BrutuzzDigit
3rd January 2019, 04:36 PM
Dalam salah satunya annual letter-nya, Warren Buffett sempat ngomong berikut, ‘Kami mengharap jika anda akan bersama dengan kami untuk selanjutnya serta akan tidak keluar/jual saham anda cuma sebab anda cemas saat berlangsung gejolak ekonomi serta politik di Amerika Serikat.
Nah, lihat jika Buffett mengatakan dua kata: ekonomi, serta politik. Buffett menjelaskan kalimat itu sebab, berdasar pada pengalamannya saat jadi investor, ada sekurang-kurangnya dua perihal yang dapat membuat pasar saham Amerika, termasuk juga kapasitas beberapa perusahaan didalamnya, alami penurunan, yaitu bila ‘ada masalah’ pada perekonomian atau keadaan politik, baik dalam taraf nasional ataupun global.
Serta faktanya, ekonomi serta politik adalah dua perihal yang begitu berlainan akan tetapi tidak bisa dipisahkan, serta kedua-duanya saling punya pengaruh pada kapasitas bursa saham. IHSG (https://www.astronacci.com/blog/read/MENGENAL-IHSG-SEBAGAI-BAROMETER-BURSA) menjadi tanda kapasitas bursa saham di Indonesia cuma dapat naik dengan berkelanjutan bila didukung oleh perekonomian yang bertumbuh dengan riil.
Sesaat ekonomi Indonesia cuma dapat maju bila suhu politiknya aman, serta suhu politik cuma dapat aman bila beberapa pelakunya (beberapa politisi) dapat untuk sekurang-kurangnya berhenti tonjok-tonjokkan serta mulai kerja dengan seharusnya.
Baca juga artikel ini : Astronacci | Analisa dan Rekomendasi Saham, IHSG, Forex & Gold (https://astronaccil.com/)
Kesimpulannya, IHSG akan dapat naik dengan berkelanjutan bila beberapa penghuni gedung parlemen dapat betul-betul ‘bekerja untuk rakyat’ seperti yang mereka kampanyekan, serta bukannya sama-sama lempar interupsi saat dikerjakan sidang paripurna atau semacamnya.
Sesaat bila yang berlangsung tidak semacam itu, jadi efeknya pada IHSG akan jelek. Sampai kini penulis sendiri menduga jika hanya satu perihal yang memengaruhi gerakan IHSG ialah berkaitan perekonomian, baik dengan makro (ekonomi negara keseluruhannya), sektoral, ataupun mikro (kapasitas perusahaan-perusahaan), sesaat politik tidak punya pengaruh benar-benar. Akan tetapi nyatanya itu ialah sebab situasi politik di Indonesia, terutamanya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa, termasuk aman.
Hanya satu gonjang-ganjing politik yang penulis ingat ialah saat pada tahun 2009 – 2010, SBY serta Partai Demokrat-nya terserang habis-habisan oleh beberapa oposisi di parlemen memakai Masalah Bank Century, serta masalah Cicak versus Buaya (berkaitan pelemahan KPK), saat itu bahkan juga sampai ada wawasan untuk melengserkan Presiden semua. Akan tetapi toh, Sir Beye sukses menahan itu semua (termasuk juga 'membungkam’ wakilnya, Pak Boediono, untuk nurut saja sama beliau).
Nah, lihat jika Buffett mengatakan dua kata: ekonomi, serta politik. Buffett menjelaskan kalimat itu sebab, berdasar pada pengalamannya saat jadi investor, ada sekurang-kurangnya dua perihal yang dapat membuat pasar saham Amerika, termasuk juga kapasitas beberapa perusahaan didalamnya, alami penurunan, yaitu bila ‘ada masalah’ pada perekonomian atau keadaan politik, baik dalam taraf nasional ataupun global.
Serta faktanya, ekonomi serta politik adalah dua perihal yang begitu berlainan akan tetapi tidak bisa dipisahkan, serta kedua-duanya saling punya pengaruh pada kapasitas bursa saham. IHSG (https://www.astronacci.com/blog/read/MENGENAL-IHSG-SEBAGAI-BAROMETER-BURSA) menjadi tanda kapasitas bursa saham di Indonesia cuma dapat naik dengan berkelanjutan bila didukung oleh perekonomian yang bertumbuh dengan riil.
Sesaat ekonomi Indonesia cuma dapat maju bila suhu politiknya aman, serta suhu politik cuma dapat aman bila beberapa pelakunya (beberapa politisi) dapat untuk sekurang-kurangnya berhenti tonjok-tonjokkan serta mulai kerja dengan seharusnya.
Baca juga artikel ini : Astronacci | Analisa dan Rekomendasi Saham, IHSG, Forex & Gold (https://astronaccil.com/)
Kesimpulannya, IHSG akan dapat naik dengan berkelanjutan bila beberapa penghuni gedung parlemen dapat betul-betul ‘bekerja untuk rakyat’ seperti yang mereka kampanyekan, serta bukannya sama-sama lempar interupsi saat dikerjakan sidang paripurna atau semacamnya.
Sesaat bila yang berlangsung tidak semacam itu, jadi efeknya pada IHSG akan jelek. Sampai kini penulis sendiri menduga jika hanya satu perihal yang memengaruhi gerakan IHSG ialah berkaitan perekonomian, baik dengan makro (ekonomi negara keseluruhannya), sektoral, ataupun mikro (kapasitas perusahaan-perusahaan), sesaat politik tidak punya pengaruh benar-benar. Akan tetapi nyatanya itu ialah sebab situasi politik di Indonesia, terutamanya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa, termasuk aman.
Hanya satu gonjang-ganjing politik yang penulis ingat ialah saat pada tahun 2009 – 2010, SBY serta Partai Demokrat-nya terserang habis-habisan oleh beberapa oposisi di parlemen memakai Masalah Bank Century, serta masalah Cicak versus Buaya (berkaitan pelemahan KPK), saat itu bahkan juga sampai ada wawasan untuk melengserkan Presiden semua. Akan tetapi toh, Sir Beye sukses menahan itu semua (termasuk juga 'membungkam’ wakilnya, Pak Boediono, untuk nurut saja sama beliau).