dedesuganda
18th July 2011, 04:02 PM
VIVAnews - Sebagai
negara adidaya, Amerika
Serikat memiliki kekuatan
maritim terbesar di dunia.
Namun, Angkatan Laut AS
justru menyatakan masih
harus belajar dari
Indonesia mengenai
operasi militer di laut,
yang memiliki karakter
khusus.
Pengakuan itu
disampaikan Laksamana
Madya Scott van Buskirk,
Panglima Armada ke-7
militer AS. Menurut van
Buskirk, Angkatan Laut
Indonesia memiliki
keunggulan tertentu yang
masih harus dipelajari AS
dan ini terlihat dalam
latihan militer bersama
pasukan maritim kedua
negara, Cooperation Afloat
Readiness and Training
(CARAT) di Laut Jawa akhir
Mei lalu.
Menurut van Buskirk, satu
hal yang harus dipelajari
militernya dari Indonesia
adalah taktik operasi
militer dengan perahu
atau kapal berukuran kecil
saat berada di perairan
dangkal. "Wilayah ini
memiliki perairan dangkal
yang cukup signifikan.
Kemampuan kami tidak
sekuat yang dimiliki
Indonesia," kata van
Buskirk dalam jumpa pers
di Jakarta, Kamis 16 Juni
2011.
"Angkatan Laut Indonesia
berpengalaman dalam
beroperasi di laut dangkal.
Kami harus banyak belajar
dari Angkatan Laut
Indonesia bagaimana
menjalankan misi di laut
seperti itu," lanjut van
Buskirk.
Sebagai Panglima Armada
ke-7 militer AS, yang
beroperasi dari Samudera
Pasifik sebelah barat
hingga Samudera Hindia,
van Buskirk memiliki 70
kapal dari berbagai tipe,
200 pesawat, dan 40.000
personel Angkatan Laut
dan Korps Marinir. Namun,
menurut van Buskirk,
pihaknya masih
kekurangan kapal-kapal
yang bisa berkeliaran di
laut dangkal. :loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia:loveind onesia:loveindonesia
negara adidaya, Amerika
Serikat memiliki kekuatan
maritim terbesar di dunia.
Namun, Angkatan Laut AS
justru menyatakan masih
harus belajar dari
Indonesia mengenai
operasi militer di laut,
yang memiliki karakter
khusus.
Pengakuan itu
disampaikan Laksamana
Madya Scott van Buskirk,
Panglima Armada ke-7
militer AS. Menurut van
Buskirk, Angkatan Laut
Indonesia memiliki
keunggulan tertentu yang
masih harus dipelajari AS
dan ini terlihat dalam
latihan militer bersama
pasukan maritim kedua
negara, Cooperation Afloat
Readiness and Training
(CARAT) di Laut Jawa akhir
Mei lalu.
Menurut van Buskirk, satu
hal yang harus dipelajari
militernya dari Indonesia
adalah taktik operasi
militer dengan perahu
atau kapal berukuran kecil
saat berada di perairan
dangkal. "Wilayah ini
memiliki perairan dangkal
yang cukup signifikan.
Kemampuan kami tidak
sekuat yang dimiliki
Indonesia," kata van
Buskirk dalam jumpa pers
di Jakarta, Kamis 16 Juni
2011.
"Angkatan Laut Indonesia
berpengalaman dalam
beroperasi di laut dangkal.
Kami harus banyak belajar
dari Angkatan Laut
Indonesia bagaimana
menjalankan misi di laut
seperti itu," lanjut van
Buskirk.
Sebagai Panglima Armada
ke-7 militer AS, yang
beroperasi dari Samudera
Pasifik sebelah barat
hingga Samudera Hindia,
van Buskirk memiliki 70
kapal dari berbagai tipe,
200 pesawat, dan 40.000
personel Angkatan Laut
dan Korps Marinir. Namun,
menurut van Buskirk,
pihaknya masih
kekurangan kapal-kapal
yang bisa berkeliaran di
laut dangkal. :loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia:loveind onesia:loveindonesia