuah trading system dengan disiplin dibandingkan membuatnya. Itu benar adanya.

Penyebab utamanya adalah persoalan psikologi. Kadang seorang pemula tidak cukup sabar untuk menentukan secara obyektif bahwa harga benar-benar sedang dalam trend turun atau sebaliknya. Kesabaran dapat mencegah kamu melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.



Selesai.... :D

Sumber (http://belajarforex.com/hunting-fox/4-create-a-trading-system.html)

Hepcat
26th March 2012, 06:49 PM
Trading System yang Sempurna

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2009/12/instant_profits.jpg

Begitu banyak trader terobsesi mencari sebuah online trading system yang sempurna, dimana mereka tidak pernah merasa cukup terpuaskan. Seseorang bisa saja mengklaim telah menciptakan sebuah online trading system paling mutakhir, hingga pada akhirnya berakhir dengan menguras kantong dari penggunanya. Kejadian seperti ini membuat trading system yang tadinya dikira sempurna berubah arah dan menjadi bumerang bagi penggunanya sendiri. Hal tersebut dikarenakan suatu trading system belum tentu cocok antara orang yang satu dengan yang lain.

Memang benar, tidak semua trading system adalah omong kosong, ada pula yang benar-benar merangkainya menjadi sebuah karya indah (Holy Grail). Namun perlu kita ingat, bicara trading adalah bicara tentang probabilitas, dimana berbanding terbalik dengan konsep keberuntungan maupun permainan judi. Seseorang harus melewati proses pembelajaran panjang hingga mendapatkan law of averages agar menjadi pondasi yang kokoh dan cocok bagi dirinya. Selama cara yang digunakan sudah cukup kuat, menggunakan Money Management serta Risk Management, maka seseorang sudah cukup siap untuk memulai trading.

Tidak sedikit pula trader yang menggunakan indikator tanpa mengetahui jelas apa, darimana, dan maksud dari indikator yang dipakainya, kemudian terjebak dalam kondisi �mencari indikator sempurna� yang tak ada habisnya. Kondisi yang membuat trader menjadi �buntu� tersebut bisa berakibat fatal hingga dapat membuat emosi menjadi tak terkendali. Seperti yang kita semua ketahui, bila emosi sudah memegang kendali atas diri kita, maka tindakan kita pun jadi kurang menggunakan akal sehat.

Trading bukanlah sebuah garis lurus yang bergerak sesuai dengan apa yang seseorang inginkan. Sadarilah bahwa tidak ada satu hal yang pasti dalam dunia trading dan bisa menjanjikan datangnya profit/keuntungan dalam bentuk apapun, terlebih dengan cara yang terbilang mudah/instan.

Sumber (http://www.futuresgalleriablog.com/2009/12/14/trading-system-sempurna/?utm_source=Detik&utm_medium=TH-Investasi%2Bdan%2BKeuangan&utm_campaign=Article)

Hepcat
9th April 2012, 11:58 AM
tambahan dari postingan disini
http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=1835887&postcount=8

Probabilitas Dalam Dunia Trading

tidak ada satu-pun system trading yang "selalu" (dalam arti terus-menerus) dapat menghasilkan keuntungan. Jika trader akhirnya menghasilkan keuntungan, itu karena "gabungan dari probabilitas untung dan rugi", artinya antara keuntungan dan kerugian yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (misalnya: 1 mingu, 1 bulan, 10 kali atau 100 kali), jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Untuk mendapatkan keadaan seperti itu, masalah risk-reward perlu diperhatikan, usahakan resiko tetap kecil dan penghargaan atau keuntungan menjadi dua atau tiga kali resiko. Dengan cara ini walaupun perbandingan probabilitas untung dan rugi (perbandingan win-loss) misalnya 40:60 (lebih banyak rugi daripada untung), perdagangan akan tetap menguntungkan.

Kesimpulannya, selalu berfikir secara probabilitas "tidak ada yang pasti, tidak ada kepastian, semuanya mungkin terjadi", semua analisis yang dilakukan baik fundamental, teknikal dengan berbagai indikator, maupun dengan mengamati terbentuknya aneka pola harga, semuanya dilakukan hanya untuk mengusahakan agar keberuntungan lebih banyak berada di pihak para trader.

Berikut akan diberikan contoh-contoh dari kemungkinan yang bisa terjadi pada medan peperangan (halah..) . Penunjangnya seperti dibawah ini :



Jenis accout: Mini (nilai 1 pip sama dengan 1$).
Modal: $ 1,000.
Resiko: 5% (tetap).
Stop-loss: 50 pip (jarak support atau resistance dengan titik open-posisi). Ada kala jarak ini lebih pendek, misalnya: 25 pip atau 15 pip, sehingga hasil perhitungannya juga berbeda.


Perhitungannya sangat sederhana. Besar resiko adalah 5 dibagi 100 dikalikan 1000$, hasilnya 50$. Jenis account mini dengan nilai 1 pip sama dengan 1$, dikalikan jumlah stop-loss 50 pip, hasilnya adalah 50$. Sehingga nilai open posisi, nilai lot-size atau nilai position-sizing adalah 50$ dibagi 50$, menghasilkan 0.1 lot (ini akan dipakai menjelaskan contoh-contoh selanjutnya).

Contoh 1 - Probabilitas 30:70

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 30:70, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih kecil dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/tabel1.jpg

Contoh 2 - Probabilitas 40:60

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 40:60, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/tabel2.jpg

Contoh 3 - Probabilitas 50:50

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 50:50, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/tabel3.jpg

Contoh 4 - Probabilitas 60:40

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 60:40, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/tabel4.jpg

Contoh 5 - Probabilitas 70:30

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 70:30, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

http://i322.photobucket.com/albums/nn411/gendut01/tabel5.jpg

Perbandingan antara win-loss dan risk-reward adalah "harapan" jangan terlalu dipikirkan, tindakan trader yang terbaik adalah bagaimana agar harapan-harapan tersebut dapat diwujudkan. Ada beberapa tindakan yang perlu diusahakan untuk mewujudkannya yaitu :


Emosi. Kendalikan emosi, jika tidak akan dihantui oleh ketakutan sehingga mungkin saja perdagangan segera ditutup ketika harga berbalik (biasanya ketika terjadi konsolidasi, harga berbalik untuk waktu yang tidak terlalu lama dan akhirnya kembali bergerak ke arah semula), sehingga tidak tercapai perbandingan risk-reward yang diharapkan.
Percaya Diri. Lakukan open-posisi jika trading system memberikan signal yang sesuai, kemudian pasang stop-loss dan juga take-profit sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Selanjutnya. Tinggalkan.
High Probability Setup. Agar kemungkinan behasil lebih besar pilih signal-signal yang mempunyai probabilitas tinggi untuk memberikan keuntungan dan tinggalkan signal-signal yang menimbulkan tanda tanya, karena masih ada waktu dan kesempatan lain.


Jika semua sudah diusahakan dengan maksimal, tinggal satu hal lagi yang menjadi kunci yaitu: "DISIPLIN". Lakukan segala sesuatu sesuai dengan rencana yang telah disusun, baik dalam trading system maupun dalam trading plan.

Semoga bermanfaat :D

Hepcat
17th May 2012, 02:55 PM
Berpikir secara probabilitas dalam dunia trading online bisa dibilang sangat penting , pemikiran ini seharusnya sudah ditanamkan sejak awal, tetapi jika level memang masih awal atau pemula permasalahan ini cenderung diabaikan.

Berdagang valas online sangat erat berhubungan dengan probabilitas atau. Semua kemungkinan bisa terjadi, sehingga perlu mencari cara untuk menanggulangi agar tujuan untuk men dapatkan keuntungan tetap tinggi.

Biasanya untuk menjelaskan masalah probabilitas digunakan contoh lempar koin yang mempunyai dua sisi yaitu kepala ama ekor. Contoh : dari 100 kali lemparan, berapa kali kemungkinan kepala akan muncul dibandingkan ekor. Jawabannya mungkin: 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 atau 100 kali, dan perbandingannya menjadi : 0:100, 10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30, 80:20, 90:10 atau 100:0. Disini "tidak ada yang pasti, tidak ada kepastian, semuanya bisa saja terjadi", inilah pengertian yang diperlukan untuk dapat berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan berdasarkan probabilitas.

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/coin-flipping.jpg


Disisi lain keinginan untuk memunculkan lebih banyak sisi kepala tetap tinggi, sehingga muncul pertanyaan sangat penting: "bagaimana mengusahakan agar kepala bisa muncul lebih banyak dari sisi ekor", karena itulah yang menjadi masalah atau itulah yang diinginkan. Dalam contoh ini sama sekali tidak ada cara, semua tergantung sepenuhnya pada probabilitas atau kemungkinan.

Sekarang bagaimana jika semua kemungkinan-kemungkinan tersebut digunakan di trading online, (sebelumnya ganti kata kepala menjadi profit dan kata ekor menjadi loss). Pertanyaannya sekarang menjadi seperti ini: "bagaimana mengusahakan agar dapet profit lebih banyak dari loss".

Ada kata-kata mutiara : "small losses and large wins" atau "cutting losses short and letting profits run". Intinya, tidak perlu selalu untung dalam setiap OP, yang paling penting mengusahakan loss tetap kecil dan maksimalkan profit. Dengan demikian walaupun dalam 10 kali perdagangan hanya 4 kali untung (ini masalah perbandingan "profit dan loss"), hasilnya akan tetap untung. Itulah cara melakukan perdagangan mudah, santai dan menghasilkan, sehingga memungkinkan perbandingan "risk dan reward" menjadi 1:2, 1:3 bahkan lebih.

Kesimpulannya, agar tetap bisa melakukan perdagangan menguntungkan di dunia yang penuh probabilitas atau dunia yang penuh kemungkinan, perlu "disiplin" yang tinggi dalam melakukan hal-hal berikut ini:


Risk Management. Usahakan agar kerugian sekecil mungkin dan biarkan keuntungan menjadi maksimal dengan mengendalikan resiko menggunakan stop-loss, take-profit, risk-reward.
Mental Psychology. Sabar menunggu datangnya signal trading yang bagus.
High Probability Trading Setup. Usahakan agar perdagangan (open-posisi) dilakukan hanya saat signal atau setup mempunyai probabilitas tinggi untuk menghasilkan profit, umum dikenal dengan istilah "high probability trading setup". Sebenarnya banyak sekali pola-pola harga (price action) yang sudah dikenal mempunyai probabilitas tinggi, dengan memilih hanya melakukan open-posisi ketika pola-pola tersebut muncul, kemungkinan untuk mendapat keuntungan akan tetap tinggi.

Hepcat
18th May 2012, 01:20 PM
If you�re failing to plan, you�re planning to fail

Kamu mungkin bertanya-tanya "apa hubungannya tulisan diatas dengan trading ?". Oke, bukankah segala sesuatu yang kita pikirkan itu pasti dapat mendorong kita untuk melakukan segala sesuatu di dalam kehidupan sehari-hari?, dan trading sendiri merupakan bagian dari kehidupan trader meskipun porsinya mungkin bervariasi.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/03/The_Mindset.jpg

Pola pikir (mindset) bersama dengan kemampuan money management dan metode yang dilakukan dalam trading adalah tiga hal terpenting yang mempengaruhi perilaku trading seseorang. Kalau kamu bertanya kepada trader-trader yang sukses, kebanyakan dari mereka akan bilang bahwa hal yang membuat mereka sukses adalah kekuatan mental (psikologi trading) mereka ketika mereka mengalami kesulitan.

Jadi.... pola pikir itu apa sih? Kok keliatannya jadi konsep yang abstrak, pola pikir itu mencakup apa yang ada pada dirimu masing-masing, apa kekuatan dan kelemahanmu, misal apakah kamu cepat terpengaruh atau cukup disiplin menjalankan apa yang kamu mau. Pola pikir paling tercermin pada sikapmu dalam menghadapi sesuatu (halah.... jadi njelimet ya :D).

�The longer I live the more convinced I become that life is 10 percent what happens to us and 90 percent how we respond to it.� � Charles Swindoll

Kata-kata Charles Swindoll menurut saya pribadi sangat applicable/berlaku di dunia trading karena bagaimanapun sikapmu itu sendiri yang menentukan apa yang akan terjadi pada sistem tradingmu, karena sewaktu kamu bereaksi pada hal yang kamu alami (dalam hal trading, keadaan market) akan lebih berpengaruh, daripada apa yang terjadi pada kamu saat itu pada proses pengambilan keputusanmu.

Ini hanya ilustrasi saja misalkan ada 2 trader F dan G, trader F ketika mengalami kerugian menjadi kesal dan membiarkan emosi mempengaruhi keputusannya dan tentu akhirnya tradingnya jadi kurang terarah serta tidak memikirkan sistem trading (asal maen pencet-pencet aja). Sedang trader G menerima bahwa kerugian adalah bagian dari trading dan tetap menjalankan trading seperti biasa.

Ada beberapa atribut lain yang mempengaruhi trader, seperti:


kepercayaan diri
kesabaran
emosi
pengambilan keputusan


Source : Pola Pikir Trading dan Money Management (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/03/31/pola-pikir-trading/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi&utm_campaign=Article)

Hepcat
23rd May 2012, 03:14 PM
http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/shutterstock_19305325.jpg

Keserakahan dan ketakutan itu sifat alami manusia dan dimiliki oleh semua trader (lho� apa hubungannya yah ama trading ?), hanya porsinya saja yang berbeda pada masing-masing orang. Hal ini merupakan salah satu psikologi trading yang dialami ama semua trader tanpa terkecuali.

Serakah, tamak, dan rakus. Semuanya sama atau hampir sama artinya. Di dalam kehidupan sehari-hari mempunyai konotasi yang negatif. Makna dan arti kata tersebut ditujukan kepada seseorang yang mempunyai sifat �tidak mudah puas, ingin lebih, lebih dan selalu lebih�.

Tetapi kalimat yang mempunyai motif sama misalnya: �gantungkan cita-citamu setinggi langit�, sama sekali tidak mempunyai kesan megatif dan malah sebaliknya menjadi nasehat umum untuk memacu prestasi seseorang, merupakan kalimat motivasi yang sangat ampuh meskipun beberapa orang bertindak berlebihan setelah menanggapi kalimat diatas. Jadi pengertian negatif melekat jika kata-kata tersebut dihubungkan hanya pada hal-hal tertentu.

Serakah, tamak, loba, rakus atau sifat �tidak mudah puas dan ingin lebih� jika dihubungkan dengan trading juga mempunyai arti ganda yaitu: positif (menguntungkan) dan negatif (merugikan).

Yang harus dihindari adalah sifat-sifat negatif yang kemungkinan besar akan menyebabkan kerugian. Berikut ini beberapa contoh:

1. Seorang trader membuka posisi dan menetapkan target perolehan yang cukup besar (30 pip) di pasar yang biasanya sepi atau pada saat-saat pasar sedang sepi. Sudah tentu target tersebut sulit dipenuhi dan motif di balik itu bisa dibilang �serakah� karena selalu ingin mendapatkan profit setiap hari, gak perduli trend mau sideways sekalipun (tetapi si trader ini nggak sadar). Ternyata pasar bergerak sesuai dengan posisi trader tersebut, hanya saja maksimal sampai 25 pip kemudian bergerak terbalik sampai 50 pip. Andaikan si trader ini tidak serakah dan mentargetkan perolehannya 20 pip atau kurang, tentunya bakal ngedapetin profit dan gak bakal floating loss posisinya itu. Jelas beda kalo target perolehan sebesar itu diterapkan saat pasar sedang ramai, akan menjadi wajar bahkan sebaliknya kurang besar dan jelas bukan karena serakah.

2. Kalo trader menggunakan indikator dari jenis oscilator misalnya Stochastic sebagai alat bantu. Pasar sudah dalam keadaan jenuh beli (overbought) dalam waktu cukup lama dan setiap saat dapat berbalik, tetapi si trader ini memaksakan diri membuka posisi �buy�. Dapat diduga motif yang mendorong tindakan tersebut adalah �serakah� (dan tetep, si trader ini gak sadar apa yang udah dia lakuin).

3. Seorang trader membuka posisi ke dua dengan menambahkan lot yang lebih besar, tanpa menghiraukan equity yang terbatas sehingga daya tahan berkurang drastis, hal ini hanya bisa terjadi oleh dorongan sifat serakah yang tidak disadarinya.

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/trader.jpg

Seorang trader membuka posisi pada GBPUSD dan memasang target perolehan 80-100 pip saat market eropa buka, karena ada berita ekomoni dan banyak faktor lain yang menunjang. Tindakan si trader tersebut bukan didorong oleh keserakahan tetapi oleh analisis yang benar.

Berusaha memang harus dilakukan dan dibenarkan, asalkan ada alasan yang cukup kuat mendukungnya biar gak jadi serakah.

Kesismpulannya: jika menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi pasar dan resiko, itulah yang dimaksud dengan serakah. Sekali lagi serakah di dalam trading terjadi bila menginginkan lebih namun tidak memiliki dasar atau alasan yang kuat untuk memperolehnya (seperti postingan probabilitas).

Dalam kehidupan sosial di masyarakat, seseorang mengambil makanan "lebih" karena kelaparan (sudah beberapa hari tidak makan, misalnya para pengungsi letusan gunung berapi), akan dianggap wajar. Bandingkan dengan yang berhasil mendapatkan gelar �koruptor� lantaran mengambil "lebih" bukan karena kelaparan (wah dah kayak politik aja ahahahay).

saya rasa sih sudah cukup, nanti kalo misalnya ada lagi baru saya tambahin disini :D

Hepcat
29th May 2012, 12:47 PM
Ketika kamu memiliki firasat/instinct yang kuat untuk mengambil keputusan buy/sell sewaktu trading, sebaiknya kamu segera menjauh dari komputer atau laptopmu, kecuali jika keputusan tersebut telah melalui proses analisa tradingmu sendiri. Saat kamu akan membuat keputusan berdasarkan pada apa yang terlihat pada chart bar atau apa yang para analis katakan, pada saat itulah tanggung jawab kamu sebagai trader dilihat. Tanggung jawab untuk menjaga diri sendiri dari ketidakstabilan-emosi mulai diperhitungkan.

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/Poker-Bluffing.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2009/12/28/trading-dan-poker/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi&utm_campaign=Article)

Mengapa? Rasanya lebih mudah menjelaskannya pada permainan poker (loh apa hubungannya ya poker ama trading ?). Seorang pemain poker yang handal harus tahu persis apa yang hendak dilakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya saat dia berhadapan dengan kartu di depan matanya. Namun, jika pemain lain mulai mengusiknya, atau ketika dia sedang membutuhkan uang secara instan, pemain poker itu membuat keputusan yang dipengaruhi oleh emosi yang kemudian keadaan berubah menjadi tidak jelas dan tepat lagi baginya. Keputusan pemain poker itu sudah mulai didasari pada skill dan analisa dari pemain lain yang berakibat merusak permainannya.

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/poker-girl.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2009/12/28/trading-dan-poker/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi&utm_campaign=Article)


Pepatah pernah mengatakan, “pemain poker yang hebat bukan dinilai ketika dia membuka kartunya, tapi kapan dia harus menutup kartunya dalam keadaan rasional dan emosi yang stabil“

Sama halnya dengan dunia trading, seorang trader mungkin telah membuat keputusan trading yang tepat untuk Open Position dan membatasi Stop Loss/Take Profit dengan akurat pula, namun karena perubahan emosional sudah membuatnya terusik, maka keputusan trader tersebut pun ikut berubah dan bukan mengandalkan skill seorang trader yang rasional lagi. Setelah lama diperhatikan ternyata harga terus melawan trader itu, timbullah kepanikan hingga membuatnya “gatal” untuk Open Position lagi dengan tujuan menebus ketinggalannya sampai menyesuaikan lagi batas SL dan TP yang semakin tidak seimbang, hingga akhirnya trader itu mulai gelisah – “Apa yang kulakukan? Semuanya sudah mantap, mau ambil untung kecil kok malah jadi rugi besar, gara-gara adrenalinku terpacu”.

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/emotionstrader.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2009/12/28/trading-dan-poker/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi&utm_campaign=Article)

Banyak tipe emosi yang dapat bermunculan ketika sedang trading maupun dalam permainan poker, namun keserakahan dan ketakutan merupakan emosi utama yang paling sering menjadi pemicu dari awalnya kehancuran. Menjaga emosi saat trading maupun bermain poker bukanlah tugas yang mudah dan sayangnya tanpa disadari hal ini justru sering dilupakan. Pengendalian diri atas gejolak emosi merupakan hal terpenting bagi seseorang untuk menjadi trader ataupun seorang pemain poker yang handal dan lebih baik dari sebelumnya.

Source : Peranan Emosi dalam Trading & Poker (http://www.futuresgalleriablog.com/2009/12/28/trading-dan-poker/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi&utm_campaign=Article)

Penjelasan diatas juga ada sangkut pautnya sama postingan yang ada disini
http://www.ceriwis.us/showpost.php?p=2195706&postcount=40

Hepcat
19th June 2012, 02:31 PM
Berhubung Piala Euro-nya udah mau sampe perempat final, tadi siang jadi mikir-mikir akhirnya

"Sebenernya trader itu sama nggak sih ama pemain bola ?"

setelah ane cari-cari di om google ternyata sama aja, perbedaannya hanya sebatas medianya saja.

Waktu :

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/Time.jpg

Trader : trader sendiri juga membutuhkan waktu dari awal dia belajar trading harus mengetahui elemen-elemen yang ada di platformnya (Metatrader), si trader sendiri juga harus tau sejarah pair yang di tradingkan (fundamental), si trader juga perlu belajar buat mahamin indikator yang nantinya bisa digunain buat ngebaca arah trend pergerakan harga. Dan gak sedikit trader yang udah lupa waktu buat belajar trading (mungkin juga lupa ama pacar ato istri ato suami :ngakak)

pemain bola : mungkin dari kecil si pemain bola ini udah harus nge-ngorbanin pendidikannya demi masuk sekolah sepak bola. Disaat anak-anak lainnya lagi asik maen video game, si pemain bola malah harus berlatih keras dan mandi keringat. Kesenangan masa kecilnya juga ikut sirna demi cita-cita sebagai pemain sepak bola profesional.

