Log in

View Full Version : Krisis di Amerika Bisa Meluas ?


blueparadise
10th August 2011, 09:27 AM
Penurunan peringkat surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) memang telah membuat investor panik lalu menarik uang dari bursa saham. Sejumlah pasar modal pun dilanda penurunan indeks.

"Mungkin akan ada double dip (kejatuhan ekonomi lebih dalam) jika ada kasus besar lagi," ujar Managing Director Head of Global Banking Indonesia, Kurnady Lie, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com di ruang kerjanya, Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2011.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/04/20/109341_ilustrasi-utang-amerika-serikat_300_225.jpg



Kurnady mengungkapkan bahwa salah satu kasus besar yang dikhawatirkan akan muncul pasca penurunan peringkat surat utang AS adalah jika ada bank besar di Eropa yang sampai kolaps. "Kalau sampai ada bank Eropa yang jatuh, itu akan ada double dip," ujarnya.

Kondisi bank di Eropa, jelas Kurnady, selama ini relatif tertutup. Berbeda dengan perbankan di AS pasca krisis keuangan 2008, bank-bank di Eropa hingga saat ini belum melalui proses rekapitalisasi.

Selain itu, kekhawatiran para pengamat juga cukup beralasan mengingat beberapa negara di kawasan Eropa saat ini tengah terlilit krisis utang. "Bola panasnya sekarang ada di Eropa," kata kurnady.

Masalah yang terjadi di Eropa, lanjutnya, sebenarnya dibuat atas kesalahan mereka sendiri. Negara-negara Eropa dianggap memaksakan penyatuan ekonomi negara-negara yang sebetulnya memiliki pertumbuhan ekonomi berbeda.

Menanggapi krisis ekonomi yang sedang melanda AS pada saat ini, Kurnady menilai, pada dasarnya keadaan yang terjadi adalah krisis kepercayaan. Masyarakat Negara Paman Sam kini dianggap berada dalam level kepercayaan yang rendah terhadap ekonomi AS.

Akibatnya, upaya pemerintah AS yang mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi, tidak mampu menarik masyarakat untuk mengeluarkan belanja lebih banyak. Sebaliknya, warga AS kini lebih memilih menyimpan dananya. "Bank of New York sampai mengeluarkan kebijakan pengenaan biaya 10 persen terhadap perusahaan yang menarik investasinya di luar negeri dan mengalihkannya ke dalam deposito," ungkap Kurnady.




Sumber : vivanews

DreamWorld
10th August 2011, 09:56 AM
kalo memang terjadi default

kayanya indonesia g bakalan kena :D

hktoyshop
10th August 2011, 03:05 PM
kalo masalah bisnis,indonesia gak terlalu bergantungkan ke AS kan ya ndan..??

netz182
7th November 2011, 11:59 AM
asla jangan masuk indnesia ajah lah

cimenkjos
8th November 2011, 08:19 AM
kayaknya indonesia bakalan berkembang dan kaya..