PDA

View Full Version : JK Khawatir Konflik Papua Lebihi Kasus Aceh


XiaoYanZi
10th November 2011, 04:29 AM
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menasihati pemerintah agar tidak menggunakan pihak ketiga untuk menyelesaikan permaslahan tanah Papua. Kalaupun terjadi konflik, pemasalahan tersebut terjadi antara masyarakat dengan pemerintah, tidak boleh melibatkan pihak asing. Penanganannya pun harus hati-hati, sebab jika salah, konflik akan meluas melebihi kasus Aceh.
Kalla pun mengingatkan pemerintah agar tidak terlalu larut dalam situasi konflik di Papua. Menurutnya, konflik itu bisa saja meluas melebihi konflik sebelumnya, bila tidak ditangani sedini mungkin.
"Pemerintah harus segera turun langsung menyelesaikan masalah konflik tersebut. Pakai komunikasi yang baik dan bersolusi," kata JK usai menghadiri peluncuran buku di Hotel Sahid, di Jakarta, Selasa (8/11).
Ia juga menilai konflik Papua bisa saja meluas melebihi Aceh, bila tidak ditangani secara serius oleh pemerintah saat ini. "Semua tidak akan meluas, bila pemerintah mau menangani penyelesaiaan konflik tersebut secara cepat," ujarnya.
Kendati demikian, JK menganggap bahwa pemicu konflik itu sebenarnya bukan dilatar belakangi oleh agama, ras atau apapun. Menurutnya, konflik terjadi karean ketidakadilan ekonomi pembangunan oleh pemerintah. Ada ketimpangan ekonomi, mereka bukan mempermasalahkan agama, ras, budaya atau apapun, tetapi ekonomi yang mereka permasalahkan.
"Jangan pakai pihak ketiga, ini urusannya pemerintah dengan masyarakat," ujar JK. JK menceritakan pengalamannya dalam menyelesaikan konflik-konflik di daerah saat masih menjabat wakil presiden.
"Semua itu harus ditangani langsung oleh pemerintah, lihat saya waktu itu atas nama pemerintah, saya turun langsung ke Poso, Maluku, Aceh, tanpa pihak ketiga di luar pemerintah. Strateginya memang harus seperti itu. Kalau pemerintah turun langsung, masyarakat dapat menilai perhatian pemimpin kepada rakyatnya," tutur JK, mantan Ketua Umum Partai Golkar.
Kemarin, kepolisian memperketat pengamanan di lokasi penembakan Briptu Marselinus, Mile 45 akses PT Freeport Indonesia, Timika, Papua. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, mengatakan langkah ini adalah upaya peningkatan kewaspadaan mengingat pelaku penembakan menyerang secara tiba-tiba.
"Upaya-upaya untuk meningkatkan kewaspadaan di Mile 45 terus dilakukan. Karena lokasi ini yang memang secara sporadis datangnya gangguan-gangguan, tembakan-tembakan dari orang tak dikenal atau kelompok sipil bersenjata," ujar Boy.
Senin (7/11) kemarin, mobil patroli PT Freeport yang ditumpangi Briptu Marselinus ditambaki kelompok bersenjata di Mile 45. Akibatnya, Briptu Marselinus tertembak pada bagian pelipis, namun masih bisa selamat.
Menurut Boy, upaya pengejaran terhadap pelaku penembakan Briptu Marselinus juga terus dilakukan, termasuk dilakukan dengan penyisiran.
Menyikapi penembakan dan memanasnya suasana di Papua, Mabes Polri kembali mengirim penyidik Badan Reserse Kriminal Polri. Tim berangkat Senin malam, untuk membantu pelacakan pelaku sejumlah kasus penembakan di areal tambang PT Freeport Indonesia.
"Tadi malam Direktorat I Bareskrim telah mengirimkan satu tim lagi ke Freeport, ada empat orang, untuk membantu pelacakan penembakan di sana," kata Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Saud Usman Nasution.
Dengan penambahan ini, telah ada sekitar 34 petugas dari Mabes Polri yang berada di Papua dalam rangka tugas penyelidikan sejumlah kasus penembakan, termasuk penembakan terhadap pekerja PT Freeport saat unjuk rasa di Terminal Gorong-gorong, 10 Oktober 2011 lalu.
Dengan tugas yang sama, Mabes Polri juga mengirimkan enam petugas Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) ke Papua pada 4 Nopember 2011 lalu.
Ada pun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto bereaksi atas tudingan sejumlah pihak terutama Komnas HAM dan Kontras yang menyebut dugaan terjadi pelanggaran hak azasi manusia di Papua.
"Ada gangguan keamanan tidak di sana. Saya tanya sekarang. Lalu, apa responsnya? Jadi melihat begini aparat kepolisian dan aparat keamanan di sana itu untuk menjaga keamanan jangan melihat dari soal yang lain. Tidak ada gangguan keamanan, tidak ada tembak-menembak, masyarakat ditembak. TNI ditembak, kepolisian ditembak, mana Komnas HAM bicara, Kontras bicara," kata Djoko di Istana Negara Jakarta.
Dia mengatakan semua pihak termasuk Komnas HAM dan Kontras harusnya berimbang dalam melihat soal Papua. "Ada juga aparat dan penduduk ditembakin oleh kelompok-kelompok itu. Kalau tidak ada ancaman seperti itu maka tidak ada polisi mengejar-ngejar. Harus liat konteks itu keberadaan aparat disana itu untuk mencari pelaku yang melakukan aksi kekerasan seperti itu," kata Djoko.
Sementara Polri membantah sengaja tak menangkap kelompok bersenjata yang berulang kali melakukan penyerangan di Papua agar terus mendapat sumbangan jutaan dolar AS dari PT Freeport Indonesia.
Melalui Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Saud Usman Nasution, Polri menyatakan belum tertangkapnya pelaku penembakan di Papua, karena pengejaran terkendala medan yang sangat sulit. Lagipula, korban tewas akibat penembakan tersebut juga polisi, sehingga tak sebanding jika harus dibayar dengan materi.
"Saya kira, siapa sih yang ingin mati. Berapa sih (sumbangan Freeport, Red). Anda mau enggak seperti itu? Kan enggak mungkin kan. Enggak ada lah itu. Berapa sih, cuma Rp 40 ribu per hari misalnya. Cukup apa itu dibandingkan dengan nyawa? Saya kira enggak ada seperti itu lah," kata Saud.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima Mabes Polri, dana 14 juta dolar AS dari PT Freeport yang dipermasalahkan saat ini, diperuntukkan bagi 365 polisi yang tergabung dalam Satgas pengamanan areal tambang dengan masing-masing menerima uang saku Rp 1,25 juta perbulan hingga dalam bentuk sarana dan prasarana pengamanan. Itu berdasarkan MoU antara PT Freeport dan Polda Papua sejak 2004. Uang saku Rp 1,25 juta diperkirakan Rp 40 ribu perhari untuk setiap polisi.
Polri menganggap wajar pemberian dana tersebut sekaligus terpaksa diterima, karena faktor kebutuhan anggota di medan yang terbilang sulit dan belum adanya anggaran Polri untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saud coba meyakinkan, bahwa polisi berusaha menangani sejumlah kasus penembakan kelompok bersenjata di Papua secara profesional. "Kami concern dan proporsional dalam hal ini. Kami melaksanakan tugas dan memang kami memliki risiko di lapangan. Itu lah yang terjadi di lapangan,"

