putra1st
16th November 2011, 08:28 AM
http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/hutan-kalimantan-yang-telah-gundul-karena-penebangan-liar-_110927101410-768.jpg
Hutan Kalimantan yang telah gundul karena penebangan liar.
Ketika masyarakat meributkan kasus pencaplokan Dusun Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) oleh Malaysia, pemerintah menyangkalnya. Namun, Campaigner of Centre for Orangutan Protection (COP) Daniek Hendarto, tidak menyangkal terjadi pencaplokan wilayah di Kalimantan oleh negeri Jiran tersebut. Konteks pencaplokan di sini adalah pembabatan hutan yang digunakan sebagai pembukaan lahan sawit. Menurut Daniek, sebagian besar hutan Kalimantan dikuasi oleh pengusaha dan cukong Malaysia.
Bahkan, ia memprediksi hutan di Kalbar sekitar 85 persen dikuasai orang Malaysia. Mereka menebangi pohon di hutan yang menjadi habitat orangutan untuk diganti perkebunan sawit. "Secara de facto hutan Kalimantan dikuasi Malaysia. Untuk di Kalbar sekitar 85 persen dikelola Malaysia," kata Daniek ketika dihubungi Republika, Rabu (16/11) pagi.
Konsekuensi pembukaan hutan sangat mahal, banyak orangutan terusir dari tempat tinggalnya. Pengusaha Malaysia itu menyewa penduduk lokal untuk menyiksa atau bahkan membunuh orangutan di sekitar hutan yang dijadikan sebagai perkebunan sawit. Tak heran, di sekitar perusahaan sawit dengan mudahnya ditemukan tulang dan tengkorang orangutan dengan bekas tanda disiksa.
Yang membuatnya prihatin, dengan membayar penduduk lokal pula mereka mengangkut kayu asli Kalimantan untuk dijual ke Malaysia. Di negerinya sana, kata Daniek, kayu dan orangutan itu oleh pengusaha Malaysia dijual dengan harga mahal.
Jika kondisi ini dibiarkan, pihaknya memprediksi pembantaian orangutan bakal terus terjadi. Banyaknya orangutan yang kehilangan tempat tinggalnya membuat mereka sering turun ke rumah penduduk dan malah dianggap sebagai ancaman. Karena itu, pihaknya menyeru kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah besar ini.
(http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/11/11/16/luqa7i-pengamat-85-persen-hutan-kalimantan-dikuasai-malaysia)..source.. (http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/11/11/16/luqa7i-pengamat-85-persen-hutan-kalimantan-dikuasai-malaysia)
Hutan Kalimantan yang telah gundul karena penebangan liar.
Ketika masyarakat meributkan kasus pencaplokan Dusun Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) oleh Malaysia, pemerintah menyangkalnya. Namun, Campaigner of Centre for Orangutan Protection (COP) Daniek Hendarto, tidak menyangkal terjadi pencaplokan wilayah di Kalimantan oleh negeri Jiran tersebut. Konteks pencaplokan di sini adalah pembabatan hutan yang digunakan sebagai pembukaan lahan sawit. Menurut Daniek, sebagian besar hutan Kalimantan dikuasi oleh pengusaha dan cukong Malaysia.
Bahkan, ia memprediksi hutan di Kalbar sekitar 85 persen dikuasai orang Malaysia. Mereka menebangi pohon di hutan yang menjadi habitat orangutan untuk diganti perkebunan sawit. "Secara de facto hutan Kalimantan dikuasi Malaysia. Untuk di Kalbar sekitar 85 persen dikelola Malaysia," kata Daniek ketika dihubungi Republika, Rabu (16/11) pagi.
Konsekuensi pembukaan hutan sangat mahal, banyak orangutan terusir dari tempat tinggalnya. Pengusaha Malaysia itu menyewa penduduk lokal untuk menyiksa atau bahkan membunuh orangutan di sekitar hutan yang dijadikan sebagai perkebunan sawit. Tak heran, di sekitar perusahaan sawit dengan mudahnya ditemukan tulang dan tengkorang orangutan dengan bekas tanda disiksa.
Yang membuatnya prihatin, dengan membayar penduduk lokal pula mereka mengangkut kayu asli Kalimantan untuk dijual ke Malaysia. Di negerinya sana, kata Daniek, kayu dan orangutan itu oleh pengusaha Malaysia dijual dengan harga mahal.
Jika kondisi ini dibiarkan, pihaknya memprediksi pembantaian orangutan bakal terus terjadi. Banyaknya orangutan yang kehilangan tempat tinggalnya membuat mereka sering turun ke rumah penduduk dan malah dianggap sebagai ancaman. Karena itu, pihaknya menyeru kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah besar ini.
(http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/11/11/16/luqa7i-pengamat-85-persen-hutan-kalimantan-dikuasai-malaysia)..source.. (http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/11/11/16/luqa7i-pengamat-85-persen-hutan-kalimantan-dikuasai-malaysia)