PDA

View Full Version : Tanah Liat


coreunstable
11th January 2010, 05:22 PM
Tanah Liat



Setiap hari, tiap detik yang terlewati, selalu ada interaksi.

Kesadaran diri akan fitrah dari tanah kembali ke tanah, membuatku berpikir:
"akan jadi apa kelak tanah yang bercampur darah ini?"

Begitu liat dan cepat berubah.

Dari keras.., lunak.., hingga akhirnya kembali menyatu dengan bumi..

Aku bertanya kepada jiwa rapuh yang bersembunyi di raga ketidak-sempurnaan:
"jika engkau rapuh wahai ruhku.., apa yang bisa dikatakan kuat suatu bagian dari dirimu..?"

Hhhm.., aku rasakan jawaban dalam kebisuan.
Sunyi sesaat, bergeming senandungkan senyum penuh harap..

"wahai saudaraku.. (paling tidak itu jawaban tak terdengar yang menentramkan kalbuku), ketidak-sempunaanku saat ini tidak berarti aku tidak mempunyai kekuatan. Memang, aku dan dirimu hanyalah tanah liat. Namun, lihatlah keluar jedela, betapa indah karya seni yang terbuat dari tanah liat. Betapa banyak mereka berguna dalam menjaga kehidupan dengan keindahan.."

Aku bertanya: "apa maksudmu..?"

Tak ada jawaban..
Namun, aku mengerti..

Sentuhan dan tempa api yang membentuk keyakinan..

Kelembutan dan usaha, akan mengubah aura spektrum jiwa..

Aku mengerti..

Maafkan aku..




ORIGINAL POEM BY
SIGIT ILMIAWAN
===================
PUBLISHED ON FACEBOOK
04 Maret 2009 jam 19:38