vals
1st September 2011, 01:14 PM
Uang Ibaratnya Sebuah Cahaya
http://1.bp.blogspot.com/_06GTvkqdgkQ/TAYU1rmG6pI/AAAAAAAAACQ/k6nAZig4ORs/s320/peluang_bisnis_online_100_masuk_akal_nggak_muluk_m uluk_iklanads.jpg
Hidup ini penuh dengan tantangan. Dengan bermacam-macam pola hidup, setiap orang berusaha untuk mengatur hidupnya dalam kemapanan. Berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Ada yang bekerja sampai larut malam, ada yang bekerja lebih dari satu pekerjaan, ada yang mesti melakukan perjalanan panjang ketempat kerja, dengan cara yang baik maupun jahat. Terkadang orang baik bisa berbuat jahat demi semua itu.
Fungsi utama uang adalah sebagai alat untuk menukar barang atau kebutuhan. Dengan uang orang bisa menukar dan memperoleh semua kebutuhan fisik hidup, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangan jaman, manusia menjadikan uang sebagai penyokong kehidupan mereka. Mereka bekerja untuk mendapatkan uang untuk menyokong kebutuhan diri sendiri, orang tua, istri/suami, anak-anak, dan sanak saudara.
Sebagai umat awam, hidup di lingkungan masyarakat tanpa uang seperti jatuh terpuruk. Uang saat ini dibaratkan seperti cahaya, saat cahaya bersinar terang, semua jalan terlihat, semua pandangan terlihat indah dimata. Tetapi sebaliknya, saat cahaya tidak bersinar, semua jalan terlihat gelap, tidak tahu kemana arah melangkah, bahkan terkadang jatuh menabrak hambatan. Begitupula dengan keberadaan uang, saat uang berlimpah terasa semua peluang datang menghampiri, pilihan ada ditangan, semua impian terwujud, semua kenikmatan terjangkau, dan lain sebagainya. Tetapi sebaliknya, saat uang habis pandangan menjadi gelap, terasa semua kesempatan hilang, tak tahu jalan untuk melangkah, teman dan sanak saudara menjauh, dan lain sebagainya. Tidak heran terkadang ada yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena berawal tidak mempunyai uang.
Uang bukan segalanya, dan bukan pula tujuan hidup. Uang hanyalah alat untuk menerangi jalan selama menempuh perjalanan hidup. Sepatutnya sebagai umat awam untuk mempertahankan cahaya agar tetap bersinar. Terutama bagi seorang yang menjadi penyokong atau sandaran bagi yang lain, tanggungjawab utamanya adalah menjaga agar keuangan tidak sampai surut, dengan cara bekerja dengan rajin dan tekun.
-sumber- (http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/09/01/uang-ibaratnya-sebuah-cahaya/)
http://1.bp.blogspot.com/_06GTvkqdgkQ/TAYU1rmG6pI/AAAAAAAAACQ/k6nAZig4ORs/s320/peluang_bisnis_online_100_masuk_akal_nggak_muluk_m uluk_iklanads.jpg
Hidup ini penuh dengan tantangan. Dengan bermacam-macam pola hidup, setiap orang berusaha untuk mengatur hidupnya dalam kemapanan. Berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Ada yang bekerja sampai larut malam, ada yang bekerja lebih dari satu pekerjaan, ada yang mesti melakukan perjalanan panjang ketempat kerja, dengan cara yang baik maupun jahat. Terkadang orang baik bisa berbuat jahat demi semua itu.
Fungsi utama uang adalah sebagai alat untuk menukar barang atau kebutuhan. Dengan uang orang bisa menukar dan memperoleh semua kebutuhan fisik hidup, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangan jaman, manusia menjadikan uang sebagai penyokong kehidupan mereka. Mereka bekerja untuk mendapatkan uang untuk menyokong kebutuhan diri sendiri, orang tua, istri/suami, anak-anak, dan sanak saudara.
Sebagai umat awam, hidup di lingkungan masyarakat tanpa uang seperti jatuh terpuruk. Uang saat ini dibaratkan seperti cahaya, saat cahaya bersinar terang, semua jalan terlihat, semua pandangan terlihat indah dimata. Tetapi sebaliknya, saat cahaya tidak bersinar, semua jalan terlihat gelap, tidak tahu kemana arah melangkah, bahkan terkadang jatuh menabrak hambatan. Begitupula dengan keberadaan uang, saat uang berlimpah terasa semua peluang datang menghampiri, pilihan ada ditangan, semua impian terwujud, semua kenikmatan terjangkau, dan lain sebagainya. Tetapi sebaliknya, saat uang habis pandangan menjadi gelap, terasa semua kesempatan hilang, tak tahu jalan untuk melangkah, teman dan sanak saudara menjauh, dan lain sebagainya. Tidak heran terkadang ada yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena berawal tidak mempunyai uang.
Uang bukan segalanya, dan bukan pula tujuan hidup. Uang hanyalah alat untuk menerangi jalan selama menempuh perjalanan hidup. Sepatutnya sebagai umat awam untuk mempertahankan cahaya agar tetap bersinar. Terutama bagi seorang yang menjadi penyokong atau sandaran bagi yang lain, tanggungjawab utamanya adalah menjaga agar keuangan tidak sampai surut, dengan cara bekerja dengan rajin dan tekun.
-sumber- (http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/09/01/uang-ibaratnya-sebuah-cahaya/)