Reporter
25th July 2011, 06:16 PM
http://images.detik.com/content/2011/07/25/10/jkDLM.jpg
Jakarta - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) berencana membangun proyek monorel sepanjang 30 kilometer di Makassar. Mega proyek ini diperkirakan akan menelan biaya Rp 4 triliun.
JK dengan bendera perusahaannya, PT Hadji Kalla melakukan penandatanganan MoU dengan Walikota Makassar, Bupati Maros dan Bupati Gowa di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Jl Jenderal Sudirman, Makassar, senin (25/7/2011).
Menurut JK dalam pidatonya, alasan pembangunan monorel di Makassar dikarenakan tingkat kemacetan yang mulai tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Makassar.
"Produktifitas waktu warga Makassar hilang sebanyak 30 persen di atas angkot, jarak 14 kilometer masa harus ditempuh selama 1,5 jam. Kemacetan di Makassar sudah menghampiri Jakarta," kata JK.
Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini, pembangunan monorel di Makassar lebih hemat jika membuat proyek busway seperti di Jakarta. Dengan monorel, tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pembebasan lahan.
"Biaya membangun Busway paling mahal, ambil contoh di Jakarta, mengambil lahan sepertiga jalan, jika dihitung biaya pembebasan lahan ditambah biaya pembuatan jalan yang mencapai Rp 2 Miliar perkilometer," terang JK.
JK juga sempat menyinggung kegagalan proyek monorel di Jakarta yang tidak disetujui oleh Pemda DKI Jakarta.
"Delapan tahun lalu, Bu Mega waktu jadi presiden yang meletakkan batu pertamanya, tapi gagal karena terhadang persoalan birokrasi Pemda DKI," tutur JK.
Sementara itu, menurut Direktur Pengembangan Usaha PT Hadji Kalla, Solihin Kalla, menyebutkan keseluruhan proyek monorel akan dikerjakan oleh PT Bukaka Teknik Utama dan PT Bumi Karsa, keduanya merupakan anak perusahaan PT Hadji Kalla.
Proyek yang akan dimulai tahun 2012 ini akan menelan biaya sekitar Rp 4 triliun, yang diambil dari dana Kalla Group. Rencananya, pembangunan monorel ini tidak akan memakai tenaga asing, dan semua berasal dari dalam negeri.
"Saat ini masih dalam tahap studi kelayakan sekitar 6 bulan sampai 1 tahun, sementara pembangunannya diperkirakan selama 3 tahun. pembangunannya semua dikerjakan oleh anak negeri kita sendiri," jelas putra satu-satunya JK ini.
Dalam proyek ini direncakan akan ada 3 jalur, yakni Yellow Line meliputi jalur Daya-Sentral sepanjang 14,1 Km, Airport Line meliputi jalur bandara menuju Daya, sepanjang 8,1 Km dan jalur Green Line yang meliputi Sentral, Urip Sumoharjo, Alauddin dan Sungguminasa, sepanjang 12,1 Km.
Sedangkan menurut Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, pembangunan Monorel yang disponsori Kalla Group ini akan menjadi sejarah pertransportasian di Indonesia, karena merupakan pertama kalinya di Indonesia, setelah sebelumnya gagal diterapkan di Jakarta.
Ilham menyebutkan hasil survei timnya, sebanyak 514 ribu warganya yang menggunakan angkot setiap hari. Hal itu tentunya menyebabkan kemacetan karena padatnya angkot di jalan-jalan raya Makassar.
Ribuan angkot itu nantinya akan dijadikan kendaraan feeder menuju stasiun-stasiun Monorel.
"Banyak yang sinis dengan kota Makassar mampu membuat monorel, kami optimis mampu, apalagi sesuai visi kami menuju kota dunia dengan berbasis kearifan lokal," tandas Ilham.
sumber (http://www.detiknews.com/read/2011/07/25/165521/1689080/10/jk-akan-bangun-monorel-di-makassar)
Jakarta - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) berencana membangun proyek monorel sepanjang 30 kilometer di Makassar. Mega proyek ini diperkirakan akan menelan biaya Rp 4 triliun.
JK dengan bendera perusahaannya, PT Hadji Kalla melakukan penandatanganan MoU dengan Walikota Makassar, Bupati Maros dan Bupati Gowa di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Jl Jenderal Sudirman, Makassar, senin (25/7/2011).
Menurut JK dalam pidatonya, alasan pembangunan monorel di Makassar dikarenakan tingkat kemacetan yang mulai tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Makassar.
"Produktifitas waktu warga Makassar hilang sebanyak 30 persen di atas angkot, jarak 14 kilometer masa harus ditempuh selama 1,5 jam. Kemacetan di Makassar sudah menghampiri Jakarta," kata JK.
Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini, pembangunan monorel di Makassar lebih hemat jika membuat proyek busway seperti di Jakarta. Dengan monorel, tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pembebasan lahan.
"Biaya membangun Busway paling mahal, ambil contoh di Jakarta, mengambil lahan sepertiga jalan, jika dihitung biaya pembebasan lahan ditambah biaya pembuatan jalan yang mencapai Rp 2 Miliar perkilometer," terang JK.
JK juga sempat menyinggung kegagalan proyek monorel di Jakarta yang tidak disetujui oleh Pemda DKI Jakarta.
"Delapan tahun lalu, Bu Mega waktu jadi presiden yang meletakkan batu pertamanya, tapi gagal karena terhadang persoalan birokrasi Pemda DKI," tutur JK.
Sementara itu, menurut Direktur Pengembangan Usaha PT Hadji Kalla, Solihin Kalla, menyebutkan keseluruhan proyek monorel akan dikerjakan oleh PT Bukaka Teknik Utama dan PT Bumi Karsa, keduanya merupakan anak perusahaan PT Hadji Kalla.
Proyek yang akan dimulai tahun 2012 ini akan menelan biaya sekitar Rp 4 triliun, yang diambil dari dana Kalla Group. Rencananya, pembangunan monorel ini tidak akan memakai tenaga asing, dan semua berasal dari dalam negeri.
"Saat ini masih dalam tahap studi kelayakan sekitar 6 bulan sampai 1 tahun, sementara pembangunannya diperkirakan selama 3 tahun. pembangunannya semua dikerjakan oleh anak negeri kita sendiri," jelas putra satu-satunya JK ini.
Dalam proyek ini direncakan akan ada 3 jalur, yakni Yellow Line meliputi jalur Daya-Sentral sepanjang 14,1 Km, Airport Line meliputi jalur bandara menuju Daya, sepanjang 8,1 Km dan jalur Green Line yang meliputi Sentral, Urip Sumoharjo, Alauddin dan Sungguminasa, sepanjang 12,1 Km.
Sedangkan menurut Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, pembangunan Monorel yang disponsori Kalla Group ini akan menjadi sejarah pertransportasian di Indonesia, karena merupakan pertama kalinya di Indonesia, setelah sebelumnya gagal diterapkan di Jakarta.
Ilham menyebutkan hasil survei timnya, sebanyak 514 ribu warganya yang menggunakan angkot setiap hari. Hal itu tentunya menyebabkan kemacetan karena padatnya angkot di jalan-jalan raya Makassar.
Ribuan angkot itu nantinya akan dijadikan kendaraan feeder menuju stasiun-stasiun Monorel.
"Banyak yang sinis dengan kota Makassar mampu membuat monorel, kami optimis mampu, apalagi sesuai visi kami menuju kota dunia dengan berbasis kearifan lokal," tandas Ilham.
sumber (http://www.detiknews.com/read/2011/07/25/165521/1689080/10/jk-akan-bangun-monorel-di-makassar)