Mengejar mimpi, karir, dan prestasi selama belasan bahkan puluhan tahun demi menikmati masa kejayaan yang mungkin hanya sekitar 5 tahun � Setimpalkah??? Saya yakin mereka akan menjawab, �It�s worth for every second!�
.
Tenaga :

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/power.jpg

Trader : mantengin chart setiap hari, jam, menit, detik kira-kira menurutmu capek nggak ?. kalo dari ane sendiri sudah pasti 100% bilangnya "CAPEK BUANGET". apalagi si trader ini masih newbie di dunia trading, udah pasti mantengin chart mulu kerjaannya. Yang ada malah lupa makan (jadinya badan lemas), mata udah merah lantaran suka begadang liatin chart. Apalagi kalo udah nemuin indikator baru, pasti langsung dipelajarin terus-terusan sampe bisa :ngakak

Pemain Bola : gak usah dijelasin mungkin udah pada ngerti. Latihan tiap hari, lari sana lari sini, nendang sana nendang sini.

Uang :

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/Spending-Money.jpg

Trader : trader gak butuh duit buat belajarnya ? jelas butuh. Mungkin dari kalian punya pendapat kalo belajar tradingnya lewat demo account dulu sampe master, abis itu baru pindah real account. Sekalipun udah master di demo account, sewaktu pindah ke real account ane yakin 100% statement tradingnya real account nggak sama persis ama demo account, karena apa ? karena itu duitnya sendiri :ngakak, coba pikirin lagi kalo itu di demo dan paling mikirnya "margin khayalan ini doank, kalo MC ya bikin account lagi beres perkara".

Pemain Bola : sudah jelas, karena sebelum jadi pemain bola profesional khan ikut sekolah sepak bola, beli sepatu dan aksesoris lainnya.

Teknik :

http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/combine.jpg

Trader : trader punya teknik nggak ? jelas punya. baik itu teknik menganalisa teknikal ataupun fundamental.

Pemain Bola : masa gitu aja perlu ane jelasin :malus. teknik drible, umpan panjang, umpan pendek, salto, diving dan banyak lagi :ngakak.

Be a Trader, NOT a Traitor

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2010/06/diving-sentoff.jpg

Seorang pemain bola wajib mengenal betul lapangannya dalam segala medan; baik itu pada kondisi hujan, bersalju, ataupun kering gersang.

Pada kondisi apapun, pemain tersebut lah yang harus menyesuaikan diri dengan lapangan; mulai dari sepatu yang digunakan, pengaturan nafas, hingga cara menendang bola, karena pada keadaan apapun bola yang mereka gunakan akan tetap sama.

1 hal yang sering melemahkan kita sebagai manusia normal adalah begitu mudah terjebak pada suatu kemudahan untuk mendapatkan hasil yang instant. Padahal pada kenyataannya kita sama-sama tahu bahwa hal tersebut tidak berlaku di muka bumi ini, seperti kata pepatah, �every victory comes with great sacrifices�.

Jangan terpaku pada cara yang mudah untuk dilakukan, apalagi bila cara tersebut tidak dapat diterapkan di �lapangan yang baru�. Ibarat teknik diving pada sepak bola. Diving seringkali membuahkan hasil yang sangat menguntungkan dengan mudah. Tapi disaat wasit dan lawan sudah membaca gerakan Anda, tentunya teknik tersebut akan menjadi boomerang karena Anda justru bisa mendapatkan kartu kuning atau bahkan kartu merah.

Menurut saya pribadi, trader yang menerapkan teknik diving tersebut bukanlah seorang trader, melainkan seorang traitor (pengkhianat). Karena dengan melakukan diving itu sama saja dengan membohongi diri sendiri, dan selamanya trader tersebut tidak akan pernah bisa menguasai cara trading benar.

Meskipun diving juga merupakan salah satu teknik bermain bola, namun hal tersebut sangat mengundang kontroversi, dan pada kenyataannya, tidak ada 1 pun pemain bola yang memiliki nilai jual tinggi karena jago diving, melainkan menyandang predikat �si tukang diving�.

Hal-hal kecil dalam hidup ini seringkali dapat menjadi pelajaran yang sangat besar bagi kita, namun hanya bila kita mau menyadarinya.

Jadi...sebenernya antara trader ama pemain bola sebenernya sama aja khan ? hanya beda di medianya saja. Kalo trader medianya itu platform (Metatrader) kalo pemain bola medianya itu lapangan.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat kalian semua

Source : Belajar dari Pemain Bola (http://www.futuresgalleriablog.com/2010/07/07/belajar-dari-pemain-bola/?utm_source=Ceriwis&utm_medium=TH-Investasi&utm_campaign=Article)

Hepcat
28th June 2012, 01:46 PM
Hal ini terjadi pada tanggal 22 Februari 2012 saat harga Gold menyentuh level tertinggi di harga $1787

�Aku tahu ini akan terjadi :wew:�, ini adalah ratapan yang selalu terjadi berulang kali dari para gold procrastinator. Procrastinator adalah sebutan bagi orang yang suka menunda-nunda.

Ratapan seorang procrastinator biasanya diikuti dengan : �Aku telah belajar dari kejadian saat ini, lain kali harga gold terkoreksi, aku akan BUY! :shout:�

Namun hal itu tidak pernah terjadi entah kenapa, kalau dipikir dan diingat lagi nggak bakal nemuin jawabannya

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2012/02/now-or-later.jpg

Kenapa tidak? Karena ketika harga gold terkoreksi, si procastinator akan berkata seperti ini : �Penurunan ini hanya awal, pasti nanti akan turun lebih jauh lagi. Aku akan menunggu. :siul:�

Dia akan menunggu dengan sabar sampai harga Gold berbalik naik. Namun ketika itu terjadi, dia akan berkata pada dirinya sendiri: �Pembalikan ini pasti hanya sementara, paling-paling nanti akan turun lebih jauh lagi. :senyum2:�

Lalu ketika harga Gold naik tajam , dia akan berkata: �Aku tahu! Aku tahu! Lain kali harga gold turun, aku akan BUY, aku bersungguh-sungguh kali ini! :shine:�

Tahun berganti tahun, pola ini selalu terjadi berulang-ulang.

