PDA

View Full Version : Jika Cowok 3 Negara Ngrumpi ..


GadoGado
18th September 2010, 05:01 AM
Setelah manyun gara-gara perfume Jetlag, akhirnya tiba juga di Changi Airport. Di Singapore akan singgah sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke negara tujuan. Saya akan sedikit reuni dengan teman lama. Harry - Warga negara Singapore - dan Benny KL - Warga Negara Malaysia yang kebetulan sedang mengikuti conference tingkat Asia di Singapore.

http://community.kompas.com/photo/image/1yanz3.jpg

Bertiga kami menapaki kaki di Orchard Road. Tujuan pertama kami akan makan di Ayam Penyet Ria - Lucky Plaza. Harry memulai obrolan soal ekonomi Singapore yang terpuruk parah. Sektor jasa dan pariwisata hancur akibat resesi.Perbedaan kurs membuat orang Indonesia mulai malas berbelanja di Singapore. Kaos Giordano yang dulu jadi sasaran borong sekarang harganya lebih murah di Jakarta.

Yang lebih mencengangkan, pembukaan Harvey Nichols di Grand Indonesia menjadi buah bibir di negara tetangga. Langkah yang berani dari salah satu departement store termewah di bumi ini namun tepat. Banyaknya peritel yang berekspansi di Indonesia memukul dunia belanja Singapore. Ekonomi Singapore -menurut release data resmi pemerintah- saat ini dalam pertumbuhan yang minus dan terburuk dalam 30 tahun terakhir. Saat ini orang Singapore mulai berbelanja di Malaysia. Membeli keperluan sehari-hari hinga potong rambut semua di Malaysia. Perbedaan harga Singapore dan Malaysia terlalu jauh. Kenapa ya Batam tidak bisa melihat peluang ini? Gelombang PHK mulai terasa dan berdampak ke orang Indonesia dan Malaysia yang bekerja di Singapore. Yang paling menggerikan - PHK di Amerika dan Eropa membuat mereka menyerbu pasar Asia dan mendesak orang Asia sendiri. Kini orang Eropa dan Amerika tidak menuntut fasilitas yang wah - yang penting bisa survive dan nyaman tinggal di Asia.

http://community.kompas.com/photo/image/1yanz6.jpg

Pembicaraan kami mulai bergeser ke konflik masa lalu Sipadan dan Ligitan. Benny bercerita dia beberapa pekan yang lalu dia ada tugas kantor di pulau yang kini menjadi kedaulatan pemerintah Malaysia tersebut. Pulau ini sekarang maju pesat. Kembali saya tercengang - pantas penduduk Sipadan dan Ligitan memilih bergabung ke Malaysia - pendidikan dan kesehatan di Malaysia gratis bagi penduduknya! Sumpah, walau saya sering ke Malaysia, saya baru tahu mengenai hal ini. Selama ini mungkin yang saya tahu hanya bintang walk aja kali ya.Saya mulai iri....

Pembicaraan kami mulai bergeser ke kelakuan orang Indonesia. Khususnya para selebrities. Issue janda bintang iklan Lux yang menggaet pengusaha Malysia hingga cemooh soal pernikahan BCl dan Ashraff Sinclair. Benny berani bertaruh kalau mereka akan bercerai!



Keluarga Ashraff berbeda dengan BCL di Indonesia. Pernikahan orang Indonesia yang super wah menjadi bahan kekaguman dan cemooh negara tetangga.Tak jarang orang Indonesia melakukan pernikahan elite di Singapore namun kelakuan tetap kamso - kampungan dan ndeso. Ngobrolin kelakuan orang Indonesia? Hm... pasti menyeret keluarga Bakrie dengan pesta megah di Hotel Mulia dan Bali. Konglomerat terbesar di Asia Tenggara tahun 2007 yang nasibnya berbeda dengan Oemar Bakrie - sang pegawai negeri - dan Holland Bakery. Hahahaha....

Puas di Ayam Penyet Ria kami berjalan ke arah Paragon. Kami menuju ke lantai 5 Paragon - Fitness First. Di changing room, Benny memberi saya shock terapi. Dia mengeluarkan ID card... Warga Negara Indonesia! Benny yang warga Negara Malaysia punya KTP Indonesia. KTP tersebut dikeluarkan sebuah propinsi di Indonesia. Benny bercerita bahwa dia punya semua surat-surat resmi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia. Kartu keluarga, paspor... lengkap. Di dompet Benny terdapat ATM dan credit card dari berbagai bank terkemuka di Indonesia. Saya jadi ingat para kekerja komersial di daerah kota. Mereka di impor dari Uzbek, China, Russia, dll tapi mempunyai KTP Indonesia lengkap dengan nama Indonesia plus embel-embel marga dari berbagai suku di Indonesia. Mau tau tujuan Benny mengeluarkan RM 1000 untuk membuat ID Indonesia? untuk mencari istri simpanan di Indonesia....

Setelah steam dan sauna, kami berjalan-jalan di dalam Paragon. Saat itu metro 20% off storewide. Saya tau persis Robinson dan Tangs juga baru sale. Suasana mall sepi. Beberapa orang Indonesia - terlihat dari baju motif batik yang mereka kenakan - berjalan perlahan tanpa banyak berbelanja. Kurs S$ yang saat itu Rp.7480 membuat saya juga malas berbelanja. Saya membeli shoe case yang setelah sampai di Jakarta saya sesali. Saya lihat di Seibu Jakarta dengan barang yang sama lebih murah 30%! Harga setelah dikurangi GST tetap membuat dahi berkerut. Ah, everything better beli di Jakarta aja lah....Duh, jadi sok Singlish nih.

http://community.kompas.com/photo/image/1yanz4.jpg
http://community.kompas.com/photo/image/1yanz5.jpg

Lagi-lagi kami pergi... makan. Pasukan kurus tapi hobby makan. Ngobrol soal Indonesia membuat saya malas dan kerepotan menjawab. Image soal Indonesia sudah terlalu jelek. Kebakaran hutan, korupsi dan... hah, benar nggak sih? Ada gosip soal walikota sebuah daerah di Jawa Tengah yang saat berpidato salah membaca. Ceritanya, di teks tertulis begini : bapak2... ibu2.... itukan seharusnya di baca bapak-bapak... ibu-ibu... tapi sang walikota membacanya bapak dua.... ibu dua.... Geeeeeeeeeer... sayapun tertawa ngakak. Entah darimana Harry tau soal itu. Setelah saya cek ke teman, ternyata gosip itu benar dan tejadi sudah cukup lama. Apa ya pendidikan walikota tersebut?

Ngobrol soal Malaysia? Paling seru ya soal Soto mie. Itu lho sodomi jilid 2 Anwar Ibrahim. Soal sodomi mah di Indonesia sudah biasa. Hehehehe... tau robot gedeg kan? Memang moral memegang peranan sih. Anggota dewan kita kalau terlibat skandal esek-esek berlagak sok suci. Berbeda dengan seorang menteri di Malaysia yang meminta maaf, mengundurkan diri kemudian mencalonkan diri kembali. Ah, pusing ngomongin kelakuan pejabat Indonesia. Kayaknya nggak ada baiknya....

http://community.kompas.com/photo/image/1yanz1.jpg

Ini topik obrolan yang di tunggu. Apa lagi kalau bukan soal Basic Instinct. Obrolan soal ranjang yang melintas batas dan semua orang suka. Soal ini nggak bakalan bisa di bendung dengan RUU. Harry bercerita tentang daerah Geylang. ah... nggak menarik. Benny bercerita dengan senyum-senyum, orang seusia dia - sekitar 38 tahun - di Malaysia sudah patut mencari istri kedua. "Cari istri yang mature donk. Masa anak ingusan belum menstruasi di sikat juga..." Haiyaaaaaaaa... pasti ini kasus Semarang nih. Hebat, beritanya sampai ke Kuala Lumpur! Benny bercerita kalau pembantu yang di rumahnya - orang Solo - sekarang malas bergaul ke chow Kit gara-gara di panggil Indon dan khasus-khasus memalukan di Indonesia yang banyak terekspose di luar negeri. Chow Kit adalah daerah rawan di pinggir Kuala Lumpur yang banyak di huni orang Indonesia. Pembantu saja sekarang malu mengaku kalau dia orang Indonesia! " Cari istri yang benar donk. Istri kedua,ketiga, keempat selama mampu boleh saja. Asal jangan bocah di sikat...."

Udahlah, saya ogah membahas Indonesia lagi. Terakhir mereka berpesan kalau sampai Indonesia, hari-hati. Ada travel warning gara-gara Amrozy. Jangan ke mall. Saya jelaskan kalau orang Jakarta cuek. Soal ada travel warning atau tidak, ke mall jalan terus. Shopping, makan, meeting, fitness, nonton, semua di mall. Nggak ada alternatif lain. Ke Ancol juga ogah. Panas dan berdebu. Mereka heran dengan keberanian orang Indonesia....

Puas ngobrol ngalor-ngidul, kami kembali lagi ke apartemen Harry. Capek. Sebelum tidur sempat memikirkan obrolan di sepanjang Orchard tadi. Ah, semuanya itu untuk fun saja. Mau negara bobrok ya, gimana lagi. Yang penting mental dan tabiat saya nggak bobrok. Tidur ah, besok pagi melanjutkan perjalanan ke negara tujuan....

stupid
18th September 2010, 06:50 AM
ni kamsudnya apa si?
:tanya:
Posted via Mobile Device

DongFangWuDi
18th September 2010, 09:02 AM
ga jelas ndan topic yg mau disampainkan
makin baca makin pusing.