PDA

View Full Version : Struktur Kabinet Makin Gemuk


xander630
17th October 2011, 10:15 PM
Struktur Kabinet Makin Gemuk Monday, 17 October 2011 JAKARTA� Setelah mengangkat 10 wakil menteri baru, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyiapkan tiga wakil menteri.

Dengan diangkatnya tiga wakil menteri ini jumlah keseluruhan wakil menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II menjadi 20 orang. Kalangan pengamat menilai penunjukan banyaknya wakil menteri ini mengisyaratkan lemahnya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). �Tidak berani melakukan reshuffle, lantas ditunjuklah wakil menteri. Malah mengacaukan upaya reformasi birokrasi, yakni membentuk struktur dan jabatan yang ramping dengan gemuk fungsi.

Yang terjadi justru struktur kepemimpinan yang gemuk,namun fungsinya kecil,� ujar pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro. Siti Zuhro menjelaskan,penunjukan wakil menteri ini dapat diartikan bahwa Presiden SBY secara tak sadar telah merusak bangunan demokrasi yang selama ini dilakukan.Dalam analisanya, Presiden terlalu tunduk sepenuhnya pada apa kemauan partai politik (parpol), sekaligus melupakan bahwa dia dipilih langsung oleh rakyat.

�Makna demokrasi pun bergeser,yakni dari parpol, oleh parpol,dan untuk parpol. Bukan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Fenomena ini patut kita sayangkan,� keluhnya. Dia tidak yakin pemerintahan bisa membenahi kinerjanya hingga 2014.Alasannya,sistem kepemimpinan nasional dan birokrasi yang diserahkan pada parpol sangat rentan konflik alias tak akan langgeng. �Wakil menteri nanti bisa jadi hanya tempat pelemparan beban. Program kerakyatan yang semestinya didahulukan kalah oleh kalkulasi politik yang justru sering merugikan rakyat,� nilainya.

Pengamat politik dari Charta Politica Yunarto Wijaya pesimistis kinerja KIB II ke depan dapat berjalan baik.Sebab,potensi konflik antara menteri dari parpol dan wakil menteri dari kalangan profesional terbuka lebar. �Karena pandangan politisi dan profesional itu berbeda,�ujarnya. Dia juga mempertanyakan otoritas wakil menteri. Berdasarkan undang-undang,wakil menteri tidak dapat mengambil keputusan.Artinya, hal tersebut dapat membuat DPR menolak wakil menteri saat menggelar rapat kerja (raker).

Mengenai pengangkatan wakil menteri ini pengamat hukum Hikmahanto Juwana berharap pemerintah tidak mengulangi kelalaian di masa lalu, serta memperhatikan UU Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 47/2009 terkait pengangkatan wakil menteri. Hikmahanto merujuk pada latar belakang para calon wakil menteri yang berbeda-beda. Ada yang sebelumnya menduduki posisi wakil menteri, ada yang murni dari kalangan akademisi, ada pula yang sebelumnya menduduki jabatan direktur jenderal atau sekretaris jenderal pada sebuah departemen. Padahal, persyaratan itu penting untuk diperhatikan agar pengalaman tahun 2009 tidak terulang.

�Ketika itu Anggito Abimanyu dan Fahmi Idris masingmasing akan dilantik sebagai wakil menteri keuangan dan wakil menteri kesehatan gagal dengan alasan terbentur oleh UU Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009,�ujar Hikmahanto. Di dalam penjelasan Pasal 10 UU Kementerian Negara disebutkan, jabatan wakil menteri harus berasal dari pejabat karier.Ketentuan itu selanjutnya dirinci dalam Pasal 70 ayat (3) Perpres No 47/2009 yang menyebutkan pejabat karier adalah pegawai negeri yang telah menduduki jabatan struktural eselon I/a.

�Menjadi pertanyaan, apakah para calon wakil menteri yang berasal dari perguruan tinggi telah memegang jabatan struktural I/a di kementerian di mana mereka diangkat?� tanyanya. Seharusnya Sekretariat Negara mengingatkan Presiden mengenai persyaratan itu. Namun, menurut Hikmahanto, tidak tertutup kemungkinan Perpres No 47/2009 telah diubah. �Hanya saja, bila perubahan dilakukan dalam waktu sekarang maka terkesan perpres telah menjadi legitimasi politik oleh penguasa, bukan sebagai aturan untuk dipedomani,� katanya.

Tiga Calon Wakil Menteri

Kemarin Presiden memanggil tiga calon wakil menteri yaitu Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Deny Indrayana. Setelah terpilih sebagai wakil menteri ESDM,Widjajono Partowidagdo berjanji akan meningkatkan produksi minyak. �Saya tentu akan meningkatkan produksi minyak,gas,listrik dan mineral,�ujar Widjajono.

