Log in

View Full Version : Kisah Pemikul Tandu Jenderal Sudirman Yang Terlupakan, Mereka Hidup Miskin


hktoyshop
20th August 2011, 10:50 AM
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQdRWoHc6T9Q4J28ScrB5Aep-d9AaBNxS8KhUfHLhzWSbwxCPW8
http://belajarblogger.info/wp-content/plugins/WPRobot3.24/images/2ecdf__pemikul+tandu.jpg.jpg

Para pemikul tandu Jenderal Soedirman
Anda mungkin tak akan lupa foto yang ada di buku sejarah. Kalau melihat gambar hitam putih ada orang ditandu, kita langsung berpikir. Jederal Sudirman. Kini tandu tersebut diabadikan di museum Museum Satria Mandala

http://belajarblogger.info/wp-content/plugins/WPRobot3.24/images/2ecdf__tandu.jpg.jpg

tandu itu kini di museum Museum Satria Mandala
Lalu bagaimana dengan nasib para pemikul tandunya? Berikut tulisan tentang nasib mereka yang saya ambil dari malangraya.web.id
Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia memang takkan pernah dilupakan rakyat. Akan tetapi, tak banyak sosok pejuang yang bisa diingat rakyat. Djuwari (82 tahun), barangkali satu dari sekian banyak pejuang yang terlupakan. Kakek yang pernah memanggul tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman itu, kini masih berkubang dalam kemiskinan.
Tepat pada peringatan proklamasi 17 Agustus, Malang Post berusaha menelusuri jejak pemanggul tandu sang Panglima Besar. Djuwari berdomisili di Dusun Goliman Desa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, kaki Gunung Wilis. Kampungnya merupakan titik start rute gerilya Panglima Besar Sudirman Kediri-Nganjuk sepanjang sekitar 35 km.
Dari Malang, dusun Goliman bisa ditempuh dalam waktu sekitar empat jam perjalanan darat. Kabupaten Kediri lebih dekat di tempuh lewat Kota Batu, melewati Kota Pare Kediri hingga menyusur Tugu Simpang Gumul ikon Kabupaten Kediri. Terus melaju ke jurusan barat, jalur ke Dusun Goliman tak terlalu sulit ditemukan.
Sejam melewati jalur mendaki di pegunungan Wilis, Malang Post pun tiba di pedusunan yang tengah diterpa kemarau. Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman memang sangat jauh dari keramaian kota. Titik start gerilya berada di kampung yang dikepung bukit-bukit tinggi dan tebing andesit.
“Inggih leres, kulo Djuwari, ingkang nate manggul Jenderal Soedirman, sampeyan saking pundi?” kata seorang kakek yang tengah duduk sambil memegang tongkat di sudut rumah warga Dusun Goliman.

http://belajarblogger.info/wp-content/plugins/WPRobot3.24/images/2ecdf__djuwari.gif.jpg


Djuwari


Melihat sosok Djuwari tak nampak kegagahan pemuda berumur 21 tahun yang 61 tahun lalu memanggul Panglima Besar. Namun dipandang lebih dekat, baru tampak sisa-sisa kepahlawanan pemuda Djuwari. Sorot mata kakek 13 cucu itu masih menyala, menunjukkan semangat perjuangan periode awal kemerdekaan.
Sang pemanggul tandu Panglima Besar itu mengenakan baju putih teramat lusuh yang tidak dikancingkan. Sehingga angin pegunungan serta mata manusia bebas memandang perut keriputnya yang memang kurus. Sedangkan celana pendek yang dipakai juga tak kalah lusuh dibanding baju atasan.
Rumah-rumah di Dusun Goliman termasuk area kediaman Djuwari tak begitu jauh dari kehidupan miskin. Beberapa rumah masih berdinding anyaman bambu, jika ada yang bertembok pastilah belum dipermak semen. Sama halnya dengan kediaman Djuwari yang amat sederhana dan belum dilengkapi lantai.
“Sing penting wes tau manggul Jenderal, Pak Dirman. Aku manggul teko Goliman menyang Bajulan, iku mlebu Nganjuk,” ujar suami almarhum Saminah itu ketika ditanya balas jasa perjuangannya.
Dia bercerita, memanggul tandu Pak Dirman (panggilannya kepada sang Jenderal) adalah kebanggaan luar biasa. Kakek yang memiliki tiga cicit itu mengaku memanggul tandu jenderal merupakan pengabdian. Semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa berharap imbalan apapun.
Sepanjang hidupnya menjadi eks pemanggul tandu Soedirman, keluarga Djuwari beberapa kali didatangi cucu Panglima Besar. Pernah suatu kali diberi uang Rp 500 ribu, setelah itu belum ada yang datang membantu. Pemerintahan yang cukup baik kepadanya adalah pada zaman Soeharto, sesekali dia digelontor bantuan beras.
“Biyen manggule tandu yo gantian le, kiro-kiro onok wong pitu, sing melu manggul teko Goliman yaiku Warso Dauri (kakak kandungnya), Martoredjo (kakak kandung lain ibu) karo Djoyo dari (warga Goliman),” akunya.
Perjalanan mengantar gerilya Jenderal Soedirman seingatnya dimulai pukul 8 pagi, dengan dikawal banyak pria berseragam. Rute yang ditempuh teramat berat karena melewati medan berbukit-bukit dan hutan yang amat lebat. Seringkali perjalanan berhenti untuk beristirahat sekaligus memakan perbekalan yang dibawa.
“Teko Bajulan (Nganjuk), aku karo sing podho mikul terus mbalik nang Goliman. Wektu iku diparingi sewek (jarit) karo sarung,” imbuhnya.
Ayah dari empat putra dan empat putri itu menambahkan, waktu itu, istrinya (sudah dipanggil Tuhan setahun lalu) amat senang menerima sewek pemberian sang Jenderal. Saking seringnya dipakai, sewek itupun akhirnya rusak, sehingga kini Djuwari hanya tinggal mewariskan cerita kisahnya mengikuti gerilya.
“Pak Dirman pesen, urip kuwi kudu seng rukun, karo tonggo teparo, sak desa kudu rukun kabeh,” katanya.
Dari empat warga Dusun Goliman yang pernah memanggul tandu Panglima Besar, hanya Djuwari seorang yang masih hidup. Putra Kastawi dan Kainem itu masih memiliki kisah dan semangat masa-masa perang kemerdekaan. Ketika ditanya soal periode kepemimpinan Presiden Soekarno hingga SBY, Djuwari dengan tegas mengatakan tidak ada bedanya.

:melonndan::melonndan::melonndan:
sumber (http://belajarblogger.info/kisah-pemikul-tandu-jenderal-sudirman-yang-terlupakan-mereka-hidup-miskin/)




Sex Yang Nikmat dan Sehat >>http://www.hk-toys[dot]com
Blog HK-Toys > > http://blog.hk-toys[dot]com
Official Web Fleshlight on Hk-toys>> http://fleshlight.hk-toys[dot]com

DreamWorld
20th August 2011, 10:52 AM
udah saatnya mereka dianggap veteran jg

karena layak dihormati atas jasa-jasanya :mantap:

dionless
20th August 2011, 11:45 AM
Oh tragis banget hidupnya....

dhana18
20th August 2011, 02:59 PM
mbah maaf jasamu terlupakan

azharmaice
20th August 2011, 04:18 PM
banyak pahlawan pahlawan tanpa tanda jasa di negeri ini yang hidup sengsara, mungkin jika tidak ada mereka mereka indonesia belum tentu bisa jadi seperti ini sekarang, walaupun hanya seorang pengangkat tandu Jendral Sudirman :huaa:

faizaldi
20th August 2011, 04:59 PM
harus d hormati tuh :loveindonesia

nun
21st August 2011, 02:03 PM
Nasib veteran sekarang makin hak diperhatikan

CdZ
21st August 2011, 02:34 PM
nice story ndan :2good:

menx21
21st August 2011, 03:16 PM
kasian juga ya mereka::shutup:

idsayainipanjangbukanmain
22nd August 2011, 08:05 AM
tinggal 1 y ndan yg msh idup skrg :hope:

ChandraDewi
22nd August 2011, 08:21 AM
para pelaku sejarah yg terlupakan

biggun
22nd August 2011, 08:57 AM
waduuhhh hidup nya dilupakan gt..
padahal beliau yg paling berjasa tuh..!! :rokok:

ChandraDewi
22nd August 2011, 09:00 AM
waduuhhh hidup nya dilupakan gt..
padahal beliau yg paling berjasa tuh..!! :rokok:

kalo gada beliau, dulu siapa yg bawa jendral sudirman perang, waktu perang kan jendral sudirman lagi sakti, makanya dibawa pake tandu.

paidjoireng
22nd August 2011, 09:55 AM
terharu baca kisahnya ndan.. :melas:

hktoyshop
22nd August 2011, 10:09 AM
terharu baca kisahnya ndan.. :melas:
iya ndan..
kasian banget ya tukang tandu jendral sudirman..

bhadrika
3rd September 2011, 11:13 PM
kadang hal yang kecil dianggap sepele hingga ahirnya dilupakan...

manstap dan...cuman sayang ngbrolnya pake bhs jawa...mohon ditranslate biar ane ngerti semuanya dan...

ultrasupreme
4th September 2011, 12:23 PM
kesian ya ndan... INDONESIA namanya juga...

PlagiatLOE
4th September 2011, 01:21 PM
kasian banget...jasanya sudah dilupakan ma pemerintah sekarang,....

parjorustam
4th September 2011, 03:40 PM
ini lah indonesia !!!!
:cabendan::cabendan::cabendan::cabendan::cabendan: :cabendan:

Lychee
4th September 2011, 05:35 PM
Terus terang ane miris ndan baca kisah beliau, banyak banget veteran kita yang bernasib tidak baik. Pernah dengar nama Sukarni? Itu salah satu pemuda yang menculik Bung Karno ma Pak Hatta ke Rengasdengklok demi membujuk mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Nah selain cerita itu, saya gak tahu apa nasib beliau di kemudian hari. Bahkan kalau anda pernah lewat jalan Dr. Kusuma Atmaja (menuju HOS Cokroaminoto) ndan akan lihat sebuah rumah tua eks veteran RI yang berusaha me;awan upaya penggusuran dari pihak2 tertentu. Saya pernah lihat ada beberapa tenatara ngumpul di sana, dan beberapa hari kemudian saya baru menyadari kalau mereka berusaha mengusir penghuninya (seorang janda veteran kemerdekaan RI), sekarang rumah itu ditempeli banyak spanduk yang bertuliskan Janda Veteran RI menuntut keadilan.

Well kalau dilihat-lihat dengan tidak adanya penghormatan dan ketidak pedulian pemerintah kepada mereka, gak heran Indonesia gak maju2. Mungkin ini yang bisa dibilang kutukan para veteran yang terabaikan selama ini.

Sapedah
4th September 2011, 10:49 PM
kasian bnget ya para pahlawan kita ga dihargain pemerintah :shutup:

cikiringki
4th September 2011, 10:57 PM
cuma di Indonesia aja yg kaya gini......:mewek:

di negara lain orang2 yg berjasa utk negaranya sangat2 di perhatikan hidupnya......


ada apa dengan Indonesia ?????

hktoyshop
5th September 2011, 09:48 AM
cuma di Indonesia aja yg kaya gini......:mewek:

di negara lain orang2 yg berjasa utk negaranya sangat2 di perhatikan hidupnya......


ada apa dengan Indonesia ?????

iya ndan,.
ada apa ya dengan indonesia..
banyak pejabat yang mementingkan diri sendiri..

Lawrence
5th September 2011, 11:40 AM
indonesia lupa jasa jasa pahlawan

SkyCap
5th September 2011, 12:44 PM
Nice gann :mantap:

xander630
5th September 2011, 02:27 PM
ah pmrintah nya ajj hnya pduli ama perut masing2 :cd:

hktoyshop
6th September 2011, 09:37 AM
ah pmrintah nya ajj hnya pduli ama perut masing2 :cd:

iya ndan..
ya begitudah..
pedulinya begitu..

bramIdoenk
9th September 2011, 08:21 PM
hebat yah gan... ke ikhlasan dalam mengabdi... seharusnya saat ini mereka bisa lebih dihargai lagi... tapi.............................................. ................

hktoyshop
10th September 2011, 09:37 AM
hebat yah gan... ke ikhlasan dalam mengabdi... seharusnya saat ini mereka bisa lebih dihargai lagi... tapi.............................................. ................

iya ndan..
harusnya emank begitu,dihargai..di kasih kehidupan layak...