Apa yang kita pelajari dari pergerakan selama ini, pada tanggal 5 dan 6 September tahun lalu, harga Gold membuat rekor tertinggi di harga $1,895. Dan pada tanggal 29 December 2011, harga Gold jatuh ke dasar dan berada pada level harga $1,531.

Gold kembali naik perlahan ke level harga $1,600 pada 3 Januari 2012. Hal ini seharusnya �mengirimkan signal� BUY kepada setiap gold procrastinator. Namun mereka tidak pernah merespon signal tersebut. Tidak pernah sama sekali.....

Meskipun secara finansial, mereka tahu mereka telah melewatkan kesempatan, namun ternyata kekuatan mental memang sangat menentukan dan dibutuhkan dalam mengarungi dunia trading.

Sebagai penutup, silahkan dinikmati gambar dibawah ini
http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2012/02/humor-trading1.gif (http://www.futuresgalleriablog.com/2012/02/29/psikologi-trading-aku-tahu-aku-seharusnya-melakukan-buy/?utm_source=ceriwis&utm_medium=th-investasi&utm_content=aku%2Bseharusnya&utm_campaign=article)

Source : Ketakutan para trader gold dalam mengambil keputusan saat trend sedang naik. Mereka lebih memilih untuk �menunggu�. (http://www.futuresgalleriablog.com/2012/02/29/psikologi-trading-aku-tahu-aku-seharusnya-melakukan-buy/?utm_source=ceriwis&utm_medium=th-investasi&utm_content=aku%2Bseharusnya&utm_campaign=article)

Hepcat
4th July 2012, 04:33 PM
http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/robot-trader1.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/08/17/penggunaan-robot-expert-advisor-dalam-trading-part-1/?utm_source=ceriwis&utm_medium=th-investasi&utm_term=freda&utm_content=robot1&utm_campaign=article)

Pastinya kamu pernah dengar istilah robot trading atau yang biasa juga disebut dengan Expert Advisor (EA) dari forum-forum internet, atau bahkan dari sesama rekan trader bukan ?

Expert Advisor (EA) atau robot trading adalah suatu sistem yang banyak digunakan para trader untuk membaca/mengamati pergerakan market dan melakukan open posisi / close posisi trading berdasarkan program yang telah di set didalamnya.

Lalu, sebenernya apa sih yang membuat para trader menggunakannya?

Faktor emosi, keserakahan dan ketakutan seorang trader terkadang mengambil alih logika mereka melebihi daya analisis mereka, sehingga mayoritas trader gagal dalam menggapai profit yang lebih disaat logika mereka mengatakan untuk close posisi ataupun sebaliknya.

Trus kira-kira apa aja nih yang harus diperhatikan?

Kamu pastinya pernah nemuin orang atau suatu situs-situs yang menjual robot trading / expert advisor ini. Dan sebelum anda membelinya, pastikan bahwa robot tersebut benar-benar profitable dan penjualnya bisa dipercaya. Saya pribadi tidak menyarankan anda membelinya melalui internet, karena sangat rawan penipuan.

Ada baiknya anda mendapatkannya dari sesama rekan trader yang sudah anda kenal. Biasakanlah bertukar pikiran dengan sesama trader untuk mendapatkan info mengenai robot trading / expert advisor yang bagus.
Sesudah anda mendapatkannya, lakukan tes dengan menggunakan demo trading account minimal selama sebulan. Dan buktikan bahwa robot tersebut dapat menghasilkan profit untuk anda.

Source : Penggunaan Robot Expert Advisor dalam Trading (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/08/17/penggunaan-robot-expert-advisor-dalam-trading-part-1/?utm_source=ceriwis&utm_medium=th-investasi&utm_term=freda&utm_content=robot1&utm_campaign=article)

sepatubaru
14th July 2012, 03:47 AM
Thanks tips nya ndan. Faktor psikologis paling ngaruh ya?

Hepcat
25th July 2012, 12:36 PM
Thanks tips nya ndan. Faktor psikologis paling ngaruh ya?

sama-sama ndan, bener ndan, faktor psikologis bisa dibilang faktor penunjang terbesar karena di dunia trading semua orang bisa termakan oleh greedy mereka masing-masing

Hepcat
25th July 2012, 12:39 PM
Mendapatkan profit secara kontinu, kesibukan kerja sehari-hari ataupun faktor emosi yang timbul dalam trading adalah beberapa alasan trader menggunakan expert advisor. Namun tidak sedikit juga trader yang kecewa lantaran expert advisor yang digunakan ternyata malah menyebabkan kebangkrutan atau yang biasa disebut margin call.

Untuk itu anda bisa bertanya kepada sesama rekan trader yang telah anda kenal atau mencari expert advisor di forum-forum, seperti salah satu forum yang cukup recommended ini : MQL4 Code Base: expert advisors for MetaTrader (http://codebase.mql4.com/experts). Jangan lupa untuk membaca komentar-komentar dari para user di dalamnya untuk mendapatkan gambaran apakah robot trading tersebut cukup bagus atau tidak.

Setelah anda memiliki expert advisor, lakukan instalasi pada platform metatrader 4 yang anda gunakan. Berikut adalah langkah-langkah instalasi robot trading atau expert advisor.

