GadoGado
18th September 2010, 08:12 PM
Jakarta - Baik pemerintah dan produsen mobil nasional boleh-boleh saja menargetkan bisa menguasai pasar ASEAN pada 2015.
Namun hal itu bakal sulit diwujudkan. Bukan apa-apa, hal ini terjadi karena distribusi kendaraan dan kekayaan di Indonesia terbilang belum merata.
Itulah yang sebenarnya menyulitkan industri otomotif kita untuk berkembang lebih besar lagi.
Setidaknya itu menurut pengamat otomotif nasional Suhari Sargo ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.
"Bila memang Indonesia ingin menjadi raja, caranya sebenarnya adalah dengan melakukan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.
Sebab lanjut Suhari bila pemerataan telah dilakukan otomatis volume penjualan juga akan berkembang.
Karena seperti yang kita tahu wilayah Indonesia itu sangatlah luas dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi. "Dan itu potensi," ujarnya.
Suhari pun memberi contoh pada peta penjualan otomotif Indonesia yang 60 persennya datang dari pulau Jawa.
"Bahkan bila mau di-breakdown, Jabodetabek mengambil 35-40 persen diantaranya," jelas Suhari.
Padahal bila kekayaan di Indonesia merata, pastilah kebutuhan daerah di luar Jawa pada kendaraan sehari-hari akan terpenuhi.
"Disitu lah nanti industri otomotif Indonesia akan berkembang,"
pungkasnya.
*source* (http://oto.detik.com/read/2009/06/19/140047/1150737/648/ri-sulit-jadi-raja-mobil-asean)
Namun hal itu bakal sulit diwujudkan. Bukan apa-apa, hal ini terjadi karena distribusi kendaraan dan kekayaan di Indonesia terbilang belum merata.
Itulah yang sebenarnya menyulitkan industri otomotif kita untuk berkembang lebih besar lagi.
Setidaknya itu menurut pengamat otomotif nasional Suhari Sargo ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.
"Bila memang Indonesia ingin menjadi raja, caranya sebenarnya adalah dengan melakukan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.
Sebab lanjut Suhari bila pemerataan telah dilakukan otomatis volume penjualan juga akan berkembang.
Karena seperti yang kita tahu wilayah Indonesia itu sangatlah luas dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi. "Dan itu potensi," ujarnya.
Suhari pun memberi contoh pada peta penjualan otomotif Indonesia yang 60 persennya datang dari pulau Jawa.
"Bahkan bila mau di-breakdown, Jabodetabek mengambil 35-40 persen diantaranya," jelas Suhari.
Padahal bila kekayaan di Indonesia merata, pastilah kebutuhan daerah di luar Jawa pada kendaraan sehari-hari akan terpenuhi.
"Disitu lah nanti industri otomotif Indonesia akan berkembang,"
pungkasnya.
*source* (http://oto.detik.com/read/2009/06/19/140047/1150737/648/ri-sulit-jadi-raja-mobil-asean)