GadoGado
18th September 2010, 04:01 AM
http://i.okezone.com/content/2009/12/14/340/284718/xVIvQFHA11.jpg-pv0b767fc8ba34a247
Aditya Nur Wijayanto (6) si bocah karet warga Kampung Kledung Kelurahan Karangturi Semarang sangat ingin menjadi terkenal. Bocah yang punya kemampuan menekuk-nekuk tubuh ini ingin menjadi bintang sinetron.
"Kalau bisa ingin main sinetron dan film," tutur putra kedua dari pasangan Tri Wiyono dan Sumiati ini.
Ya, layaknya anak kecil, Aditya memiliki impian setinggi langit.Kehidupan keluarganya yang sederhana menjadi salah satu pemicu dirinya untuk menjadi orang beken.
Menempati rumah petak berdinding papan, Aditya menghabiskan waktunya berlatih menekuk-nekuk tubuhnya bagai karet. Tri Wiyono, ayahnya, hanya lah seorang karyawan biasa di toko ban, sementara ibunya tidak bekerja.
Keinginan keras dari bocah kelas 1 SDN Kartini ini ditunjukkan dengan semangat berlatih menambah gerakan karetnya.Ayahnya mengaku tak memaksa Aditya untuk terus berlatih. Semua itu murni keinginan keras dari Aditya.
"Saya tak memaksa atau mengarahkan. Sebagai orang tua saya hanya mengawasi setia gerakannya. Jika berbahaya, saya langsung melarangnya," jelas Tri Wiyono.
Saat ini memang Aditya belum memiliki kesempatan main sinetron atau film. Tapi paling tidak saat ini bocah penuh senyum itu sudah menuai popularitas di kampungnya. Dia sering ditanggap oleh tetangganya atau pun pihak kelurahan jika ada kegiatan.
Aditya Nur Wijayanto (6) si bocah karet warga Kampung Kledung Kelurahan Karangturi Semarang sangat ingin menjadi terkenal. Bocah yang punya kemampuan menekuk-nekuk tubuh ini ingin menjadi bintang sinetron.
"Kalau bisa ingin main sinetron dan film," tutur putra kedua dari pasangan Tri Wiyono dan Sumiati ini.
Ya, layaknya anak kecil, Aditya memiliki impian setinggi langit.Kehidupan keluarganya yang sederhana menjadi salah satu pemicu dirinya untuk menjadi orang beken.
Menempati rumah petak berdinding papan, Aditya menghabiskan waktunya berlatih menekuk-nekuk tubuhnya bagai karet. Tri Wiyono, ayahnya, hanya lah seorang karyawan biasa di toko ban, sementara ibunya tidak bekerja.
Keinginan keras dari bocah kelas 1 SDN Kartini ini ditunjukkan dengan semangat berlatih menambah gerakan karetnya.Ayahnya mengaku tak memaksa Aditya untuk terus berlatih. Semua itu murni keinginan keras dari Aditya.
"Saya tak memaksa atau mengarahkan. Sebagai orang tua saya hanya mengawasi setia gerakannya. Jika berbahaya, saya langsung melarangnya," jelas Tri Wiyono.
Saat ini memang Aditya belum memiliki kesempatan main sinetron atau film. Tapi paling tidak saat ini bocah penuh senyum itu sudah menuai popularitas di kampungnya. Dia sering ditanggap oleh tetangganya atau pun pihak kelurahan jika ada kegiatan.