Log in

View Full Version : Pesawat Tanpa Awak Israel Mengambil Alih Langit Afghanistan!!!


rezakakashi
24th January 2010, 09:53 PM
21 Januari 2010 20:51 | Diperbarui 22 Januari 2010 4:29

http://img14.imageshack.us/img14/4566/satellitey.jpg

Bila tentara Israel tidak dapat bertarung dalam perang Afghanistan, namun tidak begitu dengan pesawat tanpa awaknya. Mulai minggu depan, lima negara anggota NATO akan mengoperasikan pesawat udara tak berawak yang diproduksi di negara Yahudi tersebut dalam operasi anti-Taliban di negara Asia Tengah itu.

Minggu depan, para pejabat dari militer Jerman akan tiba untuk mengantarkan Heron UAV dalam jumlah yang tidak diketahui, yang mana dibuat oleh Israel Aerospace Industries.

The Heron adalah UAV ketinggian medium berdaya tahan lama yang dapat tetap di udara selama lebih dari 30 jam dengan ketinggian jelajah 30.000 kaki, dan dapat membawa muatan dari 250 kg. Memiliki lebar sayap dari 16,6 meter, berat lepas landas dari 1.200 kg. dan jangkauan operasional beberapa ratus kilometer. Dapat membawa berbagai macam sensor yang digunakan untuk surveilans dan target identifikasi.

Jerman adalah negara kelima yang mengoperasikan UAV dari Israel Aerospace Industries di Afghanistan. Pada bulan Desember, Royal Australian Air Force juga mengambil beberapa pengiriman dari sistem Heron, bersama dengan Spanyol, Perancis dan Kanada yang sudah mengoperasikan platform ini.

Israel adalah pemimpin yang diakui dunia dalam pengembangan UAV. Pada November, pemerintah Brasil mengumumkan bahwa ia siap untuk menandatangani kesepakatan $ 350 juta untuk membeli UAV Heron ke kota-kotanya dan patroli perbatasan, dan untuk menyediakan keamanan untuk Sepak Bola Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016.

Akhir tahun ini, Israel Aerospace Industries akan mengadakan demo Heron untuk pasukan keamanan Panama bersama dengan militer AS Komando Selatan. Demo di Panama akan fokus pada operasi kontra-obat terlarang, serta keamanan perbatasan.

Mei lalu, Heron telah melewati evaluasi selama sebulan oleh Komando Selatan militer dan El Salvador untuk menilai kesesuaiannya untuk misi obat kontra obat-obatan terlarang di Amerika Latin dan Pasifik. Ini adalah pertama kalinya pesawat tersebut, yang dirancang untuk mengumpulkan intelijen dan pengawasan, yang digunakan pada operasi seperti itu.

Spoiler for Bahasa Inggris:
Jan 21, 2010 20:51 | Updated Jan 22, 2010 4:29
Israeli drones take over Afghan skies

While Israeli soldiers can't fight in the war in Afghanistan, Israeli drones can. Starting next week, five NATO member countries will be operating unmanned aerial vehicles produced in the Jewish state in anti-Taliban operations in the Central Asian country.

Next week, officials from the German military will arrive to take delivery of an undisclosed number of Heron UAVs, made by Israel Aerospace Industries.

The Heron is a medium altitude long endurance UAV that can remain airborne for more than 30 hours with a cruising altitude of 30,000 feet, and can carry a payload of 250 kg. It has a wingspan of 16.6 meters, a takeoff weight of 1,200 kg. and an operational range of several hundred kilometers. It can carry a variety of sensors used for surveillance and target identification.

Germany is the fifth country to operate Israel Aerospace Industries UAVs in Afghanistan. In December, the Royal Australian Air Force took delivery of several Heron systems, joining Spain, France and Canada that already operate the platform.

Israel is a recognized world leader in the development of UAVs. In November, the Brazilian government announced that it was prepared to sign a $350 million deal to purchase Heron UAVs to patrol its cities and borders, and to provide security for the 2014 Soccer World Cup and the 2016 Olympic Games.

Later this year, Israel Aerospace Industries will hold demonstrations of the Heron for Panamanian security forces in conjunction with the US military's Southern Command. The demonstration in Panama will focus on counter-drug operations, as well as border security.

Last May, the Heron underwent a month-long evaluation by the Southern Command and the Salvadoran military to judge its suitability for counter-drug missions in Latin America and the Pacific. It was the first time that the drone, designed for intelligence gathering and surveillance, was used in such operations.




Source: http://www.jpost.com/servlet/Satelli...ticle/ShowFull (http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1263147951071&pagename=JPost/JPArticle/ShowFull)

shirokin
28th January 2010, 12:12 AM
waduu apakah perang lagi ni !

meemien
28th January 2010, 12:20 AM
Nice info gan. Kira2 mau apa ya tu orang2