gltm
10th November 2011, 10:52 AM
yup...

pemerintah harus ambil tindakan secepatnya...

jangan sampai berlarut2...
Bisa2 masalah smakin besar dan merebak ke ranah yang lain...

sakitmata
10th November 2011, 11:05 AM
pemerintah saat ini hanya mementingkan pencitraan, bukan mementingkan rakyat nya...

weladhalah13
10th November 2011, 11:10 AM
komplex bgt gan papua tu.. banyak bgt masalah disana, dan pemerintah lah yang patut disalahkan. salah besar pastinya.
hartanya dikeruk, rakyatnya di bodohi dan dibodohkan..

bangun78
10th November 2011, 11:19 AM
pokoknya semua harus aman

maslilik
10th November 2011, 12:17 PM
moga papua ga sampai lepas seperti timor leste
:loveindonesia:loveindo:

shadowpit
10th November 2011, 12:51 PM
sebenarnya yg presiden siapa ya,,SBY aja ga mikirin,,emang bener kata2 org dulu bahwa JK is the real president :loveindonesia,,ga salah ane milih JK waktu pemilu walau kalah :mewek:

DWH
10th November 2011, 02:09 PM
Semoga indonesia aman dan tentram deh..:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia

arinayu
10th November 2011, 02:19 PM
No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................No comentt lahhhh
........................................

Laura2
10th November 2011, 03:40 PM
gue ngga terlalu dalem soal politik sama rakyat Papua....bikin mereka jadi raja di tanah sendiri aja lah. makmurkan mereka

wiszard
10th November 2011, 04:37 PM
harus segera ditangani dgn tepat nih :)

exoblack
10th November 2011, 04:51 PM
kasihan tanah nya kaya SDA tapi rakyatnya melarat

faxzdelzx93
10th November 2011, 05:39 PM
perang lagi dah ini mah
:mewek: :mewek: :mewek: :mewek:

novian3339
10th November 2011, 06:35 PM
KOK SEMAKIN MEMANAS YAAAA:loveindonesia

posda123
10th November 2011, 07:09 PM
bahaya dan

midorinet
10th November 2011, 07:29 PM
Semoga indonesia aman dan tentram deh..:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia

"let's make a new song" :melonndan: :melonndan: :melonndan:

art
10th November 2011, 07:54 PM
apa jadinya klw papua lepas lagi ?? :loveindonesia

ericsycho
10th November 2011, 08:08 PM
jangan sampe dah melebihi dari kasus aceh
aceh aj dah ribet apalagi papua
semoga di tanganin dengan cepat
:loveindonesia:loveindonesia

hermanzzz
10th November 2011, 08:34 PM
papua bakal lebih ribet deh kekna , karena ada boneka amerika disana :loveindonesia:loveindonesia

graciasuno
10th November 2011, 08:47 PM
gimana nih pemerintah??

embo
10th November 2011, 09:40 PM
iya nih papua kayak dibiarin

faceall
10th November 2011, 10:06 PM
agak kasian sama orang papua.. ga terjamah sama pemerintah indonesia tapi terjajah sama perusahaan asing =____=

Anthonywijaya
10th November 2011, 10:22 PM
Mantab ndan
:mantap:
nice info

wewegomb
10th November 2011, 11:20 PM
jk lg nyari massa

piaupiauceriwis
11th November 2011, 12:33 AM
masalah sejak dulu sudah ada
tapi ini lah akibat dari kecemburuan sosial

d1r250
11th November 2011, 02:18 AM
sebenarnya yg presiden siapa ya,,SBY aja ga mikirin,,emang bener kata2 org dulu bahwa JK is the real president :loveindonesia,,ga salah ane milih JK waktu pemilu walau kalah :mewek:
jk memang the real president

RedZone89
11th November 2011, 02:58 AM
makanya harus pemerintah harus adil, mau papua sebagai bagian dari Indonesia, tapi seperti dianaktirikan, padahal tanahnya kaya

PesawatTempur
11th November 2011, 03:44 AM
Sayang orang seperti JK hanya dijadikan ketua PMI

aksira
11th November 2011, 06:24 AM
cepat2 damai deh negeriku tercinta

browncost
11th November 2011, 06:49 AM
mudah2an lekas aman di sana

lampubiru
11th November 2011, 07:11 AM
:melonndan:

azislim84
11th November 2011, 07:38 AM
jgn sampai papua lepas juga dari negeri ini

donodki
11th November 2011, 07:42 AM
smoga konflik papua cepet reda... NKRI harga mati..

jangk
11th November 2011, 09:58 AM
selesaikan dengan hati nurani..

fakka
11th November 2011, 10:16 AM
setuju sama Kalla
kalo salah tanggap bisa2 Papua kaya timor leste

silenceangel
11th November 2011, 12:29 PM
pemerintah harus bisa bertindak cepat...

Anthonikings
13th November 2011, 01:55 AM
makanya di usut dong .
jangan cuman urus SEA GAMES aja .
:loveindonesia

XiaoYanZi
13th November 2011, 05:29 AM
ada sekelumit kalimat untuk Pak SBY :D Nongkrong di warung kopi.. Ngeceng sana dan sini.. Sekedar suara rakyat kecil.. Bukannya mengurusi.. Hey, Pak SBY! Gunakan otakmu..! Jangan bikin album melulu.. Urusi rakyatmu!! Hey, Pak SBY Pakailah otakmu..! Jangan nyanyi melulu.. Di mana malumu?? (sedikit ambil lirik lagu Mars Warung Kopi - Warkop)

DreamWorld
16th November 2011, 11:13 AM
kasian ama orang papua..

melarat terus hidup mereka :gomen:

DreamWorld
16th November 2011, 11:13 AM
kasian ama orang papua..

melarat terus mereka :gomen:

XiaoYanZi
20th November 2011, 02:25 AM
kasian ama orang papua..

melarat terus mereka :gomen:
yoi, ndan..
papua lagi ribet masalah freeport..
presidennya malah asik bikin album -_-a

bola388com
20th November 2011, 07:50 PM
:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia