Reporter
30th June 2011, 03:41 PM
http://wscdn.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2011/06/29/110629162838_bbcdebate_464x261_bbc_nocredit.jpg
Panel diskusi sepakat bahwa Asia akan tetap menjadi kekuatan besar di dunia
Kemakmuran tidak harus diawali dengan demokrasi ala-Barat tetapi kemakmuran bisa menjadi pendorong demokrasi, kata panel diskusi.
Diskusi panel, yang diadakan BBC World Service dalam rangka liputan khusus Kekuatan Asia, menyebutkan bahwa kemakmuran di beberapa negara Asia, Korea Selatan dan Taiwan, tercipta sedangkan demokrasi tumbuh sebagai proses.
"Hal yang terpenting adalah ekonomi suatu negara harus maju terlebih dulu, baru kemudian diikuti perubahan struktur politik," kata Profesor Athar Hussain, Direktur Pusat Riset Asia, London School of Economics, Rabu (29/6).
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Dr Intan Syah Ichsan dari Universitas Exeter. Dia mencontohkan kasus Indonesia. Setelah puluhan tahun terkungkung dalam kerangka demokrasi semu dan puncaknya terjadi kerusuhan besar pada 1998, stabilitas di Indonesia berangsur-angsur pulih setelah masa tersebut bersamaan dengan perubahan sistem politik.
"Demokrasi merupakan suatu proses yang harus dilalui dan untuk mencapai itu perlu tercipta stabilitas dulu," kata ekonom asal Indonesia ini.
Prasyarat
Pandangan dua panelis tersebut jelas bertolak belakang dengan keyakinan beberapa aktivis Birma yang juga hadir dalam acara di Bursa London, London Stock Exchange ini.
Menurut mereka, demokrasi khususnya model ala-Barat merupakan prasyarat terciptanya kemakmuran di negara mereka. http://wscdn.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2011/06/29/110629162656_bbcdebate_304x171_bbc_nocredit.jpg
"Demokrasi merupakan suatu proses yang harus dilalui dan untuk mencapai itu perlu tercipta stabilitas dulu"
- Dr Intan Syah Ichsan -
Panelis juga sepakat bahwa kebebasan ala-Barat tidak bisa diadopsi apa adanya ke dalam sistem politik Asia, sebab setiap negara mempunyai karakteristik berbeda-beda.
"Di tingkat mikro, kebebasan di Cina sekarang jauh lebih besar. Rakyat bisa berbicara mengenai apa saja di jalan-jalan. Tetapi mereka tetap memegang rasa hormat kepada pemimpin mereka," kata Profesor Guy Liu dari Universitas Brunel, London.
Jadi, lanjutnya, elit politik Cina tidak akan pernah mengklaim diri mereka lebih baik dari pemimpin yang ada karena mereka menghormati atasan dan menjaga kesantunan dan praktik tersebut hingga kini tetap bertahan di tengah kemajuan ekonomi.
Di mana kekuatan Asia?
Asia diperkirakan akan semakin berpengaruh di kancah politik dan ekonomi dunia, walaupun kekuatan Asia di bidang ekonomi dan politik ini tidak bisa disebut sebagai satu kesatuan kekuatan.
"Sebab terjadi persaingan antara satu negara Asia dengan negara Asia lain dan persaingan ini akan semakin terasa di masa depan," kata Profesor Athar.
http://wscdn.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2011/06/29/110629172415_bbc_asia_power_304x171_bbcworldservic e_nocredit.jpg
Dyah Widiastuti, mahasiswi asal Indonesia, menuturkan pengalamannya di bawah pemerintahan Orde Lama
Selain itu, di internal setiap negara pun mengalami ketimpangan pembangunan dan kecenderungan ini masih akan terjadi. Sebagai contoh, gaung pembangunan ekonomi di Indonesia, India dan Cina jauh lebih terasa dibanding pembangunan di tingkat pedesaan. Hasilnya, kemakmuran baru dirasakan oleh masyarakat perkotaan, demikian salah satu kesimpulan diskusi.
Diskusi BBC World Service diikuti oleh sekitar 100 peserta dari kalangan akademis dan masyarakat Asia di London.
sumber (http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2011/06/110629_bbcpowerasia.shtml)
Panel diskusi sepakat bahwa Asia akan tetap menjadi kekuatan besar di dunia
Kemakmuran tidak harus diawali dengan demokrasi ala-Barat tetapi kemakmuran bisa menjadi pendorong demokrasi, kata panel diskusi.
Diskusi panel, yang diadakan BBC World Service dalam rangka liputan khusus Kekuatan Asia, menyebutkan bahwa kemakmuran di beberapa negara Asia, Korea Selatan dan Taiwan, tercipta sedangkan demokrasi tumbuh sebagai proses.
"Hal yang terpenting adalah ekonomi suatu negara harus maju terlebih dulu, baru kemudian diikuti perubahan struktur politik," kata Profesor Athar Hussain, Direktur Pusat Riset Asia, London School of Economics, Rabu (29/6).
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Dr Intan Syah Ichsan dari Universitas Exeter. Dia mencontohkan kasus Indonesia. Setelah puluhan tahun terkungkung dalam kerangka demokrasi semu dan puncaknya terjadi kerusuhan besar pada 1998, stabilitas di Indonesia berangsur-angsur pulih setelah masa tersebut bersamaan dengan perubahan sistem politik.
"Demokrasi merupakan suatu proses yang harus dilalui dan untuk mencapai itu perlu tercipta stabilitas dulu," kata ekonom asal Indonesia ini.
Prasyarat
Pandangan dua panelis tersebut jelas bertolak belakang dengan keyakinan beberapa aktivis Birma yang juga hadir dalam acara di Bursa London, London Stock Exchange ini.
Menurut mereka, demokrasi khususnya model ala-Barat merupakan prasyarat terciptanya kemakmuran di negara mereka. http://wscdn.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2011/06/29/110629162656_bbcdebate_304x171_bbc_nocredit.jpg
"Demokrasi merupakan suatu proses yang harus dilalui dan untuk mencapai itu perlu tercipta stabilitas dulu"
- Dr Intan Syah Ichsan -
Panelis juga sepakat bahwa kebebasan ala-Barat tidak bisa diadopsi apa adanya ke dalam sistem politik Asia, sebab setiap negara mempunyai karakteristik berbeda-beda.
"Di tingkat mikro, kebebasan di Cina sekarang jauh lebih besar. Rakyat bisa berbicara mengenai apa saja di jalan-jalan. Tetapi mereka tetap memegang rasa hormat kepada pemimpin mereka," kata Profesor Guy Liu dari Universitas Brunel, London.
Jadi, lanjutnya, elit politik Cina tidak akan pernah mengklaim diri mereka lebih baik dari pemimpin yang ada karena mereka menghormati atasan dan menjaga kesantunan dan praktik tersebut hingga kini tetap bertahan di tengah kemajuan ekonomi.
Di mana kekuatan Asia?
Asia diperkirakan akan semakin berpengaruh di kancah politik dan ekonomi dunia, walaupun kekuatan Asia di bidang ekonomi dan politik ini tidak bisa disebut sebagai satu kesatuan kekuatan.
"Sebab terjadi persaingan antara satu negara Asia dengan negara Asia lain dan persaingan ini akan semakin terasa di masa depan," kata Profesor Athar.
http://wscdn.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2011/06/29/110629172415_bbc_asia_power_304x171_bbcworldservic e_nocredit.jpg
Dyah Widiastuti, mahasiswi asal Indonesia, menuturkan pengalamannya di bawah pemerintahan Orde Lama
Selain itu, di internal setiap negara pun mengalami ketimpangan pembangunan dan kecenderungan ini masih akan terjadi. Sebagai contoh, gaung pembangunan ekonomi di Indonesia, India dan Cina jauh lebih terasa dibanding pembangunan di tingkat pedesaan. Hasilnya, kemakmuran baru dirasakan oleh masyarakat perkotaan, demikian salah satu kesimpulan diskusi.
Diskusi BBC World Service diikuti oleh sekitar 100 peserta dari kalangan akademis dan masyarakat Asia di London.
sumber (http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2011/06/110629_bbcpowerasia.shtml)