librilz
8th November 2011, 08:46 PM
http://images.detik.com/content/2011/11/08/763/nduts-ts-dalam.jpg
Ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Program diet seringkali gagal karena rasa lapar sangat sulit dikontrol. Kini ada teknologi sensor makanan untuk dipasang di perut, yang bisa mengingatkan bahwa isi perut masih penuh sekaligus merekam asupan kalori setiap kali makan.
Teknologi yang dinamakan The Abiliti tersebut dikembangkan oleh IntraPace, sebuah perusahaan pembuat alat kesehatan di Amerika Serikat. Ada 2 komponen utama yang dipakai dalam teknologi ini, yakni sensor makanan dan sebuah rangkaian elektroda.
Sensor makanan berfungsi mendeteksi makanan dan minuman yang masuk ke lambung, lalu mengirim sinyal tertentu ke otak jika asupannya berlebihan. Sinyal tersebut memberi pesan ke otak, bahwa perut masih merasa penuh sehingga tidak perlu diisi.
Bagian lain dari alat ini yakni rangkaian elektroda memiliki fungsi yang lebih canggih. Riwayat makan atau semacam history bisa direkam, lalu bisa dibaca oleh dokter dari luar tubuh dengan memakai sambungan tanpa kabel (wireless) ke komputer.
Pemasangan alat ini harus dilakukan dengan operasi selama 4 jam. Namun dibanding operasi lain seperti bypass lambung atau pemasangan cincin lambung, pemasangan sensor makanan tidak menimbulkan efek samping karena struktur lambung dan usus tidak berubah.
"Dengan elektroda yang baru, prosedur pemasangan bisa lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan bisa menjadi kurang dari 1 jam," kata Thomas Horbach, kepala dokter bedah yang turut mengembangkan alat ini seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (8/11/2011).
Sayangnya alat canggih yang juga tidak disebutkan harganya ini baru tersedia di wilayah Eropa, setelah mendapat izin edar dan sertifikat standar keamanan baru-baru ini. Izin edar untuk wilayah lain termasuk Amerika Serikat hingga saat ini belum disetujui.
Source (http://www.detikhealth.com/read/2011/11/08/170359/1763123/763/perut-selalu-kenyang-karena-dipasang-sensor-makanan)
Ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Program diet seringkali gagal karena rasa lapar sangat sulit dikontrol. Kini ada teknologi sensor makanan untuk dipasang di perut, yang bisa mengingatkan bahwa isi perut masih penuh sekaligus merekam asupan kalori setiap kali makan.
Teknologi yang dinamakan The Abiliti tersebut dikembangkan oleh IntraPace, sebuah perusahaan pembuat alat kesehatan di Amerika Serikat. Ada 2 komponen utama yang dipakai dalam teknologi ini, yakni sensor makanan dan sebuah rangkaian elektroda.
Sensor makanan berfungsi mendeteksi makanan dan minuman yang masuk ke lambung, lalu mengirim sinyal tertentu ke otak jika asupannya berlebihan. Sinyal tersebut memberi pesan ke otak, bahwa perut masih merasa penuh sehingga tidak perlu diisi.
Bagian lain dari alat ini yakni rangkaian elektroda memiliki fungsi yang lebih canggih. Riwayat makan atau semacam history bisa direkam, lalu bisa dibaca oleh dokter dari luar tubuh dengan memakai sambungan tanpa kabel (wireless) ke komputer.
Pemasangan alat ini harus dilakukan dengan operasi selama 4 jam. Namun dibanding operasi lain seperti bypass lambung atau pemasangan cincin lambung, pemasangan sensor makanan tidak menimbulkan efek samping karena struktur lambung dan usus tidak berubah.
"Dengan elektroda yang baru, prosedur pemasangan bisa lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan bisa menjadi kurang dari 1 jam," kata Thomas Horbach, kepala dokter bedah yang turut mengembangkan alat ini seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (8/11/2011).
Sayangnya alat canggih yang juga tidak disebutkan harganya ini baru tersedia di wilayah Eropa, setelah mendapat izin edar dan sertifikat standar keamanan baru-baru ini. Izin edar untuk wilayah lain termasuk Amerika Serikat hingga saat ini belum disetujui.
Source (http://www.detikhealth.com/read/2011/11/08/170359/1763123/763/perut-selalu-kenyang-karena-dipasang-sensor-makanan)