GadoGado
18th September 2010, 12:16 PM
Kalbe.co.id - Pria yang bertemperamen buruk dan mengalami depresi mempunyai risiko penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi yang lebih tinggi. Namun, bila perilaku tersebut dapat mereka perbaiki, maka risiko untuk terkena berbagai penyakit tersebut pun dapat dikurangi. Demikian menurut sebuah penelitian yang diungkapkan dalam sebuah jurnal yang diulas oleh Reuters Health edisi 30 Maret 2007 yang lalu.
Profesor Edward Suarez dari Duke University di North Caroline mangatakan,�Orang yang bertemperamen kasar, mengalami depresi, dan sering marah memandang dunia di sekelilingnya dengan cara yang berbeda, bahkan terkadang mereka melihatnya bagaikan dirinya versus dunia. Kehidupan sepertinitu sering mengakibatkan stres yang lebih berat dan kemungkinan terjadinya perubahan fungsi tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit.�
Walaupun penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Brain Behaviour and Immunity tersebut berfokus pada pria, Prof. Suarez mengatakan bahwa wanita mempunyai juga mempunyai kecendurangan menghadapi faktor risiko yang sama.
Selama kurun waktu 20 tahun, Prof. Suarez dan timnya melakukan pengujian terhadap 313 pria veteran perang Vietnam yang sebagian terlibat dalam penelitian mengenai dampak �Agent Orange�. Penelitian berakhir pada tahun 2002.
Dalam satu dekade, hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kasar, marah dan depresi meningkatkan peradangan yang diukur dengan meningkatnya protein C3 yang berkaitan dengan penyakit jantung dan diabetes.
Prof. Suarez mengatakan bahwa pria yang merokok dan gemuk mempunyai risiko yang lebih tinggi lagi untuk mengalami peradangan.
�Risko terhadap berbagai penyakit tersebut mungkin dapat dikurangi dengan mengurangi variabel psikologis ini, yang akan menurunkan risiko peradangan,� ujar Prof. Suarez.
Profesor Edward Suarez dari Duke University di North Caroline mangatakan,�Orang yang bertemperamen kasar, mengalami depresi, dan sering marah memandang dunia di sekelilingnya dengan cara yang berbeda, bahkan terkadang mereka melihatnya bagaikan dirinya versus dunia. Kehidupan sepertinitu sering mengakibatkan stres yang lebih berat dan kemungkinan terjadinya perubahan fungsi tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit.�
Walaupun penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Brain Behaviour and Immunity tersebut berfokus pada pria, Prof. Suarez mengatakan bahwa wanita mempunyai juga mempunyai kecendurangan menghadapi faktor risiko yang sama.
Selama kurun waktu 20 tahun, Prof. Suarez dan timnya melakukan pengujian terhadap 313 pria veteran perang Vietnam yang sebagian terlibat dalam penelitian mengenai dampak �Agent Orange�. Penelitian berakhir pada tahun 2002.
Dalam satu dekade, hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kasar, marah dan depresi meningkatkan peradangan yang diukur dengan meningkatnya protein C3 yang berkaitan dengan penyakit jantung dan diabetes.
Prof. Suarez mengatakan bahwa pria yang merokok dan gemuk mempunyai risiko yang lebih tinggi lagi untuk mengalami peradangan.
�Risko terhadap berbagai penyakit tersebut mungkin dapat dikurangi dengan mengurangi variabel psikologis ini, yang akan menurunkan risiko peradangan,� ujar Prof. Suarez.