Arya
3rd September 2010, 09:23 AM
Cerpen: Rajin Shalat Dhuha Kok Belum Kaya? (http://ayahara.cybermq.com/post/detail/7204/cerpen-rajin-shalat-dhuha-kok-belum-kaya)
21 Oktober 2009
Kisah Kampleng (Bukan Nama Sebenarnya) Rutin Shalat Dhuha, sebelum berangkat kerja, sebelum mengantar anaknya sekolah dan bahkan di hari liburpun tetap shalat Dhuha (sekitar jam 7-8 pagi).
Kampleng bekerja tidak tetap (freelance), bila ada job baru mendapat upah/honor, cuma 700ribu s/d 1.5juta/bulan, sekali-sekali 2 jutaan perbulan. termasuk kategori kurang untuk belanja sehari-hari bersama Istri.
Adiknya Dudung (Bukan Nama Sebenarnya) kadang meledek, "elu rajin dhuha kok belum kaya kaya juga?, harusnya sudah bisa beli rumah dan mobil dong"
"emangnye kaya harus punya banyak harta mewah, gue sudah merasa kaya, hidup gue tenang soal rizki, gak merasa miskin, dan kalau lagi banyak rejeki gak merasa takut miskin, itu sudah pertanda gue sudah kaya dan bisa kaya soal materi sih soal gampang bila Allah menentukan waktu yang terbaik" jawab Kampleng
***
kalau kampleng mau hitung2 materi juga bisa: alhamdulilah di rumah ada dua motor, pergi sering naik taksi, atau sering diantar jemput mobil, punya laptop, punya PC, punya HP seharga 3 jutaan
Menurut logika nggak mungkin dimiliki oleh Suami yg cuma berpenghasilah 1 jutaan- 2 jutaan, dari mana hitungannya, bisa jadi berkat ibadah dhuha yang rajin dikerjakannya
Selain memudahkan dalam memperoleh rezeki, shalat dhuha memiliki beberapa
keutamaan lain, yaitu mendapatkan pahala sebanyak jumlah 360 persendian tubuh,
terjamin kebutuhannya sampai sore hari, meraih keuntungan (ghanimah) dengan
cepat, mendapat ganjaran berupa rumah indah yang terbuat dari emas kelak di
akhirat, mendapatkan pahala sebesar pahala ibadah umrah, dijauhkan dari siksa
api neraka pada hari Kiamat nanti, dan akan dibuatkan pintu khusus di surga
bernama pintu dhuha.
Demikianlah sebagaimana yang kami kutip dari buku The Power of Shalat Dhuha
yang ditulis oleh Ust. Zezen Zainal Alim
21 Oktober 2009
Kisah Kampleng (Bukan Nama Sebenarnya) Rutin Shalat Dhuha, sebelum berangkat kerja, sebelum mengantar anaknya sekolah dan bahkan di hari liburpun tetap shalat Dhuha (sekitar jam 7-8 pagi).
Kampleng bekerja tidak tetap (freelance), bila ada job baru mendapat upah/honor, cuma 700ribu s/d 1.5juta/bulan, sekali-sekali 2 jutaan perbulan. termasuk kategori kurang untuk belanja sehari-hari bersama Istri.
Adiknya Dudung (Bukan Nama Sebenarnya) kadang meledek, "elu rajin dhuha kok belum kaya kaya juga?, harusnya sudah bisa beli rumah dan mobil dong"
"emangnye kaya harus punya banyak harta mewah, gue sudah merasa kaya, hidup gue tenang soal rizki, gak merasa miskin, dan kalau lagi banyak rejeki gak merasa takut miskin, itu sudah pertanda gue sudah kaya dan bisa kaya soal materi sih soal gampang bila Allah menentukan waktu yang terbaik" jawab Kampleng
***
kalau kampleng mau hitung2 materi juga bisa: alhamdulilah di rumah ada dua motor, pergi sering naik taksi, atau sering diantar jemput mobil, punya laptop, punya PC, punya HP seharga 3 jutaan
Menurut logika nggak mungkin dimiliki oleh Suami yg cuma berpenghasilah 1 jutaan- 2 jutaan, dari mana hitungannya, bisa jadi berkat ibadah dhuha yang rajin dikerjakannya
Selain memudahkan dalam memperoleh rezeki, shalat dhuha memiliki beberapa
keutamaan lain, yaitu mendapatkan pahala sebanyak jumlah 360 persendian tubuh,
terjamin kebutuhannya sampai sore hari, meraih keuntungan (ghanimah) dengan
cepat, mendapat ganjaran berupa rumah indah yang terbuat dari emas kelak di
akhirat, mendapatkan pahala sebesar pahala ibadah umrah, dijauhkan dari siksa
api neraka pada hari Kiamat nanti, dan akan dibuatkan pintu khusus di surga
bernama pintu dhuha.
Demikianlah sebagaimana yang kami kutip dari buku The Power of Shalat Dhuha
yang ditulis oleh Ust. Zezen Zainal Alim