Diakon
3rd December 2011, 06:00 PM
George Foreman adalah seorang yang pernah menjadi juara dunia tinju kelas berat selama 2 kali. Pada usianya yang ke-45, ia menjadi seorang yang tertua yang meraih gelar dalam dunia tinju. Dalam bukunya "God in my corner" dia menulis: "Ketika saya naik ke atas ring, maka saya akan diperkenalkan sebagai sang juara bertahan. Sementara mereka memperkenalkan saya, dalam hati saya berkata, ya, dan sebagai juara kelas berat tinju dunia berikutnya. Bagaimana mungkin saya dapat memenangkan sebuah gelar ketika saya tidak percaya kalau saya bisa? Apabila anda memiliki impian yang besar, maka anda akan berusaha untuk mencapainya, anda harus percaya bahwa itu dapat terjadi dalam hidupmu sebelum anda melakukan sesuatu untuk mencapainya. Saya tidak mau jadi seorang yang sombong, saya hanya percaya bahwa Allah telah berjanji kepada saya bahwa saya akan mempertahankan gelar itu." (George Foreman, God In My Corner, Nashville: Thomas Nelson, 2007, p.135). Saudara-saudara, banyak orang kristen yang membicarakan mengenai iman dan percaya. Ini sebenarnya adalah dasar mengapa kita beragama. Dalam menghadapi kehidupan kita hari demi hari, maka iman kita akan mengarahkan kemana kita melangkah, seberapa jauh kita akan bertumbuh dalam rohani bersama dengan Tuhan.
Dalam ayat renungan kita hari ini dikatakan "Kata Yesus:"Datanglah!" maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus." Mat.14:29.
Saudara-saudara, hari itu pastilah merupakan suatu hari yang melelahkan bagi Petrus, karena mungkin selama hidupnya sebagai seorang nelayan, dia belum pernah menghadapi gelombang danau yang besar seperti hari itu. Tetapi saya percaya juga bahwa hari itu merupakan suatu hari yang paling menggembirakan dalam hidup Petrus, karena mungkin sebelumnya dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi manusia super yang sanggup berjalan di atas air.
Saudara-saudara, ketika kita mengaku mengenal Yesus, percaya Yesus, tapi kita tidak mencari pengalaman dengan Yesus, melangkah dalam kepercayaan penuh kepada Yesus, maka saya percaya, kehidupan kita hanya terbatas pada pengakuan kita saja, tapi kenyataan hidup ini sering membuat kita kecewa. Kita mengaku percaya Tuhan, tapi hidup kita tidaklah jauh berbeda dengan mereka yang tidak percaya Tuhan. Hampir setiap hari kita hidup dalam mengeluh, kita menghadapi masalah-masalah hidup dalam cara dan sudut pandang yang tidak berbeda dengan mereka yang tidak percaya. Padahal, sebagaimana Petrus, sebenarnya kita memiliki banyak kesempatan untuk mempraktekkan iman kita bersama Tuhan. Kita sebenarnya dapat berkata "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air." Allah sangat rindu menyaksikan bagaimana kita berani melangkah dalam iman, melakukan perkara-perkara luarbiasa bersama dengan Dia setiap hari.
Saudara-saudara, kita sering terpenjara dalam keraguan dan kebimbangan. Allah tidak pernah ragu ketika berfirman bagi kita. Firman-Nya jelas dalam kitab suci, memaparkan apa yang harus kita lakukan untuk membuktikan kasih kita kepada-Nya. Tidak ada yang kabur atau samar-samar. Apa yang harus kita lakukan sebenarnya hanyalah melangkah kepada tindakan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Allah sekalipun itu tampaknya mustahil, semustahil berjalan di atas air. Ketika saudara mendapati mungkin hanya anda sendiri yang melakukannya, ketika mayoritas orang tidak melakukannya. Tetapi saudara harus tetap melangkah, jangan ragu untuk menuruti firman Tuhan, sambil menyerahkan segala akibatnya kepada Allah.
"Ketika Petrus memandang dengan iman bahwa ia sanggup berjalan di atas air, ia membuat komitmen untuk melangkahkan kedua kakinya keluar dari perahu. Ketidakpercayaan menahan kedua kakinya untuk tetap berada di dalam perahu. Keraguan membuat kaki yang satu keluar dari perahu, namun kaki yang lainnya masih tetap berada dalam perahu. Tetapi iman akan melangkahkan kedua kaki itu keluar dari perahu." (Kent Crockett, The 911 Handbook, Peabody, MA: Hendrickson Publishers, 2003, 71).
Saudara-saudara, dimanakah posisi anda sekarang? Tidak percaya? Berarti kedua kaki saudara masih berada dalam perahu. Ragu-ragu? Berarti satu kaki saudara ada di luar, namun satu kaki yang lain masih dalam perahu. Beriman? Yes, itu berarti bahwa kedua kaki anda telah melangkah keluar dari dalam perahu. Apakah anda tidak takut untuk mempercayakan berat badan anda ke dalam air? sesuatu yang mustahil bukan?
Saudara tidak perlu takut, selama firman Tuhan yang menjamin tindakanmu itu. Ketika saudara melangkah dalam iman, maka saudara akan mengalami sesuatu yang mustahil, sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain, sesuatu yang merupakan pengalaman istimewa dalam hidupmu bersama Tuhan yang tidak akan dialami oleh orang lain. Badai yang tadinya membawa ketakutan akan berubah menjadi kesenangan sejati yang dapat anda nikmati. Engkau dapat berjalan dengan santainya di atas badai, karena pandanganmu ada pada Yesus. Air danau yang dingin dan gelap itu akan berubah menjadi aspal yang keras yang mampu menahan berat badan saudara. Ingatlah selalu bahwa ketika hidupmu mengalami kesempitan, maka itu adalah kesempatan bagi Allah. Menghadapi pergumulan hidup setiap hari sering membuat kita panik, tapi Allah di Sorga tidak. Masalah hidup di dunia ini bagaikan angin yang akan meniup untuk membuat Petrus yang sementara di atas air menjadi takut dan tenggelam, tapi saudara dapat belajar untuk tidak panik ketika tiupan angin itu menghantam engkau karena engkau telah berserah dalam iman. Ingatlah selalu bahwa anda ada di atas dunia ini karena mujizat Allah, maka biarkanlah engkau tetap hidup dalam mujizat-Nya. Setiap hari adalah mujizat pemberian Allah, setiap rezeki adalah mujizat-Nya, setiap nafas hidupmu adalah mujizat. Keluarga, istri, suami, anak-anakmu adalah mujizat-Nya. Anda tidak minta untuk dilahirkan, anda tidak minta untuk punya mata, telinga, kepala dan seluruh badan. Semua itu adalah perkara-perkara besar yang Tuhan sudah siapkan hanya bagi saudara, sehingga kalau semua perkara besar itu saja sanggup Allah siapkan, mengapa hanya menghadapi sedikit masalah dalam hidup telah membuat saudara stress, tidak percaya ataupun ragu-ragu? Yesus akan datang segera, dan Ia sedang mencari iman sejati dari mereka yang mengaku mengenal Dia. Buktikanlah hal itu dalam hidupmu setiap hari, buatlah komitmen sekarang dan saudara akan membuat Yesus tersenyum menyaksikan anda sementara belajar untuk berjalan di atas air, berjalan dalam mujizat-mujizat-Nya yang besar setiap hari...Amin.
Dalam ayat renungan kita hari ini dikatakan "Kata Yesus:"Datanglah!" maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus." Mat.14:29.
Saudara-saudara, hari itu pastilah merupakan suatu hari yang melelahkan bagi Petrus, karena mungkin selama hidupnya sebagai seorang nelayan, dia belum pernah menghadapi gelombang danau yang besar seperti hari itu. Tetapi saya percaya juga bahwa hari itu merupakan suatu hari yang paling menggembirakan dalam hidup Petrus, karena mungkin sebelumnya dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi manusia super yang sanggup berjalan di atas air.
Saudara-saudara, ketika kita mengaku mengenal Yesus, percaya Yesus, tapi kita tidak mencari pengalaman dengan Yesus, melangkah dalam kepercayaan penuh kepada Yesus, maka saya percaya, kehidupan kita hanya terbatas pada pengakuan kita saja, tapi kenyataan hidup ini sering membuat kita kecewa. Kita mengaku percaya Tuhan, tapi hidup kita tidaklah jauh berbeda dengan mereka yang tidak percaya Tuhan. Hampir setiap hari kita hidup dalam mengeluh, kita menghadapi masalah-masalah hidup dalam cara dan sudut pandang yang tidak berbeda dengan mereka yang tidak percaya. Padahal, sebagaimana Petrus, sebenarnya kita memiliki banyak kesempatan untuk mempraktekkan iman kita bersama Tuhan. Kita sebenarnya dapat berkata "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air." Allah sangat rindu menyaksikan bagaimana kita berani melangkah dalam iman, melakukan perkara-perkara luarbiasa bersama dengan Dia setiap hari.
Saudara-saudara, kita sering terpenjara dalam keraguan dan kebimbangan. Allah tidak pernah ragu ketika berfirman bagi kita. Firman-Nya jelas dalam kitab suci, memaparkan apa yang harus kita lakukan untuk membuktikan kasih kita kepada-Nya. Tidak ada yang kabur atau samar-samar. Apa yang harus kita lakukan sebenarnya hanyalah melangkah kepada tindakan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Allah sekalipun itu tampaknya mustahil, semustahil berjalan di atas air. Ketika saudara mendapati mungkin hanya anda sendiri yang melakukannya, ketika mayoritas orang tidak melakukannya. Tetapi saudara harus tetap melangkah, jangan ragu untuk menuruti firman Tuhan, sambil menyerahkan segala akibatnya kepada Allah.
"Ketika Petrus memandang dengan iman bahwa ia sanggup berjalan di atas air, ia membuat komitmen untuk melangkahkan kedua kakinya keluar dari perahu. Ketidakpercayaan menahan kedua kakinya untuk tetap berada di dalam perahu. Keraguan membuat kaki yang satu keluar dari perahu, namun kaki yang lainnya masih tetap berada dalam perahu. Tetapi iman akan melangkahkan kedua kaki itu keluar dari perahu." (Kent Crockett, The 911 Handbook, Peabody, MA: Hendrickson Publishers, 2003, 71).
Saudara-saudara, dimanakah posisi anda sekarang? Tidak percaya? Berarti kedua kaki saudara masih berada dalam perahu. Ragu-ragu? Berarti satu kaki saudara ada di luar, namun satu kaki yang lain masih dalam perahu. Beriman? Yes, itu berarti bahwa kedua kaki anda telah melangkah keluar dari dalam perahu. Apakah anda tidak takut untuk mempercayakan berat badan anda ke dalam air? sesuatu yang mustahil bukan?
Saudara tidak perlu takut, selama firman Tuhan yang menjamin tindakanmu itu. Ketika saudara melangkah dalam iman, maka saudara akan mengalami sesuatu yang mustahil, sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain, sesuatu yang merupakan pengalaman istimewa dalam hidupmu bersama Tuhan yang tidak akan dialami oleh orang lain. Badai yang tadinya membawa ketakutan akan berubah menjadi kesenangan sejati yang dapat anda nikmati. Engkau dapat berjalan dengan santainya di atas badai, karena pandanganmu ada pada Yesus. Air danau yang dingin dan gelap itu akan berubah menjadi aspal yang keras yang mampu menahan berat badan saudara. Ingatlah selalu bahwa ketika hidupmu mengalami kesempitan, maka itu adalah kesempatan bagi Allah. Menghadapi pergumulan hidup setiap hari sering membuat kita panik, tapi Allah di Sorga tidak. Masalah hidup di dunia ini bagaikan angin yang akan meniup untuk membuat Petrus yang sementara di atas air menjadi takut dan tenggelam, tapi saudara dapat belajar untuk tidak panik ketika tiupan angin itu menghantam engkau karena engkau telah berserah dalam iman. Ingatlah selalu bahwa anda ada di atas dunia ini karena mujizat Allah, maka biarkanlah engkau tetap hidup dalam mujizat-Nya. Setiap hari adalah mujizat pemberian Allah, setiap rezeki adalah mujizat-Nya, setiap nafas hidupmu adalah mujizat. Keluarga, istri, suami, anak-anakmu adalah mujizat-Nya. Anda tidak minta untuk dilahirkan, anda tidak minta untuk punya mata, telinga, kepala dan seluruh badan. Semua itu adalah perkara-perkara besar yang Tuhan sudah siapkan hanya bagi saudara, sehingga kalau semua perkara besar itu saja sanggup Allah siapkan, mengapa hanya menghadapi sedikit masalah dalam hidup telah membuat saudara stress, tidak percaya ataupun ragu-ragu? Yesus akan datang segera, dan Ia sedang mencari iman sejati dari mereka yang mengaku mengenal Dia. Buktikanlah hal itu dalam hidupmu setiap hari, buatlah komitmen sekarang dan saudara akan membuat Yesus tersenyum menyaksikan anda sementara belajar untuk berjalan di atas air, berjalan dalam mujizat-mujizat-Nya yang besar setiap hari...Amin.