GadoGado
18th September 2010, 06:58 PM
KEDIRI - Citra Kota Kediri sebagai penghasil tahu terlezat tampaknya bukan isapan jempol belaka. Selama bulan puasa sekaligus menjelang Lebaran, omzet penjualan tahu kuning maupun tahu putih meningkat pesat.
Seperti tradisi yang biasa dilakukan para wisatawan luar maupun warga Kediri yang hendak bepergian, membeli tahu kuning atau yang biasa disebut tahu takwa sudah menjadi kewajiban. Para pembuat dan penjual tahu pun berlomba-lomba memanfaatkan momen tahunan ini untuk mendulang keuntungan. Diantaranya, dengan menyediakan variasi produk makanan berbahan dasar tahu.
Salah satu kawasan penyedia tahu di Jalan Yos Sudarso Kota Kediri, bahkan tak pernah sepi dari kunjungan pembeli. Kawasan yang dipadati pembuat dan penjual tahu itu sengaja berjualan hingga malam hari ditambah dengan mematok harga kompetitif. Tujuannya yaitu mereka berebut menjaring pembeli untuk menikmati makanan berprotein tinggi ini.
"Banyak yang menduga jika bulan puasa ini omzet kami menurun, padahal tidak. Justru mendekati Lebaran ini banyak orang yang bepergian ke luar kota atau saling mengirim makanan khas daerah masing-masing," terang salah satu penjual tahu takwa Lisa di Kediri, Minggu (14/9/2008).
Setiap harinya toko sekaligus produsen tahu takwa itu melayani ratusan pembeli yang datang dari dalam dan luar kota. Meski tidak bersedia menyebutkan kenaikan omzet yang diperoleh, Lisa memastikan jika jumlahnya melonjak cukup besar dibanding bulan sebelumnya. Ia dan pedagang lainnya merasa diuntungkan dengan tradisi berkirim makanan yang biasa dilakukan umat Islam menjelang lebaran.
"Kalau dulu orang membuat tahu untuk dinikmati saat itu juga, sekarang sudah ada teknologi membuat tahu yang bertahan hingga beberapa hari tanpa pengawet," terang Lisa.
Pengakuan senada disampaikan penjual tahu takwa lainnya, Ny Bambang. Menurutnya, jumlah pembeli di bulan Ramadan ini meningkat untuk keperluan berbuka. Meski hampir setiap hari mengkonsumsi tahu, namun minat masyarakat Kediri sendiri tidak pernah surut.
Oleh karena itu, ia selalu berusaha berkreasi membuat produk makanan ringan berbahan dasar tahu. Diantaranya stick tahu dan keripik kulit tahu. Dua jenis makanan ini cukup diminati konsumen karena rasanya yang gurih dan renyah.
"Kunci pembuatan produk ini terletak pada kualitas kedelai dan cara mengolahnya. Faktor inilah yang membedakan antara tahu yang satu dengan lainnya," ujar Ny Bambang.
Tak lengkap rasanya membicarakan makanan lezat tanpa membicarakan harganya. Jangan khawatir, harga tahu kuning dan putih ini cukup terjangkau masyarakat. Untuk tahu takwa atau tahu kuning dipatok Rp15.000/10 biji, sedangkan tahu putih dipatok Rp16.000/10 biji. Dengan harga ini, para penjual tahu tetap bertahan mempertahankan usaha mereka hingga bertahun-tahun
Seperti tradisi yang biasa dilakukan para wisatawan luar maupun warga Kediri yang hendak bepergian, membeli tahu kuning atau yang biasa disebut tahu takwa sudah menjadi kewajiban. Para pembuat dan penjual tahu pun berlomba-lomba memanfaatkan momen tahunan ini untuk mendulang keuntungan. Diantaranya, dengan menyediakan variasi produk makanan berbahan dasar tahu.
Salah satu kawasan penyedia tahu di Jalan Yos Sudarso Kota Kediri, bahkan tak pernah sepi dari kunjungan pembeli. Kawasan yang dipadati pembuat dan penjual tahu itu sengaja berjualan hingga malam hari ditambah dengan mematok harga kompetitif. Tujuannya yaitu mereka berebut menjaring pembeli untuk menikmati makanan berprotein tinggi ini.
"Banyak yang menduga jika bulan puasa ini omzet kami menurun, padahal tidak. Justru mendekati Lebaran ini banyak orang yang bepergian ke luar kota atau saling mengirim makanan khas daerah masing-masing," terang salah satu penjual tahu takwa Lisa di Kediri, Minggu (14/9/2008).
Setiap harinya toko sekaligus produsen tahu takwa itu melayani ratusan pembeli yang datang dari dalam dan luar kota. Meski tidak bersedia menyebutkan kenaikan omzet yang diperoleh, Lisa memastikan jika jumlahnya melonjak cukup besar dibanding bulan sebelumnya. Ia dan pedagang lainnya merasa diuntungkan dengan tradisi berkirim makanan yang biasa dilakukan umat Islam menjelang lebaran.
"Kalau dulu orang membuat tahu untuk dinikmati saat itu juga, sekarang sudah ada teknologi membuat tahu yang bertahan hingga beberapa hari tanpa pengawet," terang Lisa.
Pengakuan senada disampaikan penjual tahu takwa lainnya, Ny Bambang. Menurutnya, jumlah pembeli di bulan Ramadan ini meningkat untuk keperluan berbuka. Meski hampir setiap hari mengkonsumsi tahu, namun minat masyarakat Kediri sendiri tidak pernah surut.
Oleh karena itu, ia selalu berusaha berkreasi membuat produk makanan ringan berbahan dasar tahu. Diantaranya stick tahu dan keripik kulit tahu. Dua jenis makanan ini cukup diminati konsumen karena rasanya yang gurih dan renyah.
"Kunci pembuatan produk ini terletak pada kualitas kedelai dan cara mengolahnya. Faktor inilah yang membedakan antara tahu yang satu dengan lainnya," ujar Ny Bambang.
Tak lengkap rasanya membicarakan makanan lezat tanpa membicarakan harganya. Jangan khawatir, harga tahu kuning dan putih ini cukup terjangkau masyarakat. Untuk tahu takwa atau tahu kuning dipatok Rp15.000/10 biji, sedangkan tahu putih dipatok Rp16.000/10 biji. Dengan harga ini, para penjual tahu tetap bertahan mempertahankan usaha mereka hingga bertahun-tahun