Cara install expert advisor (EA) kedalam MT4


Format file expert advisor biasanya berakhiran dengan �.ex4�. Bila software MetaTrader dalam keadaan hidup, maka dapat anda close terlebih dahulu.
Lalu Copy file �.ex4� di atas ke dalam folder �Metatrader anda� �> �experts�.
Sebagai contoh: C:\Program Files\MRG Trader Network\experts\

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/09/step-1.jpg

Jalankan software MetaTrader anda, login, lalu klik Menu �Tools� di bagian atas MetaTrader, pilih �Options� (atau dapat langsung anda klik ctrl-O). Pilih Tab �Expert Advisors�. Centang pilihan :
1. �Enable Expert Advisors�
2. �Disable experts when the account has been changed�
3. �Disable experts when the profile has been changed�
4. �Allow Live Trading�
5. �Allow External Expert Imports�

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/09/step-2.jpg

Pada window �Navigator� (bila anda tidak menemukan silahkan klik Ctrl-N), klik tanda �+� pada sebelah kiri �Expert Advisor� untuk melihat list Expert Advisor yang tersedia, nama robot / exper advisor anda akan muncul disana

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/09/step-3.jpg

Bila sukses dan Expert Advisor telah aktif maka akan nampak tanda orang tersenyum (smiley) pada sudut kanan dan time pada indicator LOCAL berjalan. Bila ada tanda X pada sudut kanan atau time tidak berjalan berarti Expert Advisor dalam keadaan off atau non aktif.

Selamat mencoba dan ingatlah untuk selalu melakukan testing terlebih dahulu sebelum anda menggunakannya di account live / real anda.

Source : Cara Install Robot / Expert Advisor di Metatrader 4 (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/09/21/cara-install-robot-expert-advisor-di-metatrader-4/?utm_source=ceriwis&utm_medium=th-investasi&utm_term=freda&utm_content=robot%2Bpart%2B2&utm_campaign=article)

hirosep
27th July 2012, 11:25 AM
artikel nya menarik gan..spertinya sudah bvaca buku banyak yah...

Hepcat
3rd October 2012, 12:48 PM
artikel nya menarik gan..spertinya sudah bvaca buku banyak yah...

nggak juga kok, masih pengen baca buku lebih banyak lagi malahan

Hepcat
3rd October 2012, 12:50 PM
http://bestquotesaboutlife.org/wp-content/uploads/quotes-about-life-you-do-a-lot-of-thinking-and-its-what-kills-you1.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/05/25/4-tipe-indikator-forex-yang-perlu-dipahami-part-1/?utm_source=ceriwiss&utm_medium=post&utm_term=freda&utm_content=4%2Btipe%2Bindikator%2Bforex%2Byang%2B perlu%2Bdipahami%2B%5Bpart-1%5D&utm_campaign=article)

hmmmm, kalo di hitung kira-kira ada berapa indikator forex yang ada di dalam 1 platform (MT4 contohnya). Sebut saja MA, MACD, RSI, Bollinger Bands, Ichimoku, Stochastic Oscillator, Zigzag, Parabolic, dan buaaannnyak lagi yang lainnya.

Mayoritas trader yang bisa dibilang masih baru merambah dunia trading atau sudah sedikit lama merambah dunia trading tentunya masih belajar indikator. Dan saya sendiri cukup yakin kalo trader tersebut waktu masih belajar 1 indikator forex pasti mempelajarin indikator forex lainnya, dan begitu seterusnya sampai trader tersebut bener-bener gak mampu menahannya semua di otaknya :D.

Banyak banget trader yang menghabiskan waktunya untuk nyari metode trading yang sempurna. Meskipun pada kenyataannya gak ada satupun metode yang mampu menjamin trader itu sukses 100%, tapi... ada beberapa yang punya variasi basic indikator forex yang cukup membantu untuk menentukan open posisi.

http://2.bp.blogspot.com/_Yz7jmxQT8KA/TOsGFAYmVhI/AAAAAAAAAeg/OLkJ-BNOiUU/s1600/stop+indicator+abuse.PNG (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/05/25/4-tipe-indikator-forex-yang-perlu-dipahami-part-1/?utm_source=ceriwiss&utm_medium=post&utm_term=freda&utm_content=4%2Btipe%2Bindikator%2Bforex%2Byang%2B perlu%2Bdipahami%2B%5Bpart-1%5D&utm_campaign=article)

4 Tipe Indikator Forex yang perlu kamu dipahami (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/05/25/4-tipe-indikator-forex-yang-perlu-dipahami-part-1/?utm_source=ceriwiss&utm_medium=post&utm_term=freda&utm_content=4%2Btipe%2Bindikator%2Bforex%2Byang%2B perlu%2Bdipahami%2B%5Bpart-1%5D&utm_campaign=article)

Indikator forex = arah trend

Meskipun tidak mustahil untuk menghasilkan profit dengan melawan trend (counter-trend), namun kebanyakan trader memilih mengikuti trend dalam mendapatkan profit. Pada saat inilah indikator penunjuk arah trend bekerja.

Manfaat terpenting dari indikator ini adalah untuk memberi saran ketika kita akan membuat suatu open posisi BUY/SELL. Mari kita bahas salah satu indikator penunjuk arah trend yang paling simpel, yaitu Moving Average.

Sebagai contoh, kita menggunakan 2 buah moving average, 10-day dan 30-day. Secara teori, ketika MA 10-day berada di atas MA 30-day, maka arah trend adalah naik keatas, begitupula sebaliknya.

Semakin kecil ukuran MA yang digunakan, maka akan semakin cepat indikator ini bereaksi terhadap perubahan arah chart. Namun, setiap trader biasanya mempunyai ukuran MA sendiri yang disesuakan dengan gaya trading masing-masing baik itu short, medium atau long term.

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/05/4-indikator41.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/05/25/4-tipe-indikator-forex-yang-perlu-dipahami-part-1/?utm_source=ceriwiss&utm_medium=post&utm_term=freda&utm_content=4%2Btipe%2Bindikator%2Bforex%2Byang%2B perlu%2Bdipahami%2B%5Bpart-1%5D&utm_campaign=article)

Indikator forex = konfirmasi trend

Market dalam jangka pendek bergerak naik turun secara cepat, maka akan lebih baik jika ada suatu cara untuk mengukur kepastian arah trend yang terjadi.

Salah satu indikator yang paling popular sebagai alat konfirmasi trend adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD). Indikator ini memformulasikan 2 buah moving average exponential dan menunjukkannya melalui bentuk histogram yang positif atau negatif.

Ketika histogram menunjukkan daerah positif (mengarah keatas), maka trend dikonfirmasikan keatas (uptrend), begitupula sebaliknya (downtrend).

Namun satu hal yang perlu disarankan, baik indikator penunjuk arah trend ataupun konfirmasi trend ini bukanlah suatu signal yang menentukan buy / sell. Kedua indikator ini digunakan trader untuk memberikan keyakinan lebih dalam mengambil keputusan open posisi.



Next post saya bakalan membahas, 2 buah indikator yang salah satunya digunakan sebagai alat menentukan dimana saat yang tepat untuk taking profit.


http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/Untitled-2.jpg
What if you're wrong ? Don't call it a mistake, call it an education.

Hepcat
5th October 2012, 11:01 AM
Maap" kemaren mau posting malah sakit perut :(, sekarang sih udah agak mendingan dan saya sendiri pengen nerusin lanjutan postingan kemarin (nda afdol kalo nda kelarin yang kemaren :) ). Langsung aja lah ya

2 Tipe Indikator Forex lainnya yang perlu dipahami (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/06/01/4-tipe-indikator-forex-yang-perlu-dipahami-part-2/?utm_source=ceriwiss&utm_medium=post&utm_term=freda&utm_content=4%2Btipe%2Bindikator%2Bforex%2Byang%2B perlu%2Bdipahami%2B%5Bpart-2%5D&utm_campaign=article)

Indikator Overbought / Oversold

Sebelum saya jelasin mungkin ada beberapa yang agak kurang ngerti soal Overbought sama Oversold
Overbought = titik paling atas (baik itu dilihat secara per-hari atau dari keseluruhan chart)
Oversold = titik paling bawah (baik itu dilihat secara per-hari atau dari keseluruhan chart)

Trader biasanya dianjurkan untuk trading sesuai arah major trend. Namun terkadang kita tidak yakin apakah akan langsung melakukan open posisi secepatnya atau menunggu terjadinya pullback ketika major trend telah terkonfirmasi.

Contoh, ketika kita telah yakin bahwa major trend adalah turun, maka kita bisa memilih untuk open posisi saat itu juga, atau menunggu harga menguat sedikit sebelum melakukan open posisi.

Bila kita memilih menunggu terjadinya pullback, maka diharapkan resiko yang terjadi juga lebih kecil. Untuk itu, trader bisa memilih untuk menggunakan overbought / oversold indikator pada kondisi ini.

Salah satu indikator yang cocok untuk ini adalah relative strength index (RSI). Indikator ini mengakumulasikan pergerakan chart selama rentang waktu tertentu, dan mengkalkulasikannya kedalam suatu nilai bilangan dari 0 sampai dengan 100. Angka 20 pada RSI bisa diartikan bahwa harga berada pada kondisi oversold, dan angka 80 adalah kondisi overbought. Namun tidak semua trader menggunakan ukuran yang sama untuk kondisi tersebut.

Pada gambar dibawah ini kita menggunakan 3-day RSI, 50-day MA dan 200-day MA. Secara general ketika garis 50-day MA (warna kuning) berada di bawah garis 200-day MA (abu-abu), trader bisa langsung mengambil open posisi SELL. Namun trader bisa mempertimbangkan untuk melakukan open posisi SELL setelah RSI menunjukkan kondisi overbought (kolom transparan).

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/05/RSI2.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/06/01/4-tipe-indikator-forex-yang-perlu-dipahami-part-2/?utm_source=ceriwiss&utm_medium=post&utm_term=freda&utm_content=4%2Btipe%2Bindikator%2Bforex%2Byang%2B perlu%2Bdipahami%2B%5Bpart-2%5D&utm_campaign=article)


Indikator Profit Taking[/B}

Tipe indikator terakhir yang diperlukan oleh trader ini adalah indikator yang mampu untuk menentukan kapan harus close posisi ketika berada pada kondisi profit. Ada beberapa indikator yang tersedia, bahkan 3-day RSI juga dapat digunakan untuk ini.

Salah satu Indikator yang paling popular untuk taking profit adalah [B]Bollinger Bands. Indikator ini mengumpulkan data historis harga dan membentuknya menjadi suatu garis terowongan (channel).

http://www.futuresgalleriablog.com/wp-content/uploads/2011/05/BB.jpg (http://www.futuresgalleriablog.com/2011/06/01/4-tipe-indikator-forex-yang-perlu-dipahami-part-2/?utm_source=ceriwiss&utm_medium=post&utm_term=freda&utm_content=4%2Btipe%2Bindikator%2Bforex%2Byang%2B perlu%2Bdipahami%2B%5Bpart-2%5D&utm_campaign=article)

Trader yang sedang melakukan open posisi buy dapat melakukan profit taking ketika harga menyentuh garis channel paling atas, dan trader yang melakukan open posisi sell dapat melakukan profit taking ketika harga menyentuh garis channel paling bawah.

Akhir kata (cie elah "akhir kata" ngeri amat yak bahasanya :D), bagi trader yang ingin melakukan keputusan open posisi, kita mungkin harus sabar menunggu untuk menemukan momen yang tepat. Dengan mempelajari dasar-dasar dari indikator forex ini, kita dapat meminimalisir potensial resiko yang terjadi. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan money management kita sesuai kemampuan capital yang tersedia.


http://i1066.photobucket.com/albums/u416/FGBlog/Untitled-2.jpg
What if you're wrong ? Don't call it a mistake, call it an education.