GadoGado
18th September 2010, 05:01 AM
Jangan Lupa Jemurannya ...
Fire - Yogyakarta
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran2.jpg
(Suara keras dari speaker komputer, membuat rintik-rintik hujan yang mulai turun nyaris tak terdengar. Sejumlah tetes kebocoran sporadis menyadarkanku bahwa hujan sudah cukup deras. Sontak saya njenggirat karena teringat jemuran pakaian di luar. Dengan semangat '45 saya segera bergegas mengentaskan jemuran tersebut dari kemiskinan ... eh dari kehujanan.
Prioritas pertama pada baju, celana panjang, dan yang lebar-lebar pokoknya yang jauh lebih lama keringnya. Kloter berikutnya baru nyaut sempak dan wadya bala 'jeroan' lainnya. Sayang dalam operasi penyelamatan kali ini, sejumlah 'korban' jatuh dan menjadi kotor, karena terburu-buru. Sepatu kesayanganku yang sedang dijemur di atas atap terlanjur teles klebes (basah kuyup). Alamat harus memakai option terakhir untuk mode express pengeringan sepatu, yaitu memanfaatkan hair-dryer, bahkan bila perlu dipanasi di atas kompor. Itulah pentingnya agar sesama manusia saling mengingatkan, terutama mengingatkan mengenai jemuran pakaian, agar tidak kehujanan ... he he ... )
Datangnya musim penghujan, kami perlu menentukan apakah cucian akan dijemur di luar atau di dalam? Kadang dilematis juga, penginnya menjemur di luar biar lebih cepat kering, eh malah kehujanan. Rupanya itulah pentingnya rajin menyimak ramalan cuaca, jangan cuma ramalan Mama Doreng mengenai seleb yang bakal ngetop. Jadi kalau mendung yang menggayut di langit ternyata juga sering membuat mendung wajah rekan anda, mungkin saja karena jemurannya di rumah belum dientas, jadi khawatir kehujanan. Mentari yang enggan menyapa, dan hujan yang lebih kerap muncul, kadang jemuran kami tak kunjung kering. Padahal stok pakaian bersih sudah menipis. Terpaksalah saya pakai baju yang masih agak basah sampai kering di badan (mirip lagu dangdut ya?). Untunglah sempaknya sudah lumayan kering, kalau tidak bisa ayang-ayangen.
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran1deh.jpg
Jemuran merupakan pemandangan yang umum menghiasi rumah, termasuk juga rumah susun. Kadang terpikir juga, kalau yang dapat lantai di bawah bisa ketetesan jemuran tingkat di atasnya, jadi keringnya paling lama. Tapi kalau hotel sepertinya terdapat larangan untuk menjemur pakaian. Bagaimana ya, kalau di hotel berbintang lima ada pemandangan 'eksotik' yaitu jemuran bermacam "jeroan" yang ngawe-awe (melambai) di balkon seolah mengucapkan selamat datang kepada para tamu? he he he ... Para penghuni rumah tinggal yang masih memiliki halaman di dalam rumah, bisa memilih untuk menjemur pakaian di halaman dalam. Selain lebih aman dari bahaya maling jemuran (baik yang bermotif komersial maupun "apresiatif"), juga dapat menjaga privasi. Nanti kalau dijemur di halaman luar kan bisa kelihatan kalau sempaknya ternyata sudah bolong-bolong, atau kutangnya perlu pakai peniti (ups ... Mamak sudah pulang belum ya?).
Selain itu dari hasil sensus jemuran, sebenarnya bisa tergambar jumlah penghuni rumah, rentang usia, dan jenis kelaminnya. Misalnya, keluarga yang sedang punya anak bayi, maka banyak jemuran popoknya. Hiks.. jadi ingat dulu waktu ponakanku masih bayi, dan sedang musim penghujan. Maka jemuran popok pun kerap dicantelkan di dalam rumah. Jadi berjalan kemana-mana di dalam rumah, selalu ketanggor popok.
Bagaimana kalau rumah yang tidak punya anak bayi tapi kok sering ada jemuran popoknya? Siapa tahu itu popok wewe ... hiiiii ..becanda kok. Nah, kalau rumah yang jemurannya banyak banget hampir satu RT? Itu mungkin bibik yang menerima nyucikan pakaian orang lain. Tapi sekarang memang jasa pencucian pakaian yang juga menyasar segmen anak kost tersebut, mendapat persaingan dari usaha laundry yang makin menjamur di lingkungan sekitar. Apalagi terdapat laundry yang memberikan fasilitas ambil-kirim, atau menghitung cucian secara kiloan. Masalah lain dengan jemuran, adalah bila sedang bertiup angin yang cukup kencang. Jika jemuran jatuh kan kotor lagi, apalagi kalau sampai di-ewer-ewer kucing atau anjing. Maklum, bau manusia di pakaian itu mungkin menarik buat mereka. Lha kalo jemuran sempak panjenengan digondol kirik lalu ditinggalkan di kost-kost-an cewek di sebelah, kan bisa bikin heboh?
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran6.jpg
Apakah kegunaan pagar rumah, selain untuk mencegah ayam tetangga masuk ke halaman?
Ya, pagar rumah merupakan tempat yang cukup representatif untuk menjemur kasur, termasuk bantal guling. Jika dengan rumah sebelah berbatasan tembok yang tidak terlalu tinggi, biasanya juga menjadi tempat jemuran favorit. Tapi kalau menjemur kasur di luar jangan lupakan pengawasan, kenapa? Soalnya pernah kami menjemur kasur yang kena ompol, kok hasilnya malah makin pesing saja. Jebulnya ada kucing yang gemar nimbrung ikut berjemur juga, tak lupa sambil meninggalkan "ungkapan terima kasih" secukupnya (kadang kala dalam jumlah yang berlebihan sehingga membuat kami tak enak hati menerimanya). Karena "ketulusan" kucing tersebut, terpaksalah kami harus melakukan pembersihan yang lebih menyeluruh.
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran3.jpg
Baiklah teman-teman, mumpung mentari bersinar saya mau nggebuki jemuran kasur dulu biar kutunya pada kabur. Lho, siapa tuh yang sedang njemur gigi?
Fire - Yogyakarta
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran2.jpg
(Suara keras dari speaker komputer, membuat rintik-rintik hujan yang mulai turun nyaris tak terdengar. Sejumlah tetes kebocoran sporadis menyadarkanku bahwa hujan sudah cukup deras. Sontak saya njenggirat karena teringat jemuran pakaian di luar. Dengan semangat '45 saya segera bergegas mengentaskan jemuran tersebut dari kemiskinan ... eh dari kehujanan.
Prioritas pertama pada baju, celana panjang, dan yang lebar-lebar pokoknya yang jauh lebih lama keringnya. Kloter berikutnya baru nyaut sempak dan wadya bala 'jeroan' lainnya. Sayang dalam operasi penyelamatan kali ini, sejumlah 'korban' jatuh dan menjadi kotor, karena terburu-buru. Sepatu kesayanganku yang sedang dijemur di atas atap terlanjur teles klebes (basah kuyup). Alamat harus memakai option terakhir untuk mode express pengeringan sepatu, yaitu memanfaatkan hair-dryer, bahkan bila perlu dipanasi di atas kompor. Itulah pentingnya agar sesama manusia saling mengingatkan, terutama mengingatkan mengenai jemuran pakaian, agar tidak kehujanan ... he he ... )
Datangnya musim penghujan, kami perlu menentukan apakah cucian akan dijemur di luar atau di dalam? Kadang dilematis juga, penginnya menjemur di luar biar lebih cepat kering, eh malah kehujanan. Rupanya itulah pentingnya rajin menyimak ramalan cuaca, jangan cuma ramalan Mama Doreng mengenai seleb yang bakal ngetop. Jadi kalau mendung yang menggayut di langit ternyata juga sering membuat mendung wajah rekan anda, mungkin saja karena jemurannya di rumah belum dientas, jadi khawatir kehujanan. Mentari yang enggan menyapa, dan hujan yang lebih kerap muncul, kadang jemuran kami tak kunjung kering. Padahal stok pakaian bersih sudah menipis. Terpaksalah saya pakai baju yang masih agak basah sampai kering di badan (mirip lagu dangdut ya?). Untunglah sempaknya sudah lumayan kering, kalau tidak bisa ayang-ayangen.
