librilz
11th September 2011, 12:37 PM
http://images.detik.com/content/2011/09/11/10/mesiiirdlm.jpg
Jakarta - Komisi I DPR merespons insiden penyerangan Kedubes Israel di Kairo. Penyerangan tersebut dilatarbelakangi masalah Mesir dengan Kairo dan perbedaan sikap soal kemerdekaan Palestina.
"Kedutaan Israel kembali diserbu warga Kairo bahkan kali ini jauh lebih dahsyat dibanding penyerbuan sebelumnya. Bendera Israel diturunkan, lalu dilemparkan ke jalan bersama dokumen-dokumen yang ada di dalam gedung. Lebih dari itu Dubes Israel Yitzhak Levanon beserta keluarganya serta seluruh staf kedutaan terpaksa harus diselamatkan oleh aparat keamanan Mesir dengan menggunakan pesawat militer kembali ke negrinya," ujar Ketua Bidang Pertahanan, Informasi, Timur tengah dan Hubungan Luar Negeri Komisi I DPR DPR, M Najib, dalam siaran pers kepada detikcom, Minggu (11/9/2011).
Ia memandang ada tiga alasan aksi kekerasan tersebut dilakukan. Alasannya beragam dari masalah kedua negara hingga semangat Mesir memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Setidaknya ada tiga alasan mengapa rakyat Mesir Marah pada Israel. Pertama, terbunuhnya lima petugas perbatasan Mesir oleh pasukan Israel yang menyeberangi perbatasan kedua negara. Kasus ini tidak disikapi secara tegas oleh Pemerintah Mesir sehingga mengusik harga diri Bangsa Mesir," paparnya.
"Kedua, selama puluhan tahun di bawah Pemerintahan Husni Mubarak, Mesir bersikap lemah dan seolah didikte oleh keinginan Israel yang tentu berlawanan dengan aspirasi yang tumbuh di masyarakat. Ketiga, saat ini bertepatan dengan momentum keinginan Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka dari PBB yang ditentang keras oleh Israel. Sementara Rakyat Mesir sangat membela Palestina, dan di saat Rakyat Palestina menyabung nyawa menghadapi pasukan keamanan Israel para pejabat Mesir tampil mesra dengan para pejabat Israel di berbagai media," imbuhnya.
Menurutnya Mesir telah jauh berubah pasca jatuhnya Hosni Mubarak. Israel harus lebih paham situasi politik baru ini dan konsekuensi renggangnya komunikasi kedua negara.
"Apa yang terjadi saat ini mestinya menyadarkan para pejabat kedua negara bahwa sejak tergulingnya Husni Mubarak situasi telah berubah, karena itu sikap dan kebijakan kedua negara juga harusnya berubah," jelas politisi PAN ini.
Kerusuhan di luar gedung Kedubes Israel di Kairo, Mesir pada Jumat, 9 September malam waktu setempat terus memakan korban. 3 Orang tewas dan lebih dari seribu orang mengalami luka-luka. Dubes Israel di Kairo pun diungsikan pulang.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/9/2011), Dubes Israel diterbangkan ke Israel hari ini setelah demonstran menyerbu gedung kedutaannya. Menurut laporan Departemen Kesehatan setempat, 3 orang tewas dan 1.049 terluka dalam bentrokan antara demonstran dan polisi.
Source (http://www.detiknews.com/read/2011/09/11/090736/1719665/10/komisi-i-dpr-ada-tiga-alasan-rakyat-mesir-serang-kedubes-israel)
Jakarta - Komisi I DPR merespons insiden penyerangan Kedubes Israel di Kairo. Penyerangan tersebut dilatarbelakangi masalah Mesir dengan Kairo dan perbedaan sikap soal kemerdekaan Palestina.
"Kedutaan Israel kembali diserbu warga Kairo bahkan kali ini jauh lebih dahsyat dibanding penyerbuan sebelumnya. Bendera Israel diturunkan, lalu dilemparkan ke jalan bersama dokumen-dokumen yang ada di dalam gedung. Lebih dari itu Dubes Israel Yitzhak Levanon beserta keluarganya serta seluruh staf kedutaan terpaksa harus diselamatkan oleh aparat keamanan Mesir dengan menggunakan pesawat militer kembali ke negrinya," ujar Ketua Bidang Pertahanan, Informasi, Timur tengah dan Hubungan Luar Negeri Komisi I DPR DPR, M Najib, dalam siaran pers kepada detikcom, Minggu (11/9/2011).
Ia memandang ada tiga alasan aksi kekerasan tersebut dilakukan. Alasannya beragam dari masalah kedua negara hingga semangat Mesir memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Setidaknya ada tiga alasan mengapa rakyat Mesir Marah pada Israel. Pertama, terbunuhnya lima petugas perbatasan Mesir oleh pasukan Israel yang menyeberangi perbatasan kedua negara. Kasus ini tidak disikapi secara tegas oleh Pemerintah Mesir sehingga mengusik harga diri Bangsa Mesir," paparnya.
"Kedua, selama puluhan tahun di bawah Pemerintahan Husni Mubarak, Mesir bersikap lemah dan seolah didikte oleh keinginan Israel yang tentu berlawanan dengan aspirasi yang tumbuh di masyarakat. Ketiga, saat ini bertepatan dengan momentum keinginan Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka dari PBB yang ditentang keras oleh Israel. Sementara Rakyat Mesir sangat membela Palestina, dan di saat Rakyat Palestina menyabung nyawa menghadapi pasukan keamanan Israel para pejabat Mesir tampil mesra dengan para pejabat Israel di berbagai media," imbuhnya.
Menurutnya Mesir telah jauh berubah pasca jatuhnya Hosni Mubarak. Israel harus lebih paham situasi politik baru ini dan konsekuensi renggangnya komunikasi kedua negara.
"Apa yang terjadi saat ini mestinya menyadarkan para pejabat kedua negara bahwa sejak tergulingnya Husni Mubarak situasi telah berubah, karena itu sikap dan kebijakan kedua negara juga harusnya berubah," jelas politisi PAN ini.
Kerusuhan di luar gedung Kedubes Israel di Kairo, Mesir pada Jumat, 9 September malam waktu setempat terus memakan korban. 3 Orang tewas dan lebih dari seribu orang mengalami luka-luka. Dubes Israel di Kairo pun diungsikan pulang.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/9/2011), Dubes Israel diterbangkan ke Israel hari ini setelah demonstran menyerbu gedung kedutaannya. Menurut laporan Departemen Kesehatan setempat, 3 orang tewas dan 1.049 terluka dalam bentrokan antara demonstran dan polisi.
Source (http://www.detiknews.com/read/2011/09/11/090736/1719665/10/komisi-i-dpr-ada-tiga-alasan-rakyat-mesir-serang-kedubes-israel)