GadoGado
18th September 2010, 12:17 PM
Dalam "forum peraih hadiah nobel perdamaian 2006" yang di selenggarakan di Beijing baru-baru ini, sejumlah besar peraih hadiah nobel tersebut menyingkap kegaiban kesehatan menurut pandangan individu. Menurut ilmuwan asal Amerika yang mendapat kehormatan sebagai "bapak Viagra" : jika terbiasa duduk lama, meskipun seorang yang berperawakan kurus, kemungkinan terkena penyakit pembuluh darah jantung juga akan lebih tinggi, sebaliknya mereka yang kerap berolah-raga rasio timbulnya penyakit pembuluh darah jantung akan menurun drastis. Ia bahkan mengeluarkan catatan hubungan rasio kematian dengan kuantitas olah-raga, dan tampaknya tuntutannya terhadap olah-raga cukup tinggi ¾ untuk mengurangi rasio kematian 50%, jarak berjalan setiap minggu harus lebih dari 40 km.
Setiap hari berjalan 10 ribu langkah.
Buletin lembaga ilmu kedokteran olahraga Amerika pernah mengemukakan, bahwa jumlah total langkah setiap hari rata-rata wanita parobaya tidak kurang dari 10 ribu langkah, maka secara keseluruhan dapat dipastikan indek pengukuran sesuai dengan tuntutan kesehatan. Sebaliknya, jika langkah setiap hari kurang dari 6 ribu langkah, maka sangat rentan masuk dalam deretan orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, dan seiring dengan itu, peluang terkena penyakit pembuluh darah jantung dan diabetes juga akan meningkat.
Sebanyak 80 wanita di atas usia 40 tahun ikut berpartisipasi dalam survei ini, setiap hari mereka membawa alat penghitung langkah, mereka bekerja, menjalani kehidupan dan istirahat seperti biasa dalam sepekan, selain itu juga merekam jumlah langkah jalan setiap hari.
Setelah menyelesaikan percobaan terkait di atas, peneliti lalu membagi mereka menjadi 2 kelompok sesuai dengan hasil percobaan di atas : kelompok yang tidak beraktivitas (olahraga) (rata-rata di bawah 6 ribu langkah setiap hari), kelompok yang beraktivitas ringan (rata-rata 6000-9999 langkah setiap hari) dan kelompok yang berolahraga (rata-rata di atas 10 ribu langkah setiap hari). Melalui indeks berat badan sukarelawan yang diukur, di mana dari hasil perbandingan lemak tubuh, lingkar pinggang, para ahli mendapati, sebagian besar tiap indeks wanita yang berolahraga berada dalam batas lingkup yang normal, sedangkan mereka yang digolongkan ke dalam kelompok yang tidak beraktivitas, secara fundamental termasuk orang yang kelebihan berat atau obesitas.
Berjalan lebih aman daripada lari.
Mengapa ilmuwan merekomendasikan agar semua orang menggunakan cara berjalan bukannya berlari santai untuk merawat kesehatan sehari-jari adalah karena berjalan lebih aman daripada berlari santai. Bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun atau yang jarang berolahraga, tiba-tiba melakukan latihan lari, yang mana dalam hal ini bagian sendi lutut, urat otot dan bagian lainya akan mudah terluka; bagi mereka yang jantung, ginjal, hati dan organ dalam atau sistem metabolismenya bermasalah, secara nyata akan terjadi kondisi kekurangan persediaan oksigen darah.
Untuk melangsingkan badannya, seorang polisi Taipei, Taiwan, yang berusia 41 tahun memilih lari santai, namun, ketika jumlah kebutuhan oksigen darah melonjak naik, badannya tidak dapat menyesuaikan diri, akhirnya terjadi pendarahan otak dan tewas.
Ahli kesehatan jasmani (olahraga) Jerman juga menuturkan, bahwa umumnya setiap satu langkah kita, pukulan yang dialami telapak kaki kurang lebih adalah 1-2 kali lipat berat badan, atau hanya sekitar 1/3 dari lari santai, pukulan yang tidak seberapa, namun, efeknya sangat baik bagi perawatan kesehatan.
Berjalan dapat mengobati penyakit
Temuan baru ilmu jasmani (olahraga) modern telah menyediakan lebih banyak titik terang yang menarik minat dalam pola latihan berjalan sehat.
Setelah riset yang berlangsung selama 18 bulan ilmuwan asal Israel menuturkan, "Apabila kita teguh dalam berjalan, maka kaum laki-laki tidak perlu lagi Viagra."ia mendapati, bahwa saraf gerak anggota badan bawah laki-laki erat hubungannya dengan saraf vitalitas yang mengatur kemampuan sexual, latihan jalan 3 kali dalam sepekan dan sejauh 4 km setiap hari dapat menghasilkan efek pengobatan sebesar 67 % terhadap gangguan sexual (ED) laki-laki.
Menurut laporan majalah scientist Inggris, bahwa berjalan lebih dari 3 jam dalam sepekan, dapat mengurangi 35% - 40% resiko terkena penyakit pembuluh darah jantung.
Majalah Natural Amerika menyebutkan, bahwa bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun, apabila setiap berjalan lebih dari 45 menit dalam 3 hari sepekan, dapat mencegah demensia usia lanjut. Dan jika berjalan lebih dari 7 jam dalam sepekan, dapat mengurangi 20 % rasio kena penyakit kanker payudara, selain itu juga memiliki efek pengobatan sebesar 50% terhadap penyakit diabetes golongan II.
Setiap hari berjalan 10 ribu langkah.
Buletin lembaga ilmu kedokteran olahraga Amerika pernah mengemukakan, bahwa jumlah total langkah setiap hari rata-rata wanita parobaya tidak kurang dari 10 ribu langkah, maka secara keseluruhan dapat dipastikan indek pengukuran sesuai dengan tuntutan kesehatan. Sebaliknya, jika langkah setiap hari kurang dari 6 ribu langkah, maka sangat rentan masuk dalam deretan orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, dan seiring dengan itu, peluang terkena penyakit pembuluh darah jantung dan diabetes juga akan meningkat.
Sebanyak 80 wanita di atas usia 40 tahun ikut berpartisipasi dalam survei ini, setiap hari mereka membawa alat penghitung langkah, mereka bekerja, menjalani kehidupan dan istirahat seperti biasa dalam sepekan, selain itu juga merekam jumlah langkah jalan setiap hari.
Setelah menyelesaikan percobaan terkait di atas, peneliti lalu membagi mereka menjadi 2 kelompok sesuai dengan hasil percobaan di atas : kelompok yang tidak beraktivitas (olahraga) (rata-rata di bawah 6 ribu langkah setiap hari), kelompok yang beraktivitas ringan (rata-rata 6000-9999 langkah setiap hari) dan kelompok yang berolahraga (rata-rata di atas 10 ribu langkah setiap hari). Melalui indeks berat badan sukarelawan yang diukur, di mana dari hasil perbandingan lemak tubuh, lingkar pinggang, para ahli mendapati, sebagian besar tiap indeks wanita yang berolahraga berada dalam batas lingkup yang normal, sedangkan mereka yang digolongkan ke dalam kelompok yang tidak beraktivitas, secara fundamental termasuk orang yang kelebihan berat atau obesitas.
Berjalan lebih aman daripada lari.
Mengapa ilmuwan merekomendasikan agar semua orang menggunakan cara berjalan bukannya berlari santai untuk merawat kesehatan sehari-jari adalah karena berjalan lebih aman daripada berlari santai. Bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun atau yang jarang berolahraga, tiba-tiba melakukan latihan lari, yang mana dalam hal ini bagian sendi lutut, urat otot dan bagian lainya akan mudah terluka; bagi mereka yang jantung, ginjal, hati dan organ dalam atau sistem metabolismenya bermasalah, secara nyata akan terjadi kondisi kekurangan persediaan oksigen darah.
Untuk melangsingkan badannya, seorang polisi Taipei, Taiwan, yang berusia 41 tahun memilih lari santai, namun, ketika jumlah kebutuhan oksigen darah melonjak naik, badannya tidak dapat menyesuaikan diri, akhirnya terjadi pendarahan otak dan tewas.
Ahli kesehatan jasmani (olahraga) Jerman juga menuturkan, bahwa umumnya setiap satu langkah kita, pukulan yang dialami telapak kaki kurang lebih adalah 1-2 kali lipat berat badan, atau hanya sekitar 1/3 dari lari santai, pukulan yang tidak seberapa, namun, efeknya sangat baik bagi perawatan kesehatan.
Berjalan dapat mengobati penyakit
Temuan baru ilmu jasmani (olahraga) modern telah menyediakan lebih banyak titik terang yang menarik minat dalam pola latihan berjalan sehat.
Setelah riset yang berlangsung selama 18 bulan ilmuwan asal Israel menuturkan, "Apabila kita teguh dalam berjalan, maka kaum laki-laki tidak perlu lagi Viagra."ia mendapati, bahwa saraf gerak anggota badan bawah laki-laki erat hubungannya dengan saraf vitalitas yang mengatur kemampuan sexual, latihan jalan 3 kali dalam sepekan dan sejauh 4 km setiap hari dapat menghasilkan efek pengobatan sebesar 67 % terhadap gangguan sexual (ED) laki-laki.
Menurut laporan majalah scientist Inggris, bahwa berjalan lebih dari 3 jam dalam sepekan, dapat mengurangi 35% - 40% resiko terkena penyakit pembuluh darah jantung.
Majalah Natural Amerika menyebutkan, bahwa bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun, apabila setiap berjalan lebih dari 45 menit dalam 3 hari sepekan, dapat mencegah demensia usia lanjut. Dan jika berjalan lebih dari 7 jam dalam sepekan, dapat mengurangi 20 % rasio kena penyakit kanker payudara, selain itu juga memiliki efek pengobatan sebesar 50% terhadap penyakit diabetes golongan II.