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran1deh.jpg
Jemuran merupakan pemandangan yang umum menghiasi rumah, termasuk juga rumah susun. Kadang terpikir juga, kalau yang dapat lantai di bawah bisa ketetesan jemuran tingkat di atasnya, jadi keringnya paling lama. Tapi kalau hotel sepertinya terdapat larangan untuk menjemur pakaian. Bagaimana ya, kalau di hotel berbintang lima ada pemandangan 'eksotik' yaitu jemuran bermacam "jeroan" yang ngawe-awe (melambai) di balkon seolah mengucapkan selamat datang kepada para tamu? he he he ... Para penghuni rumah tinggal yang masih memiliki halaman di dalam rumah, bisa memilih untuk menjemur pakaian di halaman dalam. Selain lebih aman dari bahaya maling jemuran (baik yang bermotif komersial maupun "apresiatif"), juga dapat menjaga privasi. Nanti kalau dijemur di halaman luar kan bisa kelihatan kalau sempaknya ternyata sudah bolong-bolong, atau kutangnya perlu pakai peniti (ups ... Mamak sudah pulang belum ya?).
Selain itu dari hasil sensus jemuran, sebenarnya bisa tergambar jumlah penghuni rumah, rentang usia, dan jenis kelaminnya. Misalnya, keluarga yang sedang punya anak bayi, maka banyak jemuran popoknya. Hiks.. jadi ingat dulu waktu ponakanku masih bayi, dan sedang musim penghujan. Maka jemuran popok pun kerap dicantelkan di dalam rumah. Jadi berjalan kemana-mana di dalam rumah, selalu ketanggor popok.
Bagaimana kalau rumah yang tidak punya anak bayi tapi kok sering ada jemuran popoknya? Siapa tahu itu popok wewe ... hiiiii ..becanda kok. Nah, kalau rumah yang jemurannya banyak banget hampir satu RT? Itu mungkin bibik yang menerima nyucikan pakaian orang lain. Tapi sekarang memang jasa pencucian pakaian yang juga menyasar segmen anak kost tersebut, mendapat persaingan dari usaha laundry yang makin menjamur di lingkungan sekitar. Apalagi terdapat laundry yang memberikan fasilitas ambil-kirim, atau menghitung cucian secara kiloan. Masalah lain dengan jemuran, adalah bila sedang bertiup angin yang cukup kencang. Jika jemuran jatuh kan kotor lagi, apalagi kalau sampai di-ewer-ewer kucing atau anjing. Maklum, bau manusia di pakaian itu mungkin menarik buat mereka. Lha kalo jemuran sempak panjenengan digondol kirik lalu ditinggalkan di kost-kost-an cewek di sebelah, kan bisa bikin heboh?
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran6.jpg
Apakah kegunaan pagar rumah, selain untuk mencegah ayam tetangga masuk ke halaman?
Ya, pagar rumah merupakan tempat yang cukup representatif untuk menjemur kasur, termasuk bantal guling. Jika dengan rumah sebelah berbatasan tembok yang tidak terlalu tinggi, biasanya juga menjadi tempat jemuran favorit. Tapi kalau menjemur kasur di luar jangan lupakan pengawasan, kenapa? Soalnya pernah kami menjemur kasur yang kena ompol, kok hasilnya malah makin pesing saja. Jebulnya ada kucing yang gemar nimbrung ikut berjemur juga, tak lupa sambil meninggalkan "ungkapan terima kasih" secukupnya (kadang kala dalam jumlah yang berlebihan sehingga membuat kami tak enak hati menerimanya). Karena "ketulusan" kucing tersebut, terpaksalah kami harus melakukan pembersihan yang lebih menyeluruh.
http://community.kompas.com/photo/image/1jemuran3.jpg
Baiklah teman-teman, mumpung mentari bersinar saya mau nggebuki jemuran kasur dulu biar kutunya pada kabur. Lho, siapa tuh yang sedang njemur gigi?