vals
3rd August 2011, 09:15 AM
Candi Sukuh yang Kian Erotis dan Misterius
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3b/Candi_Sukuh.jpg/800px-Candi_Sukuh.jpg
Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu yakni di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini berjarak kurang lebih 20 kilometer dari kota Karanganyar dan 36 kilometer dari Surakarta. Tempatnaya memang cukup ekstrim di lereng gunung. Hal ini sesuai dengan aturan atau syarat keagaman tertentu dalam mendirikan sebuah candi. Selain tempat yang tinggi, dalam membangun candi juga diperlukan tanah yang lapang dan mantab, bebas dari hiruk pikuk manusia. Sehingga ketenangan jiwa pastilah akan mudah didapat dengan berkunjung ke candi atau tempat ritual agama tertentu.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/2/2f/Denah_candi_Sukuh.png
Candi Sukuh bisa dikatakn memiliki struktur bangunan yang unik karena bentuknya yang menyerupai bangunan piramida bangsa Maya. Selain itu terdapat gapura yang mirip dengan pylon sejenis gapura masuk ke piramida di Mesir. Dari sini pula pakar sejarah purbakala sering menghubungkan keberadaan gapura teras pertama Candi Sukuh dengan seni arsitektur Mesir dan Meksiko, dengan menganalogkan fisik keduanya. Candi Sukuh dibangun dengan arah yang tidak seperti candi-candi lain di Jawa Tengah. Candi yang satu ini cenderung seperti kebanyakan candi yang ada di Jawa Timur yakni menghadap Barat. Jadi untuk memasuki candi Sukuh, orang menuju ke arah Timur, tempat Matahari terbit. Padahal Matahari dipuja sejak jaman prehistori. Dengan begitu ada pengaruh asli dalam pembuatan candi Sukuh, berbeda dengan candi lainnya di Jawa Tengah yang banyak dipengaruhi India.Menurut promosi Dinas Pariwisata Karanganyar, candi yang dibangun masyarakat Hindu Tantrayana tahun 1437 itu selain merupakan candi berusia paling muda di Indonesia juga dinobatkan sebagai candi paling erotis.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b5/Statue_at_Candi_Sukuh.jpg/510px-Statue_at_Candi_Sukuh.jpg
Beberapa ratus tahun silam situs Candi Sukuh ternyata pernah hilang dan kemudian ditemukan kembali pada masa pemerintahan Inggris di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson pada saat itu diberi amanat oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Kemudian setelah masa pemerintahan Inggris berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, yang berwarganegara Belanda melakukan penelitian. Lalu pada tahun 1928, pemugaran baru bisa dimulai.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/14/Erotic_depiction_at_Candi_Sukuh.jpg/530px-Erotic_depiction_at_Candi_Sukuh.jpg
Menurut beberapa ahli, candi ini dibuat bukan oleh pemahat terampil dari kalangan brahmana ataupun kesatria. Hal ini dapat terlihat dari bentuk relief yang kasar dan tidak beraturan. Arah candi yang cenderung ke barat disebabkan karena candi tersebut dibangun oleh orang-orang pelarian Majapahit yang keberadaanya semakin terdesak oleh pasukan Isalam dari Kerajaan Demak. Candi ini juga terkesan tidak simetris. Diperkiran dibuat dengan waktu yang cukup singkat. Batu-batu penyusun dari Candi Sukuh adalah jenis batu andesit. Hal ini terlihat dari warnanya yang sedikit kemerah-merahan.
Selain candi utama dan patung-patung kura-kura, garuda serta relief-relief, masih ditemukan pula beberapa patung hewan berbentuk celeng (babi hutan) dan gajah berpelana. Pada zaman dahulu para ksatria dan kaum bangsawan berwahana gajah.
Lalu ada pula bangunan berelief tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya, di sebelah kira dan kanan yang berhadapan satu sama lain. Ada yang berpendapat bahwa relief ini melambangkan rahim seorang wanita dan sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan dan sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Namun hal ini belum begitu jelas.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/4a/Sukuh-relief02.jpg
Kemudian ada sebuah bangunan kecil di depan candi utama yang disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan ini berlubang dan terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung ini oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan sebab seringkali diberi sesajian.
-sumber- (http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/08/03/candi-sukuh-yang-kian-erotis-dan-misterius/)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3b/Candi_Sukuh.jpg/800px-Candi_Sukuh.jpg
Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu yakni di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini berjarak kurang lebih 20 kilometer dari kota Karanganyar dan 36 kilometer dari Surakarta. Tempatnaya memang cukup ekstrim di lereng gunung. Hal ini sesuai dengan aturan atau syarat keagaman tertentu dalam mendirikan sebuah candi. Selain tempat yang tinggi, dalam membangun candi juga diperlukan tanah yang lapang dan mantab, bebas dari hiruk pikuk manusia. Sehingga ketenangan jiwa pastilah akan mudah didapat dengan berkunjung ke candi atau tempat ritual agama tertentu.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/2/2f/Denah_candi_Sukuh.png
Candi Sukuh bisa dikatakn memiliki struktur bangunan yang unik karena bentuknya yang menyerupai bangunan piramida bangsa Maya. Selain itu terdapat gapura yang mirip dengan pylon sejenis gapura masuk ke piramida di Mesir. Dari sini pula pakar sejarah purbakala sering menghubungkan keberadaan gapura teras pertama Candi Sukuh dengan seni arsitektur Mesir dan Meksiko, dengan menganalogkan fisik keduanya. Candi Sukuh dibangun dengan arah yang tidak seperti candi-candi lain di Jawa Tengah. Candi yang satu ini cenderung seperti kebanyakan candi yang ada di Jawa Timur yakni menghadap Barat. Jadi untuk memasuki candi Sukuh, orang menuju ke arah Timur, tempat Matahari terbit. Padahal Matahari dipuja sejak jaman prehistori. Dengan begitu ada pengaruh asli dalam pembuatan candi Sukuh, berbeda dengan candi lainnya di Jawa Tengah yang banyak dipengaruhi India.Menurut promosi Dinas Pariwisata Karanganyar, candi yang dibangun masyarakat Hindu Tantrayana tahun 1437 itu selain merupakan candi berusia paling muda di Indonesia juga dinobatkan sebagai candi paling erotis.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b5/Statue_at_Candi_Sukuh.jpg/510px-Statue_at_Candi_Sukuh.jpg
Beberapa ratus tahun silam situs Candi Sukuh ternyata pernah hilang dan kemudian ditemukan kembali pada masa pemerintahan Inggris di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson pada saat itu diberi amanat oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Kemudian setelah masa pemerintahan Inggris berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, yang berwarganegara Belanda melakukan penelitian. Lalu pada tahun 1928, pemugaran baru bisa dimulai.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/14/Erotic_depiction_at_Candi_Sukuh.jpg/530px-Erotic_depiction_at_Candi_Sukuh.jpg
Menurut beberapa ahli, candi ini dibuat bukan oleh pemahat terampil dari kalangan brahmana ataupun kesatria. Hal ini dapat terlihat dari bentuk relief yang kasar dan tidak beraturan. Arah candi yang cenderung ke barat disebabkan karena candi tersebut dibangun oleh orang-orang pelarian Majapahit yang keberadaanya semakin terdesak oleh pasukan Isalam dari Kerajaan Demak. Candi ini juga terkesan tidak simetris. Diperkiran dibuat dengan waktu yang cukup singkat. Batu-batu penyusun dari Candi Sukuh adalah jenis batu andesit. Hal ini terlihat dari warnanya yang sedikit kemerah-merahan.
Selain candi utama dan patung-patung kura-kura, garuda serta relief-relief, masih ditemukan pula beberapa patung hewan berbentuk celeng (babi hutan) dan gajah berpelana. Pada zaman dahulu para ksatria dan kaum bangsawan berwahana gajah.
Lalu ada pula bangunan berelief tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya, di sebelah kira dan kanan yang berhadapan satu sama lain. Ada yang berpendapat bahwa relief ini melambangkan rahim seorang wanita dan sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan dan sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Namun hal ini belum begitu jelas.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/4a/Sukuh-relief02.jpg
Kemudian ada sebuah bangunan kecil di depan candi utama yang disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan ini berlubang dan terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung ini oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan sebab seringkali diberi sesajian.
-sumber- (http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/08/03/candi-sukuh-yang-kian-erotis-dan-misterius/)