Log in

View Full Version : PM Malaysia: Demonstrasi Jangan Jadi Budaya


DreamWorld
10th July 2011, 09:02 PM
PM Malaysia: Demonstrasi Jangan Jadi Budaya

http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/11/19/80167_perdana_menteri_malaysia__najib_tun_abdul_ra zak__berpakaian_khas_gowa_300_225.jpg


Demonstrasi menuntut pemilu yang bersih di Malaysia pada Sabtu, 9 Juli 2011, berlangsung ricuh. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengecam peristiwa tersebut dan menyerukan rakyatnya untuk menyampaikan aspirasinya dengan cara yang santun.


Najib, dilansir dari laman The Star, Minggu, 10 Juli 2011, mengatakan penyampaian aspirasi dengan turun ke jalan atau berdemonstrasi hanya akan menyebabkan kekacauan. Demonstrasi, ujarnya, janganlah dijadikan budaya di negara tersebut.


"Rakyat Malaysia seharusnya tidak turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka. Demonstrasi jalanan bukanlah budaya Malaysia," kata Najib.


Pemerintah Malaysia, imbuh Najib, selalu terbuka terhadap masukan dan diskusi, termasuk tuntutan pemilu yang bersih dan adil. Najib mengatakan rakyat dapat menyampaikan aspirasi mereka ke Komisi Pemilihan Umum atau pemerintah langsung. Cara inilah yang menurutnya terbaik ketimbang mengumpulkan massa dan teriak di jalan.


"Jika semua orang turun ke jalan, maka kerusuhan akan terjadi. Apa jadinya negara kita jika setiap hari ada demonstrasi?" kata Najib.


Demonstrasi bertajuk "Operation Erase Bersih" yang diikuti oleh puluhan ribu massa di Kuala Lumpur berlangsung ricuh saat polisi Malaysia mulai menembakkan gas air mata. Dilaporkan puluhan orang terluka, termasuk di antaranya adalah pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim, yang terjatuh dan lebam akibat tembakan gas.


Sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam kerusuhan tersebut. Namun, pihak aparat mengklaim, mereka telah membebaskan sebagian di antaranya beberapa jam setelah ditangkap. Mereka juga mengindikasikan kemungkinan sebagian besar pendemo tidak akan ditahan selama satu malam.



"Saya harap insiden ini akan memberikan pelajaran bagi semua orang bahwa demonstrasi jalanan tidak hanya menyulitkan orang banyak, namun juga kerusakan pada harta benda," kata Najib.

Sumber (http://dunia.vivanews.com/news/read/232274-pm-malaysia--demonstrasi-jangan-jadi-budaya)

DreamWorld
11th July 2011, 10:17 AM
PM Malaysia: Demonstrasi Jangan Jadi Budaya

http://image.tempointeraktif.com/?id=83005&width=274

Perdana Menteri Najib Razak mewanti-wanti agar unjuk rasa di jalan tidak dijadikan budaya di Malaysia. "Kita ini warga yang cinta damai," ujarnya di hadapan para petinggi Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO), partai yang kini dipimpinnya, di Dewan Merdeka, Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, kemarin.

Dia tak mengizinkan unjuk rasa yang diikuti lebih dari 100 ribu orang digelar di Stadion Merdeka karena stadion itu merupakan simbol nasional. Najib, 57 tahun, mempersilakan demonstran memakai stadion di negara bagian yang dikuasai oposisi. "Kami sama sekali tidak memberi toleransi pada aksi-aksi kekerasan!" kata Presiden UMNO itu.

Pada Sabtu pekan lalu, pemerintah Malaysia menahan sekitar 1.600 demonstran. Unjuk rasa menuntut pemilihan umum bersih ini memakan satu korban tewas. Polisi membubarkan paksa massa dengan menembakkan gas air mata dan meriam air. "Mereka (polisi) menyasar kami," kata tokoh oposisi Anwar Ibrahim, 62 tahun, yang kemarin terluka akibat jatuh di trotoar. "Saya tak sanggup bernapas."

Korban tewas, Baharudin Ahmad, 58 tahun, sudah dimakamkan di Taman Seri Keramat Tengah, Kuala Lumpur. Lebih dari 500 orang mengantar jenazah Baharuddin. Sebelum tewas, Baharudin sempat pingsan akibat tersembur gas air mata.

Di pemakaman, tampak Wakil Presiden Pakatan Rakyat Azmin Ali; anggota parlemen Nurul Izzah, putri Anwar Ibrahim; Presiden PAS Mahfuz Omar; Ketua Solidaritas Pemuda Malaysia Badrul Hisham Shahrin; serta beberapa kelompok oposisi dan lembaga swadaya masyarakat.

"Kami prihatin terhadap musibah ini," kata Datuk S. Ambiga, tokoh Koalisi Damai untuk Pemilu Bersih dan Adil (Bersih 2.0), kelompok yang menggelar demo besar-besaran itu. "Polisi benar-benar tak menghormati rakyat!" Menurut Ambiga, pihaknya akan terus maju, "Kebenaran akan senantiasa menang melawan kesewenang-wenangan."

Demonstrasi yang diikuti lebih dari 20 ribu orang itu merupakan protes politik terbesar dalam empat tahun terakhir. Para demonstran menuntut proses pemilihan umum yang adil dan transparan. Mereka meminta dipakainya tinta yang tak mudah luntur agar pemilih tak bisa mencoblos berulang-ulang.

Sumber (http://tempointeraktif.com/hg/asia/2011/07/11/brk,20110711-345856,id.html)

liang293
7th November 2011, 11:25 AM
setuju sama tuh orang...:ganteng::ganteng::ganteng:

DreamWorld
8th November 2011, 08:28 AM
setuju sama tuh orang...:ganteng::ganteng::ganteng:
setuju apanya ndan :hammer: