januarli
18th October 2011, 03:56 PM
Tebs Gelar Kegiatan Promo Berbau Pornografi
http://i1122.photobucket.com/albums/l540/januarli/image001.jpg
Sosro yang terkenal dengan Teh Botol-nya adalah produsen minuman favorit masyarakat Indonesia. Tapi, apakah produk-produk minuman produksi perusahaan yang didirikan di Jawa Tengah ini cukup merepresentasikan identitas Indonesia?
Jawabannya: nggak.
Bahkan bisa dibilang kalo Sosro telah cukup membuat malu kita sebagai masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan timur. Pasalnya, dalam rangka kegiatan promo salah satu produk mereka, Tebs, pihak perusahaan nggak ragu-ragu menyelenggarakan sebuah acara yang berbau pornografi.
Di acara yang diselenggarakan di Bali tersebut, promo Tebs dilangsungkan lewat kegiatan body painting, alias melukis dengan menggunakan tubuh sejumlah wanita tanpa busana sebagai kanvasnya.
Saya nggak tau ide apa yang mendasari pagelaran tanpa busana yang mengatasnamakan �seni� tersebut, yang pasti, apakah pantas menggelar acara dengan tema semacam itu?
Sebagai sebuah perusahaan besar, mestinya mereka tau kalo acara dengan konsep �nyentrik� semacam ini akan banyak mendapat sorotan. Harusnya mereka juga sadar kalo kontroversi yang dihasilkan nggak sebanding dengan citra yang dikorbankan.
Dan tolong, jangan menjadikan lokasi penyelenggaraan sebagai alasan. Gimanapun juga, Bali adalah bagian dari Indonesia, dan Sosro harusnya justru bisa membantu mencegah berkembangnya pengaruh buruk budaya asing di daerah yang paling rentan tersebut.
http://i1122.photobucket.com/albums/l540/januarli/image001.jpg
Sosro yang terkenal dengan Teh Botol-nya adalah produsen minuman favorit masyarakat Indonesia. Tapi, apakah produk-produk minuman produksi perusahaan yang didirikan di Jawa Tengah ini cukup merepresentasikan identitas Indonesia?
Jawabannya: nggak.
Bahkan bisa dibilang kalo Sosro telah cukup membuat malu kita sebagai masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan timur. Pasalnya, dalam rangka kegiatan promo salah satu produk mereka, Tebs, pihak perusahaan nggak ragu-ragu menyelenggarakan sebuah acara yang berbau pornografi.
Di acara yang diselenggarakan di Bali tersebut, promo Tebs dilangsungkan lewat kegiatan body painting, alias melukis dengan menggunakan tubuh sejumlah wanita tanpa busana sebagai kanvasnya.
Saya nggak tau ide apa yang mendasari pagelaran tanpa busana yang mengatasnamakan �seni� tersebut, yang pasti, apakah pantas menggelar acara dengan tema semacam itu?
Sebagai sebuah perusahaan besar, mestinya mereka tau kalo acara dengan konsep �nyentrik� semacam ini akan banyak mendapat sorotan. Harusnya mereka juga sadar kalo kontroversi yang dihasilkan nggak sebanding dengan citra yang dikorbankan.
Dan tolong, jangan menjadikan lokasi penyelenggaraan sebagai alasan. Gimanapun juga, Bali adalah bagian dari Indonesia, dan Sosro harusnya justru bisa membantu mencegah berkembangnya pengaruh buruk budaya asing di daerah yang paling rentan tersebut.