PDA

View Full Version : Dalglish: Ini Pelajaran Keras


librilz
4th January 2012, 04:48 PM
JAKARTA, KOMPAS.com � Pelatih Liverpool, Kenny Dalglish, tampak frustrasi setelah timnya dikalahkan oleh Manchester City dengan tiga gol tanpa balas di Etihad Stadium, Selasa (3/1/2012) malam. Namun, dia percaya bahwa timnya memperoleh pelajaran baru dari kekalahan tersebut.

Pelatih asal Skotlandia itu mengatakan bahwa banyak hal yang terjadi dalam pertandingan melawan "The Citizen" malam itu yang memberi banyak pelajaran kepada Liverpool.

"Saya tidak begitu yakin bahwa skor mencerminkan bagaimana permainan berlangsung. Saya tidak mengatakan bahwa kami pantas menang, tetapi saya pikir pelajaran yang kami dapatkan malam ini adalah bahwa jika kami tidak berubah, kami akan menderita. Ada banyak hal yang terjadi malam ini yang dapat memberi kami pelajaran sehingga kami perlu berbenah dan melakukannya," ungkapnya, seperti dilansir oleh situs resmi klub.

Sergio Aguero membuat City unggul lebih dulu setelah pertandingan berjalan selama 10 menit. Gol kedua City diciptakan oleh Yaya Toure persis sebelum babak pertama berakhir.

"The Reds" mendominasi penguasaan bola di babak kedua dan harapan mereka untuk mengejar ketinggalan muncul ketika pemain City, Gareth Barry, diusir keluar lapangan oleh wasit karena akumulasi kartu kuning. Namun, City justru kembali memperbesar keunggulan dengan gol penalti yang dicetak oleh James Milner setelah pemain Liverpool, Martin Skrtel, menjatuhkan Toure di dalam kotak.

"Gol ketiga terjadi ketika mereka sudah berkurang jadi 10 pemain, Toure berlari sepanjang lapangan dan kami memberikan tendangan penalti. Ini adalah pelajaran yang keras. Namun, ini akan lebih keras jika kami tidak belajar dari hal ini," tambahnya.

Ketika ditanyakan pendapatnya mengenai gol pertama City yang tampak disebabkan karena blunder yang dibuat oleh kipernya, Pepe Reina, Dalglish enggan menyalahkannya. Sekali lagi, menurutnya, ini menjadi pelajaran untuk tim secara keseluruhan.

"Kami tidak akan duduk dan mengisolasi seseorang. Kami tidak akan pernah memenangkan apa pun dengan individu-individu, kami akan menang dengan skuat. Setiap anggota skuat yang bermain membuat kesalahan beberapa waktu, cara, dan bentuk. Begitulah cara mereka bereaksi yang akan menjadi penting," tandasnya.

SUMBER (http://bola.kompas.com/)