Lulusan teknik perminyakan ITB ini mengaku mendapatkan panggilan ke kantor Presiden pukul 12.00 WIB.Widjajono enggan menjelaskan tugastugasnya sebagai wakil menteri sebelum dilantik oleh Presiden Rabu (19/10) mendatang. Calon Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapatkan panggilan dari Mensesneg Sudi Silalahi saat dalam perjalanan dinas ke Amerika Serikat dan Taheran,Iran.�Dalam separuh perjalanan saya kembali ke Tanah Air. Saya secara khusus diminta oleh Presiden untuk menciptakan suasana damai dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang sering muncul agar bisa kita eliminasi,� paparnya.

Calon Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menyatakan siap membantu semua tugas Presiden pada sisa pemerintahan tiga tahun ke depan.�Secara ringkas beliau ingin tiga tahun yang tersisa ini ibarat maraton. Kita sprint untuk penegakan hukum dan keadilan di Tanah Air, untuk HAM,�ungkapnya. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan, masuknya Denny menjadi wakil menteri akan membuat Kementerian Hukum dan HAM semakin mantap. Meski sering mendapatkan kritik dari Denny tentang kondisi rumah tahanan, Patrialis mengaku siap sepenuhnya bekerja dengan Denny.�Mas Denny itu ahli hukum, jadi cocok sekali.

Saya enggak pernah enggak siap bekerja sama,�jawabnya. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pengangkatan wakil menteri telah sesuai undang-undang,bukan sebagai bentuk pembengkakan kabinet. Hatta menegaskan bahwa wakil menteri bukan anggota kabinet. �Undang-undang itu mengatur tentang wakil menteri, bahwa kalau presiden perlu untuk memperkuat (kementerian), menurut undang-undang itu boleh,�ujarnya.

Mengenai anggaran Hatta mengutarakan bahwa wakil menteri yang diangkat merupakan pegawai negeri sipil (PNS) sehingga tidak akan menambah beban anggaran. Gaji untuk wakil menteri itu sama dengan gaji PNS golongan eselon 1.�Sama saja (gajinya), hanya job-nya saja yang nanti diatur bersama para menteri,� tambahnya.

Menhub dan Menteri ESDM Tak Dipanggil

Menjelang reshuffle kabinet diumumkan,Presiden SBY mulai memanggil para menteri.KemarinPresidensecarabertahap memanggil menteri asal Partai Demokrat ke kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, juga ke Kantor Kepresidenan. Dari enam menteri asal Partai Demokrat hanya empat yang dipanggil Presiden ke kediaman pribadinya di Cikeas sekitar pukul 7.30 WIB kemarin.

Pertemuan berlangsung 1,5 jam.Keempat menteri tersebut Menpora Andi Mallarangeng, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Dua menteri Demokrat yang tidak dipanggil Presiden adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh.Muncul spekulasi dua menteri yang tidak dipanggil akan diganti. Andi Mallarangeng mengaku tidak tahu mengapa kedua mitranya dari partai tidak ikut menghadap Presiden di Cikeas.

�Kami tidak tahu, kami diundang satu per satu.Sampai di sana baru tahu ada (menteri Demokrat) yang lain,�ujar Andi. Dari Cikeas Presiden menuju Kompleks Istana Kepresidenan. Setiba di Istana Kepresidenan pada pukul 10.00 WIB Presiden langsung memanggil Wapres Boediono,Menko Polhukam Djoko Suyanto,Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Mensesneg Sudi Silalahi untuk kembali menggodok sejumlah nama menteri. Sekitar pukul 11.00 Presiden memanggil Mendiknas Muhammad Nuh,Kepala BKPM Gita Wiryawan, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, Menbudpar Jero Wacik dan Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan. Saat ditanyakan kepada EE Mangindaan,apakah Presiden telah membicarakan posisi menteri dalam pertemuan itu? Mangindaan menolak jawab.

�Bukan soal itu ya. Ini hanya pembicaraan nomenklatur di Diknas dan Budpar,�kilahnya. Pemanggilan menteri asal Demokrat ke Cikeas, menurut Andi,itu untuk mendengarkan penjelasan Presiden tentang reshufflekabinet.� Beliaumemberi penjelasan kepada kami tentang pikiran-pikiran beliau dalam konteks reshuffle ini.Termasuk apa yang diinginkan beliau dengan struktur komposisi kabinet yang baru,�ungkap Andi.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/436381/

DreamWorld
30th October 2011, 11:01 AM
emang pada g belajar manajemen kali y

dulu pas kuliah :ngakak:

abukan96
5th November 2011, 01:56 AM
nice inpoh ndan......

bosbesar
5th November 2011, 03:27 PM
memperkuat pengaruh ndan.. wkwkwk

sigung
5th November 2011, 04:31 PM
ngabisin duit rakyat aja tuh

VicZhou
6th November 2011, 01:59 AM
apa eshufle kabinet akan membuat indo menjadi lebih baik?

dliat aje deh ndan:ceriwislove:

zee
6th November 2011, 02:51 AM
uang rakyat dimakanin,hidup dengan uang haram...
:cd: